Menjadi seorang ratu dalam sehari seperti yang orang-orang katakan terhadap pengantin nyatanya tak berlaku pada Rebecca. Wanita itu sama sekali tidak merasakan euforia ataupun perasaan berdebar-debar hebat selayaknya pengantin normal pada umumnya.
Malah Rebecca harus berjibaku dengan beberapa barang yang dikirim ke rumah James. Beberapa potong pakaian baik itu pakaian formal ataupun pakaian pesta dihantarkan oleh beberapa orang yang mengaku berasal dari butik pakaian premium.
"Aku tak pernah memesan ini semua," tolak Rebecca saat wanita berseragam khas butik yang membuka salah satu outlet di kawasan Jalan Asia Afrika tersebut.
"Kami hanya menjalankan tugas sesuai yang diminta saja, Bu!"
"Muke gila, lu pada kira gue ini emak lu?" Dongkol Rebecca mengutuk di dalam hati.
Ia teringat kata-kata James yang menyuruhnya untuk manut. "Namun, ke mana pria klasik itu kini berada? Seenaknya saja membawa banyak barang tidak perlu pulang."
Rebecca membuka salah satu boks yang masih rapi dengan warna merah bata tersebut. Di dalam kotak eksklusif merek tersebut, Becca menemukannya sebuah pakaian berwarna putih dengan aksen garis-garis yang terbentuk dari bulu halus. Tak pernah sama sekali ia menerima kebaikan seperti ini. "Kebaikan? Kayaknya nggak deh," ulasnya mengingatkan posisinya di rumah ini.
Tepat seperti yang James inginkan, dokter yang sedang melewati masa skorsing dari rumah sakit itu harus mengenakan busana putih itu untuk mengunjungi orangtuanya James.
Dan seperti perjanjian sebelumnya, sekitar pukul enam sore James tiba di rumah guna mengajak Rebecca serta Alicia mengunjungi sang mama.
Alicia tampak sumringah di kursi belakang mobil. Selama ini James lah satu-satunya orangtua yang ia punya. Namun, kini hadirnya Rebecca mampu mengisi kekosongan hari Alicia. Tak jarang dua wanita itu saling menggoda serta melemparkan tebakan mudah.
"Terimakasih!" ucap Rebecca memecah kebisuan fi antara ia dan James. Bagaimanapun juga Rebecca harus tahu diri dengan mengatakan terimakasih pada pria yang telah memberinya pakaian.
"Untuk apa? Itu tidak gratis,"
Rupanya pikiran Becca salah, James sama sekali tidak berubah menjadi lebih baik meski telah menikahinya.
Oleh karena itu, Rebecca mengurungkan niatnya untuk bersikap baik terhadap James. Kembali ia bercengkrama dengan Alicia seperti membuat lelucon.
Mobil melaju jauh hingga tanpa sadar ketiganya telah sampai di sebuah bangunan megah bergaya Mediterrania. Rumah yang merupakan tempat tinggal orang kaya seperti Bu Melati ini tak ubahnya seperti sebuah istana. Meski begitu, Rebecca harus menjaga batasannya. Karena ia sadar siapa lah dia sebelumnya.
Ketiganya masuk bersama, dan James menjelaskan perihal pernikahannya dengan Rebecca kepada sang ibu. Karena bagaimana juga Nyonya Melati adalah satu-satunya orangtua yang ia miliki di dunia ini.
"Apa?" Nyonya Melati shock seusai mendengar kabar pernikahan kilat sang putra dengan Rebecca. Hingga membuat tubuhnya lemas dan terjatuh.
Sontak saja, hal tersebut menjadi perhatian anggota keluarga yang lain. Yakni dua putra Melati serta Rebecca.
"Tenang, jangan panik!" Rebecca meminta dua orang pria itu untuk tidak mengkhawatirkan mamanya.
Tetapi, ada yang aneh dari mama James. Rebecca sama sekali tidak menemukan tanda-tanda yang mengkhawatirkan pada Melati. Rebecca menduga jika Bu Melati hanya berpura-pura pingsan saja.
"Ketua, sebaiknya Anda jangan membohongi saya." ucap Rebecca dengan gemas karena kedua anak dan ibu itu telah mempermainkannya.
"Itu semua karena kalian mempermainkan mama," Takut Rebecca semakin membencinya,
"Jangan katakan seperti itu, Ketua! kita tidak sejahat itu. Dan kita tidak berniat mempermainkan Anda."
"Tetapi, kalian sudah?"
Rebecca mencoba menjelaskan secara umum saja, karena jika ia menerangkan secara gamblang, James pasti akan memarahi dirinya.
"Saya terpaksa melakukan ini,"
Sontak semua orang menatap Rebecca dengan penuh arti. "Kenapa dia mengatakan terpaksa, apa kakak sudah mengancamnya?" Thomas menduga jika kakaknya telah mengelabui Rebecca agar mau mengikuti kemauannya.
Berkunjung di rumah sang mama telah usai, meski tak banyak berpengaruh. Setidaknya Melati harus tahu jika James telah menikahi Rebecca.
**
Jika Nyonya Melati telah merestui pernikahan James dan Rebecca. Di salah satu sudut rumah sakit atau lebih tepatnya di ICU, seorang wanita tengah berbaring tanpa tenaga. Kedua matanya terpejam dengan beberapa alat bantu kehidupan di sekujur tubuhnya.
