BAB 15. CINTA DALAM DIAM

Aira tidak bisa menahan kesedihannya. Dia sejak lama memang mencintai Damar, dan hatinya saat ini terasa sangat sakit, saat Nayla tadi mengatakan pernikahannya bersama Damar akan segera dilangsungkan.

Cinta dalam diam, itulah yang bisa Aira lakukan, dia tidak mungkin mengungkapkan rasa cinta yang selama ini dipendamnya kepada siapapun, termasuk kepada Arkan.

Aira menangis terisak-isak di toilet, tapi dia tidak berani menjerit karena takut kedengaran orang lain. Setelah dirasa hatinya sedikit tenang, Aira pun membasuh wajahnya dengan air dan mengelap sebersih mungkin dengan tissue. Dia tidak mau Nayla curiga jika dirinya habis menangis.

Aira memperhatikan wajahnya di kaca yang ada di dalam toilet, lalu diapun bergegas kembali ke dalam kantin, untuk menghabiskan makanannya bersama Nayla.

Nayla merasa aneh dan curiga melihat Aira yang terlalu lama di dalam toilet, dia hendak menyusul tapi Aira keburu datang.

"Kenapa lama sekali Ai?"

"Perutku sakit tadi Nay, jadi ya sudah deh sekalian buang."

"Oh," Nayla tidak begitu saja percaya dengan alasan Aira. Diapun memandangi wajah sahabatnya yang tampak seperti habis menangis.

Nayla yang merasa penasaran, lalu bertanya, "Kamu kenapa Ai? Kamu mencintai Tuan ya?"

"Siapa bilang aku mencintai Tuan! Mana mungkin Nay? Cari mati namanya. Lagipula,Tuan itu bukan pria tipeku dan aku juga bukan tipe wanita yang Tuan Damar cari. Jadi nggak mungkin 'kan, aku atau Tuan saling jatuh cinta. Ayo, habiskan makanan kita, kenapa malah bahas hal cinta. Kita harus cepat kembali menggantikan Bang Arkan menjaga Seyna. Abang pasti akan pergi bekerja."

"Iya, kamu benar Ai. Ayo cepat, kita habiskan makanan kita."

Setelah makanan di piring mereka habis, Nayla pun memanggil pemilik kantin untuk membayar makanan, tapi dia tidak memiliki uang tunai, yang ada hanya kartu debit dari Damar.

"Maaf Non, bisa uang tunai saja? jumlahnya cuma sedikit kok Non," pinta pemilik kantin.

"Tapi Pak, masalahnya saya tidak memiliki uang tunai, jadi bagaimana ya Pak? Atau kartu debit ini Saya tinggal saja sebagai jaminan, nanti Saya kembali lagi."

"Nay! Jangan sembarangan, itu milik Tuan. Kamu tidak tahu ya, di dalam kartu itu nilai uangnya sangat besar," bisik Aira.

"Lantas bagaimana Ai, kamu bawa uang? Nanti aku ganti," ucap Nayla.

"Aku tadi terburu-buru lho Nay, gara-gara kasi pelajaran kepada Bety dan Tisa, jadi lupa deh bawa dompet, mana mang sopir sudah tidak sabar, asyik klakson terus."

"Waduh, bisa gawat kita Ai," ucap Nayla.

"Sebentar, aku minta uang dulu dengan Bang Arkan, kamu tunggu di sini dulu ya Nay," ucap Aira.

"Pak, nanti aku kembali ya. Aku mau minta uang tunai dulu kepada Abang, temanku biar di sini dulu," pamit Aira kepada pemilik kantin.

Aira bergegas setelah pemilik kantin mengangguk, dia kembali ke ruang tunggu pasien untuk menemui Arkan.

Arkan yang melihat dari kejauhan adiknya kembali tanpa Nayla, merasa khawatir. Bagaimana dia akan bertanggungjawab terhadap Bos nya, jika terjadi sesuatu terhadap Nayla, sementara Damar sudah memberitahu jika besok akan kembali ke tanah air.

"Dimana Nona Dek? Kamu jangan sembarangan meninggalkan Non Nayla sendirian. Tanggungjawab kita berat terhadap Tuan."

