BAB 9. MELAKUKAN PERAWATAN

Kedua pelayan muda yang iri terhadap kehadiran Nayla, melihat kearah ruang makan dengan tatapan tidak senang. Apalagi saat melihat Bi Luna malah akrab layaknya ibu dan anak.

"Huh, enak sekali mereka. Gembel sok mau jadi orang kaya!" ucap Bety.

"Iya, aku pun tidak sudi jika di minta Bi Luna untuk melayani kebutuhan mereka," ucap Tisa.

"Hooh, aku juga. Bagaimana jika kita buat mereka agar tidak betah tinggal di sini, mumpung Tuan Damar dan Tuan besar belum pulang," ajak Bety.

"Tapi, bagaimana jika Tuan Arkan tahu? Bisa dipecat kita Bet, mana mencari pekerjaan sekarang susah," ucap Tisa.

"Ya, kita harus berhati-hati, jangan sampai ada yang tahu, apalagi Bi Luna. Dia 'kan pelayan setia di sini. Hidup matinya hanya untuk mengabdi kepada Tuan besar dan Tuan Damar," ucap Bety lagi.

"Oke lah Bet, kita mulai dari adiknya. Sepertinya, kondisi adiknya lemah, dia penyakitan, jadi lebih mudah untuk mengerjainya.

"Iya, kamu benar Tis. Sekarang kita kerjakan dulu tugas kita, baru atur rencana," ucap Bety.

"Yuk, menyingkir sebelum Bi Luna melihat kita. Bisa gagal rencana kita bila beliau tahu," ucap Tisa lagi.

Lalu keduanya pergi ke halaman belakang, mereka bertugas mengangkat pakaian yang sudah kering serta menyeterikanya.

Sementara, Bi Luna yang sayup-sayup tadi sempat mendengar kedua pelayan itu bergunjing tentang calon Nyonya mereka, hanya bisa menggelengkan kepala.

Bety dan Tisa tidak pernah berubah, mereka selalu saja iri dengan pendatang baru di mansion itu, termasuk pelayan baru yang sekarang ikut dengan Damar mendampingi Tuan Besar berobat.

"Non, silahkan balik ke kamar, sebentar lagi pelayan akan membantu Nona Nayla mandi dan perawatan ala spa," pinta Bin Luna.

"Apa Bi? Aku bisa mandi dan luluran sendiri, jadi tidak perlu orang untuk membantuku mandi. Aku malu, mereka pasti akan mentertawakan aku yang seumur hidup tidak pernah melakukan perawatan spesial," ucap Nayla.

"Itu sudah perintah Tuan, Non. Kita jangan berani membantah."

"Baiklah Bi, aku tunggu di kamar." ucap Nayla.

"Ayo Dek, Aku antar ke kamar, kamu harus istirahat. Aku harus kembali ke kamar Tuan Damar," ucap Nayla sembari menggandeng Seyna naik ketangga dan melewati kamarnya.

Seyna takjub melihat kamar yang disiapkan untuknya, "Wow, kamar ini sangat besar dan indah sekali Kak. Satu kamar saja besarnya hampir sebesar rumah kita, pasti kamar Kakak lebih besar dari kamar ini. Lihat Kak! semua fasilitas ada, bahkan kulkas dan TV juga ada di kamar. Rasanya seperti mimpi ya Kak, kita bisa tinggal di rumah yang seperti istana."

"Iya Dek, Aku juga tadinya berpikir seperti itu. Apalagi di kamar Tuan Damar, Aku sampai takut saking luasnya dan banyak lukisan klasik. Tapi dari kamar Tuan bisa langsung melihat taman serta kolam renang, indah sekali, jadi aku bisa terhibur," ucap Nayla.

Saat mereka asyik mengobrol, pintu kamar di ketuk seseorang, "Masuk!" ucap Nayla.

Ternyata seorang pelayan yang datang. "Non, Bi Luna meminta Saya untuk meminta Non kembali ke kamar Tuan, karena Non harus segera melakukan perawatan."

