aku istrimu, bukan pembantumu
hallo semuanya,
hari ini aku ingin membagikan sebuah kisah yang entah aku harus menyebutnya apa?
penyesalan atau anugerah? aku juga bingung mau mulai dari mana kisah ini.
kisah yang harus di hadapi seorang wanita yang di cap mandul oleh setiap orang yang mengenalnya, wanita yang di cap tak tau diri oleh keluarga suaminya, bahkan kesalahan kecil pun terus di ingat sampai saat ini mungkin.
baiklah ayo biar aku kenalkan dengan sahabat ku, yang juga memiliki rumah tangga tak jauh berbeda dengan ku.
ya jika kalian membaca tentang cerita kebahagiaan cinta, ini akan bercerita tentang kehidupan rumah tangga yang tak jauh berbeda, tapi konflik terus membara seperti api dalam sekam.
😊😊😊😊
pagi ini langit kembali tak bersahabat dengan ku, aku hanya bisa menghela nafas panjang lagi dan lagi, "Yo!!! jangan hujan kenapa sih, aku harus berangkat kerja!" teriak Dian.
eh... salah nama dan cerita 🤭🤭🤭🤭
baiklah kita mulai ceritanya....
🍀🍀🍀🍀🍀
hari ini ada keramaian yang terjadi di rumah seorang ketua RT yang sudah menjabat cukup lama.
"selamat pak RT atas pertunangan Sari dan mas Nanang, gak nyangka akan jadi besan juragan beras," puji salah satu warga.
mendengar pujian itu pak Wasis sangat bangga, "Yo mesti ne, orang anak ku ayu Dewe," jawab pria itu berbangga diri.
Sari atau bernama lengkap Ageng Eka Wulansari, putri pertama dari bapak Wasis dan ibu Menuk.
seorang gadis yang baru saja putus sekolah dengan alasan biaya, tapi dia memang lebih tua di banding angkatannya, dan meski dia berkeinginan melanjutkan sekolah, tapi demi keinginan sang bapak dia rela putus sekolah di kelas dua SMK.
"pak... Sari masih mau sekolah, belum mau menikah.." lirih gadis itu memohon.
"jangan bikin malu kamu, lamaran sudah dilaksanakan, mau tidak mau kamu harus menikah dengan Nanang, dasar anak tak tau di untung, kapan lagi kamu bisa menikah dengan pria seperti dia," marah pak Wasis.
Sari pun masih ingin protes, tapi Bu Menuk meyakinkan putrinya itu, "sudah ya nduk, dulu ibu juga menikah dengan usia yang jauh lebih muda darimu, dan lihatlah ibu juga baik-baik saja, jadi nurut ya nduk"
"tapi Bu, kalau di sekolah itu, tak boleh menikah di usia sebelum dua puluh tahun, terlebih Sari saja baru berusia hampir delapan belas tahun, jadi belum baik jika mau menikah," bantah Sari memohon.
"wes gak bisa, kamu harus tetap menikah dengan Nanang, tidak ada bantahan jika kamu menolak, kamu akan bapak usir dari rumah," kata pak Wasis.
Sari pun hanya bisa meratapi nasibnya, bukan dia tak mau menikah, tapi dia sering dengar desas-desus tentang suaminya itu.
keesokan harinya, Sari seperti biasa ikut ke sawah milik sang bapak untuk ikut melakukan gejik jagung.
dia memakai pelindung yang cukup tebal, ya meski baru putus sekolah Sari tak mau diam saja,
di usianya yang akan masuk delapan belas tahun, sari memang sedang ranum-ranumnya, pertumbuhan dari gadis ini sangatlah pesat, bahkan bentuk tubuh dari bisa di bilang sempurna dan di tunjang dengan wajah cantik juga.
saat istirahat gejik jagung, kebetulan calon besan dari pak Wasis juga lewat untuk melihat sawahnya.
pria itu tak lupa untuk menyapa besannya yang sangat dia sukai itu, juragan Wawan pria yang menyukai keluarga itu, maka itulah dia memutuskan melamar Sari saat mendengar gadis itu putus sekolah.
"selamat pagi besan!" teriak pria itu.
"selamat pagi juragan,mau ke sawah juga?" tanya pak Wasis.
"iya ini loh mau ngajarin Nanang, supaya besok-besok bisa kalau sudah menikah, soalnya rencana saya, Nanang akan meneruskan tugas saya sebagai tengkulak, terus Sari biar jaga toko yang nanti saya buatkan khusus untuk dia," kata juragan Wawan dengan sangat antusias.
pasalnya dia sangat menginginkan Sari untuk jadi menantunya, karena dia tau jika gadis itu memiliki sifat yang sangat baik di banding dengan gadis seusianya.
"assalamualaikum pak, mas Nanang," sapa sari yang melihat Keduanya.
Sari pun langsung mencium tangan keduanya dengan sopan, "lihat gadis pilihan ayah, jempol pokoknya, nduk... nanti kalau jadi istri Nanang yang sabar ya, kalau dia membentak mu bilang bapak,kalau dia mukul kamu pukul balik," kata juragan Wawan.
"inggeh pak," jawab Sari sekilas.
dia bahkan tak berani menatap mata pria yang sedang berdiri di samping calon mertuanya itu.
