Bab. 2. Wanita Pengantar Makanan

Setelah berhasil membungkam mulut dua wanita ular itu, Viola kembali duduk dan melayani para pembeli. Terlihat beberapa orang mulai bisik-bisik tetangga, tetapi Viola merasa tidak peduli dan terus melanjutkan pekerjaannya.

"emang gitu anak zaman sekarang, gak tau sopan santun!" ketus Bik Pipin sembari pergi meninggalkan Viola dengan menenteng belanjaannya, dia mengibaskan rambutnya yang berwarna coklat berpadu dengan warna putih alami.

Viola hanya berdecak kesal saat melihat wanita itu, wanita yang bagaikan duri dalam kehidupannya. Sejak kedua orangtuanya masih hidup, Bibinya itu tidak pernah bertingkah baik pada mereka.

Apalagi ketika orangtuanya sudah meninggal, wanita itu selalu saja menghina dan merendahkan Viola dan juga adiknya yang saat ini sedang dirawat dirumah sakit.

"Bik, aku pergi dulu ya," pamit Viola, dia harus pergi ke tempat pengantar makanan saat ini.

"iya Vio, kamu hati-hati ya. Jangan ngebut!" seru Bik Rima, dia memasukkan beberapa lembar uang ke dalam saku jaket Viola.

"terima kasih ya Bik," ucap Viola, dia kemudian pergi dari tempat itu menuju ke pekerjaan selanjutnya.

Matahari sudah mulai beranjak naik, Viola melirik ke arah jam yang melingkar dipergelangan tangannya untuk melihat pukul berapa saat ini.

"15 menit lagi," gumam Viola sambil terus menekan gas motornya.

Tidak berselang lama, Viola sudah sampai ditempat pengantar makanan. Dia segera mengganti pakaian dan bersiap untuk mengantarkan pesanan untuk orang-orang.

"Vio, nanti kamu antar makanan ini ke jalan goyang ya!" perintah bosnya, Viola hanya menganggukkan kepala untuk mengiyakan perintah sang bos.

Kemudian Viola memakai peralatan lengkap berkendara dan segera pergi untuk mengantar pesanan dari para pelanggan.

"permisi! pengantar makanan sudah tiba!" teriak Viola yang sudah sampai dirumah salah satu pembeli.

"permisi!" teriaknya lagi.

"siapa sih, pagi-pagi gini teriak-teriak!" ketus seorang wanita sembari membuka pintu rumahnya.

"selamat pagi Bu, saya mau mengantarkan pesanan anda," ucap Viola sembari memberikan makanan yang dia bawa pada wanita itu.

"lain kali jangan teriak-teriak dong Mbak, emangnya ini dihutan!" ketus wanita itu sambil menarik kuat pesanannya, kemudian dia kembali masuk ke dalam rumah dan menutup pintu dengan kasar.

"huh, apa-apaaan sih. Masih pagi lagi udah marah-marah," gumam Viola, dia kembali naik ke atas tunggangannya dan melaju ke tempat selanjutnya.

Setelah mengantar semua pesanan, Viola kembali ke tempatnya bekerja untuk mengantar pesanan yang selanjutnya. Namun, tiba-tiba seorang wanita cantik sedang berjalan menghampiri Viola yang sibuk memasang helm dikepalanya.

"Viola!" seru seorang wanita dari arah samping membuat Viola yang akan menghidupkan motornya menjadi tidak jadi, wanita berlari kecil untuk mendekati Viola.

"loh, Alea? kau ada di sini juga?" tanya Viola, dia kembali melepas segala atribut yang terpasang lengkap di tubuhnya, lalu turun dari atas motor menghadap ke arah wanita itu.

"iya, aku habis dari rumah teman. Kau belum selesai kerja?" tanya Alea kemudian, dia memperhatikan penampilan Viola yang sedang membawa tas besar.

"belum Al, aku kan kerjanya sampai sore," jawab Viola dengan cepat, dia meletakkan helmnya di atas tempat duduk motornya. Lalu mengusap kening saat keringat mengalir dikepalanya.

"Aku mau ajak kamu minum di kafe sana." tunjuk Alea, dia ingin menghabiskan waktu bersama temannya itu.

"emm, gimana ya?" Viola terlihat memikirkan apa yang Alea inginkan, dia sebenarnya sangat mau tapi pekerjaannya belum selesai.

