"Untuk saat ini, cukup pelajaran itu yang aku berikan kepada Bety dan juga Tisa. Tapi, jika mereka mengulang lagi perbuatan jahatnya, aku akan membalasnya lebih sakit lagi. Bila perlu aku akan mengatakannya kepada Tuan Damar, agar mereka langsung di tendang keluar dari mansion," ucap Aira antusias.
"Jangan Ai, beri mereka kesempatan untuk menyadari kesalahannya. Kasihan, jika mereka nanti dipecat, sementara yang aku dengar, beban keluarga ada dipundak keduanya."
"Iya sih, itu juga yang menjadi bahan pertimbangan bagi Bi Luna, kenapa beliau masih mikir untuk mencampakkan keduanya. Tapi, jangan mereka pikir kita takut lantas mudah untuk ditindas," ucap Aira.
Di mansion Damar, Bety dan Tisa bersungut-sungut setelah menyelesaikan tugas mencuci selimut mereka sendiri yang berlumpur.
"Aku heran deh, siapa yang melakukan hal ini, padahal Kakak beradik itu sedang tidak berada di sini, mana mungkin mereka yang melakukannya!" ucap Bety.
"Iya Bet, apa mungkin Bi Luna ya? Awas saja jika Seyna pulang, bakal kita balas karena dia berani ngadu," ancam Tisa.
"Aku rasa bukan Bi Luna, kalau beliau tahu mungkin kita sudah di pecat."
"Ah, sudahlah...yang penting beberapa hari kedepan kita tidak perlu melayani kedua gembel tersebut," ucap Bety lagi.
"Memangnya gadis itu sakit apa Bet? Mana mungkin gara-gara kita suruh mencuci selimut, bisa di rawat di rumah sakit."
"Entahlah, aku juga tidak tahu. Tapi sejak datang, memang dia sudah tampak seperti orang penyakitan. Ayolah kita lanjutkan tugas, jangan sampai Bi Luna memergoki kita lagi menggosipkan kedua gadis gembel itu," ajak Betty.
Sementara di Korea Selatan, Damar sudah bersiap untuk kembali. Dia menitipkan Papa angkatnya Tuan David Richardo kepada tim dokter dan juga kepada orang-orang kepercayaan sang Papa yang memang sengaja Damar ajak saat keberangkatannya minggu lalu.
Damar sengaja mencari negara yang memiliki indeks perawatan kesehatan terbaik, dia ingin Sang Papa bisa segera pulih, dengan berbagai pengobatan di sana.
Berikut deretan 10 negara dengan indeks perawatan kesehatan terbaik menurut majalah CEOWorld :
Korea Selatan - 78,72 poin
Taiwan - 77,7 poin
Denmark - 74,11 poin
Austria - 71,32 poin
Jepang - 70,73 poin
Australia - 67,99 poin
Prancis - 65,38 poin
Spanyol - 64,66 poin
Belgia - 64,63 poin
Inggris - 61,73 poin
Pemerintahan Korea Selatan mulai berinvestasi pada layanan kesehatan sejak awal proses pembangunan.
Pada tahun 1950-an, pemerintah mendirikan pusat-pusat imunisasi di setiap kota dan desa. Pemerintah Korea Selatan pada tahun 1960-an mulai menerapkan insentif untuk memastikan bahwa dokter tersedia di tiap daerah.
Pendidikan kesehatan juga memberikan pengaruh yang besar di Korea Selatan. Sebelum masyarakatnya punya akses terhadap sekolah yang berkualitas, lembaga-lembaga pemerintah menyebarkan informasi penting terkait sanitasi, kebersihan makanan, imunisasi, kesehatan ibu dan anak, hingga keluarga berencana.
Majalah CEOWorld mengukur indeks perawatan kesehatan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, di antaranya adalah kemampuan tenaga kesehatan, harga, ketersediaan obat yang berkualitas, kesiapan pemerintah, lingkungan, akses air bersih, dan sanitasi.
Tuan Richard di rawat di Rumah sakit terbaik untuk perawatan pasien stroke yaitu Rumah Sakit Yangsan (PNUYH).
Dimana Rumah Sakit Yangsan (PNUYH) ini muncul di 2008 sebagai multi-spesialisasi rumah sakit untuk mengobati gastroenterologi, penyakit kardiovaskular dan bedah saraf serta pusat bedah endoskopi invasif minimal dan 23 klinik khusus lainnya.
