Mereka pun mencari pejabat yang dimaksud dari pintu samping yang masih terang lampu minyak.
Tentu saja kemunculan mereka membuat kaget orang yang ada di dalam ruangan terang. Tak lepas pula suara teriakan menyerukan 'MALING' pada mereka.
"Pejabat Lim, ini saya.Putri Xiao Feng Ni," ucap pelan Feng Ni sambil lepaskan penutup wajah.
Sementara itu Fun Cin membungkam mulut pejabat yang sempat berteriak dalam keheningan.
"Tolong jangan bersuara," bisik ancam Fun Cin perlahan melepaskan bungkaman.
"Hamba memberi hormat pada Putri," ucap pejabat Lim menghaturkan sembah sujud.
"Berdirilah. Tidak usah formal!" jawab Feng Ni kembali memasang penutup wajah.
"Ada apa malam-malam begini Putri datang ke rumah hamba?" tanyanya sambil mempersilahkan duduk.
"Saya butuh bantuan penyelidikan anda dalam kasus korupsi istana," jawabnya lalu menerangkan secara detail.
Perincian yang disampaikan Feng Ni sungguh mencengangkan pejabat Lim.Berita burung yang didengar selentingan, ternyata akan diselidiki olehnya langsung.
"Baik, hamba akan laksanakan," jawab pejabat Lim menerima tugas negara bersifat rahasia.
"Anda harus waspada. Karena paman ke-2 dan ke-4 pasti akan tingkatkan kewaspadaan mereka," Feng Ni memperingatkan keselamatan dalam penyelidikan.
"Baik, hamba mengerti."
"Sudah hampir larut, kita harus segera kembali," ucap Fun Cin pada Feng Ni tidak berurusan lain.
"Iya," jawab Feng Ni. "Kami pamit pergi dulu" pamitnya pada pejabat.
"Hamba akan mengantar anda," berjalan membuka pintu ruang baca.
"Tidak perlu. Bisa ketahuan kemunculan kami," ujar Fun Cin menahan langkah lurus pejabat Lim.
Mereka pun kembali melewati jendela ruang baca yang tadi mereka masuk.
**
Keesokkan hari, Feng Ni dan Fun Cin menerima surat kelulusan yang akan segera mendapatkan jabatan istana.
Jabatan apa yang mereka dapatkan? Apa jabatan yang sesuai dengan kriteria pemilihan saat ujian? Atau pejabat yang akan berwenang memimpin suatu daerah dalam wilayah kerajaan?.
Mereka seperti biasanya keluar dari penginapan berpakaian rapi bersih, didampingi penjaga yang mengantar surat.
Peristiwa itu pun di tonton rakyat sekitar penginapan, yang jarang mendapatkan pelajar ujian yang lulus dapat jabatan istana.
Sorak-sorak ramai mengantar kepergian mereka yang bukan penduduk asli sekitar mereka.
Rute perjalanan yang ditempuh juga berbeda dari biasanya mereka lewati untuk tiba di tempat ujian.
"Waspada!" ucap pelan Fun Cin,cium kepekatan jahat mengawasi mereka.
Feng Ni dengan ekor matanya melihat ada pergerakan yang berlari di balik pepohonan besar mengelilingi perjalanan mereka.
Kewaspadaan yang diucapkan sang abang menambah kecurigaan pada tindak tanduk pamannya terhadap pada beberapa pelajar yang lulus dan menempuh perjalanan langsung ke dalam istana.
Walau mereka tidak diperkenankan membawa senjata tajam, tapi mereka masih menyimpan beberapa senjata rahasia yang menyatu dengan apa yang mereka kenakan, hingga tidak akan mengundang kecurigaan saat akan ada pemeriksaan.
Perjalanan mereka terhenti tepat di tengah hutan. Mereka dipaksa masuk oleh para penjaga yang menghunuskan pedang mengelilingi batang leher mereka.
"Apa mau kalian!!" Fun Cin membentak mereka yang telah berani berlaku lancang pada orang disampingnya.
"Kami ditugaskan untuk melenyapkan kalian. Jadi tutup saja mulut kau!!" jawab seorang penjaga untuk pertanyaan Fun Cin.
"Siapa yang memberi kalian amandat ini? Jika ketahuan Raja, kepala kalian satu persatu akan dipenggal!" ucap Feng Ni dengan tenang tanpa ada rasa takut.
Di tempat perjalanan lain yang dilalui beberapa pelajar juga sedang mengalami masalah hampir sama. Ada pelajar yang memberi uang sogokan untuk menyelamatkan nyawanya tanpa terluka sedikitpun.
Sebagiannya lagi ada yang sudah tewas tidak wajar karena ulah perbuatan para penjaga yang membawa mereka.
