BAB 5. TIDAK TAKUT

Seperti biasanya, Nayla dan Seyna bangun pada subuh hari, melaksanakan ibadah, lalu Nayla membersihkan rumah dan Seyna berolah raga ringan, menggerak-gerakkan kaki serta tangan sembari menghirup udara pagi di halaman rumah mereka.

Nayla memang melarang Seyna yang ingin membantu mengerjakan pekerjaan rumah, karena dia tidak ingin kondisi adiknya ngedrop karena kelelahan.

Nayla yang sudah selesai membersihkan rumah, lalu pergi ke sungai untuk mencuci pakaian dan Seyna berolah raga sembari menemani sang Kakak bersama beberapa orang tetangga yang juga datang untuk melakukan pekerjaan yang sama.

Memang sejak dulu sungai selalu di manfaatkan oleh warga di lingkungan Nayla untuk mencuci dan mandi.

Airnya yang jernih serta bebas polusi sampah, membuat para warga tidak takut untuk memanfaat air sungai sebagai sarana kebersihan mereka.

Saat ini, di sana terlihat beberapa orang gadis sedang bercengkerama sambil mandi, sedangkan Nayla buru-buru menyelesaikan tugas mencuci karena ingin segera menyiapkan sarapan dan pergi bekerja.

Nayla bergegas membilas pakaian, lalu pamit kepada para gadis serta ibu-ibu yang belum selesai melakukan pekerjaannya.

"Kenapa terburu-buru Nay? bukankah hari masih terlalu pagi?" tanya salah seorang ibu.

"Iya Bu, aku belum memasak untuk Seyna dan pagi ini juga harus ke pasar untuk bekerja," jawab Nayla.

"Oh, syukurlah jika kamu sudah mendapatkan pekerjaan. Semoga selalu di beri kelimpahan rezeki ya Nay," doa sang ibu.

"Terimakasih Bu, aku pamit dulu ya Bu. Oh ya Bu, sekaligus mau minta tolong, aku titip Seyna ya Bu. Soalnya sekarang, aku jarang di rumah, hanya takut terjadi apa-apa, sementara dia sedang sakit dan hanya sendirian di rumah," pinta Nayla.

"Iya Nay, kamu jangan khawatir. Jika Seyna mau, boleh kok tinggal di rumah ibu selagi kamu tidak di rumah, biar dia punya teman ngobrol."

"Terimakasih sekali lagi atas tawarannya Bu, kalau aku terserah Seyna saja," ucap Nayla.

Kemudian Nayla pun bergegas kembali ke rumah sedangkan Seyna sudah pulang lebih dulu.

Nayla menjemur pakaian, lalu memasak sarapan sekaligus nasi serta sambal untuk makan siang Seyna saat dia tidak di rumah.

Tanpa merasa lelah sedikitpun, Nayla telah menyelesaikan semua pekerjaannya. Kemudian diapun bergegas mandi dan bersiap pergi bekerja.

Setelah pamit dengan Seyna, Nayla pun pergi ke pasar untuk bekerja dan dia telah mengatakan kepada Seyna, mungkin nanti akan pulang telat karena ada urusan yang harus Nayla selesaikan.

Nayla sedang menunggu angkot saat melihat seorang ibu tua memakai tongkat sedang maju mundur ingin menyeberang jalan. Pagi ini lalu lintas memang sangat ramai, kenderaan berlalu lalang tak henti hingga membuat ibu tua itu kesulitan untuk menyeberang.

Karena iba dan rasa tanggungjawab kepada orangtua, membuat Nayla mengurungkan niatnya untuk naik ke dalam angkot, padahal angkot tujuan pasar sudah berhenti di hadapannya.

Nayla membantu sang ibu, menuntunnya sambil bertanya, "Ibu mau kemana? Kenapa berjalan sendirian sementara lalu lintas begitu ramai?"

"Ibu mau pergi ke klinik Nak, di rumah tidak ada orang, semua sudah pada berangkat bekerja dan pergi ke sekolah," jawab Sang ibu.

"Ibu sakit?"

"Tidak, ibu hanya kesepian di rumah. Lebih baik ibu berada di klinik bisa terhibur, ngobrol bersama para pasien di sana dan melihat dokter tampan serta baik," jawab sang ibu.