"Nona masih di kantin Bang, aku mau minta uang, kami tidak punya uang untuk membayar makanan, jadi Nona menunggu di sana. Pemilik kantin menolak kartu debit, dia meminta uang tunai. Sementara, aku sendiri lupa membawa uang karena tadi perginya terburu-buru."

"Oh... iya sih, Abang lupa kasi Nona uang tunai," ucap Arkan sembari mengambil satu lembar uang ratusan dari kantong dan menyerahkan kepada sang adik.

"Cepatlah kembali," ucap Arkan lagi.

"Beres Bang!"

Kemudian Aira kembali ke kantin, diapun membayar makanan, lalu mengajak Nayla meninggalkan kantin untuk menemui Seyna.

Arkan merasa lega melihat Aira telah kembali bersama Nayla, kemudian Arkan berpesan kepada keduanya agar jangan keluar dari lingkungan rumah sakit tanpa izin darinya.

"Non, Saya akan pergi dulu, ada urusan yang harus diselesaikan, jadi Non di sini dulu bersama Aira dan saya akan memerintahkan dua orang pengawal untuk berjaga-jaga," ucap Arkan.

"Memangnya kenapa Bang, kok musti ada penjagaan? Siapa juga yang akan mengganggu kami, apalagi aku. Artis bukan, orang kaya juga bukan, cantik juga tidak, jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan. Tidak akan ada orang yang akan mengganggu orang miskin sepertiku," ucap Nayla dengan polosnya.

"Nona pada saat minggu lalu dengan Nona yang sekarang sudah sangat berbeda. Mungkin benar yang Nona katakan tadi, bahwa tidak akan ada yang mengganggu jika posisi Nona masih sama seperti minggu lalu. Namun, posisi Nona yang sekarang adalah calon Nyonya dari pengusaha sukses, pemimpin dunia..." Arkan tiba-tiba menghentikan ucapannya, dia tidak berhak untuk menjelaskannya saat ini, tanpa izin dari Damar.

"Pemimpin dunia apa Bang? kok tidak di teruskan ucapannya?" tanya Nayla penasaran.

"Nanti, Nona juga bakalan tahu. Sekarang saya permisi dulu Non, jika ada apa-apa panggil saja pengawal. Dan kamu Dek, tolong jaga Nona."

"Oke Bang. Hati-hati ya Bang," ucap Aira.

Arkan bergegas keluar ruangan, lalu dia berpesan kepada kedua orang pengawalnya untuk menjaga keselamatan Nona Nayla.

Setelah itu Arkan pun pergi menuju ke suatu tempat, dimana anak buahnya melapor jika terjadi perkelahian antara pihak Damar dengan salah satu geng yang mau menguasai daerah kekuasaan Damar.

Nayla dan Aira menemui Dokter yang menangani perawatan Seyna, mereka ingin meminta izin untuk menjenguk. Dokter pun mengizinkan, dengan syarat tidak boleh terlalu lama.

Seyna tersenyum saat melihat Nayla dan Aira masuk. Dengan suara lirih, diapun berkata, "Kakak! kenapa aku dirawat di sini? Aku tidak apa-apa kok Kak, hanya demam biasa dan sekarang juga sudah baikan. Kita pulang saja yuk!" ucap Seyna.

"Kamu masih harus di rawat Dek, biar sembuh. Apakah kamu tidak kepingin hidup normal lagi seperti dulu? Bisa bebas bermain, bepergian dengan teman-teman dan bisa melakukan semua kegiatan yang kamu mau."

"Iya Kak, tapi aku tahu, biaya pengobatanku sangat mahal. Aku kasihan dengan Kakak. Apa yang kakak pertaruhkan untuk pengobatan ku Kak? Apakah kakak menjual harga diri Kakak di mansion itu cuma demi aku? Aku tidak mau Kak Nay tersakiti maupun disakiti mereka, lebih baik kita pulang ke rumah kita saja, hidup seperti dulu," pinta Seyna.

"Kamu jangan berpikir yang aneh-aneh Dek, tidak ada yang aku pertaruhkan dan tidak ada juga yang akan menyakiti ku di mansion itu. Aku bahagia dan kamu juga harus bahagia. Besok, calon suami ku akan pulang dan kami akan segera menikah, aku mau kamu menyaksikan pernikahan kami. Kita pasti akan hidup bahagia bersama-sama di mansion itu."

