BAB 17. BERTEMU CALON SUAMI

Melihat kepulangan Nayla, Bety dan Tisa kembali sewot, mereka tidak rela jika harus melayani kebutuhan Nayla, yang seharusnya merupakan tugas Aira.

"Bety dan kamu Tisa, tolong tata makanan yang telah di masak koki ke atas meja makan, aku akan ke kamar Tuan untuk mengganti seprai. Sekarang! karena Tuan akan sampai siang ini," perintah Bi Luna.

"Kenapa nggak kami saja Bi yang mengganti seprainya, kami 'kan merasa penasaran, sekali-sekali boleh dong melihat kamar Tuan, mumpung Tuan dan si gembel belum sampai," ucap Bety sambil menutup mulutnya.

"Apa kamu bilang! Mulut dan hati kalian yang membuat diri kalian tidak bisa dipercaya untuk mengurus keperluan pribadi Tuan, ingat itu! Apa kalian mau aku singkirkan dari sini!" ucap Bi Luna, lalu beliau bergegas meninggalkan keduanya menuju kamar Damar.

Bi Luna mengganti seprai dengan warna kesukaan Tuannya, kemudian membuka jendela yang menghadap taman, agar ada pertukaran udara.

Di dalam kamar itu, terlihat tidak ada tatanan barang yang berubah, meski Nayla sudah tidur di sana. Bi Luna senang, Nayla bisa menjaga dan tidak mengusik barang-barang pribadi milik Tuannya, hingga dia tidak perlu merasa cemas akan teguran dari Sang Bos.

Ketika Bi Luna baru menyelesaikan tugasnya dan hendak keluar dari kamar, Nayla sampai di ambang pintu kamar.

"Eh, Non sudah sampai? Non Nayla bersiaplah dan gunakan pakaian yang sudah Bibi siapkan di lemari. Nanti Nona harus menemani Den Damar makan siang," ucap Bi Luna.

"Iya Bi, aku akan mandi dulu agar lebih segar. Tuan pemarah atau tidak Bi? Aku takut," ucap Nayla.

"Non tidak perlu takut, jika tidak melakukan kesalahan," ucap Bi Luna meyakinkan Nayla sembari menepuk bahunya perlahan.

"Bibi ke dapur dulu ya Non, Bibi mau melihat apa Bety dan Tisa sudah menyelesaikan tugasnya atau belum," ucap Bi Luna lagi.

"Iya Bi. Terimakasih ya Bi," ucap Nayla sembari tersenyum.

Nayla lalu menutup pintu kamar dan segera menyambar handuk serta baju mandinya. Dia menyiapkan air hangat di bathtub yang sudah ditetesin minyak aromaterapi. Dengan begitu tubuhnya akan wangi dan segar.

Sekitar 30 menit Nayla berendam di sana, barulah dia menyudahi ritual mandinya.

Nayla memakai skincare serta alat make-up yang telah Bi Luna sediakan untuknya. Dia merias diri dengan sederhana lalu memakai gaun serta hijab.

Selesai berdandan, Nayla pun berputar di cermin untuk memastikan penampilannya sudah pas atau belum.

Nayla memilih duduk di kamar sambil menunggu Damar sampai, dia berfoto selfi di dekat jendela dengan background pemandangan taman.

Jam di dinding menunjukkan pukul 11.30 dan sebentar lagi Damar pasti sampai di mansion. Jantung Nayla pun berdetak tak beraturan, antara penasaran dan rasa takut kini bertentangan di hatinya.

Sebentar lagi, Nayla akan melihat seperti apa rupa calon suaminya itu. Apakah tampan atau buruk rupa hingga Damar lebih memilih calon istri dari kalangan seperti dirinya.

Nayla mondar-mandir di depan cermin, dirinya cemas dan bingung, apa yang harus Nayla ucapkan ketika bertemu Damar, nanti.

Kamar Damar sejuk karena semilir angin yang masuk, tapi Nayla saat ini, malah merasa gerah. Dia mengelap keringat yang ada di dahi dengan tissue, lalu menepuk-nepuk lembut wajahnya lagi dengan spons bedak.