"Baiklah, Kakak," ucap Nayla.

"Nama Saya Airani, panggil saja Aira, Non."

"Oke Aira, aku segera kembali ke kamar."

"Saya permisi ya Non," pamit Aira.

Setelah Aira pergi, Nayla pun pamit kepada adiknya. "Dek, kamu mandi dulu dan itu di dalam lemari, mereka sudah menyiapkan pakaian untukmu. Aku balik ke kamar dulu ya."

"Iya Kak."

Nayla pun kembali ke kamar Damar, di depan pintu sudah menunggu dua orang pekerja Spa yang akan melayaninya melakukan perawatan tubuh.

"Selamat sore Nona!" ucap keduanya sembari membungkuk.

"Panggil saja aku Nayla, sepertinya kita sebaya," ucap Nayla.

"Maaf Non, kami tidak berani sembarangan memanggil. Non adalah calon Nyonya di rumah ini, jadi kami harus mengikuti aturan dalam panggilan."

"Ah, kalian bisa saja. Aku hanya orang biasa, toh calon suamiku sedang tidak di tempat, kita akan lebih nyaman jika saling panggil nama."

"Baiklah Non, eh..."

"Nayla, panggil aku Nayla."

"Aku Salsa dan ini temanku Billa."

"Salam kenal Nay," sapa Billa.

"Nah, begitu lebih enak di dengar. Mari silahkan masuk," ajak Nayla.

"Tunggu Non!" ucap Bi Luna yang baru tiba.

"Ada apa Bi?"

Perawatannya di lakukan di kamar dekat balkon saja Non. Bibi lupa, Den Damar tidak suka orang lain memasuki kamarnya. Selama ini tidak ada yang berani masuk terkecuali Non Nayla, Saya, Arkan dan Aira. Aira adalah satu-satunya pelayan muda yang boleh masuk untuk membersihkan kamar Aden setiap harinya. Aira itu adiknya Den Arkan lho, Non," ucap Bi Luna.

"Oh, pantas Bi. Mereka ada kemiripan wajah, cuma bedanya Aira sangat ramah, sedangkan Tuan Arkan sangat dingin. Seram wajahnya, hingga aku sedikit takut Bi, jika berhadapan dengan dia," ucap Nayla jujur.

"Non nggak perlu takut, Den Arkan itu sangat baik, dia orang kepercayaan Tuan besar dan juga Den Damar."

"Ayo, Bibi antar kesana, biar perawatannya bisa segera di mulai. Handuk dan lainnya nanti, Bibi minta Aira untuk mengantar ke sana," ucap Bi Luna sembari berjalan menuju kamar yang dia maksud.

Kamar itu ternyata tidak kalah besarnya dari kamar Seyna. Setelah Bi Luna pergi, Salsa dan Billa mempersiapkan semua bahan yang mereka butuhkan, lalu mereka masuk ke dalam kamar mandi, menyiapkan air hangat serta minyak aromaterapi.

Sebelum Nayla mandi, keduanya meminta Nayla untuk menggunakan kain lepas sebagai penutup tubuh dan Salsa memintanya agar berbaring telungkup, mereka akan memulai pemijatan dan perawatan yang lain, termasuk manicure pedicure, serta perawatan rambut.

Awalnya Nayla malu, karena dia merasa kulitnya sangat kasar sebab Nayla tidak pernah melakukan perawatan.

Namun, hal itu tidak dipermasalahkan oleh Salsa dan Billa, justru merupakan tantangan bagi mereka untuk membuat kulit Nayla menjadi putih, mulus dan lembut.

Mereka juga melakukan perawatan untuk bagian **** *****, agar bersih serta harum, terutama sehat.

Perawatan memakan waktu sekitar 3 jam hingga Nayla tertidur. Salsa dan Billa dengan sabar, menunggu hingga Nayla terbangun untuk memintanya mandi.

