BAB 14. MARAH DENGAN PANGGILAN TELEPON TAK DIKENAL

"Terimakasih Dok atas penjelasannya, kami permisi dulu. Dan kami tunggu kabar selanjutnya tentang hasil pemeriksaan Nona Seyna," ucap Arkan mewakili Nayla yang sudah tidak sanggup untuk berbicara.

Air mata yang coba Nayla tahan, akhirnya menitik juga dan Dokter memintanya agar bersabar atas cobaan yang terjadi pada Seyna.

Dokter juga mengingatkan agar banyak berdoa, sakit serta kesembuhan hanya milik Allah maka tim dokter hanya bisa berusaha sebaik mungkin, mengupayakan kesembuhan Seyna, sedangkan hasilnya tetap dipasrahkan kepada Sang pemberi kehidupan.

Arkan pun membimbing Nayla keluar dari ruangan Dokter. Nayla, tadi hampir saja terjatuh karena kepalanya tiba-tiba pusing dan pandangannya menjadi nanar.

"Nona duduk dulu bersama Aira, Saya akan mengurus administrasi agar Nona Nayla bisa mendapatkan perawatan. Saya lihat kondisi Nona saat ini sedang lemah, Tuan Damar pasti tidak akan suka, jika mengetahui kondisi Nona seperti sekarang ini," ucap Arkan.

"Tidak usah Bang, aku baik-baik saja, hanya kurang istirahat," jawab Nayla.

Tiba-tiba, Arkan menepuk keningnya, lalu dia berkata, "Aduh! Kenapa Saya sampai lupa, bukankah Nona tadi belum sarapan?"

Kemudian Arkan berkata lagi, "Aira! tolong temani Nona Nayla ke kantin, biar Nona bisa makan dan minum air hangat untuk memulihkan tenaganya. Abang akan menjaga Nona Seyna di sini," perintah Arkan.

"Baiklah Bang. Ayo Nay, kita ke kantin dulu, aku juga lapar. Nanti malah kita sakit, jika tidak makan, makin susah bukan," ucap Aira.

Nayla pun menurut, dia menggandeng lengan Aira, lalu mereka bergegas ke kantin.

"Pak, kami pesan nasi campur dengan lauk ayam goreng dua piring dan teh manis panas dua ya Pak," ucap Aira kepada pemilik kantin yang datang mendekati mereka.

"Baiklah, saya akan segera siapkan, silahkan duduk dulu ya Dek," ucap pemilik kantin.

"Aku mau ke toilet dulu ya Ai, kamu disini saja, aku hanya sebentar kok, mau buang air kecil," ucap Nayla.

"Iya Nay."

Nayla pun bertanya kepada pemilik kantin di mana letak toilet, lalu diapun bergegas menuju arah yang ditunjukkan. Nayla membasuh wajah dan membuang hajat, setelah itu diapun berjalan kembali untuk duduk bersama Aira.

Masih beberapa langkah di luar toilet, terdengar ponselnya berdering, lalu Nayla mengeluarkannya dari dalam tas. Di sana tertera nomor yang tidak dia kenal.

Karena perasaannya sedang tidak nyaman, Nayla pun malas mengangkat panggilan, dia membiarkan ponselnya terus saja berdering.

Karena kesal, panggilan tersebut tidak berhenti juga, akhirnya Nayla pun menerimanya.

"Hallo," sapa Nayla, tapi untuk beberapa waktu tidak terdengar jawaban dari si pemanggil.

Nayla kembali mematikan ponselnya, dia berpikir pasti orang iseng yang hoby nya mengganggu privasi orang.

Namun tidak lama, ponsel Nayla kembali berdering dengan nomor pemanggil yang sama. Kali ini, Nayla membiarkan saja, tapi kembali ponselnya berdering tanpa henti.

Nayla sangat kesal, lalu dia mengklik panggilan dan berkata, "Kalau mau iseng kamu salah orang! Tolong jangan ganggu Aku!"

Setelah mengatakan hal itu, Nayla pun mematikan panggilan tersebut dan ternyata ponselnya kembali berdering dengan nomor pemanggil yang sama.

