PERTEMUAN

...***...

Pengangkatan Ratu agung Selendang Merah baru saja selesai. Banyak pihak yang hadir. Petinggi istana negara semuanya hadir dan berharap, jika Ratu Agung Selendang Merah mampu mengatasi masalah yang ada?. Itu hanyalah keinginan dari beberapa bangsawan yang menginginkan adanya kedamaian di negeri ini. Sementara itu di satu pihak ada yang hanya membanggakan diri saja sebagai bangsawan.

"Jadi benar?. Bahwa negeri ini memang dipimpin oleh seorang wanita?."

"Ya, memang seperti itu lah yang terjadi. Sepertinya negeri ini akan semakin terpuruk."

"Kita akan semakin sengsara. Apa yang akan kita lakukan setelah ini?."

Sepertinya perwakilan kaum kumuh sedang mengeluh sesuatu, tapi beruntung yang lainnya tidak mendengarkan itu. Jika terdengar oleh mereka, bisa jadi itu dijadikan alasan kaum bangsawan serta kawasan istana akan menyingkirkan mereka semua.

Setelah selesai pengamatan Ratu Agung untuk memimpin kerajaan, Ratu Agung Selendang Merah menyampaikan beberapa patah kata yang membuat mereka semua terkejut sekaligus tidak percaya.

"Terima kasih saya ucapkan atas kehadiran saudara-saudara terhormat sekalian." Ratu Agung Selendang Merah memberi hormat pada mereka semua. "Hari ini kita semua berkumpul untuk meningkatkan kejayaan kerajaan ini. Semoga saja saudara-saudara terhormat sekalian mau bekerjasama dengan saya untuk melakukan kebaikan demi majunya kerajaan ini."

"Gusti ratu agung tidak menyebutkan kasta tingkatan, melainkan saudara-saudara terhormat?." Mereka semua sedikit heran dengan ucapnya itu. Biasanya para Raja atau Ratu yang memberikan kata sambutan akan mengatakan tingkatan kasta, tapi kenapa Ratu Agung Selendang Merah tidak berkata seperti itu?. Baiklah, mereka simak dulu apa yang akan disampaikan oleh Ratu Agung Selendang Merah.

"Kita semua adalah orang yang baik, karena itulah mari kita gunakan kebaikan hati kita untuk memajukan istana ini. Mari kita doakan supaya gusti raja agung cepat sembuh dan kembali memimpin istana ini dengan baik. Saya tidak akan mengeluarkan kata-kata manis hanya untuk menyenangkan hati tuan-tuan semuanya. Tapi saya hanya ingin mengatakan, bahwa negeri yang telah dibangun oleh leluhur kita masih menangis. Masih membutuhkan tangan kesetiaan untuk menghapus kesedihan, termasuk kesedihan yang dirasakan oleh gusti raja agung saat ini. Karena itulah, saya sangat memohon dengan kerendahan hati agar saudara-saudara terhormat mau bekerjasama untuk membangun kembali negeri ini supaya tidak ada lagi air mata kesedihan di kerajaan tiga warna."

Tentunya mereka semua terkejut atas apa yang dikatakan oleh Ratu Agung Selendang Merah dalam acara itu. Ia tidak mengatakan secara langsung jika ada perbedaan antara mereka semua, namun dari ucapan Ratu Agung Selendang Merah telah dijelaskan. Mereka semua hanya terdiam dan berpikir apa yang akan mereka lakukan setelah mendengarkan kata sambutan dari Ratu Agung Selendang Merah. Apakah yang akan terjadi setelah ini?. Simak terus ceritanya.

...***...

Selir Manik Keshwari datang menemui Ratu Agung Selendang Merah. Sepertinya ia sama sekali tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Ratu Agung Selendang Merah.

"Meskipun kau berkata seperti itu, apakah kau berpikir akan menyatukan mereka semua?. Apakah kau merasa hebat dengan apa yang akan kau lakukan?." Selir Manik Keshwari terlihat sangat marah.

"Apakah seperti itu cara seorang selir raja dalam berbicara dan bersikap?." Ratu Agung Selendang Merah menatap tidak suka. "Bahkan pelayan serta para prajurit saja mengetahui tata cara menghadap pada seseorang." Tidak ada kata basa-basi lagi di dalam pikirannya saat ini.