Kini tubuh Nayla terasa sangat segar serta wangi rempah, sangat berbeda rasanya dengan sebelum perawatan. Rambut Nayla yang lurus dan panjang sampai mata kaki juga menjadi tertata rapi serta indah mengkilap. Wajahnya juga menjadi kinclong alami dan berseri walau tanpa make-up.

Damar berpesan kepada Bi Luna agar Nayla di rumah, tidak usah memakai make-up, dia lebih senang wanita alami tidak seperti mantan istrinya dulu yang selalu berdandan menor bak artis papan atas. Paling, nanti saat Damar mengajaknya untuk menghadiri acara, barulah dia memperbolehkan Nayla bermake-up senatural mungkin.

Terpopuler

Comments

Asri Angsela Melivina Potabuga

Asri Angsela Melivina Potabuga

rambut panjang sampai mata kaki?

2022-10-13

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DAMPAK KEMATIAN ORANG TUA
2 BAB 2. MENDAPATKAN PEKERJAAN
3 BAB 3. TAWARAN UNTUK MENDAPATKAN BANYAK UANG
4 BAB 4. APA ADANYA
5 BAB 5. TIDAK TAKUT
6 BAB 6. KEPUTUSAN TELAH DITENTUKAN
7 BAB 7. DUKUNGAN DARI ARKAN
8 BAB 8. TEMBOK PUNYA TELINGA DAN MATA
9 BAB 9. MELAKUKAN PERAWATAN
10 BAB 10. DI TINDAS
11 BAB 11. DI BERI KESEMPATAN BELAJAR
12 BAB 12. HUKUMAN BAGI PELAYAN USIL
13 BAB 13. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN AKURAT UNTUK MENENTUKAN JENIS PENGOBATAN
14 BAB 14. MARAH DENGAN PANGGILAN TELEPON TAK DIKENAL
15 BAB 15. CINTA DALAM DIAM
16 BAB 16. MEMBERIKAN PERAWATAN TERBAIK
17 BAB 17. BERTEMU CALON SUAMI
18 BAB 18. ALASAN DIBALIK PERNIKAHAN BERSYARAT
19 BAB 19. NYAMAN DALAM OBROLAN
20 BAB 20. STADIUM TIGA
21 BAB 21. DISERANG MUSUH
22 BAB 22. RAHASIA AIRA TERBONGKAR
23 BAB 23. MEMILIH PAKAIAN PENGANTIN
24 BAB 24. KEDATANGAN MANTAN ISTRI
25 BAB 25. SAH MENIKAH
26 BAB 26. MENGINGINKAN KENYAMANAN
27 BAB 27. MALAM PENGANTIN YANG TERTUNDA
28 BAB 28. MENJADI BUCIN
29 BAB 29. DI SERANG
30 BAB 30. MEMPERKETAT PENJAGAAN
31 BAB 31. MENYAMAR JADI DOKTER
32 BAB 32. MERANGSANG KESADARAN PASIEN
33 BAB 33. TIDAK MAU MENGAKU
34 BAB 34. PERMOHONAN SEYNA
35 BAB 35. HARUS TEGAR
36 BAB 36. BERSEKUTU
37 BAB 37. MEMBERIKAN INFO
38 BAB 38. MENCULIK SEYNA
39 BAB 39. MENDAPATKAN PETUNJUK
40 BAB 40. BERJANJI UNTUK PULANG
41 BAB 41. MENGELABUHI PENJAGA
42 BAB 42. TIBA DI LOKASI PENYEKAPAN
43 BAB 43. BERHASIL MEMBEBASKAN
44 BAB 44. DENDAM RENDRA
45 BAB 45. KEMBALI KE RUMAH
46 BAB 46. MELEPAS KERINDUAN