"Oh gitu ya Bu. Baiklah, ayo saya bantu menyeberang," ucap Nayla.

Tapi saat Nayla masih berjalan beberapa langkah sambil menuntun sang ibu, dia sempat lengah ketika sebuah mobil mewah meluncur kencang hampir menyerempet mereka.

Nayla berteriak, "Hei! lihat-lihat dong! Jangan mentang-mentang kalian orang kaya, seenak hati saja melaju di jalanan!"

Mobil tersebut pun melambat dan mundur mendekati Nayla dan berhenti tepat di depannya. Kemudian, kaca depan perlahan terbuka dan terlihatlah Pak sopir menyembulkan kepalanya dari jendela.

Nayla yang melihat ibu tua itu gemetar, emosinya tersulut, lalu dia marah-marah kepada Pak Sopir. Sementara Pak Sopir sudah berusaha meminta maaf, tapi Nayla tetap saja mengomel.

Pak Sopir pun turun dan berniat memberikan uang kepada sang ibu, tapi Nayla malah tidak terima. Menurutnya, orang kaya seenak hati menilai semua dengan uang.

Pak Sopir bingung menghadapi sikap Nayla, minta maaf sudah, mau di beri uang, bukannya di terima malah semakin marah, sedangkan dia harus buru-buru mengantar Bos nya pulang.

Hal itu membuat orang yang ada di dalam mobil kesal, lalu diapun turun, hingga membuat Pak Sopir merasa tidak enak.

"Ada apa ini!" tanya seorang pria tampan berkaca mata hitam dengan memakai setelan jas dan sepatu mengkilap, yang turun dari dalam mobil mewah tersebut.

Nayla terkejut, tapi dia tidak takut sedikitpun, lalu dia berkata, "Hei Tuan! Tolong beritahu Sopir Anda, lihat-lihat dong jika mengemudi, untung saja kami tidak tertabrak dan jangan seenak hatinya mau memberi kami uang tutup mulut. Apa kalian pikir dengan uang semua bisa selesai dan suara kami bisa kalian beli?" tanya Nayla.

"Begini saja Nona, kami sudah berniat baik, tapi kamu malah menolak, apa memang pemberian sopir saya kurang banyak? Jika begitu, ini kartu nama saya. Temui saya di kantor dan kita akan selesaikan semuanya di sana sesuai kemauan Anda," ucap pria tampan tersebut sambil menyerahkan sebuah kartu nama ketangan Nayla dengan kesal.

Nayla marah dan melemparkan kartu nama tersebut, lalu berkata, "Ternyata Tuan lebih sombong, ambil ini! Kami tidak butuh uang Anda. Hanya sekedar meminta maaf saja kepada Ibu ini, kalian tidak bisa mengatakannya dengan tulus.

"Ayo Bu! kita pergi dari sini, tidak ada gunanya berdebat dengan orang kaya, kita tidak akan pernah menang," ajak Nayla sembari menuntun sang ibu untuk menyeberang jalan, tanpa menghiraukan kerumunan orang-orang yang mulai berdatangan dan kasak kusuk ingin tahu tentang pertengkaran tersebut.

Tuan tampan itu hanya menggelengkan kepala, lalu dia berkata kepada Pak Sopir untuk melanjutkan perjalanan mereka. Tapi sebelumnya, pria tampan itu meminta Pak sopir untuk segera menyelidiki latar belakang Nayla, yang sudah sangat berani berbicara kasar terhadap mereka.

Pemuda tampan itupun meminta pak sopir pergi meninggalkan tempat tersebut setelah memastikan, Nayla dan ibu yang hampir mereka serempet telah sampai ke seberang.

Melihat mobil mewah itu pergi, Nayla semakin marah. Dia berteriak sembari berkata, "Dasar orangkaya tidak punya hati!"

"Sudahlah Nak, toh mereka tadi berniat baik, mau bertanggung jawab, lagipula kita tidak ada yang terluka. Kamu jangan marah lagi ya! Nanti lekas tua," ucap sang ibu sembari tersenyum.