Saat Nayla sedang mengenakan sepatu terdengar suara ketukan pintu.

"Sebentar," ucap Nayla.

Lalu Nayla memutar kunci dan handle pintu, saat pintu terbuka, diapun terperanjat, seorang pria bertubuh tinggi semampai dengan wajah tampan bak aktor India tengah berdiri di hadapannya dan menatap dirinya dengan tatapan mata yang tajam.

Nayla gugup, dia tidak tahu bagaimana harus bersikap.

"Apa kamu akan membiarkan saya terus berdiri di sini sampai besok!" ucap Damar.

"Eh, maaf Tuan," ucap Nayla sembari mengulurkan tangannya. Nayla meminta tas yang ada di tangan Damar dan menggeser tubuhnya untuk memberi jalan agar Damar bisa masuk ke dalam kamar.

Damar membiarkan Nayla membawakan tasnya, lalu Nayla meletakkan tas tersebut di atas meja yang ada di sudut kamar. Nayla menduga itu adalah meja kerja Damar karena ada laptop yang tersimpan di sana.

Nayla masih kikuk, dia belum tahu, apa yang harus dilakukan selanjutnya. Nayla melihat Damar duduk di pinggir ranjang sembari melepas sepatunya, lalu dengan sigap Nayla pun menghampiri, menunduk, mengambil sepatu Damar dan meletakkan di rak khusus tempat biasa Nayla meletakkan sendal serta sepatunya.

Damar tersenyum melihat pelayanan Nayla, tapi saat Nayla berbalik, Damarpun buru-buru menghilangkan senyum dari bibirnya.

"Tuan mau minum atau mandi dulu? biar saya siapkan," ucap Nayla berusaha memberanikan diri membuka percakapan.

"Saya mau mandi," ucap Damar sembari membuka kancing lengan kemejanya.

Mendengar jawaban dari Damar, Nayla bergegas ke kamar mandi, menyiapkan air hangat dalam bathtub yang dia beri tetesan minyak aroma terapi pepermint.

Bi Luna telah menyiapkan minyak itu sebelum Damar sampai.

Kemudian Nayla keluar untuk mengambilkan handuk serta baju mandi untuk Damar. Namun, apa yang Nayla lihat membuatnya tertunduk malu. Damar tengah membuka kemejanya hingga menampilkan perut sixpack dan dada yang bidang serta kekar di hadapan Nayla.

Nayla mengulurkan handuk serta baju mandi dengan memalingkan wajah. Tangannya bergetar karena takut serta malu, baru kali ini Nayla berduaan di dalam kamar dengan seorang pria dan juga tanpa mengenakan baju.

"Kenapa membuang wajah, kamu tidak suka melihatnya atau hanya berpura-pura tidak suka," ucap Damar dengan nada datar, hingga membuat Nayla terpaksa memutar wajahnya menatap Damar.

"Semua wanita memang begitu, pura-pura malu-malu kucing, padahal lebih berpengalaman," ucap Damar lagi.

Kemudian saat Damar hendak membuka celana panjangnya, Nayla berteriak, "Stop Tuan, Saya keluar dulu," ucap Nayla berbalik dan hendak pergi meninggalkan kamar.

"Tunggu! Ada apa denganmu, toh sebentar lagi kamu akan melihatku seperti ini setiap hari," ucap Damar.

"Jelas beda Tuan, hari ini Saya masih calon istri, jadi belum saatnya. Jika Saya sudah sah menjadi istri Tuan, saya akan melakukan apapun yang bisa menyenangkan suami Saya," ucap Nayla berusaha bijak.

"Wow... ternyata masih ada wanita lugu di jaman seperti ini!" ucap Damar sembari berlalu ke kamar mandi dan tidak jadi membuka celana panjangnya di hadapan Nayla.

Nayla menarik nafas lega, lalu dia menuju lemari pakaian milik Damar dan mengambilkan baju kaos beserta celana panjang yang menurut Nayla cocok jika di kenakan di rumah saat santai.

