Maaf?

PERINGATAN : Segala bentuk nama, tempat, latar belakang hanyalah fiksi

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Baru-baru ini Raka dibingungkan oleh tindakan Handoko. Setiap kali menjalankan latihan tanding Raka selalu ditempatkan di posisi yang berbeda-beda. Ia diposisikan sebagai striker adalah saat pertama kali latihan tanding dilakukan. Bahkan rekan timnya kebingungan dan menatapnya dengan aneh.

Bagaimanapun keputusan pelatih adalah mutlak. Ia hanya mencoba memainkan berbagai peran yang ditugaskan oleh pelatih. Bahkan sempat ia diposisikan sebagai bek tengah dan hasilnya saat itu ia membuat kekacauan di area penjagaan membuat lawan mencetak skor dengan mudah.

Raka pernah bertanya kepada Handoko mengapa ia diposisikan di berbagai posisi yang hanya dijawab oleh Handoko dengan tidak dipahaminya.

“Tugasmu adalah mengamati, itu adalah petunjuk bagimu.”

Handoko menyuruhnya untuk mengamati. Sejak saat itu Raka mulai mengamati jalannya pertandingan dari berbagai macam posisi meskipun belum jelas diketahui apa tujuannya. Raka tetap melakukannya tanpa mengeluh.

Raka mulai memperhatikan posisi rekan tim dan lawannya di lapangan. Di mulai dari posisi hingga jalur pergerakan semuanya secara bertahap tercetak pada benaknya.

Saat ini Raka ditugaskan untuk menjadi gelandang serang di tim penyerang. Handoko masih bereksperimen untuk mencari kombinasi line up yang tepat. Kali ini tim menyerang menggunakan formasi 4-1-3-2 sedangkan tim bertahan menggunakan 4-5-1.

Pada kesempatan ini Beto dan Alan di tempatkan pada satu tim yang sama, saatnya mencoba kombinasi dua striker tajam sebagai ujung tombak . Budi striker kedua musim lalu juga telah bergabung mengikuti latihan sebagai striker tim bertahan, sebelumnya ia absen karena masih dalam masa pemulihan cidera.

Pertandingan segera dimulai.

Bola diumpan ke belakang dan tiba di kaki Ahmad, ia pun segera menggiring bola ke depan sambil mengamati sekelilingnya. Kebetulan Raka berada di ruang yang kosong tanpa penjagaan dan bola segera dioper kearahnya.

Raka semakin mendekat ke arah gawang lawan, Kusno sebagai gelandang bertahan berlari menghampiri Raka untuk mencuri bola, namun hal ini menjadi kesalahannya karena Andre segera melakukan cut in ke dalam.

Operan datar oleh Raka di terima oleh Andre dengan kaki kirinya. Tidak ada yang menjaganya, kedua bek masih menjaga Beto dan Alan dengan ketat. Momen singkat ini di manfaatkan dengan baik oleh Andre, setelah mengontrol bola dengan kaki kirinya, ia menendang bola dengan keras ke arah gawang.

Cahyo berlari dan melompat untuk menghentikan bola namun usahanya sia-sia walaupun jari telunjuknya mengenai bola, perubahan arahnya masih menuju ke dalam gawang.

Hanya dalam waktu 5 menit bagi tim menyerang untuk memimpin jalannya pertandingan. Semua orang bertepuk tangan, ini adalah tradisi dalam latihan ketika seseorang mencetak sebuah gol atau melakukan sesuatu yang spektakuler.

Raka merasa senang karena sekali lagi memberikan assist. Andre memberikan acungan jempol kepadanya lalu kembali ke posisi awalnya.

Tim bertahan tidak ingin memberikan kemudahan bagi tim menyerang. Pada menit ke 20 Anton dari sisi kiri melakukan terobosan melewati dua pemain tim menyerang. Anton menunjukan kemampuan sprint cepatnya yang sulit dikejar oleh yang lainnya.

Ia melakukan crossing, Budi yang melihat bola mengarah ke arahnya segera melompat. Bek tengah yang bernama Sandi mencoba bersaing dalam duel udara untuk memenangkan bola, sayangnya Budi masih memenangkan duel tersebut. Bola yang disundul oleh Budi masuk ke gawang tanpa perlawanan.

Tim bertahan berhasil menyamakan kedudukan. Permainan berlanjut dengan intens kedua belah pihak tidak menyerah untuk mencetak skor. Waktu berjalan dengan cepat dan hampir menuju jeda pertandingan. Tim bertahan yang mengira skor akan imbang untuk sementara sampai jeda di kejutkan oleh Alan.

Alan yang menerima umpan dari Andre melakukan tendangan jarak jauh secara tiba-tiba. Bahkan Cahyo tidak siap dengan tendangan tersebut, ia sudah bersiap untuk keluar lapangan saat peluit di tiup oleh Handoko.

Alan berjalan kembali dengan congkak, tepuk tangan dari rekan-rekannya menjadi musik latar belakang saat ia berjalan. Handoko meniup peluitnya sebagai tanda akhir dari babak pertama setelah tim bertahan melakukan kick off.

