.
Feng Ni mengalami delusi keterpurukan akan hal yang dialami. Pria yang telah bisa ia terima untuk mendampingi hidupnya, telah menyakiti serta mempermalukan seluruh kerajaan Semangi di hari penting itu.
Dalam dunia nyata, tubuh Feng Ni bergejolak memberontak akan rasa sakit menusuk hati. Biarpun di bawah guyuran air terjun 7 tusukan setan, dia masih merasakan api kebencian yang kian membara.
Air tampungan dalam kolam itu juga makin panas. Gelembung-gelembung bermunculan dengan asap uap panas.
"Rasa kebencian manusia ini begitu tinggi," ucap bocah laki-laki tak berwujud saat ingin mengambil air.
"Iya. Biasanya suhu air tidak mendidih," jawab bocah lain tak berwujud.
Tidak sampai di situ saja. Aroma air begitu menyengat, air berbau sulfur seperti telur busuk merusak rerumputan yang tumbuh disekitar area kolam penampungan.
"Makin lama dia di sana, dia akan segera menyusul manusia sebelumnya" tambah bocah lainnya.
"Betul..... Dengan begitu kekuatan spiritual ketua akan bertambah," para bocah bergegas untuk mempercepat proses kematian Feng Ni.
Para bocah tak berwujud pergi mengambil binatang berbisa peliharaan raja iblis. Ketika pintu sarang terbuka, binatang yang ada dalam kotak penyimpanan sudah tau apa saja tugas mereka.
Seekor tarantula raksasa (laba-laba) merayap ke atas kepala Feng Ni, lalu membungkus tubuh pertapaan Feng Ni dengan tali-tali benang sutera yang kuat.
Seekor kalajengking merah tua mematok paha Feng Ni dengan ekor berjarum berbisa.
Seekor ular cobra juga mematok leher kiri Feng Ni yang bertapa mengalahkan delusi ketakutan.
"Pusatkan pikiran.Ini semua hanya sebagian rasa ketakutan yang bersemayam dalam tubuh kamu," suara tak asing menarik pikiran Feng Ni yang tertarik masuk ke lubang hitam kejahatan.
Tapi sayang, Feng Ni tidak mendengar karena dia sudah terhalang bayangan hitam pekat. Dirinya semakin terjerumus dalam dendam kesumat. Dalam kejadian fatamorgana, Feng Ni berubah jadi wanita kejam yang sedang membalas rasa sakit, malunya itu.
"Kau pria yang tidak patut dihargai!!" mata Feng Ni menatap tajam amarah pada pria yang telah mempermalukan dia beserta keluarga saat hari pernikahan.
"Ampun!" ringgis kesakitan pria yang berlutut minta maaf.
"Cuihhh.....Kau tak lebih seperti seekor anjing yang mengemis sebongkah tulang," cibir sadis Feng Ni menendang tubuh sang mantan sampai terpental jatuh ke belakang.
"Aku tau," rutuk pria itu merangkak maju.
"Pergi kau!!" hardik Feng Ni menggelegar dalam ruang rapat.
"Aku mohon beri aku 1 kesempatan lagi," memohon pegang kaki Feng Ni.
"Pengawal!!! Seret dia keluar!" titahnya pada para pengawal yang dengar semua kejadian.
"Ayo pergi!" 2 pengawal menarik naik paksa tubuh pria yang bersimpu sujud.
"Lepaskan!!" bentak pria memberontak.
Walau pria itu memberontak,kedua pengawal terus menyeret paksa keluar dari hadapan tuan putri kerajaan Semangi.
Dalam bawah perintahnya, Feng Ni pun menugaskan jendral khusus untuk memberantas habis keluarga si pria tanpa belas kasihan.
"Ingat ! Aku tidak mau seorang pun keluarga dia masih hidup!" tegas Feng Ni bertitah dalam tempat duduknya.
"Siap laksanakan, putri!" jawab jendral membungkuk seperempat tubuh.
Di luar pikiran, tubuh Feng Ni sudah membiru hitam dipenuhi racun berbisa ganas dari patokan ular dan kalajengking. Ditambah bungkusan tali sutera tarantula yang hampir jadikan Feng Ni seekor kepompong setengah hidup.
Hidup nggak, mati pun enggan. Beginilah nasib Feng Ni terjebak dalam 2 alam tanpa terkontrol.
3 hari 3 malam Feng Ni terjebak dalam dilema kegalutan batin. Ujung kakinya mulai ditumbuhi jamur beracun, bekas gigitan binatang berbisa mulai membusuk, bungkusan sarang tarantula juga semakin tebal hingga sulit untuk oksigen masuk bebas ke dalam rongga.
Hahaha......
Terdengar pula tawa bergelegar yang menggema menakuti dari para bocah tak berwujud yang mengawasi kapan raga pertapa terpisah dengan jiwa.