Namun, saat hendak mengambilkan pakaian dalam Damar, Nayla ragu dan tentunya malu. Dia menimbang-nimbang terlebih dahulu dan akhirnya mengambilkannya juga.

Nayla meletakkan semuanya di atas tempat tidur, lalu diapun keluar kamar menuju dapur untuk menemui Bi Luna.

Dia ingin menanyakan tentang kebiasaan dalam hal melayani Damar saat berada di ruang makan, agar nanti tidak kikuk dan Nayla harus mengetahui serta belajar sejak dini tentang keseharian calon suaminya itu.

Terpopuler

Comments

3 semprul

3 semprul

Nayla memang masih lugu Damar.....😂

2022-09-13

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DAMPAK KEMATIAN ORANG TUA
2 BAB 2. MENDAPATKAN PEKERJAAN
3 BAB 3. TAWARAN UNTUK MENDAPATKAN BANYAK UANG
4 BAB 4. APA ADANYA
5 BAB 5. TIDAK TAKUT
6 BAB 6. KEPUTUSAN TELAH DITENTUKAN
7 BAB 7. DUKUNGAN DARI ARKAN
8 BAB 8. TEMBOK PUNYA TELINGA DAN MATA
9 BAB 9. MELAKUKAN PERAWATAN
10 BAB 10. DI TINDAS
11 BAB 11. DI BERI KESEMPATAN BELAJAR
12 BAB 12. HUKUMAN BAGI PELAYAN USIL
13 BAB 13. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN AKURAT UNTUK MENENTUKAN JENIS PENGOBATAN
14 BAB 14. MARAH DENGAN PANGGILAN TELEPON TAK DIKENAL
15 BAB 15. CINTA DALAM DIAM
16 BAB 16. MEMBERIKAN PERAWATAN TERBAIK
17 BAB 17. BERTEMU CALON SUAMI
18 BAB 18. ALASAN DIBALIK PERNIKAHAN BERSYARAT
19 BAB 19. NYAMAN DALAM OBROLAN
20 BAB 20. STADIUM TIGA
21 BAB 21. DISERANG MUSUH
22 BAB 22. RAHASIA AIRA TERBONGKAR
23 BAB 23. MEMILIH PAKAIAN PENGANTIN
24 BAB 24. KEDATANGAN MANTAN ISTRI
25 BAB 25. SAH MENIKAH
26 BAB 26. MENGINGINKAN KENYAMANAN
27 BAB 27. MALAM PENGANTIN YANG TERTUNDA
28 BAB 28. MENJADI BUCIN
29 BAB 29. DI SERANG
30 BAB 30. MEMPERKETAT PENJAGAAN
31 BAB 31. MENYAMAR JADI DOKTER
32 BAB 32. MERANGSANG KESADARAN PASIEN
33 BAB 33. TIDAK MAU MENGAKU
34 BAB 34. PERMOHONAN SEYNA
35 BAB 35. HARUS TEGAR
36 BAB 36. BERSEKUTU
37 BAB 37. MEMBERIKAN INFO
38 BAB 38. MENCULIK SEYNA
39 BAB 39. MENDAPATKAN PETUNJUK
40 BAB 40. BERJANJI UNTUK PULANG
41 BAB 41. MENGELABUHI PENJAGA
42 BAB 42. TIBA DI LOKASI PENYEKAPAN
43 BAB 43. BERHASIL MEMBEBASKAN
44 BAB 44. DENDAM RENDRA
45 BAB 45. KEMBALI KE RUMAH
46 BAB 46. MELEPAS KERINDUAN
47 BAB 47. USAHA UNTUK MEMBUAT SUAMI KETAGIHAN
48 BAB 48. TIDAK SALAH MEMILIHKAN ISTRI
49 BAB 49. HANYA MILIK DAMAR