"Iya Bu, tapi mereka harus di lawan, kalau tidak, lain kali mereka pasti akan berbuat yang lebih semena-mena terhadap orang lain."

"Terimakasih ya Nak, sudah mau menolong ibu. Kamu mau pergi bekerja bukan? Cepatlah, nanti kamu terlambat," ucap Ibu tua.

"Sama-sama Bu. Hati-hati ya Bu, Saya pergi dulu," ucap Nayla sembari melambaikan tangan.

Nayla pun kembali ke seberang, menyetop angkot tujuan pasar yang kebetulan lewat. Dia naik, lalu kembali memperhatikan ibu tua itu dari kaca jendela angkot hingga bayangan ibu itu menghilang di balik ramainya lalu lalang kenderaan.

Terpopuler

Comments

Marlialeeya

Marlialeeya

nayla si pekerja keras

2023-09-20

0

Asri Angsela Melivina Potabuga

Asri Angsela Melivina Potabuga

aneh si Nayla,,mereka toh gk marah2 mlh mw tanggung jwb,,,hadehhh alayyy

2022-10-13

3

3 semprul

3 semprul

jangan " bos nya Arkan...

2022-09-13

5

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DAMPAK KEMATIAN ORANG TUA
2 BAB 2. MENDAPATKAN PEKERJAAN
3 BAB 3. TAWARAN UNTUK MENDAPATKAN BANYAK UANG
4 BAB 4. APA ADANYA
5 BAB 5. TIDAK TAKUT
6 BAB 6. KEPUTUSAN TELAH DITENTUKAN
7 BAB 7. DUKUNGAN DARI ARKAN
8 BAB 8. TEMBOK PUNYA TELINGA DAN MATA
9 BAB 9. MELAKUKAN PERAWATAN
10 BAB 10. DI TINDAS
11 BAB 11. DI BERI KESEMPATAN BELAJAR
12 BAB 12. HUKUMAN BAGI PELAYAN USIL
13 BAB 13. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN AKURAT UNTUK MENENTUKAN JENIS PENGOBATAN
14 BAB 14. MARAH DENGAN PANGGILAN TELEPON TAK DIKENAL
15 BAB 15. CINTA DALAM DIAM
16 BAB 16. MEMBERIKAN PERAWATAN TERBAIK
17 BAB 17. BERTEMU CALON SUAMI
18 BAB 18. ALASAN DIBALIK PERNIKAHAN BERSYARAT
19 BAB 19. NYAMAN DALAM OBROLAN
20 BAB 20. STADIUM TIGA
21 BAB 21. DISERANG MUSUH
22 BAB 22. RAHASIA AIRA TERBONGKAR
23 BAB 23. MEMILIH PAKAIAN PENGANTIN
24 BAB 24. KEDATANGAN MANTAN ISTRI
25 BAB 25. SAH MENIKAH
26 BAB 26. MENGINGINKAN KENYAMANAN
27 BAB 27. MALAM PENGANTIN YANG TERTUNDA
28 BAB 28. MENJADI BUCIN
29 BAB 29. DI SERANG
30 BAB 30. MEMPERKETAT PENJAGAAN
31 BAB 31. MENYAMAR JADI DOKTER
32 BAB 32. MERANGSANG KESADARAN PASIEN
33 BAB 33. TIDAK MAU MENGAKU
34 BAB 34. PERMOHONAN SEYNA
35 BAB 35. HARUS TEGAR
36 BAB 36. BERSEKUTU
37 BAB 37. MEMBERIKAN INFO
38 BAB 38. MENCULIK SEYNA
39 BAB 39. MENDAPATKAN PETUNJUK
40 BAB 40. BERJANJI UNTUK PULANG
41 BAB 41. MENGELABUHI PENJAGA
42 BAB 42. TIBA DI LOKASI PENYEKAPAN