"bisa ya, udah lama loh kita enggak ngobrol-ngobrol," rayu Alea, dia menggoyang-goyangkan tangan Viola agar temannya itu mau mengikutinya. Dia sudah sangat rindu ingin menghabiskan waktu bersama Viola.

"ya sudah deh, tapi jangan terlalu lama ya!" akhirnya Viola menuruti keinginan Alea, dia mengikuti langkah gadis itu untuk masuk ke dalam kafe yang ada disebrang jalan.

Sesampainya dikafe itu, mereka segera memesan minuman dan makanan ringan untuk menemani waktu mengobrol mereka.

"bagaimana kabarmu, Vio?" tanya Alea dengan lembut, dia sudah lama tidak bertemu dengan sahabatnya itu dikarenakan kesibukan masing-masing.

"masih waras Al, belum gila," jawab Viola yang keluar dari jalur kebenaran membuat Alea terkekeh pelan karna jawaban absurd dari temannya itu sedangkan Viola menyeruput minuman yang ada dihadapannya.

"kamu ini Al, selalu saja bisa bikin aku tertawa," seru Alea yang masih tergelak karna ucapan wanita itu.

"aku serius loh Al, dunia jaman sekarang becandanya gak main-main," desis Viola sembari meletakkan kedua tangannya untuk menyanggah dagu, mulutnya sibuk menggigiti sedotan yang ada digelas minumannya.

"yah, namanya juga hidup. Kadang senang, kadang susah. Ada yang di atas, dan ada yang dibawah,"

"enggak-enggak! itu enggak benar!" bantah Viola, dia mengibas-ngibaskan tangannya dihadapan Alea membuat wanita itu bingung.

"yang bener itu, ada yang di atas gak turun-turun, dan ada yang di bawah gak naik-naik. Ngesot-ngesot terakhirnya!" lanjut Viola sembari memperagakan apa yang dia ucapkan.

"Hahahaha." Tawa Alea pecah di tempat itu saat melihat apa yang dilakukan Viola, begitu juga dengan beberapa orang yang memperhatikan mereka terlihat menahan tawa saat melihat apa yang Viola lakukan.

"haduuuh, sampai sakit perutku," keluh Alea yang merasa perutnya sakit akibat terlalu banyak tertawa, sementara Viola merasa tidak ada yang lucu dan dengan santainya menyeruput jus dengan bongkahan es yang banyak.

"oh ya Vi, bagaimana keadaan Vedri?" tanya Alea setelah berhasil menghentikan tawanya, dia melihat ke arah Viola yang tampak sendu saat membahas masalah adiknya.

"yah gitulah Al, masih sama seperti biasa," jawab Viola, dia memakan camilan yang ada dihadapannya untuk mengalihkan kesedihan yang saat ini menusuk relung hatinya.

"sabar Vi, aku yakin kalau suatu saat nanti Vedri bisa sembuh dan bisa hidup bahagia bersamamu," ucapan tulus keluar dari mulut Alea, dia selalu mendo'akan Vedri agar bisa sembuh dari penyakit yang dia derita.

"aamiin," ucap Viola, dia juga sangat berharap agar penyakit yang dirasakan sang adik segera pergi dari tubuhnya.

"Oh iya, tunggu sebentar ya!" Alea keluar dari kafe itu menuju tempat di mana mobilnya berada, sementara Viola hanya menatap wanita itu dengan bingung.

Tidak berselang lama, Alea sudah kembali masuk dan duduk si samping Viola. Kemudian Alea memberikan amplop berwarna coklat pada wanita itu.

"apa ini Al?" tanya Viola sembari membolak-balikkan amplop itu, lalu dia menyodorkannya ke hadapan Alea dengan wajah penuh tanda tanya.

"buka saja!" seru Alea sembari menyeruput minuman dinginnya.

Viola segera membuka amplop yang diberi oleh Alea dengan perlahan-lahan, dia takut kalau isi dari amplop itu akan rusak.

Untuk beberapa saat, Viola terdiam ketika melihat isi dari amplop itu. "I-ini-" Viola melihat ke arah Alea dengan mata berkaca-kaca, dia sangat terharu dengan bantuan yang selalu diberi oleh temannya itu.

"aku cuma bisa kasi segitu Vi, semoga cukup untuk pengobatan Vedri," ucap Alea, dia juga ikut berkaca-kaca saat melihat kesedihan dimata Viola.