Nayla bertambah kesal, lalu dia kembali menerima panggilan tersebut dan berkata kasar, "Kamu tuli dan bisu ya! Bukankah aku sudah katakan, jangan ganggu! Aku sedang nggak berminat menerima panggilan iseng!" bentak Nayla, kemudian mematikan ponsel, lalu menyimpannya kembali ke dalam tas.

Aira yang heran melihat raut wajah Nayla berubah kesal setelah dari toilet, lalu bertanya, "Memangnya ada masalah Nay? Kenapa aku lihat kamu begitu kesal, sebenarnya apa yang membuatmu kesal?"

Ada orang asing menelepon, aku angkat dan tanya, eh hanya diam, tidak ada respon sepatah katapun. Nah, begitu aku matikan, berdering lagi malah nggak putus-putus. Bete 'kan Ai? Mana hati sedang tidak nyaman, eh orang iseng seenak hatinya saja membuat aku bertambah kesal."

"Jangan marah-marah Nay, nanti keriput itu wajah, sayang belum menikah sudah jadi nenek-nenek," canda Aira sembari tertawa. Aira ingin melihat Nayla releks dan enjoy menyikapi masalah.

Pemilik kantin sudah selesai menghidangkan makanan, lalu beliau mempersilakan Nayla dan Aira untuk menikmatinya.

Saat keduanya mulai menyantap makanan, ponsel Aira berdering. Di sana terlihat panggilan dari Arkan. Aira mengangkatnya, dia berpikir barangkali ada hal penting sampai sang Abang menelepon, padahal Arkan yang meminta mereka untuk makan di kantin.

"Hallo Bang, ada apa?" tanya Aira.

"Minta Nona menghidupkan ponselnya," ucap Arkan.

"Baik Bang."

Panggilan dari Arkan pun terputus, lalu Aira berkata kepada Nayla, "Nay, memangnya ponsel kamu matikan ya? Abang meminta kamu untuk menghidupkannya, barangkali ada hal penting yang ingin Abangku sampaikan tentang Seyna.

"Oke, sebentar aku hidupkan Ai," ucap Nayla sembari mengeluarkan ponsel dari dalam tas dan menghidupkannya kembali.

Setelah Nayla menghidupkan ponselnya, nomor tak dikenal yang tadi memanggil pun masuk. Mungkin panggilan masuk itu adalah nomor lain milik Arkan, makanya Nayla pun buru-buru mengangkatnya, takut ada hal penting tentang kondisi adiknya.

"Hallo Bang Arkan," sapa Nayla.

Karena tidak juga ada jawaban, Nayla pun berkata lagi, "Maaf ya Bang, tadi ponsel aku matikan, aku pikir ada orang iseng yang lagi usil," ucap Nayla lagi.

"Aku akan terbang lusa, jadi persiapkan lah dirimu untuk pernikahan!" ucap seorang pria bersuara maskulin, berat, dan dalam.

Jantung Nayla serasa berhenti berdetak, karena penelepon yang tadi sempat dia bentak dan di sebut sebagai orang usil ternyata calon suaminya.

"Maaf Tuan. Maafkan Saya, karena tadi sempat marah dan membentak Tuan," ucap Nayla dengan suara bergetar.

"Hemm..." hanya suara deheman yang terdengar.

Kemudian, Damar pun berkata lagi, "Habiskan makananmu dan ingat! Aku tidak suka wanita yang terlalu kurus serta penyakitan. Jadi, jagalah pola makanmu dan perawatan lainnya. Karena, yang aku butuhkan adalah wanita sehat untuk cepat mengandung calon anakku."

"Baik Tuan," jawab Nayla.

Setelah itu, Nayla tidak mendengar suara apapun lagi dan ternyata panggilan telepon dari Damar telah terputus.

"Huh..." desah Nayla.

"Bos ya Nay?" tanya Aira.

Nayla pun mengangguk, lalu dia berkata, "Mampus Aku Ai, aku pikir orang iseng dan usil. Tadi, saat aku toilet, nomor itu memanggil terus, tapi setelah aku angkat eh, tidak ada jawaban sama sekali. Jadi, aku kesal 'kan! Aku marah dan bentak dia."