"Gimana kalau kita langsung akhiri?" usul bocah tak berwujud memerintah tarantula mempertebal kepompong 3 kali lipat.
"Tidak. Nanti kita tidak dapat mainan yang bisa bertahan sangat lama."
"Aku binggung?" menoleh kedua temannya yang beda pendapat.
"Kamu ikut aku saja. Biar ketua senang!" bujuk seorang bocah.
"Jangan dengarkan dia. Kamu masih ingin bermain kan?" sambar seorang lagi.
Bocah tak berwujud lainnya tampak bingung untuk mengikuti keinginan siapa. Untuk hasil adil, maka bocah yang binggung ngadain pertandingan kecil.
"Jika antara kalian, siapa yang bisa lebih dahuluan dapat banyak jamur di kaki orang itu, aku akan jadi budaknya," jawab si bocah bingung.
"Setuju," seru keduanya bersiap berlomba.
Dalam suhu air bertempur mendidih, 2 bocah tak berwujud berlomba memunggut tiap jamur yang tumbuhnya pelan-pelan.
Kempulan gelembung uap panas semakin banyak mendidih dengan aroma telur busuk kian menyengat.
"Uwekkk..... Baunya lebih busuk dari kaki kau," seorang bocah tak berwujud mulai nggak tahan dengan bau gelembung uap.
"Iya. Tingkat dendam makin tinggi, pikiran dia juga sudah lebih dari kekejaman kita," sambung bocah yang menjauh dari tubuh Feng Ni.
"Lebih baik cepat jauh. Atau kita yang akan jadi korban," bocah yang tadi membuang jamur yang telah didapat.
Keduanya terbang menjauhi area kolam penampungan air terjun.
"Mana jamur kalian?" tanya bocah bingung.
Kedua bocah yang memunggut jamur saling berpandangan, baru tersadar oleh mereka persyaratan perlombaan yang telah terbuang begitu saja.
"Lebih baik kita pergi saja," saran salah seorang bocah yang makin rasakan aura kejahatan meningkatkan 10 kali lipat.
"Iya, ayo!" jawab bocah satunya, sambil narik teman-temannya.
Ketiga bocah tak berwujud terbang berbentuk kepulan awan hitam kecil, menjauh sekitar radius 100 meter dari area kolam penampungan.
"Ternyata seorang perempuan lebih banyak memiliki dendam dan kebencian dari laki-laki," obrol seorang bocah sampai di depan tempat persembunyian mereka yang berbentuk rumah kerang.
"Kalau sudah marah, mereka jadi pasukan iblis yang kuat" tambah seorang lagi pada bocah bingung.
Tidak lama setelah percakapan itu, terdengar suara yang merongrong menakutkan. Suara yang mampu menakuti isi semua penghuni labirin,suara yang memancing raja iblis bangun.
Aarrgggh......Auuuu........
Raja iblis terbangun dengan pancingan suara itu,suara yang mampu menandingi suaranya dalam menakuti tiap bawahan.
"Berisik!!" hardik raja iblis, membuka mata lebar.
Raja iblis yang bertubuh kecil itu bangkit dari tidurnya, lalu meraih jubah kebesaran untuk dipakai. Ya, jubah dan tongkat yang menyimbolkan kekuatan serta otoritas dirinya sebagai penguasa.
"Yang mulia. Seorang manusia tengah bertapa dan mengusik dunia kegelapan dengan aura dendamnya," ucap panglima kerajaan kegelapan.
"Menarik," gumam raja iblis kecil tertarik untuk mengambil cepat aura dendam yang dimiliki Feng Ni.
Dua gigi taring raja iblis berkilau keluar terpoles air liur yang lapar untuk makan semua energi dan dendam milik Feng Ni.
Bukan hanya raja iblis kecil yang terbangun. So Po Ta juga tersadar dari pertapaan, tidak menyangka muridnya memiliki dendam besar yang tidak dapat terkontrol baik.
"Guru akan susul Feng Ni, kamu jaga dan pertahankan benteng perbatasan dimensi" titah guru So Po Ta pada murid tertua.
"Guru, aku mau ikut" celetuk seorang pemuda.
"Ilmu kamu masih tidak cukup untuk melintas. Kamu cukup bantu untuk menahan mantra yang guru buat untuk semua," jawab So Po Ta, mengambil tongkat berujung batu zamrud biru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Dewi
Dendam yang amat besar sampai meluap tersebut sampai bisa membangunkan raja iblis, bahkan membuat raja iblis tertarik
2022-09-20
3
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
Jangan menyerah feng Ni, lawan rasa dendammu, jangan kau biarkan dendam itu berkembang dan akan menghancurkan mu.
2022-09-20
3
Mentari.f.v
makanya jangan macam-macam dengan perempuan, perempuan kadang dianggap lemah karena mengandalkan perasaannya, tapi jika perasaan itu hilang dan berubah jadi benci maka kamu hati-hati
2022-09-20
3