Mengapa bisa aku dijodohkan dengan Paman Daniel, laki-laki yang dulunya menggilai tanteku sendiri??? Sedangkan aku tidak pernah mencintainya dan dia pun tidak pernah mencintai ku!!~~ Brithney Limson.
Dak, Dig, dug, bahkan detak jantung Brithney pun dapat terdengar oleh Daniel saking jarak keduanya sangat dekat. Brithney buru-buru masuk ke dalam mobil untuk minta penjelasan ini dari Daniel dan juga dari orangtuanya.
Selama di dalam mobil, Brithney sesekali melirik Daniel yang menyetir mobil dengan penuh ketenangan.
"Paman, kenapa kau mengatakan hal seperti itu di depan teman-teman dan juga,"
"Dan juga didepan pacar mu?"
"Itu kau tau aku punya pacar, kenapa paman malah bicara tidak sopan dengan begitu?"
"Bicara tidak sopan bagaimana?"
"Astaga sekarang kau pura-pura lupa ingatan, kau mengatakan didepan mereka kalau kau calon suami ku? Lelucon sekali,"
"Memang kita akan segera menikah!"
"Apa? Kata siapa? Aku tidak akan menyetujui itu sama sekali!"
Namun Daniel tak lagi menggubris perkataan Brithney, sepanjang jalan menuju kediaman Tuan Lan bahkan Brithney terus mengoceh kecepatan ocehannya sama dengan kecepatan kereta bawah tanah di Jepang.
Mobil tiba di halaman rumah Tuan Lan, Brithney langsung turun dari mobil dan berlari untuk menuntut penjelasan kedua orangtuanya. Sesampainya di dalam rumah, Brithney menemui Tuan Lan dan Larisha yang sudang mengurus persiapan pernikahan Brithney, orangtua Daniel pun sudah di pesawat untuk menyaksikan pernikahan putranya.
"Momy, Dady, kalian benar-benar keterlaluan! Apa yang sudah Momy dan Dady lakukan? Aku masih sekolah dan kenapa aku harus menikah?"
"Keputusan kami sudah bulat Brith, salahkan dirimu sendiri karena sudah mengabaikan peringatan keras dari Dady!
"Aku dengan tegas menolak pernikahan ini dad!"
"Brithney patuhi keputusan kami nak, karena lusa kau dan Daniel akan menikah!"
"Lusa? Tidak! Aku tidak akan pernah menikah secepat ini, apalagi dengan paman Daniel!"
"Kalau begitu keluar dari rumah ini! Dady akan mencoret mu dari kartu keluarga kami! Keluar dari rumah ini, dan jangan pernah kembali lagi ke rumah ini!"
Deg..
Sebuah perkataan Tuan Lan yang menyayat hati Brithney bahkan ke relung hatinya yang terdalam! Sementara Larisha dan Daniel hanya bisa terdiam saat Tuan Lan dengan lantang mengusir Brithney, tanpa Brithney ketahui bahwa hati Tuan Lan jauh lebih terluka saat harus mengusirnya seperti ini.
"Dad, a-aku tau anak yang nakal! Aku belum bisa membahagiakan mu dan Momy, tapi aku kira kau menyayangiku, sekarang kau sampai hati mengusir ku!" lirih Brithney, kedua matanya menitihkan bulir bening begitu saja.
"Kalau begitu jangan bantah Dady dan menikahlah dengan Daniel!"
"Aku akan pergi dad!" Brithney hendak melangkah pergi.
"Dad!" Larisha menangis pilu mendengar pertengkaran hebat ini.
"Silahkan Brith, kau pergilah dengan laki-laki yang kau cintai! Tidak usah pedulikan Dady yang sudah hampir mati ini, bahkan ketika nanti Dady mati kau tidak perlu datang ke rumah ini!"
Hati anak mana yang tidak hancur, saat cinta pertama dari seorang anak perempuan mengatakan hal seperti ini. Brithney menangis tersedu-sedu, apalagi melihat Tuan Lan dan Larisha sudah berurai air mata.
Kembali dia ingat-ingat sejak kecil dirinya dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh Tuan Lan dan Larisha, kedua orangtuanya itu tidak pernah tidak menuruti keinginannya, Brithney merasa tertampar oleh sikapnya yang sampai membuat hati kedua orangtuanya yang tanpa lelah menjaga dan mengurusnya sejak kecil.