43 BAB 43. BERHASIL MEMBEBASKAN
44 BAB 44. DENDAM RENDRA
45 BAB 45. KEMBALI KE RUMAH
46 BAB 46. MELEPAS KERINDUAN
47 BAB 47. USAHA UNTUK MEMBUAT SUAMI KETAGIHAN
48 BAB 48. TIDAK SALAH MEMILIHKAN ISTRI
49 BAB 49. HANYA MILIK DAMAR
50 BAB 50. TIPU DAYA CAROLINA
51 BAB 51. ANCAMAN RENDRA
52 BAB 52. MENGOREK KETERANGAN
53 BAB 53. DUA SISI KEPRIBADIAN DAMAR
54 BAB 54. PERBEDAAN HIDUP
55 BAB 55. SEKUTU PELAYAN USIL
56 BAB 56. MENGHADAPI SERANGAN MENDADAK
57 BAB 57. PERINTAH RICHARD
58 BAB 58. SALAH CULIK
59 BAB 59. MEMBERITAHU DAMAR
60 BAB 60. KEJUTAN
61 BAB 61. BERHASIL MENYINGKIRKAN RINTANGAN
62 BAB 62. BERTEMU PAPA MERTUA
63 BAB 63. KABAR GEMBIRA
64 BAB 64. HASIL USG
65 BAB 65. PERHATIAN DAMAR
66 BAB 66. KERAS KEPALA
67 BAB 67. NGIDAM SATE
68 BAB 68. KONSULTASI
69 BAB 69. MENDAPATKAN IZIN PULANG
70 BAB 70. BERHASIL MENGALAHKAN KE KERAS KEPALAAN SANG PAPA
71 BAB 71. SALING MENCINTAI
72 BAB 72. SAMBUTAN KEPULANGAN
73 BAB 73. MEMBERI KEJUTAN
74 BAB 74. NIAT ARKAN
75 BAB 75. BUKAN SEORANG PUJANGGA
76 BAB 76. INSIDEN DIBALIK LAMARAN ARKAN
77 BAB 77. PERJUANGAN CINTA ARKAN
78 BAB 78. MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI
79 BAB 79. PERGERAKAN CALON BAYI
80 BAB 80. RAHASIA CINTA DEWO
81 BAB 81. MENDAPATKAN DUKUNGAN
82 BAB 82. MENUNGGU KELENGAHAN RENDRA
83 BAB 83. MENGUSIR SECARA HALUS
84 BAB 84. BAHAGIA
85 BAB 85. PULANG KAMPUNG
86 BAB 86. BERUSAHA MENENGGELAMKAN NAYLA
87 BAB 87. SELAMAT
88 BAB 88. MENGAKU
89 BAB 89. MENCARI CAROLINA
90 BAB 90. HASIL YANG KAU TUAI
91 BAB 91. KEPUTUSAN DAMAR
92 BAB 92. KABAR GEMBIRA
93 BAB 93. HADIAH TERINDAH DIUJUNG KEMATIAN (TAMAT)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
BAB 1. DAMPAK KEMATIAN ORANG TUA
2
BAB 2. MENDAPATKAN PEKERJAAN
3
BAB 3. TAWARAN UNTUK MENDAPATKAN BANYAK UANG
4
BAB 4. APA ADANYA
5
BAB 5. TIDAK TAKUT
6
BAB 6. KEPUTUSAN TELAH DITENTUKAN
7
BAB 7. DUKUNGAN DARI ARKAN
8
BAB 8. TEMBOK PUNYA TELINGA DAN MATA
9
BAB 9. MELAKUKAN PERAWATAN
10
BAB 10. DI TINDAS
11
BAB 11. DI BERI KESEMPATAN BELAJAR
12
BAB 12. HUKUMAN BAGI PELAYAN USIL
13
BAB 13. MENUNGGU HASIL PEMERIKSAAN AKURAT UNTUK MENENTUKAN JENIS PENGOBATAN
14
BAB 14. MARAH DENGAN PANGGILAN TELEPON TAK DIKENAL
15
BAB 15. CINTA DALAM DIAM
16
BAB 16. MEMBERIKAN PERAWATAN TERBAIK
17
BAB 17. BERTEMU CALON SUAMI
18
BAB 18. ALASAN DIBALIK PERNIKAHAN BERSYARAT
19
BAB 19. NYAMAN DALAM OBROLAN