"Iya Seyna, yang di katakan Nayla memang benar. Aku tahu, kamu disakiti oleh Bety dan juga Tisa bukan? Aku sudah membalas perbuatan mereka. Nanti kamu bakal tahu, jika pulang ke mansion. Kamu boleh tanya ke Bi Luna, kami telah memberi pelajaran kepada mereka berdua."

"Apa! Adikku disakiti oleh kedua pelayan itu?" tanya Nayla bingung.

"Kapan dan bagaimana mereka melakukannya? Kenapa aku tidak mengetahuinya Aira? Kakak macam apa aku ini, adikku disakiti orang malah kamu yang lebih tahu," ucap Nayla menyesal.

Kemudian Aira menceritakan perbuatan yang dilakukan oleh Bety dan Tisa yang Aira ketahui dengan tidak sengaja. Aira pun meminta maaf kepada Nayla karena baru sekarang dia sempat bercerita.

Nayla dan Seyna pun berterimakasih kepada Aira, yang telah membalas perbuatan kedua pelayan resek tersebut.

Terpopuler

Comments

Agustina Makasenda

Agustina Makasenda

kalian berdua pasti akan bahagia,,tetap bersabar ya,,,karna author tau itu😊😊👍

2022-09-25

1

3 semprul

3 semprul

like tanpa komen....👍

2022-09-13

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DAMPAK KEMATIAN ORANG TUA
2 BAB 2. MENDAPATKAN PEKERJAAN
3 BAB 3. TAWARAN UNTUK MENDAPATKAN BANYAK UANG
4 BAB 4. APA ADANYA
5 BAB 5. TIDAK TAKUT
6 BAB 6. KEPUTUSAN TELAH DITENTUKAN
7 BAB 7. DUKUNGAN DARI ARKAN
8 BAB 8. TEMBOK PUNYA TELINGA DAN MATA
9 BAB 9. MELAKUKAN PERAWATAN
10 BAB 10. DI TINDAS
11 BAB 11. DI BERI KESEMPATAN BELAJAR
12 BAB 12. HUKUMAN BAGI PELAYAN USIL
13 BAB 13. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN AKURAT UNTUK MENENTUKAN JENIS PENGOBATAN
14 BAB 14. MARAH DENGAN PANGGILAN TELEPON TAK DIKENAL
15 BAB 15. CINTA DALAM DIAM
16 BAB 16. MEMBERIKAN PERAWATAN TERBAIK
17 BAB 17. BERTEMU CALON SUAMI
18 BAB 18. ALASAN DIBALIK PERNIKAHAN BERSYARAT
19 BAB 19. NYAMAN DALAM OBROLAN
20 BAB 20. STADIUM TIGA
21 BAB 21. DISERANG MUSUH
22 BAB 22. RAHASIA AIRA TERBONGKAR
23 BAB 23. MEMILIH PAKAIAN PENGANTIN
24 BAB 24. KEDATANGAN MANTAN ISTRI
25 BAB 25. SAH MENIKAH
26 BAB 26. MENGINGINKAN KENYAMANAN
27 BAB 27. MALAM PENGANTIN YANG TERTUNDA
28 BAB 28. MENJADI BUCIN
29 BAB 29. DI SERANG
30 BAB 30. MEMPERKETAT PENJAGAAN
31 BAB 31. MENYAMAR JADI DOKTER
32 BAB 32. MERANGSANG KESADARAN PASIEN
33 BAB 33. TIDAK MAU MENGAKU
34 BAB 34. PERMOHONAN SEYNA
35 BAB 35. HARUS TEGAR
36 BAB 36. BERSEKUTU
37 BAB 37. MEMBERIKAN INFO
38 BAB 38. MENCULIK SEYNA
39 BAB 39. MENDAPATKAN PETUNJUK