"ya sudah pak besan, saya mau ke sawah dulu, permisi ya, ayo nduk bapak duluan ya," pamit juragan Wawan.
Sari pun mengangguk, Nanang pun langsung pergi, sebenarnya pria itu juga tak ingin menikah dengan Sari.
terlebih kata teman-temannya dari itu kampungan dan norak, meski cantik tapi dia itu bodoh.
hari berganti, dua bulan berlalu dan sekarang hati pernikahan, meski kedua pengantin terus mengumbar senyum, tapi nyatanya mereka tak bahagia.
semua teman sekolah sari datang, termasuk Dian, Zahra dan Dewi, meski mereka tak dekat waktu di sekolah.
mereka tetap teman dari sari, "selamat ya sari, ya Allah... udah duluan aja, padahal kemarin kamu masih ikut nyari tempat buat magang tapi sekarang malah nikah," kata Dian dengan senyum merekah.
"iya nih, maaf ya jadi kalian bertiga saja yang lanjut magangnya tanpa diriku," jawab Sari.
"iya nih pasti sepi kalau tak ada kamu," kata Zahra terlihat sedih.
"ya sudah,mas titip gadis ini ya, kalau masaknya keasinan tolong maklum ya," kata Dewi dengan usil.
"kalian mah suka gitu," kata sari yang malu.
mereka juga berfoto bersama, Nanang sempat terpaku melihat Dian.
yang sebenarnya adalah wanita idaman suami sari, Nanang menyukai gadis itu dari dulu, Dian yang selalu ceria dan yang menjadi mayoret di drum band sekolah mereka.
dia yang selalu jadi pesona utama, tapi malah sari yang sekarang jadi istrinya, karena juragan Wawan tak suka dengan putri pak Kusnan itu.
pesta berakhir pukul dua belas malam, Nanang memilih merebahkan dirinya di ranjang.
"mas mau di buatkan sesuatu tidak?" tawar Sari.
"boleh dong, aku lapar, tolong buatkan nasi goreng atau mie goreng dan telur setengah matang ya, dan kopi," kata Nanang.
"iya mas," jawab Sari yang patuh.
dia yang tahu sedikit tentang agama pun tak mungkin mengingkarinya, terlebih ini adalah hukum seorang istri yang harus taat pada suami.
"loh dari kamu mau apa? Kok di dapur?" tanya bude Likah yang terkenal sangat pintar dalam menghina seseorang.
"ini bude, suami sari lapar, jadi sari mau buatkan makanan dan kopi untuk mas Nanang," kata Sari yang tergagap.
"owalah... ya sudah buatin sana, ingat jangan asin-asin sudah nikah," kata bude Likah.
Sari pun segera membuat makanan yang di pesan oleh suaminya, tak butuh waktu lama makanan pun siap.
Nanang tak mengira aroma makanan itu cukup membuatnya terkejut, "ini mas, maaf sari hanya bisa membuatkan ini, kalau begitu satu keluar dulu bantu ibu-ibu buat kue untuk acara besok ya," pamitnya yang memang sudah bersih dari make up.
"duduklah di sini dulu, aku ingin mengatakan sesuatu padamu," kata Nanang.
Sari pun duduk sedikit menjauh, "iya mas, ada apa?" tanya gadis itu.
"aku tau kita menikah karena terpaksa, tapi sekarang aku suamimu jadi apapun keputusan ku kamu harus menurut dan tak boleh menolaknya, kamu mengerti?" kata Nanang.
"iya mas, saya mengerti karena sekarang ridho suami adalah ridho bagi saya, jadi apapun yang mas inginkan dan katakan, saya akan turuti," jawab Sari patuh.
Nanang pun tersenyum mendengarnya, "gadis pintar, mie buatan mu enak, padahal ini mie instans bukan,"
"iya mas, cuma tadi saya masak dengan bumbu lagi," kata sari.
"kemarilah, makan dengan ku, kami juga dari tadi siang belum makan," kata Nanang yang menyodorkan garpu yang berisi mie.
Sari pun ingin memegangnya tapi Nanang langsung menyuapi sari dengan tangannya sendiri.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
sedikit info ya....
tentang batas usia pernikahan.
Peraturan terbaru dalam Undang-undang Nomor 16 Nomor Tahun 2019 menuliskan bahwa batas usia minimal perempuan menikah yakni berusia 19 tahun.
Aturan ini adalah pengganti dari aturan yang tertuang dalam UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang menuliskan usia minimal perempuan untuk menikah adalah 16 tahun.
Ketentuan ini pun sudah sesuai dengan apa yang ditentukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Disebutkan dalam aturan tersebut bahwa kategori anak adalah mereka yang usianya di bawah 18 tahun.
〰️〰️〰️〰️
jadi di tahun 2010 banyak teman ku yang lulus sekolah itu nikah saat usia mereka udah 16 th.
meski ada yang bertahan dan yang cerai, jadi ini hanya sedikit informasi, tolong jangan ada pikiran yang gimana-gimana ya...🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
zakiya moriuchi 🇯🇵
hadir thor
2022-10-06
0
🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜
hadir juga... karya terbaru sukses ya
2022-09-01
1
Aisyah Al Humairah 🧸☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
tinggalkan jejak dulu onel🙂
2022-08-08
1