47 BAB 47. USAHA UNTUK MEMBUAT SUAMI KETAGIHAN
48 BAB 48. TIDAK SALAH MEMILIHKAN ISTRI
49 BAB 49. HANYA MILIK DAMAR
50 BAB 50. TIPU DAYA CAROLINA
51 BAB 51. ANCAMAN RENDRA
52 BAB 52. MENGOREK KETERANGAN
53 BAB 53. DUA SISI KEPRIBADIAN DAMAR
54 BAB 54. PERBEDAAN HIDUP
55 BAB 55. SEKUTU PELAYAN USIL
56 BAB 56. MENGHADAPI SERANGAN MENDADAK
57 BAB 57. PERINTAH RICHARD
58 BAB 58. SALAH CULIK
59 BAB 59. MEMBERITAHU DAMAR
60 BAB 60. KEJUTAN
61 BAB 61. BERHASIL MENYINGKIRKAN RINTANGAN
62 BAB 62. BERTEMU PAPA MERTUA
63 BAB 63. KABAR GEMBIRA
64 BAB 64. HASIL USG
65 BAB 65. PERHATIAN DAMAR
66 BAB 66. KERAS KEPALA
67 BAB 67. NGIDAM SATE
68 BAB 68. KONSULTASI
69 BAB 69. MENDAPATKAN IZIN PULANG
70 BAB 70. BERHASIL MENGALAHKAN KE KERAS KEPALAAN SANG PAPA
71 BAB 71. SALING MENCINTAI
72 BAB 72. SAMBUTAN KEPULANGAN
73 BAB 73. MEMBERI KEJUTAN
74 BAB 74. NIAT ARKAN
75 BAB 75. BUKAN SEORANG PUJANGGA
76 BAB 76. INSIDEN DIBALIK LAMARAN ARKAN
77 BAB 77. PERJUANGAN CINTA ARKAN
78 BAB 78. MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI
79 BAB 79. PERGERAKAN CALON BAYI
80 BAB 80. RAHASIA CINTA DEWO
81 BAB 81. MENDAPATKAN DUKUNGAN
82 BAB 82. MENUNGGU KELENGAHAN RENDRA
83 BAB 83. MENGUSIR SECARA HALUS
84 BAB 84. BAHAGIA
85 BAB 85. PULANG KAMPUNG
86 BAB 86. BERUSAHA MENENGGELAMKAN NAYLA
87 BAB 87. SELAMAT
88 BAB 88. MENGAKU
89 BAB 89. MENCARI CAROLINA
90 BAB 90. HASIL YANG KAU TUAI
91 BAB 91. KEPUTUSAN DAMAR
92 BAB 92. KABAR GEMBIRA
93 BAB 93. HADIAH TERINDAH DIUJUNG KEMATIAN (TAMAT)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
BAB 1. DAMPAK KEMATIAN ORANG TUA
2
BAB 2. MENDAPATKAN PEKERJAAN
3
BAB 3. TAWARAN UNTUK MENDAPATKAN BANYAK UANG
4
BAB 4. APA ADANYA
5
BAB 5. TIDAK TAKUT
6
BAB 6. KEPUTUSAN TELAH DITENTUKAN
7
BAB 7. DUKUNGAN DARI ARKAN
8
BAB 8. TEMBOK PUNYA TELINGA DAN MATA
9
BAB 9. MELAKUKAN PERAWATAN
10
BAB 10. DI TINDAS
11
BAB 11. DI BERI KESEMPATAN BELAJAR
12
BAB 12. HUKUMAN BAGI PELAYAN USIL
13
BAB 13. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN AKURAT UNTUK MENENTUKAN JENIS PENGOBATAN
14
BAB 14. MARAH DENGAN PANGGILAN TELEPON TAK DIKENAL
15
BAB 15. CINTA DALAM DIAM
16
BAB 16. MEMBERIKAN PERAWATAN TERBAIK
17
BAB 17. BERTEMU CALON SUAMI
18
BAB 18. ALASAN DIBALIK PERNIKAHAN BERSYARAT
19
BAB 19. NYAMAN DALAM OBROLAN
20
BAB 20. STADIUM TIGA
21
BAB 21. DISERANG MUSUH