20
BAB 20. STADIUM TIGA
21
BAB 21. DISERANG MUSUH
22
BAB 22. RAHASIA AIRA TERBONGKAR
23
BAB 23. MEMILIH PAKAIAN PENGANTIN
24
BAB 24. KEDATANGAN MANTAN ISTRI
25
BAB 25. SAH MENIKAH
26
BAB 26. MENGINGINKAN KENYAMANAN
27
BAB 27. MALAM PENGANTIN YANG TERTUNDA
28
BAB 28. MENJADI BUCIN
29
BAB 29. DI SERANG
30
BAB 30. MEMPERKETAT PENJAGAAN
31
BAB 31. MENYAMAR JADI DOKTER
32
BAB 32. MERANGSANG KESADARAN PASIEN
33
BAB 33. TIDAK MAU MENGAKU
34
BAB 34. PERMOHONAN SEYNA
35
BAB 35. HARUS TEGAR
36
BAB 36. BERSEKUTU
37
BAB 37. MEMBERIKAN INFO
38
BAB 38. MENCULIK SEYNA
39
BAB 39. MENDAPATKAN PETUNJUK
40
BAB 40. BERJANJI UNTUK PULANG
41
BAB 41. MENGELABUHI PENJAGA
42
BAB 42. TIBA DI LOKASI PENYEKAPAN
43
BAB 43. BERHASIL MEMBEBASKAN
44
BAB 44. DENDAM RENDRA
45
BAB 45. KEMBALI KE RUMAH
46
BAB 46. MELEPAS KERINDUAN
47
BAB 47. USAHA UNTUK MEMBUAT SUAMI KETAGIHAN
48
BAB 48. TIDAK SALAH MEMILIHKAN ISTRI
49
BAB 49. HANYA MILIK DAMAR
50
BAB 50. TIPU DAYA CAROLINA
51
BAB 51. ANCAMAN RENDRA
52
BAB 52. MENGOREK KETERANGAN
53
BAB 53. DUA SISI KEPRIBADIAN DAMAR
54
BAB 54. PERBEDAAN HIDUP
55
BAB 55. SEKUTU PELAYAN USIL
56
BAB 56. MENGHADAPI SERANGAN MENDADAK
57
BAB 57. PERINTAH RICHARD
58
BAB 58. SALAH CULIK
59
BAB 59. MEMBERITAHU DAMAR
60
BAB 60. KEJUTAN
61
BAB 61. BERHASIL MENYINGKIRKAN RINTANGAN
62
BAB 62. BERTEMU PAPA MERTUA
63
BAB 63. KABAR GEMBIRA
64
BAB 64. HASIL USG
65
BAB 65. PERHATIAN DAMAR
66
BAB 66. KERAS KEPALA
67
BAB 67. NGIDAM SATE
68
BAB 68. KONSULTASI
69
BAB 69. MENDAPATKAN IZIN PULANG
70
BAB 70. BERHASIL MENGALAHKAN KE KERAS KEPALAAN SANG PAPA
71
BAB 71. SALING MENCINTAI
72
BAB 72. SAMBUTAN KEPULANGAN
73
BAB 73. MEMBERI KEJUTAN
74
BAB 74. NIAT ARKAN
75
BAB 75. BUKAN SEORANG PUJANGGA
76
BAB 76. INSIDEN DIBALIK LAMARAN ARKAN
77
BAB 77. PERJUANGAN CINTA ARKAN
78
BAB 78. MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI
79
BAB 79. PERGERAKAN CALON BAYI
80
BAB 80. RAHASIA CINTA DEWO
81
BAB 81. MENDAPATKAN DUKUNGAN
82
BAB 82. MENUNGGU KELENGAHAN RENDRA
83
BAB 83. MENGUSIR SECARA HALUS
84
BAB 84. BAHAGIA
85
BAB 85. PULANG KAMPUNG
86
BAB 86. BERUSAHA MENENGGELAMKAN NAYLA
87
BAB 87. SELAMAT
88
BAB 88. MENGAKU
89
BAB 89. MENCARI CAROLINA
90
BAB 90. HASIL YANG KAU TUAI
91
BAB 91. KEPUTUSAN DAMAR
92
BAB 92. KABAR GEMBIRA
93
BAB 93. HADIAH TERINDAH DIUJUNG KEMATIAN (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!