Damar dan Nayla sudah sampai di depan ruang rawat Seyna. Mereka melihat Aira tertidur sembari duduk dan bersandar di dinding.
"Kasihan Aira, dia pasti lelah dan jenuh sendirian menjaga Seyna. Apa aku boleh gantian menjaga adikku di sini Tuan, biar Aira bisa pulang dan beristirahat?" tanya Nayla.
"Nanti aku akan meminta Arkan untuk mencari pelayan baru yang bisa bergantian bersama Aira menjaga adikmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini, karena setelah ini kita akan pergi ke butik untuk fitting baju. Bukankah kamu harus bersiap untuk pernikahan kita besok," ucap Damar.
Nayla cuma mengangguk, sebenarnya dia belum siap untuk menikah. Rasanya begitu cepat, dia masih butuh waktu untuk mengenal Damar, tapi sesuai perjanjian dia tidak mungkin menolak lagi.
Damar telah memenuhi janji untuk membiayai pengobatan adiknya, padahal dalam surat kesepakatan, hal itu akan dilakukan setelah mereka menikah.
"Kenapa malah bengong, ayo kita masuk," ajak Damar.
Saat Damar menarik lengan Nayla untuk masuk, ponselnya berdering, ada panggilan dari Arkan.
Kemudian Damar mengurungkan niatnya untuk masuk lalu dia sedikit menjauh dari Nayla untuk menerima telepon dari Arkan.
"Ya Hallo, ada apa Kan? Apa ada kabar penting?" tanya Damar.
"Bos, apa benar Bos keluar tanpa membawa pengawal?" tanya Arkan.
"Darimana kamu tahu Kan? Oh, pasti Bi Luna," ucap Damar.
"Apa Bos saat ini masih berada di rumah sakit?"
"Ya, kami baru sampai."
"Tunggu aku dan pengawal sampai di sana ya Bos, aku harap Bos jangan pergi kemanapun dulu, sebelum kami tiba."
"Memangnya ada apa Kan? Kenapa kamu nampak gusar?" tanya Damar.
"Orang kita ditemukan tewas barusan Bos di area perbatasan kota. Jadi aku mohon, Bos tetap di sana dulu, demi keamanan. Di rumah sakit, aku sudah menempatkan mata-mata untuk mengawasi dan menjaga keselamatan adik Nona," ucap Arkan yang melapor kepada Damar.
"Ya sudah, nanti kamu cari tahu apa sebenarnya yang melatarbelakangi pembunuhan tersebut dan beri tunjangan sepantasnya kepada pihak keluarga korban," perintah Damar.
"Iya Bos! Sekarang kami dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Harap Bos di sana dulu."
"Oke Kan, aku tunggu kalian secepatnya, karena kami akan ke butik urusan fitting baju buat acara besok."
Setelah mengatakan hal itu, Damar pun memutus panggilan dari Arkan, dia berbalik dan ternyata Nayla sudah ada di belakangnya.
"Ayo kita masuk!" ajak Damar.
"Memangnya ada apa Tuan, siapa yang terbunuh?" tanya Nayla.
"Salah satu anak buahku. Ayo cepat, sebentar lagi Arkan sampai dan kita harus segera pergi dari sini," ucap Damar sembari meninggalkan Nayla untuk mengalihkan pembicaraan.
Nayla merasa ngeri mendengar pembunuhan dan dia masih penasaran sebenarnya apa bisnis yang di geluti oleh Damar.
Damar berhenti dan menoleh kebelakang, "Apa kamu tidak mau bertemu adikmu?"
"Eh, iya Tuan. Aku mau bertemu Seyna," ucap Nayla bergegas mengikuti Damar masuk ke dalam ruangan Seyna.
Nayla melihat Seyna tertidur, dia besok harus menjalani pemeriksaan lanjutan, padahal Nayla sangat berharap sang adik bisa hadir di acara pernikahannya.