"Hahaha, Kamu sih! bukannya bersabar dan ngomong baik-baik. Siap-siap saja, bakal dapat hukuman dari Bos. Soalnya, selama ini belum ada yang berani membantah ataupun membentak Bos Damar, termasuk Bang Arkan. Baru kamulah yang berani melakukan itu," ucap Aira.

"Lalu bagaimana Ai, apa yang harus aku lakukan? Jika hanya dihukum aku tidak masalah, yang penting pengobatan adikku jangan sampai dihentikan."

"Memangnya, Bos ngomong apa tadi Nay?" tanya Aira.

"Disuruh bersiap, Tuan Damar besok akan pulang," ucap Nayla.

"Menikah?"

"Iya."

"Selamat ya, semoga kamu bahagia bersama Tuan," ucap Aira.

Terlihat air mata membayang di kedua mata Aira. Lalu, diapun berusaha mengalihkan pembicaraan dengan berdalih sesak pipis hingga secepatnya berlari ke toilet.

Terpopuler

Comments

🍁K3yk3y🍁

🍁K3yk3y🍁

Aira nemendam perasaan sama Bosnya.

2023-03-19

0

💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖

💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖

Aira kayak nya suka sama Damar tapi Damar hanya menganggap Aira sebagai adik tdk lebih..

2022-12-24

2

3 semprul

3 semprul

semoga bos Damar bucin sama Nayla..