Brithney berlari kearah Tuan Lan, dipeluknya Tuan Lan dengan erat, Brithney menyesali semua perbuatannya sampai membuat Tuan Lan menangis dihadapannya.
"Dad, maafkan aku dad! Jangan berkata begitu lagi Dad!"
Larisha pun ikut memeluk keduanya, mereka menangis bersama-sama dan Daniel pun tersenyum melihat ketiganya kembali akur. Malam itu Brithney sudah sepakat untuk menerima pernikahannya dengan Daniel, dan tentu saja itu membuat Larisha dan Tuan Lan bahagia.
Lain halnya dengan Daniel, laki-laki yang masih terjerembab dalam kisah masa lalu yang membuatnya memiliki trauma untuk kembali mencintai, dan Brithney yang hatinya masih terikat dengan laki-laki yang dia cintai. Bagaimana keduanya akan menjalani kehidupan rumah tangga dengan hati yang sama-sama tak menginginkan untuk bersama?
Pernikahan secara tertutup dengan hanya dihadiri oleh keluarga inti Daniel dan Brithney pun digelar hari ini, Tuan Lan bahkan secara khusus mengundang Reymond agar pikiran laki-laki biru terbuka dan tak lagi mengejar Brithney.
Orangtua Daniel pun bahagia melihat putranya akan menikah dengan Brithney, sejak dulu orangtua Daniel sudah takut jikalau anaknya itu tak menyukai lagi seorang perempuan melainkan berbelok, akibat trauma masa lalunya yang gagal, tapi kini semua pikiran itu berhasil ditepis.
Daniel dan Brithney duduk di pelaminan dan keduanya siap untuk dinikahkan secara sah. Pernikahan itu berjalan dengan lancar, Daniel menyematkan cincin nikah dijari manis Brithney Begitu juga dengan Brithney menyematkan cincin dijari manis Daniel.
"Cium! Cium! Cium!"
Tuan Lan dan keluarga Daniel yang lain mulai reseh dan meminta Daniel untuk mencium istrinya itu, karena mereka kan sudah sah. Brithney menggelengkan kepalanya, sebagai kode agar Daniel tidak mengiyakan apa yang keluarga keduanya teriakan.
Namun Daniel justru menarik pinggul Brithney dengan tangan kanannya lalu satu tangannya lagi meraih dagu Brithney, Daniel mencium bibir ranum Brithney didepan keluarga keduanya.
Dengan lemah lembut Daniel mencium bibir Brithney, terasa sekali bagiamana bibir keduanya beradu saat ini. Brithney hanya bisa melongo dan menatap tajam ke wajah Daniel, sementara kedua mata Daniel justru terpejam saat mencium bibir Brithney.
Reymond yang melihat Brithney kini sudah menikah bahkan dicium dihadapan keluarganya oleh Daniel, langsung mengepalkan tangannya.
"Laki-laki berengsekk! Aku bersumpah aku akan merebut Brithney kembali! Berani-beraninya kau merebut kekasihku, disaat kami masih saling mencintai." Gumam Reymond.
Prok..
Prok..
Prok..
Kedua keluarga yang menyaksikan ciuman itu langsung bertepuk tangan dan bahagia atas aksi yang dilakukan oleh Daniel. Sebenarnya Brithney terus berusaha mendorong tubuh Daniel agar mengakhiri ciuman itu! Namun tangan Daniel yang melingkar di pinggul Brithney bisa kokoh menahan tubuh gadis cantik itu.
Setelah cukup lama, Daniel pun melepaskan ciumannya secara perlahan dan lemah lembut, membuat Brithney salah tingkah. Daniel pun tidak menyangka kenapa bisa dirinya melakukan itu pada Brithney, yang jelas itu seperti keinginan dari alam bawah sadar yang tidak bisa ia tahan.
♥️♥️♥️
Visual nanti menyusul ya maak, maklum hp habis kerestart dan semua tabungan bab untuk novel baru maak author kedelete tak tersisa jadi telat update yang harusnya up novel ini dari tanggal 1, sekarang harus nulis ulang dan baru bisa update. Riweuh pokoknya mah maak😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Nana Niez
lanjuuuutt,, semakin ssemingit
2024-02-11
0
Jarmini Wijayanti
selamat ya semoga samawa
2024-01-12
0
Dewi Anggya
pengen banget liat visualnyaa
2023-12-05
0