RAHIM BAYARAN DUDA MAFIA
Suara tangis pilu memenuhi rumah kecil dipinggiran sungai, tatkala pihak rumah sakit menelepon, mengabarkan bahwa kedua orangtua Nayla Ariska Putri dan Seyna Amalia meninggal dunia pada pukul 3 dinihari dan pukul 5 subuh.
Kehilangan kedua orangtua sekaligus di hari yang sama, tanpa bisa melihat serta membimbing saat sakratul maut, menjadi penyesalan yang sangat mendalam bagi kedua gadis tersebut.
Namun, apa mau dikata, ketentuan akan kematian tidak bakal ada satu orangpun yang bisa lari dan menolak, karena sesuai dengan janji, bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati, hanya tinggal menunggu waktu, menunggu giliran, kapan dan apa penyebab masing-masing kita akan berpulang menghadap-Nya.
Mewabahnya virus Covid 19 saat itu dilingkungan Nayla, memang menjadi salah satu penyebab kematian massal. Virus menjadi momok pembunuh yang kapan saja siap merenggut nyawa seseorang termasuk orangtua Nayla.
Orangtua Nayla yang notabene bermata pencaharian sebagai pedagang sayur di pasar, sangat rentan tertular virus, dimana pasar merupakan salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi orang dan juga merupakan basis penularan tercepat.
Kedua Orangtua Nayla yang setiap hari berinteraksi dengan banyak orang, akhirnya tertular, mereka mengalami demam tinggi hingga pihak terkait meminta agar keduanya dikarantina di rumah sakit tanpa satu orang keluarga pun yang boleh menunggu maupun menjenguk termasuk Nayla serta Seyna.
Setelah proses pengurusan jenazah dilakukan oleh pihak rumah sakit, keduanya pun langsung dikebumikan di tempat penguburan khusus pasien Covid.
Hal ini membuat Nayla dan adiknya sangat sedih melihat prosesi penyelenggaraan jenazah yang tidak selayaknya seperti pada umumnya sebelum wabah covid merajalela.
Para kerabat dan tetangga hanya bisa memberikan dukungan dari rumah, bahkan sebagian hanya mengucapkan ucapan belasungkawa via telepon. Dan sebagian lagi hanya memberikan sedekah berupa uang maupun bahan makanan melalui perantara perangkat kelurahan.
Semenjak kematian orangtuanya, Nayla terpaksa harus mengorbankan pendidikannya.
Dia berhenti sekolah demi mengambil alih tanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencicil sisa hutang almarhum kepada rentenir serta membiayai pengobatan Seyna yang mengidap penyakit kanker getah bening.
Kanker kelenjar getah bening dalam dunia medis disebut juga sebagai kanker limfoma, sebab termasuk kanker di sistem limfatik. Sistem limfatik erat hubungannya dengan sistem kekebalan tubuh.
Kanker getah bening sendiri adalah jenis kanker darah yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening. Saat kanker ini berkembang, maka akan menyebabkan pembengkakan di beberapa bagian tubuh.
Yakni bagian tubuh seperti area leher, ketiak, dan ************. Tak hanya bengkak, kanker kelenjar getah bening juga menyebabkan rasa sakit atau nyeri.
Sel kanker kelenjar getah bening pada dasarnya menyerang sel darah putih, sama seperti leukimia. Sel darah putih adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Maka kekebalan tubuh Seyna terus melemah seiring berjalannya waktu, apalagi, jika dirinya tidak mendapatkan pengobatan rutin.
Efeknya, Seyna menjadi mudah sakit dan kemudian lebih sering mengalami infeksi. Berat badan Seyna juga menurun drastis, padahal tidak sedang berdiet.
Hal ini membuat hati Nayla sakit, hari-harinya di penuhi kesedihan dan tangis saat melihat kondisi sang adik dan mengingat keterbatasan ekonomi mereka.
Tidak memiliki pengalaman bekerja membuat Nayla bingung, apa yang harus dia lakukan agar bisa menghasilkan uang yang banyak.
Nayla mencoba meneruskan usaha orangtuanya, berdagang sayuran di pasar dengan sisa uang pemberian kerabat, tetangga serta teman-teman seprofesi orangtuanya.