"semua ini sangat berarti untukku Al, terima kasih. Terima kasih banyak," lirih Viola, dia memeluk erat tubuh Alea dengan rasa syukur yang teramat dalam.

"jangan seperti itu Al, kita ini saudara. Anggap aku sebagai kakakmu," balas Alea, dia sangat menyayangi Viola seperti adiknya sendiri.

"terima kasih Al, kau adalah wanita yang sangat baik yang pernah ku kenal. Aku janji, jika aku bisa melakukan sesuatu untukmu, maka aku pasti akan melakukannya walaupun nyawaku yang menjadi taruhan!"

TBC.

Terima kasih buat yang udah baca 😘

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

Alexa baik juga.
mudah mudahan gak ada udang di balik bakwan

2022-09-08

1

karpen kardi

karpen kardi

yes

2022-09-03

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Saudara yang Tidak dianggap
2 Bab. 2. Wanita Pengantar Makanan
3 Bab. 3. Kritis
4 Bab. 4. Menikahi pria beristri
5 Bab. 5. Menyetujui Pernikahan
6 Bab. 6. Malam Pertama
7 Bab. 7. Marahnya Alea
8 Bab. 8. Wanita Murahan
9 Bab. 9. Kedatangan Keluarga Alea
10 Bab. 10. Hati, Tolong Kuatlah!
11 Bab. 11. Tetangga Jahanam
12 Bab. 12. Lebih Baik Mati!
13 Bab. 13. Perintah Alea
14 Bab. 14. Lelaki Gila!
15 Bab. 15. Perasaan Gila
16 Bab. 16. Bulan Madu
17 Bab. 17. Tenggelam
18 Bab. 18. Pria asing
19 Bab. 19. Memaksa Istri
20 Bab. 20. Hamil=Cerai
21 Bab. 21. Tertabrak
22 Bab. 22. Menu Makanan
23 Bab. 23. Kembali Pulang
24 Bab. 24. Anak Mama Sama Saja!
25 Bab. 25. Keluarga Ganendra
26 Bab. 26. Dokter Kandungan
27 Bab. 27. Daniel
28 Bab. 28. Kembali kerumah
29 Bab. 29. Gara-gara Kursi
30 Bab. 30. Pembalasan
31 Bab. 31. Tamu Tidak Diundang
32 Bab. 32. Perkenalan
33 Bab. 33. Kabar Baik
34 Bab. 34. Cemburu
35 Bab. 35. Menyuap
36 Bab. 36. Ikut Pergi
37 Bab. 37. Keputusan Mama Vivi
38 Bab. 38. Mual
39 Pengumuman
40 Bab. 39. Pertemuan
41 Bab. 40. Diliputi Kemarahan
42 Bab. 41. Topi Kelinci
43 Bab. 42. Kepulangan Raja dan Viola
44 Bab. 43. Janji Jari Kelingking
45 Bab. 44. Salah paham.
46 Bab. 45. Berpisahlah
47 Bab. 46. Kabar Baik
48 Bab. 47. Pergi Ke luar Kota
49 Bab. 48. Perintah Vedri
50 Bab 49. Selamat Tinggal.
51 Bab. 50. Perasaan Gelisah
52 Bab. 51. Identitas Baru.
53 Bab. 52. Laporan Penjaga Rumah.
54 Bab. 53. Keterkejutan Raja
55 Bab. 54. Kemarahan Raja.
56 Bab. 55. Pelayan Mata-mata.
57 Bab. 56. Rencana Daniel
58 Bab. 57. Penyesalan Alea
59 Bab. 58. Keberadaan Viola.
60 Bab. 59. Penolakan Operasi
61 Bab. 60. Lahirnya Penerus Keluarga
62 Bab. 61. Dia juga Putramu
63 Bab. 62. Viola sadar.
64 Bab. 63. Kita belum berpisah
65 Bab. 64. Keluarga Daniel.
66 Bab. 65. Ketakutan Viola.
67 Bab. 66. Kejujuran Ibu Mery
68 Bab. 67. Menghilangnya Viola dan Rayen.
69 Bab. 68. Tempat Penyekapan Viola.
70 Bab. 69. Aku Kakakmu!
71 Bab. 70. Tertembak.
72 Bab. 71. Semuanya Baik-baik Saja!
73 Bab. 72. Semoga Bahagia. (Tamat)