Mendengar suara langkah kaki, Seyna pun terbangun dan menoleh, dia tersenyum melihat kehadiran Nayla di sana. Tapi senyumnya menghilang saat melihat ada seorang pria asing di belakang sang Kakak.
"Bagaimana keadaan mu Dek? Maaf, Kakak pulang nggak pamit, soalnya Bang Arkan sedang terburu-buru mau menjemput Tuan di bandara," ucap Nayla.
Kemudian dia berkata lagi, "Oh ya Dek, kenalkan ini Tuan Damar, calon suami Kakak, sekaligus yang membiayai semua pengobatanmu," ucap Nayla sembari menggeser tubuhnya untuk memberi kesempatan Damar berkenalan dengan Nayla.
"Hai, bagaimana kabarmu. Aku Damar Bimantara, calon suami Kakakmu," ucap Damar sembari mengulurkan tangannya.
Seyna yang tadinya takut, akhirnya tersenyum dan menyambut uluran tangan Damar sebagai tanda perkenalan.
Kemudian, Seyna pun berkata, "Terimakasih, karena telah berbaik hati membiayai pengobatan ku dan terimakasih telah bersedia menikah dengan Kak Nay. Aku mohon Tuan, bahagiakanlah Kakak saya!" ucap Seyna sembari mengatupkan kedua tangannya.
Damar hanya tersenyum menanggapi permintaan Seyna, lalu dia berkata, "Aku dengar dari Arkan, besok kamu harus melakukan pemeriksaan lagi ya?"
"Iya Tuan. Tapi aku mohon, untuk kali ini izinkan aku pulang. Aku ingin menyaksikan pernikahan Kakak dan Tuan," pinta Seyna.
Kemudian dia berkata lagi, "Mungkin, usiaku tidak akan lama lagi, jadi aku mohon Kak, bawalah aku pergi dari sini. Aku hanya ingin selalu dekat dengan Kak Nay, sampai ajal menjemputku."
Nayla menangis mendengar perkataan sang adik, dia meraih tubuh Seyna kedalam pelukannya, lalu berkata, "Kamu tidak boleh ngomong seperti itu Dek! Kamu pasti sembuh," ucap Nayla terisak.
"Tapi Kak, aku merasa tubuhku semakin tidak bertenaga."
"Itu mungkin reaksi obat yang diberikan oleh Dokter Dek, nanti kamu pasti bakal pulih," hibur Nayla.
Pada saat Nayla sedang menguatkan adiknya, Dokter masuk ke dalam ruangan. Damar yang melihat kehadiran Dokter segera menghampiri dan bertanya, "Bagaimana Dok keadaan adik kami?"
"Bisa tolong ikut ke ruangan Pak, sebaiknya kita bicara di sana saja dan biarkan pasien untuk beristirahat," ucap Pak Dokter.
"Sebentar ya Dok!"
Damar mendekati Nayla, lalu dia berkata, "Nay, kamu di sini saja ya, temani adikmu, biar aku yang keruangan Dokter."
"Iya Tuan. Terimakasih ya Tuan."
Damar mengangguk, lalu dia pergi mengikuti Dokter masuk ke dalam ruangannya.
"Silahkan duduk Tuan, perkenalkan Saya Dokter Bima. Andakah yang bernama Tuan Damar, yang menanggung biaya pengobatan pasien?" tanya Dokter.
"Iya Dok. Bagaimana keadaannya Dok? Mohon penjelasannya," pinta Damar.
Dokter pun menggelengkan kepala, lalu dia berkata, "Sudah stadium 3, Inilah hasil tes laboratorium nya," ucap Dokter Bima sembari menyodorkan kertas hasil tes laboratorium kesehatan Seyna.
Lalu Dokter berkata lagi, "Kenapa sampai terlambat membawanya kesini Tuan?"
"Saya baru mengenal mereka, jadi apa yang bisa dilakukan untuk menyembuhkannya Dok? Mohon penjelasannya, saya awam dengan penyakit ini."