Ketewasan mereka sampai ada yang dijadikan korban kebiri dengan arit yang berkarat. Ada yang didorong jatuh ke lubang jebakan hewan hutan, ada yang dipaksa hukum gantung bunuh diri, sampai minum racun ular berbisa.
Fei Hung yang dirasuki naga emas biarpun dipaksa terjun bunuh diri dari atas jurang dengan ketinggian 50 meter, berhasil selamat karena detik-detik terakhir tubuhnya akan hancur berkeping-keping berantakan di tanah telah mendarat aman berkat jubah naga emas Sen Long yang melindungi tubuhnya.
"Terima kasih Dewa Dewi di surga," ucapnya bersujud meski merasa sakit sekujur tubuh jatuh dari ketinggian 30 cm.
Tidak bisa dipakai lagi tubuh Ong Fei Hung, naga emas dengan wujud aslinya pergi mencari keberadaan Feng Ni yang juga dalam bahaya. Setelah menyembunyikan tubuh Fei Hung dari ancaman kejahatan jika ketahuan dia masih hidup.
Naga emas terbang tinggi menembus awan, dengan kecepatan secepat kilat dia sudah menemukan titik dimana keberadaan Feng Ni.
Akan lebih mudah jika ia merasuki jasad tubuh Feng Ni yang memang telah memiliki 30 persen kemampuan dirinya. Namun disayangkan karena Feng Ni adalah seorang wanita, maka naga emas pun memilih merasuki tubuh Fun Cin.
"Tubuh orang ini lumayan dari sebelumnya," ucap naga emas dalam jiwa Fun Cin.
Biarpun tubuh Fun Cin besar tinggi berat beban kehidupan, akan tetapi lebih jauh lebih baik ketimbang tubuh Fei Hung tidak memiliki basic ilmu beladiri diri yang diharapkan.
Seperti robot terkontrol oleh seseorang dalam microchip, Fun Cin melawan hunusan ujung pedang dengan tangan kosong.
Ini kesempatan baik juga bagi Feng Ni untuk membalikkan keadaan yang sedang terhunus ujung mata pedang.
Syutt.....
Dengan kain pengikat sanggul di rambutnya,dia menampel wajah penjaga yang menghunus pedang ke lehernya.
Sudah pasti penjaga akan bertarung seperti biasanya.
Tidak kalah semangat dan tanpa bantuan senjata tajam, Feng Ni berputar mengibaskan pukul senjata mereka dengan kain pengikat rambut hingga pada terjatuh ke tanah.
"Kalau berani lawan pakai tangan kosong!" Feng Ni menantang para penjaga yang memungut pedang dan tombak runcing.
Tidak dipatuhi perintah Feng Ni, para penjaga tetap menyerang dengan senjata.
Syutt... Wushhh....
Tebasan pedang maupun tombak runcing berbunyi diantara Feng Ni yang berliak liukkan tubuhnya hindari tajamnya ujung senja.
Setelah dapat posisi jongkok untuk berputar seperti gasing, Feng Ni pun melakukan jurus putaran gasing melukai kedua belah kaki penjaga yang terus menyerang dirinya.
Hanya dengan bantuan kain pengikat rambut yang telah terancang khusus pada tepian kain, kaki para penjaga terluka parah.
Kain itu merupakan rancangan ide Feng Ni untuk berjaga-jaga sewaktu dia belum mahir ilmu beladiri diri.
Kain yang terbuat dari kain sutra dan dijahit dengan serat emas pada pinggiran sebagai penghias, ternyata memang efektif digunakan saat dalam bahaya.
Bukan hanya sampai situ saja. Pada serat emas telah ditaburi racun kodok, dimana luka akan bereaksi cepat dengan tingkat intensitas rasa sakit menyebar ke jantung dan kepala 4 kali lipat dari luka umumnya, tapi tidak menyebabkan kematian, hanya efek kaki busuk jika tidak segera ditangani baik.
Aarrgggh......
Jerit teriak kesakitan penjaga yang melawan Feng Ni. Ada yang masih bisa lompat gaya monyet dengan bekas sabetan di kaki.
"Jangan terlalu banyak lompat!" ujar nasehat Feng Ni pada orang yang berlompatan tidak karuan.
"Diam kau!" si penjaga memaki sambil lompat-lompat kiri kanan.
"Ya sudah kalau susah dikasih tau," ucap Feng Ni berlalu tinggalkan orang terluka. "Sebentar lagi juga pingsan," lanjutnya berjalan membantu Fun Cin bertarung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
꧁𝙉Ⓐノ𝙎ム꧂💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
lanjut kak
2022-08-11
1
Andropist
semangat kak jas!
2022-08-11
0