Isekai : Mengubah Takdir Tokoh Utama
***
Saat Zilya terbangun dari tidur panjangnya, Zilya langsung membuka mata dan melihat sekeliling ruangan yang sedang ditempati olehnya pada saat itu. Ruangan ini sangat asing, Zilya sama sekali tidak mengenalinya!
Zilya menduga apabila dirinya bertransmigrasi ke dunia lain. Tapi ... Bagaimana bisa dirinya terjebak di dunia lain? Bukankah sebelum tidur, ia sedang berada di dunia nyata?
Dinding ruangan tidur yang saat ini ditempati Zilya berwarna cat hitam. Zilya kembali menelusuri ruangan tidur ini untuk memastikan apabila dirinya benar-benar berada di dunia lain.
Semua benda yang ada di ruangan tidur ini, bisa dikatakan semua berwarna hitam.
Di dunia sebelumnya, ruangan Zilya berwarna cerah, tidak seperti ini, berwarna gelap. Zilya tidak menyukai warna gelap sama sekali!
Lalu, terbesit ide cemerlang di otaknya, Zilya pun pergi menuju tempat rias. Menatap dirinya sendiri di kaca cermin tersebut.
Wajah berbeda, postur tubuh yang berbeda, semua berbeda! Bahkan piyama tidur yang digunakan juga berwarna hitam, sangat berbeda jauh di dunia sebelumnya.
Jangan katakan, jika Zilya berada di tubuh orang lain!? Tapi ... Tubuh siapa? Zilya menatap wajahnya dengan teliti di depan cermin. Mengapa sepertinya wajah ini tidak asing di matanya.
“Ini bukankah tubuh Zilya yang memiliki nasib malang yang merupakan tokoh utama!?“ Zilya menatap dirinya di depan cermin dengan tatapan tidak percaya.
“Novel yang aku baca sebelum tidur!?“ Sekali lagi, Zilya benar-benar tidak percaya, apabila dirinya bertransmigrasi ke tubuh tokoh utama yang memiliki nasib malang.
“Ah ... Sungguh tidak bisa dipercaya, bagaimana bisa diriku bertransmigrasi ke tubuh Zilya yang kebetulan namanya adalah nama depanku?“ ucap Zilya lagi.
“Aku tidak sedang bermimpi, bukan? Mana tahu kebetulan aku membaca novel tersebut sehingga terbawa ke dalam dunia mimpi?“ Zilya masih tidak percaya. Mencoba menyadarkan diri dari dunia yang dianggapnya adalah dunia mimpi.
Zilya mencoba cara pertama yaitu memukul tangannya sendiri.
“Plak!“
“Auchh ... Sakit sekali ternyata! Dengan rasa sakit ini, membuat aku dapat mempercayai, jika aku tidak sedang berada di dunia mimpi melainkan dunia novel! Hah! Meskipun aku heran, bagaimana bisa diriku masuk ke dalam dunia ini!“
“Bagaimana caranya agar kembali ke dunia sebelumnya?“ Zilya sangatlah bingung.
“Apa dengan tidur lagi, aku bisa kembali? Eh, tapi bagaimana, jika diriku justru malah ke dunia lain? Ahh ... Sebaiknya kamu coba dulu, Zil!“ Zilya mencoba menyakinkan dirinya untuk mencoba hal tersebut.
Zilya kembali ke ranjang tidurnya dan mulai memejamkan matanya. Namun, saat ini, hari sudah pagi hari, Zilya tidak akan bisa memejamkan mata saat hari sudah pagi.
“Ahh! Diriku benar-benar terjebak di dunia ini!“
Zilya menjambak rambutnya karena frustasi memikirkan bagaimana cara dirinya kembali ke dunia sebelumnya alias dunia asli. Dirinya tidak nyaman akan dunia yang belum sama sekali dirinya kenali.
“Sebentar, sebentar! Bukankah Zilya akan mendapatkan terus-menerus cemoohan dari keluarganya jika bangun terlambat!?“
“Ahh! Hampir saja aku melupakan hal sepenting itu! Dan apa lagi yang biasanya harus dilakukan seorang Zilya sang tokoh utama yang memiliki nasib malang ini?“ Zilya sedikit kebingungan. Mulai mengingat kembali jalan cerita Zilya yang dibacanya sebelum tidur hingga selesai.
“Akhirnya aku mengingat lagi! Zilya harus memasak di pagi hari sebelum pukul enam pagi! Zilya libur kuliah pada hari sabtu dan minggu! Namun, hari ini hari apa? Aku sungguh tidak mengingatnya!“ Zilya mengingat-ingat, hari apakah hari ini.
“Ya! Hari ini adalah hari Sabtu! Beruntung aku bertransmigrasi pada hari Sabtu, tidak hari Senin!“ Zilya bersyukur akan hal tersebut.
“Namun, sudah pukul berapa sekarang? Aku harus mencari jam untuk mengetahui hal tersebut!“ Zilya seperti memiliki tekad untuk meneruskan perjuangannya di dalam dunia lain.
Zilya pun mencari jam yang ada di ruangan tidur tersebut. Dan akhirnya setelah menemukannya, Zilya langsung melihat arah jarum pendek dan jarum panjang itu.
“Ahh, syukurlah! Masih pukul empat pagi!“ Zilya kali ini sangat bersyukur.
“Sebenarnya, aku tidak tahu mengapa Zilya sang tokoh utama yang selalu mendapatkan nasib malang di dunia novel ini memilih membiarkan semua orang mengucilkannya terus-menerus! Sejak membacanya semalam, aku sungguh ingin mengubah karakter Zilya!“ Zilya bertindak seolah sedang bercurhat.
“Jika aku berada di posisi Zilya, aku akan mengubah karakter Zilya menjadi wanita hebat! Aku tidak suka wanita ditindas terus-menerus, baik si penindas ni wanita maupun pria, aku benar-benar tidak menyukai yang namanya penindasan! Itu akan membuat mental menjadi terganggu!”
“Tapi kali ini, aku sudah di dalam tubuh Zilya.“ Zilya menjadi terdiam. Berpikir keras mengenai langkah selanjutnya yang harus Zilya ambil. Zilya tidak ingin mengambil salah langkah yang berawal kesalahan kecil. Kecil kesalahanya, akibatnya sangatlah fatal.
Namun, Zilya malah ketiduran karena berpikir terlalu keras. Ditambah dengan Zilya yang sebelumnya di dunia lain begadang di malah hari membaca novel.
Setelah Zilya tidur selama kurang lebih dua jam, terdengar suara ketukan pintu yang keras, seolah disengajai membuat tidur Zilya terusik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Nini 🐻
tukang tuker tambah badan asli dimana ya? wkwk
2023-07-27
0
Ara Julyana
aku mampir ya kak...
2023-07-24
1
Ra dhiraemon
Hai thor izin mampir
2022-11-28
1