22
BAB 22. RAHASIA AIRA TERBONGKAR
23
BAB 23. MEMILIH PAKAIAN PENGANTIN
24
BAB 24. KEDATANGAN MANTAN ISTRI
25
BAB 25. SAH MENIKAH
26
BAB 26. MENGINGINKAN KENYAMANAN
27
BAB 27. MALAM PENGANTIN YANG TERTUNDA
28
BAB 28. MENJADI BUCIN
29
BAB 29. DI SERANG
30
BAB 30. MEMPERKETAT PENJAGAAN
31
BAB 31. MENYAMAR JADI DOKTER
32
BAB 32. MERANGSANG KESADARAN PASIEN
33
BAB 33. TIDAK MAU MENGAKU
34
BAB 34. PERMOHONAN SEYNA
35
BAB 35. HARUS TEGAR
36
BAB 36. BERSEKUTU
37
BAB 37. MEMBERIKAN INFO
38
BAB 38. MENCULIK SEYNA
39
BAB 39. MENDAPATKAN PETUNJUK
40
BAB 40. BERJANJI UNTUK PULANG
41
BAB 41. MENGELABUHI PENJAGA
42
BAB 42. TIBA DI LOKASI PENYEKAPAN
43
BAB 43. BERHASIL MEMBEBASKAN
44
BAB 44. DENDAM RENDRA
45
BAB 45. KEMBALI KE RUMAH
46
BAB 46. MELEPAS KERINDUAN
47
BAB 47. USAHA UNTUK MEMBUAT SUAMI KETAGIHAN
48
BAB 48. TIDAK SALAH MEMILIHKAN ISTRI
49
BAB 49. HANYA MILIK DAMAR
50
BAB 50. TIPU DAYA CAROLINA
51
BAB 51. ANCAMAN RENDRA
52
BAB 52. MENGOREK KETERANGAN
53
BAB 53. DUA SISI KEPRIBADIAN DAMAR
54
BAB 54. PERBEDAAN HIDUP
55
BAB 55. SEKUTU PELAYAN USIL
56
BAB 56. MENGHADAPI SERANGAN MENDADAK
57
BAB 57. PERINTAH RICHARD
58
BAB 58. SALAH CULIK
59
BAB 59. MEMBERITAHU DAMAR
60
BAB 60. KEJUTAN
61
BAB 61. BERHASIL MENYINGKIRKAN RINTANGAN
62
BAB 62. BERTEMU PAPA MERTUA
63
BAB 63. KABAR GEMBIRA
64
BAB 64. HASIL USG
65
BAB 65. PERHATIAN DAMAR
66
BAB 66. KERAS KEPALA
67
BAB 67. NGIDAM SATE
68
BAB 68. KONSULTASI
69
BAB 69. MENDAPATKAN IZIN PULANG
70
BAB 70. BERHASIL MENGALAHKAN KE KERAS KEPALAAN SANG PAPA
71
BAB 71. SALING MENCINTAI
72
BAB 72. SAMBUTAN KEPULANGAN
73
BAB 73. MEMBERI KEJUTAN
74
BAB 74. NIAT ARKAN
75
BAB 75. BUKAN SEORANG PUJANGGA
76
BAB 76. INSIDEN DIBALIK LAMARAN ARKAN
77
BAB 77. PERJUANGAN CINTA ARKAN
78
BAB 78. MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI
79
BAB 79. PERGERAKAN CALON BAYI
80
BAB 80. RAHASIA CINTA DEWO
81
BAB 81. MENDAPATKAN DUKUNGAN
82
BAB 82. MENUNGGU KELENGAHAN RENDRA
83
BAB 83. MENGUSIR SECARA HALUS
84
BAB 84. BAHAGIA
85
BAB 85. PULANG KAMPUNG
86
BAB 86. BERUSAHA MENENGGELAMKAN NAYLA
87
BAB 87. SELAMAT
88
BAB 88. MENGAKU
89
BAB 89. MENCARI CAROLINA
90
BAB 90. HASIL YANG KAU TUAI
91
BAB 91. KEPUTUSAN DAMAR
92
BAB 92. KABAR GEMBIRA
93
BAB 93. HADIAH TERINDAH DIUJUNG KEMATIAN (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!