Selir Manik Keshwari menatap mereka yang berada di ruangan utama istana utama. Rasa kesalnya semakin bertambah ketika mata pelayan dan prajurit menatap rendah padanya?.

"Akan aku buat kau menunjukkan sifat aslimu!. Kau adalah dalang dibalik semua ini!. Aku yakin kau yang telah melakukan sesuatu pada rakanda gusti raja agung!." Setelah berkata seperti itu ia pergi meninggalkan ruangan itu. Ia tidak tahan dengan apa yang terjadi di sana.

"Turisuti, menikati." Ratu Agung Selendang Merah memanggil kedua pembantu yang berada di dekatnya.

"Hamba gusti ratu agung." Keduanya sangat terkejut saat Ratu Agung Selendang Merah menyebut nama keduanya, setelah itu keduanya segera memberi hormat. Begitu juga yang melihat itu sangat terkejut, tidak menyangka jika Ratu Agung Selendang Merah menyebutkan nama kedua pembantu itu?.

"Gustu ratu agung menyebutkan namaku." Dalam hati Turisuti dan Menikati tidak percaya itu.

"Aku perintahkan kalian untuk ikut bersama selir manik keshwari. Karena aku ingin mengetahui, apa saja yang ingin dia lakukan jika rakanda gusti raja agung." Ratu Agung Selendang Merah memerintahkan mereka untuk mengawasi Selir Manik Keshwari.

Turisuti dan Menikati saling bertatapan, keduanya tidak mengerti perintah itu. Sehingga mereka sedikit kebingungan. "Akhir-akhir ini selir manik keshwari sedang diikuti oleh seseorang. Aku takut seseorang itu akan melakukan hal yang tidak pantas. Apalagi saat ini rakanda gusti raja agung sedang sakit. Jadi aku mohon pada kalian agar mengawasinya dari jauh, mencari tahu siapa orang yang mencurigakan itu." Ratu Agung Selendang Merah tidak ingin mereka salah faham atas apa yang ia katakan pada mereka.

"Baiklah gusti ratu agung." Turisuti dan Menikati mengerti, keduanya memberi hormat. "Akan hamba lakukan dengan baik tugas yang gusti ratu agung berikan pada hamba." Keduanya akan menjalankan tugas yang diberikan Ratu Agung Selendang Merah.

"Terima kasih aku ucapkan pada kalian. Aku percaya, jika kalian mampu melakukannya dengan baik." Ratu Agung Selendang Merah sangat senang mendengarnya. "Apa yang telah kalian lakukan telah menyelamatkan orang-orang dengan kasih sayang kalian." Lanjutnya lagi.

"Gusti ratu agung." Mereka semua sangat tersentuh mendengarkan apa yang dikatakan Ratu Agung Selendang Merah. Mereka semua yang melihat dan mendengarkan itu sangat tersentuh. Begitu baik sikap Ratu Agung Selendang Merah pada mereka. Apakah mereka bisa mempercayai bahwa Ratu Agung Selendang Merah akan membawa perubahan bagi semua kalangan.

...***...

Di kawasan Kumuh.

Lukita, itu nama pendekar muda yang akhir-akhir ini sering membantu kawasan kumuh untuk melakukan keamanan. Bersama teman-temannya mereka mengamankan kawasan kumuh, meskipun Jendral Kuasa memang ditugaskan di sana, tapi tetap saja itu tidak ada gunanya bagi mereka. Kawasan itu sering terjadi pembunuhan yang sangat menyakitkan. Pemerintahan tidak menanggapi mereka sama sekali, hingga terjadi kesenjangan bagi mereka semua. Namun setelah mendengarkan sambutan dari Ratu Agung Selendang Merah mereka memiliki beberapa harapan. Saat ini mereka sedang berkumpul di balai pertemuan.

"Gusti ratu agung sepertinya memperhatikan kita semua." Mapala Sakuti sebagai ketua penanggung jawab memulia rapat itu. "Jika kita simak dari ucapan gusti ratu agung, sepertinya beliau memahami penderitaan yang kita alami selama bertahun-tahun tinggal di sini." Lanjutnya.