Rumah sakit ini adalah kompleks pertama dan satu-satunya di Korea yang komprehensif di dunia dengan rumah sakit universitas, rumah sakit anak-anak, rumah sakit gigi, rumah sakit rehabilitasi, rumah sakit pengobatan Korea, pusat uji klinis dan pusat penyakit khusus.
Rumah sakit Yangsan dibangun di atas lahan seluas 231,000 meter persegi ini telah menawarkan perawatan yang luar biasa berkat staf medis ahli, sistem informasi medis, PACS, pembangunan infrastruktur perawatan, dan sistem otomatisasi logistik.
Damar hanya ingin memberikan yang terbaik untuk sang Papa yang sangat berjasa dalam kehidupannya setelah kehancuran yang di sebabkan oleh Caroline, sang mantan istri bersama selingkuhannya.
Namun manusia cuma bisa berusaha, mengenai hasil tetaplah sang pencipta yang menentukan.
Seminggu dirawat di Yangsan, banyak kemajuan yang terjadi, Tuan Richard sudah bisa duduk walau hanya di kursi roda dan sudah mulai bisa menggerakkan jari-jari tangan serta berbicara sepatah dua patah kata meski masih sulit.
Kepulangan Damar ke tanah air memang permintaan dari Tuan Richard. Beliau ingin Damar segera menikah dan fokus mengurus bisnisnya daripada harus menanti kesembuhan Richard yang masih membutuhkan waktu cukup lama.
Damar berpamitan serta berjanji akan kembali menjenguk Sang Papa saat urusannya di tanah air selesai.
Setelah menginstruksikan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh para pengawal yang menjaga Richard, Damar langsung bertolak ke Bandar Udara Internasional Gimhae dengan diantar oleh salah satu pengawal.
Sebelum keberangkatan, dia telah memberi kabar kepada Arkan untuk menjemputnya di bandara.
Arkan yang saat ini sedang bersama Nayla dan Aira segera memberitahu jika Nayla harus pulang dulu sebelum Damar sampai.
"Dek, untuk sementara kamu yang jaga Nona Seyna dulu ya, karena Nona Nayla harus kembali ke mansion, soalnya sekitar 2 jam lagi Tuan akan sampai," pinta Arkan.
"Baik Bang."
"Ayo Nona, aku antar Anda pulang," ucap Arkan.
Nayla pun mengangguk, lalu dia pamit kepada Aira, "Ai, aku pulang dulu. Aku takut Ai bertemu Tuan, doakan aku ya agar Tuan tidak marah atas kejadian kemaren."
"Pergilah! Kamu pasti bisa menghadapi Tuan, karena pada dasarnya Tuan itu orangnya baik. Hanya karena kehidupannya yang keras membuat Tuan bersikap dingin dan terlihat kejam."
"Sudah Non, soalnya Saya harus segera ke bandara setelah mengantar Nona. Bi Luna juga telah menelepon, agar Nona segera pulang," ucap Arkan.
"Iya Bang. Ayo Ai aku pulang dulu, titip Seyna ya. Jika terjadi apa-apa, cepat kabari aku," ucap Nayla.
Aira pun memandang kepergian Nayla, dalam hatinya dia berkata, 'Kamu beruntung Nay, bisa menikah dengan Tuan,'
Aira pun masuk ke ruangan Seyna untuk memberitahu jika Nayla sementara tidak bisa menjaganya sampai Damar mengizinkannya datang ke rumah sakit.
Melihat sang Kakak tidak ikut masuk bersama Aira, Seyna pun bertanya, "Kak Aira, dimana Kak Nay? kenapa tidak ikut masuk?"
Calon suami Kakak kamu sebentar lagi sampai, jadi Nayla harus kembali ke mansion untuk bersiap menyambut kepulangannya. Untuk sementara aku yang menjaga kamu, jadi jika butuh sesuatu katakan saja padaku ya!" ucap Aira.
"Iya Kak, terimakasih ya Kak, sudah mau menemaniku. Memangnya kapan aku boleh pulang Kak?" tanya Seyna.
"Kita tunggu keputusan dokter, kemaren sore dokter tidak jadi memberikan penjelasan tentang hasil laboratorium, karena ada pasien darurat yang harus di tanganinya," ucap Aira.
"Kamu istirahatlah, kakak mau keluar dulu, mau cek Pak Dokter sudah datang atau belum di ruangannya," ucap Aira lagi.
Seyna pun mengangguk dan dia membuka ponselnya, untuk memeriksa barangkali sang Kakak meninggalkan pesan untuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
3 semprul
like...👍👍👍
2022-09-13
2