2 - 1

Raka berjalan menuju tempat pemain tim menyerang beristirahat. Sepanjang jalan permainan ia masih mengamati keadaan sekelilingnya. Pada saat Raka mengamati, ia merasa seperti ada jalur yang tercetak di depan matanya. Jalur tersebut seakan menandakan adanya ruang kosong, ia juga terkadang mencoba untuk berlari ke arahnya pada saat babak pertama. Hasilnya adalah rekan satu timnya mengoper bola ke arahnya.

Namun semuanya masih samar-samar bagi Raka, semuanya hanyalah tebakan acak. Ia ingin mencoba sekali lagi saat babak kedua dimulai untuk membuktikan pikirannya. Tanpa sadar jeda istirahat telah berakhir, para pemain pun berjalan menuju ke lapangan sekali lagi.

Pertandingan sudah berjalan selama 75 menit. Pada saat ini Raka mendapatkan umpan dari Faiz. Sekali lagi jalur-jalur seperti saat babak pertama kembali muncul pada pandangan Raka. Untuk membuktikan pikirannya, Raka akan menendang sesuai dengan jalur yang ada di depannya.

Bola ditendang dan mengarah sesuai jalur yang ada pada pandangannya. Tujuannya adalah sepuluh meter dari kotak pinalti. Ajaibnya pada saat bola telah mencapai tanah, sosok pria muda muncul dan langsung menembak bola. Sosok yang dilihatnya sekarang adalah Beto.

Kesempatan yang baik itu tidak berhasil dimanfaatkan oleh Beto karena arah bolanya terlalu jelas bagi Cahyo sehingga mudah untuk di tangkap. Beto hanya bisa memegangi kepalanya menunjukan penyesalan. Meskipun tidak membuahkan gol, tebakan Raka sepertinya benar.

Raka menjadi bersemangat. Dengan penuh antisipasi ia mulai mengikuti jalur-jalur tersebut pada kesempatan

selanjutnya. Kesempatan pun datang sekali lagi, tim menyerang mendapatkan kesempatan untuk melakukan sepakan pojok. Cahyo meninju bola yang datang ke arahnya, namun bola yang ditinjunya kebetulan jatuh di depan Raka.

Namun kali ini jalur-jalur yang sebelumnya muncul sekarang hilang. Raka linglung sejenak mengapa jalurnya hilang tetapi ia segera untuk kembali fokus pada pertandingan. Meskipun tidak ada jalur ia menendang bola ke arah gawang setelah melihat celah.

Pada saat ini kondisi di dalam kotak pinalti sangat ramai dan padat. Orang-orang yang berkerumun menghalangi pandangan Cahyo untuk melihat bola. Saat ia sedang mencari keberadaan bola, tiba-tiba bola mengarah kepadanya melalui kepala orang-orang. Cahyo terkejut dan segera berlari menuju arah bola namun pada saat ia berlari ia menabrak tubuh seseorang sehingga bola di biarkan masuk ke dalam gawang.

Gol

Raka telah mencetak gol. Ini adalah gol pertamanya sejak pertama kali ia datang. Gol tersebut mengubur kekecewaan Raka ketika jalur yang dilihatnya menghilang. Ia mengangkat tangannya keudara dan berteriak untuk mengekspresikan kegembiraannya.

Akhirnya aku mencetak gol

Sebagai seorang yang berposisi striker sangat memalukan karena ia tidak mencetak satu pun gol. Gol ini meningkatkan kepercayaan dirinya.

Permainan berakhir dengan skor 3- 2. Setelah Raka mencetak gol, pada menit ke 80 Anton berhasil mencetak gol untuk mengejar ketertinggalan. Budi melakukan tendangan tipuan di depan gawang untuk mengecoh Santo yang pada nyatanya bola tersebut akan di oper kepada Anton yang berada di belakangnya. Santo sudah kehilangan pusat gravitasinya sehingga tidak berhasil menepis tendangan dari Anton.

Handoko memberikan instruksi agar semua pemain melakukan pendinginan untuk mengurangi tingkat cidera. Sesi latihan akan berakhir setelah pendinginan selesai dilakukan. Saat para pemain akan kembali ke ruang ganti Handoko menghentikan Raka dan untuk mengikutinya.

Mereka berdua berjalan menuju kantor pelatih.

“Apa kamu kecewa?”

Raka di kejutkan oleh pertanyaan yang dilontarkan Handoko. Ia segera menggelengkan kepalanya. Tanpa membiarkan Raka menjawabnya Handoko melanjutkan perkataannya.

“Aku menyuruhmu untuk mengamati karena kamu tampak kacau. Pergerakan mu tidak beraturan, anda bahkan mengganggu rekan tim anda sendiri. Saat sesi latihan pertama, pergerakan mu membingungkan rekan timmu sendiri, kamu bahkan tidak bisa mencari ruang kosong untuk mendapatkan peluang”

“Namun hari ini kamu cukup mengesankanku, aku berpikir untuk membuangmu bila tidak melihat kemajuan dalam dirimu. Tapi tampaknya kamu bukan idiot tidak berotak, kamu mulai melihat ruang kosong ketika bertanding.”

 Raka tidak bisa membantah karena semua perkataan yang diucapkan Handoko benar adanya. Ia sedikit bersyukur bahwa hari ini ia dapat membuat pelatih puas dengan performanya.

“Tapi sejujurnya tidak ada posisi untukmu sebagai striker”

“Maaf?”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!