74 Bab. 73. Bonus Chapter 1
75 Pengumuman Karya Baru
76 Bab. 74. Bonus Chapter 2 (last).
77 Promosi Novel Learn To Love You
78 Promosi Novel Salah Masuk Kamar Pengantin.
79 Promosi Novel Di Bawah Tali Pernikahan.
80 Promosi Novel Mahligai Cinta yang Terbagi
81 Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
82 Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab. 1. Saudara yang Tidak dianggap
2
Bab. 2. Wanita Pengantar Makanan
3
Bab. 3. Kritis
4
Bab. 4. Menikahi pria beristri
5
Bab. 5. Menyetujui Pernikahan
6
Bab. 6. Malam Pertama
7
Bab. 7. Marahnya Alea
8
Bab. 8. Wanita Murahan
9
Bab. 9. Kedatangan Keluarga Alea
10
Bab. 10. Hati, Tolong Kuatlah!
11
Bab. 11. Tetangga Jahanam
12
Bab. 12. Lebih Baik Mati!
13
Bab. 13. Perintah Alea
14
Bab. 14. Lelaki Gila!
15
Bab. 15. Perasaan Gila
16
Bab. 16. Bulan Madu
17
Bab. 17. Tenggelam
18
Bab. 18. Pria asing
19
Bab. 19. Memaksa Istri
20
Bab. 20. Hamil=Cerai
21
Bab. 21. Tertabrak
22
Bab. 22. Menu Makanan
23
Bab. 23. Kembali Pulang
24
Bab. 24. Anak Mama Sama Saja!
25
Bab. 25. Keluarga Ganendra
26
Bab. 26. Dokter Kandungan
27
Bab. 27. Daniel
28
Bab. 28. Kembali kerumah
29
Bab. 29. Gara-gara Kursi
30
Bab. 30. Pembalasan
31
Bab. 31. Tamu Tidak Diundang
32
Bab. 32. Perkenalan
33
Bab. 33. Kabar Baik
34
Bab. 34. Cemburu
35
Bab. 35. Menyuap
36
Bab. 36. Ikut Pergi
37
Bab. 37. Keputusan Mama Vivi
38
Bab. 38. Mual
39
Pengumuman
40
Bab. 39. Pertemuan
41
Bab. 40. Diliputi Kemarahan
42
Bab. 41. Topi Kelinci
43
Bab. 42. Kepulangan Raja dan Viola
44
Bab. 43. Janji Jari Kelingking
45
Bab. 44. Salah paham.
46
Bab. 45. Berpisahlah
47
Bab. 46. Kabar Baik
48
Bab. 47. Pergi Ke luar Kota
49
Bab. 48. Perintah Vedri
50
Bab 49. Selamat Tinggal.
51
Bab. 50. Perasaan Gelisah
52
Bab. 51. Identitas Baru.
53
Bab. 52. Laporan Penjaga Rumah.
54
Bab. 53. Keterkejutan Raja
55
Bab. 54. Kemarahan Raja.
56
Bab. 55. Pelayan Mata-mata.
57
Bab. 56. Rencana Daniel
58
Bab. 57. Penyesalan Alea
59
Bab. 58. Keberadaan Viola.
60
Bab. 59. Penolakan Operasi
61
Bab. 60. Lahirnya Penerus Keluarga
62
Bab. 61. Dia juga Putramu
63
Bab. 62. Viola sadar.
64
Bab. 63. Kita belum berpisah
65
Bab. 64. Keluarga Daniel.
66
Bab. 65. Ketakutan Viola.
67
Bab. 66. Kejujuran Ibu Mery
68
Bab. 67. Menghilangnya Viola dan Rayen.
69
Bab. 68. Tempat Penyekapan Viola.
70
Bab. 69. Aku Kakakmu!
71
Bab. 70. Tertembak.
72
Bab. 71. Semuanya Baik-baik Saja!
73
Bab. 72. Semoga Bahagia. (Tamat)
74
Bab. 73. Bonus Chapter 1
75
Pengumuman Karya Baru
76
Bab. 74. Bonus Chapter 2 (last).
77
Promosi Novel Learn To Love You
78
Promosi Novel Salah Masuk Kamar Pengantin.
79
Promosi Novel Di Bawah Tali Pernikahan.
80
Promosi Novel Mahligai Cinta yang Terbagi
81
Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
82
Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!