"Begini Tuan, semua orang memiliki kelenjar getah bening yang terdapat di sepanjang tubuhnya. Struktur jaringan kecilnya menyerupai kacang merah dan banyak terdapat di area leher, paha bagian dalam, ketiak, di sekitar usus, dan di antara paru-paru."
"Saat terjadi infeksi atau cedera, kelenjar getah bening membesar atau membengkak dan harus diwaspadai karena gangguan pada kelenjar itu berpotensi menimbulkan gejala kanker."
"Ada dua tipe kanker ini, yakni limfoma nonhodgkin dan limfoma hodgkin. Namun, limfoma nonhodgkin merupakan keganasan yang paling sering dialami orang dewasa dan inilah yang saat ini di alami Seyna," ucap Dokter sembari mendesah.
Kemudian Dokter melanjutkan penjelasannya, "Dan penentuan tipe limfoma yang tepat berdasarkan biopsi jaringan sangatlah penting karena berkaitan dengan terapi yang akan kami berikan. Terapi pada limfoma dilakukan dengan pengobatan tunggal atau kombinasi dengan radioterapi, kemoterapi, dan imunoterapi."
"Kemoterapi pada kanker kelenjar getah bening, merupakan salah satu terapi utama. Tujuan dari kemoterapi adalah untuk menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker."
"Kemoterapi dilakukan dengan mengikuti suatu siklus. Misalnya pada limfoma nonhodgkin, kemoterapi dan dilakukan setiap 21 hari serta diulang sebanyak 6 kali," terang Dokter.
"Kanker kelenjar getah bening termasuk jenis kanker ganas yang menyerang sistem limfatik atau pertahanan tubuh. Keluhan awal yang timbul ialah benjolan pada daerah kelenjar getah bening."
"Tuan ingat kasus Ria Irawan, artis papan atas di negara kita? Pada kasus Ria Irawan, kanker kelenjar getah bening telah mencapai stadium 3, artinya sel kanker itu sudah bersarang pada kelenjar getah bening pada kedua sisi diafragma."
"Sementara itu, pada stadium 4, sel kanker telah menyebar ke seluruh tubuh dan mengenai organ hati, tulang, dan paru."
"Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik. Obat yang dimasukkan ke tubuh ini akan masuk ke aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh.Tujuan dari pemberian kemoterapi pada kanker kelenjar getah bening adalah untuk menghentikan atau menghambat."
"Dan tentu saja efek samping kemoterapi dapat mengenai seluruh tubuh, tergantung dari dosis serta jenis obat yang digunakan. Evaluasi kemoterapi untuk menilai keberhasilan pengobatan dapat dilakukan di tengah dan di akhir program."
"Nah, sebelum dilakukan kemoterapi, biasanya akan dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan bahwa kondisi pasien cukup siap dalam melakukan kemoterapi."
"Setelah kemoterapi, pasien juga akan diminta datang kembali untuk melakukan pengecekan dan pengendalian efek samping kemoterapi yang timbul."
"Beberapa efek samping dapat dicegah dengan pemberian obat-obatan sebelum kemoterapi dilakukan. Meskipun demikian, masih dapat timbul efek samping lain setelah dilakukannya kemoterapi," ucap Dokter Bima yang mengakhiri penjelasannya.
"Jadi Dok, apa masih ada harapan untuk kesembuhan Seyna?"
"Kita hanya bisa berusaha Tuan, semua kita serahkan kepada yang di atas. Allah yang memberi penyakit dan Dia pula yang kuasa memberi kesembuhan. Kami akan berusaha semaksimal mungkin dan tolong, pihak keluarga membantu kami dengan doa," ucap Dokter Bima yang tidak berani mengatakan vonis akhir usia Seyna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Sri Tanjung
ini novel kok kaya baca buku pelajaran ya
2022-11-12
4
3 semprul
semoga segera sembuh ya sayna...
2022-09-14
2