2022-09-13

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DAMPAK KEMATIAN ORANG TUA
2 BAB 2. MENDAPATKAN PEKERJAAN
3 BAB 3. TAWARAN UNTUK MENDAPATKAN BANYAK UANG
4 BAB 4. APA ADANYA
5 BAB 5. TIDAK TAKUT
6 BAB 6. KEPUTUSAN TELAH DITENTUKAN
7 BAB 7. DUKUNGAN DARI ARKAN
8 BAB 8. TEMBOK PUNYA TELINGA DAN MATA
9 BAB 9. MELAKUKAN PERAWATAN
10 BAB 10. DI TINDAS
11 BAB 11. DI BERI KESEMPATAN BELAJAR
12 BAB 12. HUKUMAN BAGI PELAYAN USIL
13 BAB 13. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN AKURAT UNTUK MENENTUKAN JENIS PENGOBATAN
14 BAB 14. MARAH DENGAN PANGGILAN TELEPON TAK DIKENAL
15 BAB 15. CINTA DALAM DIAM
16 BAB 16. MEMBERIKAN PERAWATAN TERBAIK
17 BAB 17. BERTEMU CALON SUAMI
18 BAB 18. ALASAN DIBALIK PERNIKAHAN BERSYARAT
19 BAB 19. NYAMAN DALAM OBROLAN
20 BAB 20. STADIUM TIGA
21 BAB 21. DISERANG MUSUH
22 BAB 22. RAHASIA AIRA TERBONGKAR
23 BAB 23. MEMILIH PAKAIAN PENGANTIN
24 BAB 24. KEDATANGAN MANTAN ISTRI
25 BAB 25. SAH MENIKAH
26 BAB 26. MENGINGINKAN KENYAMANAN
27 BAB 27. MALAM PENGANTIN YANG TERTUNDA
28 BAB 28. MENJADI BUCIN
29 BAB 29. DI SERANG
30 BAB 30. MEMPERKETAT PENJAGAAN
31 BAB 31. MENYAMAR JADI DOKTER
32 BAB 32. MERANGSANG KESADARAN PASIEN
33 BAB 33. TIDAK MAU MENGAKU
34 BAB 34. PERMOHONAN SEYNA
35 BAB 35. HARUS TEGAR
36 BAB 36. BERSEKUTU
37 BAB 37. MEMBERIKAN INFO
38 BAB 38. MENCULIK SEYNA
39 BAB 39. MENDAPATKAN PETUNJUK
40 BAB 40. BERJANJI UNTUK PULANG
41 BAB 41. MENGELABUHI PENJAGA
42 BAB 42. TIBA DI LOKASI PENYEKAPAN
43 BAB 43. BERHASIL MEMBEBASKAN
44 BAB 44. DENDAM RENDRA
45 BAB 45. KEMBALI KE RUMAH
46 BAB 46. MELEPAS KERINDUAN
47 BAB 47. USAHA UNTUK MEMBUAT SUAMI KETAGIHAN
48 BAB 48. TIDAK SALAH MEMILIHKAN ISTRI
49 BAB 49. HANYA MILIK DAMAR
50 BAB 50. TIPU DAYA CAROLINA
51 BAB 51. ANCAMAN RENDRA
52 BAB 52. MENGOREK KETERANGAN
53 BAB 53. DUA SISI KEPRIBADIAN DAMAR
54 BAB 54. PERBEDAAN HIDUP
55 BAB 55. SEKUTU PELAYAN USIL
56 BAB 56. MENGHADAPI SERANGAN MENDADAK
57 BAB 57. PERINTAH RICHARD
58 BAB 58. SALAH CULIK
59 BAB 59. MEMBERITAHU DAMAR
60 BAB 60. KEJUTAN
61 BAB 61. BERHASIL MENYINGKIRKAN RINTANGAN
62 BAB 62. BERTEMU PAPA MERTUA
63 BAB 63. KABAR GEMBIRA
64 BAB 64. HASIL USG
65 BAB 65. PERHATIAN DAMAR
66 BAB 66. KERAS KEPALA
67 BAB 67. NGIDAM SATE
68 BAB 68. KONSULTASI
69 BAB 69. MENDAPATKAN IZIN PULANG
70 BAB 70. BERHASIL MENGALAHKAN KE KERAS KEPALAAN SANG PAPA
71 BAB 71. SALING MENCINTAI
72 BAB 72. SAMBUTAN KEPULANGAN
73 BAB 73. MEMBERI KEJUTAN
74 BAB 74. NIAT ARKAN
75 BAB 75. BUKAN SEORANG PUJANGGA
76 BAB 76. INSIDEN DIBALIK LAMARAN ARKAN
77 BAB 77. PERJUANGAN CINTA ARKAN
78 BAB 78. MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI
79 BAB 79. PERGERAKAN CALON BAYI
80 BAB 80. RAHASIA CINTA DEWO
81 BAB 81. MENDAPATKAN DUKUNGAN
82 BAB 82. MENUNGGU KELENGAHAN RENDRA
83 BAB 83. MENGUSIR SECARA HALUS
84 BAB 84. BAHAGIA
85 BAB 85. PULANG KAMPUNG
86 BAB 86. BERUSAHA MENENGGELAMKAN NAYLA
87 BAB 87. SELAMAT
88 BAB 88. MENGAKU
89 BAB 89. MENCARI CAROLINA
90 BAB 90. HASIL YANG KAU TUAI
91 BAB 91. KEPUTUSAN DAMAR
92 BAB 92. KABAR GEMBIRA
93 BAB 93. HADIAH TERINDAH DIUJUNG KEMATIAN (TAMAT)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