50 BAB 50. TIPU DAYA CAROLINA
51 BAB 51. ANCAMAN RENDRA
52 BAB 52. MENGOREK KETERANGAN
53 BAB 53. DUA SISI KEPRIBADIAN DAMAR
54 BAB 54. PERBEDAAN HIDUP
55 BAB 55. SEKUTU PELAYAN USIL
56 BAB 56. MENGHADAPI SERANGAN MENDADAK
57 BAB 57. PERINTAH RICHARD
58 BAB 58. SALAH CULIK
59 BAB 59. MEMBERITAHU DAMAR
60 BAB 60. KEJUTAN
61 BAB 61. BERHASIL MENYINGKIRKAN RINTANGAN
62 BAB 62. BERTEMU PAPA MERTUA
63 BAB 63. KABAR GEMBIRA
64 BAB 64. HASIL USG
65 BAB 65. PERHATIAN DAMAR
66 BAB 66. KERAS KEPALA
67 BAB 67. NGIDAM SATE
68 BAB 68. KONSULTASI
69 BAB 69. MENDAPATKAN IZIN PULANG
70 BAB 70. BERHASIL MENGALAHKAN KE KERAS KEPALAAN SANG PAPA
71 BAB 71. SALING MENCINTAI
72 BAB 72. SAMBUTAN KEPULANGAN
73 BAB 73. MEMBERI KEJUTAN
74 BAB 74. NIAT ARKAN
75 BAB 75. BUKAN SEORANG PUJANGGA
76 BAB 76. INSIDEN DIBALIK LAMARAN ARKAN
77 BAB 77. PERJUANGAN CINTA ARKAN
78 BAB 78. MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI
79 BAB 79. PERGERAKAN CALON BAYI
80 BAB 80. RAHASIA CINTA DEWO
81 BAB 81. MENDAPATKAN DUKUNGAN
82 BAB 82. MENUNGGU KELENGAHAN RENDRA
83 BAB 83. MENGUSIR SECARA HALUS
84 BAB 84. BAHAGIA
85 BAB 85. PULANG KAMPUNG
86 BAB 86. BERUSAHA MENENGGELAMKAN NAYLA
87 BAB 87. SELAMAT
88 BAB 88. MENGAKU
89 BAB 89. MENCARI CAROLINA
90 BAB 90. HASIL YANG KAU TUAI
91 BAB 91. KEPUTUSAN DAMAR
92 BAB 92. KABAR GEMBIRA
93 BAB 93. HADIAH TERINDAH DIUJUNG KEMATIAN (TAMAT)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
BAB 1. DAMPAK KEMATIAN ORANG TUA
2
BAB 2. MENDAPATKAN PEKERJAAN
3
BAB 3. TAWARAN UNTUK MENDAPATKAN BANYAK UANG
4
BAB 4. APA ADANYA
5
BAB 5. TIDAK TAKUT
6
BAB 6. KEPUTUSAN TELAH DITENTUKAN
7
BAB 7. DUKUNGAN DARI ARKAN
8
BAB 8. TEMBOK PUNYA TELINGA DAN MATA
9
BAB 9. MELAKUKAN PERAWATAN
10
BAB 10. DI TINDAS
11
BAB 11. DI BERI KESEMPATAN BELAJAR
12
BAB 12. HUKUMAN BAGI PELAYAN USIL
13
BAB 13. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN AKURAT UNTUK MENENTUKAN JENIS PENGOBATAN
14
BAB 14. MARAH DENGAN PANGGILAN TELEPON TAK DIKENAL
15
BAB 15. CINTA DALAM DIAM
16
BAB 16. MEMBERIKAN PERAWATAN TERBAIK
17
BAB 17. BERTEMU CALON SUAMI
18
BAB 18. ALASAN DIBALIK PERNIKAHAN BERSYARAT
19
BAB 19. NYAMAN DALAM OBROLAN
20
BAB 20. STADIUM TIGA
21
BAB 21. DISERANG MUSUH
22
BAB 22. RAHASIA AIRA TERBONGKAR
23