"Tapi apakah itu bisa kita percayai?. Mungkin saja itu hanyalah sebuah daya tarik saja, supaya kita mendukungnya menjadi ratu agung."

Seketika suasana menjadi kacau karena ucapan itu. Mereka masih belum percaya sepenuhnya, jika memang Ratu Agung Selendang Merah memahami penderitaan mereka.

"Semuanya!." Lukita dengan suara yang sangat keras menghentikan keributan itu. Mereka semua terdiam dan melihat ke arah mereka. "Kita tidak boleh ragu pada gusti ratu agung!. Pasti beliau akan membantu kita!. Untuk saat ini kita lihat bersama-sama. Apakah gusti ratu agung memang memahami penderitaan kita atau tidak!." Dengan suara yang lantang berkata seperti itu. "Kita harus cerdas!. Selama ini yang telah mengadu domba kaum kumuh dengan raja atau ratu agung adalah kaum bangsawan!. Tapi kita tidak boleh sembarangan bertindak!. Jika kita salah bertindak, maka kita yang akan dimusnahkan!. Karena itulah berikan kami para pendekar untuk melakukan semuanya dengan baik." Lanjutnya lagi.

Mereka semua mencerna apa yang dikatakan Lukita. Mereka semua memikirkan ucapan Lukita yang masuk akal.

"Ya, benar juga. Memang selama ini kaum bangsawan ingin menyingkirkan kita."

"Kita harus mencari cara untuk membalas perbuatan mereka. Tapi kita tidak boleh bertindak gegabah."

"Apalagi jendral kuasa yang tidak berguna itu sering datang ke sini hanya untuk memastikan kita tidak melakukan pemberontakan."

"Kalau begitu kita susun dengan baik rencana kita. Jika dalam bulan ini gusti ratu agung tidak memberikan bantuan, maka kita akan segera bertindak."

"Ya. Kita tidak boleh terus berada di bawah. Dan kita tidak boleh terus bergantung pada pemerintah yang sama sekali tidak menanggapi kita semua."

"Rasanya sangat menyakitkan jika kita diperlakukan secara tidak adil."

Sepertinya mereka telah merasakan itu, mereka telah bertekad akan melakukan perubahan di kawasan kumuh. Mereka akan melakukan pembenahan mulai dari bersih-bersih daerah yang mereka anggap sangat kotor. Mereka berjanji akan melakukan perubahan, meskipun pemerintahan tidak menganggap mereka. Apakah yang akan mereka lakukan?. Hanya waktu yang akan menjawab semuanya.

...***...

Terpopuler

Comments

iirmaynt

iirmaynt

di akhir kalimat dari chapter pertama smp ketiga yg aq baca..
menurutku sih gk terlalu perlu ya ada kalimat pertanyaan.. "Apakah yg akan terjadi selanjutnya?" lalu kalimat berikutnya "Hanya waktu yang akan menjawab semuanya.."
Ya iyalah waktu yg jawab.. tapi kan cerita ini penulis yg bikin.. jadi yg nentuin waktunya ya penulis sendiri..
tapi maksudku gk perlu lah pakai kalimat macam gt di akhir cerita, kurasa sih semua pembaca menantikan cerita yg lebih mengejutkan, lebih menarik lagi pada episode atau chapter selanjutnya..

2023-03-16

1

iirmaynt

iirmaynt

terkadang utk sebuah sebutan para tokoh yg diistimewakan macam Ratu Agung atau Raja Agung atau Selir Manik Kheswari atau penyebutan nama orang masih kecampur pakai huruf kecil.. klo nulis harus konsisten utk penyebutan nama orang atau nama gelar atau apalah.. jangan di awal pakai huruf besar eh berikutnya huruf kecil semua..
ya contohnya itu.. Gusti Ratu Agung
disini ditulis gusti ratu agung..
hemm.. utk penulis semoga ada perbaikan utk kedepannya..

2023-03-16

1

iirmaynt

iirmaynt

sebenarnya klo kalimat tanya itu cuma perlu ditutup dgn tanda tanya (?) aja gak perlu ditambah tanda titik (.) segala.. dari chapter pertama sampai ketiga aq baca & perhatikan ada bbrp yg gk perlu dibuat..

2023-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!