Namun, karena kondisi ekonomi masyarakat yang memburuk akibat adanya pembatasan selama masa PPKM dan pengalaman Nayla yang kurang dalam hal berdagang membuat usahanya oleng, serta nyaris gulung tikar.
Waktu terus berlalu, usaha Nayla tidak bisa lagi dipertahankan, modal semakin lama semakin menipis dan akhirnya Nayla memilih menghentikan usaha dagangnya daripada sisa uang yang tinggal sedikit, total habis.
Demi bertahan hidup, Nayla pun membuang rasa malunya. Dengan berbekal suara merdu serta gitar kesayangannya, Nayla akhirnya memutuskan untuk mengamen di jalanan, sekitar pasar dan di sekitar lampu merah.
Datangnya pengamen baru membuat para pengamen lama marah, mereka menyekap Nayla dan mengambil uang hasil mengamen yang saat itu lumayan banyak.
Nayla berontak, tapi apalah daya, dia hanya seorang wanita yang memiliki tenaga terbatas, tentu saja Nayla tidak sanggup melawan beberapa orang pengamen pria. Dia hanya bisa pasrah sambil terus berusaha melepaskan diri setelah mereka semua pergi.
Ketika teringat Seyna di rumah, yang barangkali belum makan dan sedang menunggu kepulangannya, kekuatan Nayla pun muncul, dia terus meronta, berusaha melepaskan diri dari sekapan tersebut.
Nayla berhasil lolos, tapi dia tidak memiliki uang sepeser pun lagi untuk membeli makanan maupun untuk sekedar ongkos pulang.
Dengan langkah gontai sambil berpikir, Nayla akhirnya menemukan sebuah kantongan plastik yang berisi potongan roti di tempat sampah, dekat sebuah toko roti. Lalu, Nayla pun mencicipi roti sisa tersebut. Di rasa masih layak untuk dimakan, Nayla pun segera membawanya pulang untuk Seyna.
Dengan menumpang sebuah mobil truk pengangkut sampah, akhirnya Nayla sampai di rumah. Dia segera memberikan roti tersebut kepada sang adik sebagai pengganjal perut. Sementara, dirinya rela tidur dengan perut kosong yang hanya berisi air minum saja.
Sebenarnya Nayla mengantuk tapi dia tidak bisa tidur karena perutnya yang terus berbunyi. Untuk mengganjal rasa lapar, Nayna pun meneguk air kembali, sampai perutnya terasa kenyang.
Malam ini Nayla berpikir, apa yang akan dia lakukan besok untuk mendapatkan uang demi membeli makanan.
Terpikir oleh Nayla untuk menemui salah satu sahabatnya. Besok pagi, Nayla akan ke pasar dan meminta tolong agar dirinya boleh ikut bekerja sebagai kuli panggul di sana.
Pagi pun tiba, setelah membersihkan rumah dan membuatkan sarapan seadanya untuk Seyna, Nayla pun pamit kepada adiknya itu untuk mencari pekerjaan.
"Dek, Kak Nay berangkat dulu ya! Apa kamu tidak apa-apa kak Nay tinggal?" tanya Nayla.
"Iya Kak, nggak apa-apa kok," jawab Seyna.
"Sarapan dan minum kamu, kakak letakkan di sini, agar kamu mudah mengambilnya. Jika ingin ke kamar mandi, kamu harus hati-hati, kakak tidak mau sampai kamu terjatuh," ucap Nayla lagi.
"Iya Kak, pergilah! Jangan terlalu mengkhawatirkan aku. Tugas Kak Nay sangat berat, nah aku tinggal mengurus diri sendiri saja masa tidak bisa. Aku harus bisa Kak!"
"Baiklah Sayang, hati-hati ya!" ucap Nayla sambil tersenyum. Nayla tahu, Seyna berusaha kuat di depannya, agar dirinya tidak sedih dan khawatir.
Dengan melambaikan tangan dan bersemangat, Nayla pun melangkah pergi ke pasar untuk mencari Dewo, salah satu kuli panggul yang dalam beberapa bulan ini telah menjadi sahabatnya.
Nayla berharap, melalui sahabatnya itu, dia ditunjukkan jalan untuk mendapatkan uang sebagai penyambung hidup mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
amanda kiting
auditoon dong
2023-07-05
0
Soraya
permisi numpang duduk dl ya kak
2023-05-02
0
🍁K3yk3y🍁
hadir
2023-03-19
0