40 BAB 40. BERJANJI UNTUK PULANG
41 BAB 41. MENGELABUHI PENJAGA
42 BAB 42. TIBA DI LOKASI PENYEKAPAN
43 BAB 43. BERHASIL MEMBEBASKAN
44 BAB 44. DENDAM RENDRA
45 BAB 45. KEMBALI KE RUMAH
46 BAB 46. MELEPAS KERINDUAN
47 BAB 47. USAHA UNTUK MEMBUAT SUAMI KETAGIHAN
48 BAB 48. TIDAK SALAH MEMILIHKAN ISTRI
49 BAB 49. HANYA MILIK DAMAR
50 BAB 50. TIPU DAYA CAROLINA
51 BAB 51. ANCAMAN RENDRA
52 BAB 52. MENGOREK KETERANGAN
53 BAB 53. DUA SISI KEPRIBADIAN DAMAR
54 BAB 54. PERBEDAAN HIDUP
55 BAB 55. SEKUTU PELAYAN USIL
56 BAB 56. MENGHADAPI SERANGAN MENDADAK
57 BAB 57. PERINTAH RICHARD
58 BAB 58. SALAH CULIK
59 BAB 59. MEMBERITAHU DAMAR
60 BAB 60. KEJUTAN
61 BAB 61. BERHASIL MENYINGKIRKAN RINTANGAN
62 BAB 62. BERTEMU PAPA MERTUA
63 BAB 63. KABAR GEMBIRA
64 BAB 64. HASIL USG
65 BAB 65. PERHATIAN DAMAR
66 BAB 66. KERAS KEPALA
67 BAB 67. NGIDAM SATE
68 BAB 68. KONSULTASI
69 BAB 69. MENDAPATKAN IZIN PULANG
70 BAB 70. BERHASIL MENGALAHKAN KE KERAS KEPALAAN SANG PAPA
71 BAB 71. SALING MENCINTAI
72 BAB 72. SAMBUTAN KEPULANGAN
73 BAB 73. MEMBERI KEJUTAN
74 BAB 74. NIAT ARKAN
75 BAB 75. BUKAN SEORANG PUJANGGA
76 BAB 76. INSIDEN DIBALIK LAMARAN ARKAN
77 BAB 77. PERJUANGAN CINTA ARKAN
78 BAB 78. MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI
79 BAB 79. PERGERAKAN CALON BAYI
80 BAB 80. RAHASIA CINTA DEWO
81 BAB 81. MENDAPATKAN DUKUNGAN
82 BAB 82. MENUNGGU KELENGAHAN RENDRA
83 BAB 83. MENGUSIR SECARA HALUS
84 BAB 84. BAHAGIA
85 BAB 85. PULANG KAMPUNG
86 BAB 86. BERUSAHA MENENGGELAMKAN NAYLA
87 BAB 87. SELAMAT
88 BAB 88. MENGAKU
89 BAB 89. MENCARI CAROLINA
90 BAB 90. HASIL YANG KAU TUAI
91 BAB 91. KEPUTUSAN DAMAR
92 BAB 92. KABAR GEMBIRA
93 BAB 93. HADIAH TERINDAH DIUJUNG KEMATIAN (TAMAT)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
BAB 1. DAMPAK KEMATIAN ORANG TUA
2
BAB 2. MENDAPATKAN PEKERJAAN
3
BAB 3. TAWARAN UNTUK MENDAPATKAN BANYAK UANG
4
BAB 4. APA ADANYA
5
BAB 5. TIDAK TAKUT
6
BAB 6. KEPUTUSAN TELAH DITENTUKAN
7
BAB 7. DUKUNGAN DARI ARKAN
8
BAB 8. TEMBOK PUNYA TELINGA DAN MATA
9
BAB 9. MELAKUKAN PERAWATAN
10
BAB 10. DI TINDAS
11
BAB 11. DI BERI KESEMPATAN BELAJAR
12
BAB 12. HUKUMAN BAGI PELAYAN USIL
13
BAB 13. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN AKURAT UNTUK MENENTUKAN JENIS PENGOBATAN
14
BAB 14. MARAH DENGAN PANGGILAN TELEPON TAK DIKENAL
15
BAB 15. CINTA DALAM DIAM
16
BAB 16. MEMBERIKAN PERAWATAN TERBAIK
17
BAB 17. BERTEMU CALON SUAMI
18
