"William.."
"Baik tuan..." William berjalan mendekati Lisa.
"Ayo nona, saya tunjukan kamar nona," ucap William.
"Iya.." Lisa berjalan mengikuti William.
Mereka berdua berjalan ke arah sebuah kamar yang terletak di ujung sendiri. Lisa tidak tau apakah dia sekamar dengan Sean atau tidak, kalau Lisa pikir sendiri ia tidak mungkin satu kamar dengan Sean. Sean tidak akan sudi sekamar dengan diri nya yang notabene nya buka siapa siapa.
"Masuk nona,X ucap William.
"Iya..."
Mata Lisa terbuka dengan sangat lebar melihat kamar yang begitu besar nya, kamar itu sangat elegan dengan di dominasi warna abu abu ke coklat. Kalau di lihat lihat kamar ini seperti milik seorang pria yang tak lain Sean sendiri.
"Ini kamar saya tuan," tanya Lisa.
"Pertama jangan panggil saya tuan, cukup panggil saya dengan sebutan nama, Nama saya William, nona sudah menjadi istri tuan saya dan sudah menjadi kewajiban saya untuk melayani nona seperti saya melayani tuan Sean."
William menghentikan perkataan nya sejenak.
"Ini kamar nona dengan tuan Sean. Ada beberapa hal yang harus nona pahami saat menjalin tugas nona sebagai istri tuan Sean. Pertama jangan membuat kesalahan sekecil apapun, ke dua jangan membantah perintah tuan Sean, ke tiga kemanapun nona pergi harus izin pada tuan Sean dan kelima nona harus mengantarkan tuan Sean kerja dan menjemput nya sampai di depan perusahaan. Untuk sisa nya saya akan mengirimkan ke nomor Nona.."
Lisa menelan air ludah nya dengan kasar, ia seperti hidup di dunia penuh peraturan. Tetapi ntah kenapa Lisa yakin bisa melewati ini semua. Ntah sampai kapan ini akan terjadi pada nya, sampai Sean bosan dengan nya ataupun sampai ia sudah tidak berharga lagi di mata Sean.
Drrt... drrtt... drrtt.. Handphone Lisa berbunyi.
"Boleh saya membuka Handphone saya," tanya Lisa.
"Silahkan karena saya yang mengirimkan nona pesan," jawab William.
"Dari mana dia mendapatkan nomor ku," batin Lisa.
Lisa membuka pesan dari William. Ia membaca pesan itu dengan teliti, semua hal tentang Sean ada di sana, apa yang Sean suka dan tidak suka, dari bangun tidur sampai ke tidur lagi, banyak sekali hal yang harus Lisa hafalkan agar terhindar dari amarah Sean.
"Banyak sekali," ucap Lisa.
"Nona harus menghafal nya, setidak nya hal yang ia lakukan setelah ini sampai tidur nanti. Kalau yang lainnya nona bisa menghafal nya besok pagi."
William melihat ke arah jam tangan, sudah pukul 12 malam, sudah jauh lewat dari waktu tidur Sean, kalau sudah begini Sean tidak akan tidur malam ini, akan di ganti dari lagi besok sampai dengan siang.
''Saya permisi, semua perlengkapan nona sudah sangat lengkap, anda bisa menganti pakaian ataupun bersih bersih, malam ini tuan Sean tidak tidur, akan di ganti dari pukul 6 sampai dengan 1 siang.'' William pergi meninggalkan Lisa.
Lisa membuang nafas nya dengan kasar, baru beberapa jam berada di rumah ini Lisa sudah hampir menyerah karena begitu banyak peraturan yang harus ia lakukan.
''Oke pertama aku harus mandi, setelah itu lanjut tidur, untung saja saat aku baca tadi dia tidak mau tidur dengan ku," ucap Lisa.
Lisa sangat termanjakan dengan perlengkapan yang serba mewah, untuk saat ini ia memang sedang menikmati hidup nya, ia belum merasakan apa yang sebenarnya Sean rencana kan.
Sean sedang fokus dengan pekerjaan nya, di usia nya yang menginjak 25 tahun ia sudah dapat mengendalikan perekonomian di negeri ini, tak ada yang tidak mengenal Sean, hampir semua orang mengenal nya, ini semua karena kerja keras yang selama ini ia lakukan.
"Kopi nya tuan," ucap William.
"Dia sudah di kamar," tanya Sean.
"Sudah tuan.."
"Jangan ada yang tau selain keluarga nya aku menikah dengan nya, atur jadwal ku untuk bertemu dengan keluarga nya," kata Sean.
"Lusa mungkin bisa tuan, kalau besok anda sangat full dari jam 2 sampai dengan jam 11 malam."
"Oke tak masalah.."
"Tuan agar saya tidak bingung, saya ingin bertanya bagaimana kalau nona ingin menjalankan aktivasinya," tanya William.
"Itu urusan ku, kau tidak perlu menjawab pertanyaan itu dari nya," jawab Sean.
"Baik tuan, maaf telah lancang. Saya permisi.." William pergi meninggalkan ruangan Sean, kalau Sean tidak tidur ia juga tidak akan tidur, ia akan menunggu Sean di depan ruangan nya.
Sebenarnya William tidak tinggal dengan Sean, ia memiliki apartemen sendiri yang tidak jauh dari rumah Sean. Ia akan datang pada pukul 6 pagi dan pulang pukul 9 malam. Tetapi karena perubahan waktu yang Sean lakukan, ia akan sampai pagi berada di rumah Sean, saat Sean istirahat baru lah ia kembali ke apartemen nya.
Setelah selesai membersihkan diri Lisa memakai pakaian yang ada di dalam lemari, semuanya pakai mahal dan sangat lengkap sekali. Lisa yakin seperti nya pernikahan nya dengan Sean sudah di rencanakan. Dan sampai sekarang ia tidak tau kenapa Sean memaksa nya untuk menikah.
Lisa duduk di sofa yang sekarang menjadi tempat tidur nya, di sana juga sudah ada bantal dan selimut untuk diri nya, ia rasa kamar Sean terasa sangat dingin sekali. Ia tidak akan kuat jika tidur tidak menggunakan pakaian panjang jika suhu sedingin ini. Selagi menunggu mata nya mengantuk Lisa membaca semua peraturan yang William kirim pada nya, ia membaca sekaligus menghafalkan sampai diri nya terlelap. Ia tidak lupa memasang alarm pukul setengah 6 pagi.
"Nayla, berkat diri mu aku mempunyai mainan," batin Sean.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Nor Azlin
kesian si Lisa karna ulah kakaknya nayla dia dinikah paksa sama Sean ...Sean janganlah permainkan perasaan Lisa nanti kamu jatuh cinta sama Lisa baru tau rasa ...thor kasi peringatan sama si Sean jangan bermain sama perasaan lisa
2022-12-28
0
Dewi Etikawati
aktivitas, Thor. bukan aktivasi.
2022-08-05
1
Dewi Etikawati
dr ketiga koq lompat kelima, keempatnya g ada.
2022-08-05
4