BAB 1. DAMPAK KEMATIAN ORANG TUA
2
BAB 2. MENDAPATKAN PEKERJAAN
3
BAB 3. TAWARAN UNTUK MENDAPATKAN BANYAK UANG
4
BAB 4. APA ADANYA
5
BAB 5. TIDAK TAKUT
6
BAB 6. KEPUTUSAN TELAH DITENTUKAN
7
BAB 7. DUKUNGAN DARI ARKAN
8
BAB 8. TEMBOK PUNYA TELINGA DAN MATA
9
BAB 9. MELAKUKAN PERAWATAN
10
BAB 10. DI TINDAS
11
BAB 11. DI BERI KESEMPATAN BELAJAR
12
BAB 12. HUKUMAN BAGI PELAYAN USIL
13
BAB 13. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN AKURAT UNTUK MENENTUKAN JENIS PENGOBATAN
14
BAB 14. MARAH DENGAN PANGGILAN TELEPON TAK DIKENAL
15
BAB 15. CINTA DALAM DIAM
16
BAB 16. MEMBERIKAN PERAWATAN TERBAIK
17
BAB 17. BERTEMU CALON SUAMI
18
BAB 18. ALASAN DIBALIK PERNIKAHAN BERSYARAT
19
BAB 19. NYAMAN DALAM OBROLAN
20
BAB 20. STADIUM TIGA
21
BAB 21. DISERANG MUSUH
22
BAB 22. RAHASIA AIRA TERBONGKAR
23
BAB 23. MEMILIH PAKAIAN PENGANTIN
24
BAB 24. KEDATANGAN MANTAN ISTRI
25
BAB 25. SAH MENIKAH
26
BAB 26. MENGINGINKAN KENYAMANAN
27
BAB 27. MALAM PENGANTIN YANG TERTUNDA
28
BAB 28. MENJADI BUCIN
29
BAB 29. DI SERANG
30
BAB 30. MEMPERKETAT PENJAGAAN
31
BAB 31. MENYAMAR JADI DOKTER
32
BAB 32. MERANGSANG KESADARAN PASIEN
33
BAB 33. TIDAK MAU MENGAKU
34
BAB 34. PERMOHONAN SEYNA
35
BAB 35. HARUS TEGAR
36
BAB 36. BERSEKUTU
37
BAB 37. MEMBERIKAN INFO
38
BAB 38. MENCULIK SEYNA
39
BAB 39. MENDAPATKAN PETUNJUK
40
BAB 40. BERJANJI UNTUK PULANG
41
BAB 41. MENGELABUHI PENJAGA
42
BAB 42. TIBA DI LOKASI PENYEKAPAN
43
BAB 43. BERHASIL MEMBEBASKAN
44
BAB 44. DENDAM RENDRA
45
BAB 45. KEMBALI KE RUMAH
46
BAB 46. MELEPAS KERINDUAN
47
BAB 47. USAHA UNTUK MEMBUAT SUAMI KETAGIHAN
48
BAB 48. TIDAK SALAH MEMILIHKAN ISTRI
49
BAB 49. HANYA MILIK DAMAR
50
BAB 50. TIPU DAYA CAROLINA
51
BAB 51. ANCAMAN RENDRA
52
BAB 52. MENGOREK KETERANGAN
53
BAB 53. DUA SISI KEPRIBADIAN DAMAR
54
BAB 54. PERBEDAAN HIDUP
55
BAB 55. SEKUTU PELAYAN USIL
56
BAB 56. MENGHADAPI SERANGAN MENDADAK
57
BAB 57. PERINTAH RICHARD
58
BAB 58. SALAH CULIK
59
BAB 59. MEMBERITAHU DAMAR
60
BAB 60. KEJUTAN
61
BAB 61. BERHASIL MENYINGKIRKAN RINTANGAN
62
BAB 62. BERTEMU PAPA MERTUA
63
BAB 63. KABAR GEMBIRA
64
BAB 64. HASIL USG
65
BAB 65. PERHATIAN DAMAR
66
BAB 66. KERAS KEPALA
67
BAB 67. NGIDAM SATE
68
BAB 68. KONSULTASI
69
BAB 69. MENDAPATKAN IZIN PULANG
70
BAB 70. BERHASIL MENGALAHKAN KE KERAS KEPALAAN SANG PAPA
71
BAB 71. SALING MENCINTAI
72
BAB 72. SAMBUTAN KEPULANGAN
73
BAB 73. MEMBERI KEJUTAN
74
BAB 74. NIAT ARKAN
75
BAB 75. BUKAN SEORANG PUJANGGA
76
BAB 76. INSIDEN DIBALIK LAMARAN ARKAN
77
BAB 77. PERJUANGAN CINTA ARKAN
78
BAB 78. MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI
79
BAB 79. PERGERAKAN CALON BAYI
80
BAB 80. RAHASIA CINTA DEWO
81
BAB 81. MENDAPATKAN DUKUNGAN
82
BAB 82. MENUNGGU KELENGAHAN RENDRA
83
BAB 83. MENGUSIR SECARA HALUS
84
BAB 84. BAHAGIA
85
BAB 85. PULANG KAMPUNG
86
BAB 86. BERUSAHA MENENGGELAMKAN NAYLA
87
BAB 87. SELAMAT
88
BAB 88. MENGAKU
89
BAB 89. MENCARI CAROLINA
90
BAB 90. HASIL YANG KAU TUAI
91
BAB 91. KEPUTUSAN DAMAR
92
BAB 92. KABAR GEMBIRA
93
BAB 93. HADIAH TERINDAH DIUJUNG KEMATIAN (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!