Pria kerajaan menyampaikan pesan dari raja Semangi langsung secara rahasia.
Wajah Feng Ni terlihat shock setelah mendengar seluruh pesan.
Bagaimana tidak kaget, kabar mengenai ratu Semangi yang jatuh sakit akibat ulah santet dari orang terdekat, benar-benar mengharuskan Feng Ni sebagai anak untuk bertindak.
"Satu lagi putri" ucap pria kerajaan berbisik.
"Apa?" tanya Feng Ni merasa banyak pesan penting yang dikatakan satu persatu.
"Pangeran ke-5 melakukan konspirasi"
Feng Ni memegang dadanya yang terasa sesak dengan banyak pesan.
"Anda baik-baik saja kan, putri ?" tanya cemas pria kerajaan.
"Kamu kembali dulu ke istana. Setelah dapat izin dari guru,saya akan pulang" jawab Feng Ni sambil mikir cara untuk menyelesaikan semua persoalan yang pelik.
Pria kerajaan pun berpamitan untuk kembali ke istana, dengan harapan penuh sang putri akan dapat menyelesaikan semua permasalahan.
Kuda dipacu kencang pria kerajaan, agar tiba di istana tepat tengah malam saat para penjaga berganti jaga.
Feng Ni yang dikhawatirkan abang seperguruan itu pun meminta bantuan intens. Karena tidak ada orang istana yang dapat ia percaya selain para saudara seperguruan.
"Abang bersedia membantu saya kan?" tanya Feng Ni dengan penuh pengharapan.
Fun Cin tidak menjawab pertanyaan dia, tapi dari sorot matanya yang tenang dapat terasa api perjuangan yang berkobar.
"Kamu ikut Feng Ni saja," celetuk duplikat guru yang muncul tiba-tiba saat percakapan tertutup.
Kedua murid terkaget tegun akan kemunculan spontan itu. Tapi dengan izin sang guru, Fun Cin pun bersedia membantu semaksimal mungkin.
Ling Ling yang melintas tidak sengaja mendengar sekilas percakapan antara guru dengan 2 saudaranya. Dia pun ikut-ikutan langsung ingin menolong.
"Aku juga kan, guru?" tanyanya sambil nunjuk diri sendiri.
"Ilmu beladiri kamu masih kurang. Yang ada kami harus jaga kamu," jawab Fun Cin.
"Boleh ya, guru??" Ling Ling memelas, ngacuhkan jawaban abang seperguruan.
"Jika kamu ikut, yang lain pasti ikut," jawab duplikat guru, tau ada 2 murid So Po Ta yang nguping. "Keluar kalian" memanggil 2 sisa murid di kolong meja.
"Ketahuan," ucap Bapao pada Da Min.
"Ini karena kau. Coba tadi pilih tempat beda, pasti gak ketahuan," Da Min menyalahkan Bapao sambil merayap keluar himpitan dari kolong meja.
"Kok aku?" Bapao tidak ingin tertuding sepihak, bokong besarnya menjepit tubuh Da Min sampai kaki meja.
"Cepat keluar!!" duplikat guru memanggil dengan suara tinggi penuh penekanan.
Bapao dan Da Min segera berlari untuk berkumpul lainnya. Diri mereka yang sama seperti Ling Ling tidak boleh ikut, dapat tugas lain untuk stay di tempat latihan.
"Kalian latihan yang tekun. Suatu saat, kalian pasti punya kesempatan ini," Fun Cin membujuk yang lain.
"Tapi aku ingin tau isi istana itu gimana?" rengek Ling Ling dengan wajah memelas.
"Nanti, setelah semua aman. Saya pasti akan bawa semua lihat keadaan istana Semangi, yang dijuluki kota keberuntungan," tambah bujuk Feng Ni, merangkul pundak Ling Ling.
"Tapi kalau banyak tangan yang bantu, pasti akan cepat kelar," ucap Da Min memberi alasan untuk tetap ikut.
Tokkkk.....
Kepala Da Min diketok guru duplikat dengan jari telunjuk menekuk.
"Sakit, guru," rengek Da Min, sambil elus bekas ketokan.
"Sakit kan? Kalau tertusuk benda tajam bakal lebih sakit. Jadi kalian tetap di sini saja!" tegasnya memandang para murid So Po Ta.
3 saudara lainnya cemberut berlapis gunda gulana. Ketika makan malam wajah mereka begitu masam kecut, tidak enak dipandang mata .
"Kalian harus waspada. Jangan anggap sepele setiap masalah. Jika ada yang biasanya jahat tiba-tiba baik, tingkatkan kewaspadaan di level tertinggi, tapi jangan sampai mereka ikut waspada," nasehat duplikat guru selesai makan pada Feng Ni dan Fun Cin.
"Baik, guru," serentak jawab paham maksud duplikat guru.
Dini hari saat ketiga saudara lainnya tertidur pulas, Feng Ni dan Fun Cin keluar diam-diam dari tempat latihan. Hanya ada seekor kuda yang berlari cepat untuk perjalanan jauh, dan mengharuskan mereka menunggang 1 kuda.
Hiattt....
Fun Cin memukul kuda dengan tali pelana setelah agak menjauh dari tempat latihan.