Wanita itu hanya ditemani oleh seorang perawat di dalam ruangan khusus. Hari demi hari ia lalui tanpa sadar dari penyakitnya. Tak terasa hampir lima tahun ia terbaring tak sadarkan diri. Semua kehidupan indahnya telah tergadai di ruang penuh tangis ini.
Iya tangis, dan malam ini. Untuk kali pertamanya wanita itu menitihkan air mata tanpa membuka kedua matanya. Atas keajaiban itu, perawat yang berjaga segera menghubungi dokter yang menangani. Bahwa pasien yang selama ini tak menunjukkan kesembuhan sama sekali.
**
"Hari ini kerja?" tanya James begitu melihat Rebecca telah rapi dalam berpakaian.
"Masa skorsing sudah habis, dan aku akan menjalani sidang kode etik hari ini."
"Tenang saja, semua masalahmu sudah kuselesaikan."
Dugaan Rebecca jika James hanya membohongiku dirinya salah. Tepat ketika Rebecca masuk ke tempat yang digunakan untuk menginterogasinya dirinya, semua dewan malah memberi salam padanya.
Dokter wanita itu tertegun dengan perubahan pihak rumah sakit tempatnya bekerja. Usut punya usut, Nyonya Melati lah yang telah melobi para jajaran direksi agar tidak memberikan sanksi untuk menantunya.
Rebecca bisa tersenyum lega kini, ia tidak perlu harus melawan orang penting di rumah sakit ini. Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah seorang direksi mengatakan bahwa Rebecca bisa mengambil cuti menikahnya hingga hari yang ia inginkan. Selain itu, mereka juga mengucapkan selamat untuk pernikahan Rebecca.
"Maafkan kami, Bu! kami tidak mengenali Anda dan Bapak."
"Kenapa semua orang kini bertolak berada di pihakku?"
Seusai menjalani sidangnya, Rebecca bergegas mencari Nila untuk menjelaskan perihal ketidakpulangannya beberapa hari ini.
"Dok, kamu ke mana saja?" Nila cukup mengkhawatirkan Rebecca. Karena bagaimanapun juga mereka adalah teman satu rumah dan satu profesi.
"Maafkan aku, aku tak sempat mengabari kamu, La! aku akan segera mengemasi barangku."
Nila : ???
"Jadi benar gosip itu? Dokter dipecat ya?"
Rebecca mengedipkan matanya dan mengajak Nila ke tempat yang lebih sepi untuk membahas perihal pernikahan dadakan itu.
Nila sangat terkejut, ia bahkan hanya bisa membungkam mulut dengan kedua tangannya tanpa berani menanggapi. Baginya, menjadi salah satu keluarga Mochtar adalah hal paling menjadi berkat.
"Jadi dokter sudah menikah dengan putra bungsu ketua?"
"Ssssttt jangan keras-keras! aku menikah dengan kakaknya."
"Loh, bagaimana bisa? Bukankah dokter lebih dekat dengan adiknya?"
"Salah, foto yang tersebar itu aku dan putra sulung Bu Melati."
Rebecca membenarkan foto itu, ia tidak menampik jika dirinya lah yang teledor karena begitu mudah dibawa lelaki.
...****...
Di dalam ruang yang telah usang
Dengan kebahagiaan yang mulai hilang
Betapa hidupku kini menjadi malang
Mereka butuh makanan
Mereka butuh cadangan
Sebentar, itulah yang selalu aku katakan
Adakalanya aku sering merasa lelah untuk mencari
Namun bagaimana dengan anak dan istri?
Aku harus kuat
Berjuang sebagai kepala rumah tangga
Adalah tugas ku untuk mereka
Meskipun kaki ku sering kesakitan dalam mencapainya
Namun inilah kehidupan, semoga mereka selalu bahagia
Aku harus kuat
Akulah penopang hidup untuk keluarga
Sebagai bapak, aku berjanji untuk membuat mereka bangga
Aku akan berjuang demi hidup yang lebih tertata
Hingga aku menutup usia
Angin bertiup kearah sang penghidupan
Menikmati panorama dipagi hari,
Merasakan sejuknya alam yang damai.
Para burung mulai keluar dari rumahnya,
Berterbangan dan mulai mencari apa yang harus dia cari
Awan hitam yg menyelimuti,
Kini berubah menjadi Awan Biru Keindahan
dan menjadi Langit yg menakjubkan.
Lukisan-Lukisan yg menghiasi Langit Pagi,
menambah kedamaian hati
dan membuat mata menjadi Kagum.
Itulah Tuhan,
Sang Pencipta abadi.
Menciptakan segala rupa,
dan menikmati hasil karyanya tentang
Indahnya Panorama Kehidupan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
𝕸y💞MiraDeN@y😻EF🍆
lanjut baca
2022-09-20
1
Anggita Anggini
jangan bilang yang sakit itu istri nya james
2022-09-07
1
Nayra Syafira Ahzahra
kayaknya itu istri pertama James....bilangnya lari dengan selingkuhan tapi kayaknya karna sakit de....🤔🤔🤔 lnjut thor dan tetap semangat 💪 💪💪
2022-08-26
1