BAB 18. ALASAN DIBALIK PERNIKAHAN BERSYARAT
19
BAB 19. NYAMAN DALAM OBROLAN
20
BAB 20. STADIUM TIGA
21
BAB 21. DISERANG MUSUH
22
BAB 22. RAHASIA AIRA TERBONGKAR
23
BAB 23. MEMILIH PAKAIAN PENGANTIN
24
BAB 24. KEDATANGAN MANTAN ISTRI
25
BAB 25. SAH MENIKAH
26
BAB 26. MENGINGINKAN KENYAMANAN
27
BAB 27. MALAM PENGANTIN YANG TERTUNDA
28
BAB 28. MENJADI BUCIN
29
BAB 29. DI SERANG
30
BAB 30. MEMPERKETAT PENJAGAAN
31
BAB 31. MENYAMAR JADI DOKTER
32
BAB 32. MERANGSANG KESADARAN PASIEN
33
BAB 33. TIDAK MAU MENGAKU
34
BAB 34. PERMOHONAN SEYNA
35
BAB 35. HARUS TEGAR
36
BAB 36. BERSEKUTU
37
BAB 37. MEMBERIKAN INFO
38
BAB 38. MENCULIK SEYNA
39
BAB 39. MENDAPATKAN PETUNJUK
40
BAB 40. BERJANJI UNTUK PULANG
41
BAB 41. MENGELABUHI PENJAGA
42
BAB 42. TIBA DI LOKASI PENYEKAPAN
43
BAB 43. BERHASIL MEMBEBASKAN
44
BAB 44. DENDAM RENDRA
45
BAB 45. KEMBALI KE RUMAH
46
BAB 46. MELEPAS KERINDUAN
47
BAB 47. USAHA UNTUK MEMBUAT SUAMI KETAGIHAN
48
BAB 48. TIDAK SALAH MEMILIHKAN ISTRI
49
BAB 49. HANYA MILIK DAMAR
50
BAB 50. TIPU DAYA CAROLINA
51
BAB 51. ANCAMAN RENDRA
52
BAB 52. MENGOREK KETERANGAN
53
BAB 53. DUA SISI KEPRIBADIAN DAMAR
54
BAB 54. PERBEDAAN HIDUP
55
BAB 55. SEKUTU PELAYAN USIL
56
BAB 56. MENGHADAPI SERANGAN MENDADAK
57
BAB 57. PERINTAH RICHARD
58
BAB 58. SALAH CULIK
59
BAB 59. MEMBERITAHU DAMAR
60
BAB 60. KEJUTAN
61
BAB 61. BERHASIL MENYINGKIRKAN RINTANGAN
62
BAB 62. BERTEMU PAPA MERTUA
63
BAB 63. KABAR GEMBIRA
64
BAB 64. HASIL USG
65
BAB 65. PERHATIAN DAMAR
66
BAB 66. KERAS KEPALA
67
BAB 67. NGIDAM SATE
68
BAB 68. KONSULTASI
69
BAB 69. MENDAPATKAN IZIN PULANG
70
BAB 70. BERHASIL MENGALAHKAN KE KERAS KEPALAAN SANG PAPA
71
BAB 71. SALING MENCINTAI
72
BAB 72. SAMBUTAN KEPULANGAN
73
BAB 73. MEMBERI KEJUTAN
74
BAB 74. NIAT ARKAN
75
BAB 75. BUKAN SEORANG PUJANGGA
76
BAB 76. INSIDEN DIBALIK LAMARAN ARKAN
77
BAB 77. PERJUANGAN CINTA ARKAN
78
BAB 78. MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI
79
BAB 79. PERGERAKAN CALON BAYI
80
BAB 80. RAHASIA CINTA DEWO
81
BAB 81. MENDAPATKAN DUKUNGAN
82
BAB 82. MENUNGGU KELENGAHAN RENDRA
83
BAB 83. MENGUSIR SECARA HALUS
84
BAB 84. BAHAGIA
85
BAB 85. PULANG KAMPUNG
86
BAB 86. BERUSAHA MENENGGELAMKAN NAYLA
87
BAB 87. SELAMAT
88
BAB 88. MENGAKU
89
BAB 89. MENCARI CAROLINA
90
BAB 90. HASIL YANG KAU TUAI
91
BAB 91. KEPUTUSAN DAMAR
92
BAB 92. KABAR GEMBIRA
93
BAB 93. HADIAH TERINDAH DIUJUNG KEMATIAN (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!