BAB 23. MEMILIH PAKAIAN PENGANTIN
24
BAB 24. KEDATANGAN MANTAN ISTRI
25
BAB 25. SAH MENIKAH
26
BAB 26. MENGINGINKAN KENYAMANAN
27
BAB 27. MALAM PENGANTIN YANG TERTUNDA
28
BAB 28. MENJADI BUCIN
29
BAB 29. DI SERANG
30
BAB 30. MEMPERKETAT PENJAGAAN
31
BAB 31. MENYAMAR JADI DOKTER
32
BAB 32. MERANGSANG KESADARAN PASIEN
33
BAB 33. TIDAK MAU MENGAKU
34
BAB 34. PERMOHONAN SEYNA
35
BAB 35. HARUS TEGAR
36
BAB 36. BERSEKUTU
37
BAB 37. MEMBERIKAN INFO
38
BAB 38. MENCULIK SEYNA
39
BAB 39. MENDAPATKAN PETUNJUK
40
BAB 40. BERJANJI UNTUK PULANG
41
BAB 41. MENGELABUHI PENJAGA
42
BAB 42. TIBA DI LOKASI PENYEKAPAN
43
BAB 43. BERHASIL MEMBEBASKAN
44
BAB 44. DENDAM RENDRA
45
BAB 45. KEMBALI KE RUMAH
46
BAB 46. MELEPAS KERINDUAN
47
BAB 47. USAHA UNTUK MEMBUAT SUAMI KETAGIHAN
48
BAB 48. TIDAK SALAH MEMILIHKAN ISTRI
49
BAB 49. HANYA MILIK DAMAR
50
BAB 50. TIPU DAYA CAROLINA
51
BAB 51. ANCAMAN RENDRA
52
BAB 52. MENGOREK KETERANGAN
53
BAB 53. DUA SISI KEPRIBADIAN DAMAR
54
BAB 54. PERBEDAAN HIDUP
55
BAB 55. SEKUTU PELAYAN USIL
56
BAB 56. MENGHADAPI SERANGAN MENDADAK
57
BAB 57. PERINTAH RICHARD
58
BAB 58. SALAH CULIK
59
BAB 59. MEMBERITAHU DAMAR
60
BAB 60. KEJUTAN
61
BAB 61. BERHASIL MENYINGKIRKAN RINTANGAN
62
BAB 62. BERTEMU PAPA MERTUA
63
BAB 63. KABAR GEMBIRA
64
BAB 64. HASIL USG
65
BAB 65. PERHATIAN DAMAR
66
BAB 66. KERAS KEPALA
67
BAB 67. NGIDAM SATE
68
BAB 68. KONSULTASI
69
BAB 69. MENDAPATKAN IZIN PULANG
70
BAB 70. BERHASIL MENGALAHKAN KE KERAS KEPALAAN SANG PAPA
71
BAB 71. SALING MENCINTAI
72
BAB 72. SAMBUTAN KEPULANGAN
73
BAB 73. MEMBERI KEJUTAN
74
BAB 74. NIAT ARKAN
75
BAB 75. BUKAN SEORANG PUJANGGA
76
BAB 76. INSIDEN DIBALIK LAMARAN ARKAN
77
BAB 77. PERJUANGAN CINTA ARKAN
78
BAB 78. MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI
79
BAB 79. PERGERAKAN CALON BAYI
80
BAB 80. RAHASIA CINTA DEWO
81
BAB 81. MENDAPATKAN DUKUNGAN
82
BAB 82. MENUNGGU KELENGAHAN RENDRA
83
BAB 83. MENGUSIR SECARA HALUS
84
BAB 84. BAHAGIA
85
BAB 85. PULANG KAMPUNG
86
BAB 86. BERUSAHA MENENGGELAMKAN NAYLA
87
BAB 87. SELAMAT
88
BAB 88. MENGAKU
89
BAB 89. MENCARI CAROLINA
90
BAB 90. HASIL YANG KAU TUAI
91
BAB 91. KEPUTUSAN DAMAR
92
BAB 92. KABAR GEMBIRA
93
BAB 93. HADIAH TERINDAH DIUJUNG KEMATIAN (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!