"Maaf sudah melibatkan abang," ucap Feng Ni merasa serba salah untuk melibatkan orang dari kerajaan lain.
"Tidak apa," jawab Fun Cin sambil pacu kuda berlari cepat.
Sayup-sayup sinar mentari menampakkan diri.Itu pertanda bahwa butuh 2 jam lagi telah sampai istana setelah perjalanan 2 jam.
Karena kepulangan Feng Ni tidak ingin ketahuan seseorang, begitu sampai di depan pintu gerbang kota, mereka menyamar sebagai saudagar yang ingin barter.
Beberapa jam sebelumnya....
"Kalian bawalah beberapa bungkus obat, jika prajurit sudah lengah maka kalian bisa masuk istana dengan gampang," ucap duplikat guru dengan kotak isi bungkusan obat racikan.
"Baik guru," jawab Fun Cin mengambil kotak obat.
*
Fun Cin berhasil mengecoh para penjaga gerbang untuk bawa Feng Ni pulang keasal.
"Keadaan ketat, kita tidak bisa langsung terobos masuk istana," ucap pelan Feng Ni lihat banyak pasukan penjaga berpratoli di pusat kota.
"Lebih baik kita sewa penginapan," jawab pelan Fun Cin, mencari celah dalam keramaian.
"Tuan," seseorang memanggil dan menepuk pundak mereka yang bersembunyi di pilar tiang besar penginapan.
"Eh iya. Ada apa?" jawab kaget Feng Ni berbalik.
"Anda mau nginap atau apa?" tanya pelayan penginapan menenteng kain lap. "Di penginapan ini lengkap,bisa menginap, makan atau keduanya. Kalau menginap hari ini ada promo potongan 30 persen," mempromosikan penginapan majikan.
Feng Ni dan Fun Cin bertatap, mengapa mereka mengambil tempat bersembunyi yang kurang tepat. "Mungkin percakapan tadi sudah terdengar" bisik Feng Ni ke abang.
Fun Cin berkacak pinggang sambil lihat penginapan yang sedang promosi. Penginapan yang bertingkat 3 lantai, tidak jauh juga untuk menuju istana.
"Baik, kami ambil 2 kamar," ucap Fun Cin ambil keputusan.
Sebagai adik, Feng Ni menurut demi keamanan. Mereka juga butuh istirahat setelah perjalanan lumayan melelahkan menunggang kuda.
"Kamu harus waspada. Jika ada sesuatu cepat panggil," ucap Fun Cin dengan tingkat waspada.
"Baik," Feng Ni masuk ke kamar.
Menunggu malam tiba, mereka beristirahat sambil memikirkan rencana untuk masuk istana sampai apa yang akan dilakukan setelah masuk.
Tok... Tok....
Pintu kamar Feng Ni dikutuk, dan buat kewaspadaan di level was-was mengambil pedang.
"Siapa?" tanya Feng Ni, mengulur pelan pedang dari sarungnya.
"Ini abang," jawab orang di balik pintu.
Srettt...
Feng Ni kembali menurunkan pedang, dan buka pintu.
"Kita makan dulu," ajak Fun Cin.
"Baik," keluar dan tutup pintu.
Agar tidak ketahuan saat makan, Feng Ni memakai topi bercadar milik penginap lain yang lewat.
"Kamu makan saja, abang akan awasi pergerakan," menenangkan dalam kehimpitan pencarian.
Feng Ni makan seadanya karena uang milik Fun Cin tidak terlalu banyak untuk bertahan entah sampai kapan. Makanan sederhana tidak jauh seperti makanan tempat dia berlatih. 2 buah mantao besar (kue bohong) dengan sepiring tumisan sayur hijau cukup mengenyangkan perut mereka.
"Kamu tetap tunduk. Ada penjaga yang pratoli," gumam Fun Cin di balik gigitan mantao besar.
Feng Ni menundukkan kepala sesuai arahan. Saat penjaga menyebarkan pencarian akan pangeran lain, seakan perang saudara sedang terjadi pula dengannya.
"Kalau kalian lihat orang dalam gambar, cepat kasih tau ke pangeran Mo Tan(pangeran ke-5 berambisi untuk merebut tahta raja)
"Baik, tuan," jawab takut pemilik penginapan.
Siapa tidak tau bagaimana tempramen Mo Tan seperti namanya yang mengandung makna iblis. Yang selalu menghalalkan segala cara, senang berfoya-foya menghamburkan uang kas negara.
Pasukan Mo Tan yang haus kekuasaan dan kedudukan lah yang melindungi pangeran ke-5 penzolim orang yang berseteru menghadang pangeran mahkota jadi raja berikutnya.
Mo Tan adalah pangeran ke-5 berusia 27 tahun, keponakan raja Xiao Se Mang.Rasa haus kekuasaan itu karena bukan ayah Mo Tan yang tidak mewarisi posisi raja dari kakeknya, melainkan sang paman yang pintar cari muka (pendapat Mo Tan).---
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
A2ntu🤸
kue bohong 🤔🤔
2022-08-09
2
ρυят•💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
tenang aku gak papa kok
2022-08-08
1
꧁𝙉Ⓐノ𝙎ム꧂💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
next
2022-08-07
3