Wanita Pilihan Ibunya

Wanita Pilihan Ibunya

Bab 1. Menjadi Umpan

Halo Pembaca yang Budiman, semoga suka dengan ceritaku kali ini dan semoga terhibur ...! Happy reading!

Bau anyir darah begitu menyengat tercium oleh Lintani Syahrain di kamar gelap yang dimasukinya. Ia diperintahkan untuk bertahan di sana walaupun aroma tidak sedap itu membuatnya mual.

“Tolong! Keluarkan aku dari sini!” kata gadis itu sambil memukul-mukul daun pintu yang terbuat dari kayu tua, dindingnya pun terbuat dari bahan kayu yang, sama kuat dan kokohnya dengan batu bata.

Ia ingin mengeluarkan isi perutnya, tapi, pintu kamar terkunci dari luar oleh dua pria bertubuh besar yang membawanya ke tempat itu. Alhasil, ia menahan sekuat tenaga agar tidak muntah di sana.

“Kau harus tetap di dalam, sampai ada orang yang datang ke sini!” teriak seseorang dari luar, sebelum akhirnya orang itu pun pergi.

“Tolonglah! Aku mau muntah!” teriaknya lagi, tapi, tidak ada sahutan apa pun dari balik pintu, membuatnya lemas dan tubuhnya melorot ke lantai.

Lintani, demikian gadis itu biasa dipanggil, ia terpaksa melakukan perintah kalau masih ingin selamat dari ancaman yang akan mengeluarkan matanya secara paksa, oleh orang-orang suruhan Luxor.

Semangat Lintani untuk tetap hidup sangat tinggi karena ia ingin menemukan ibunya, demi mendapatkan jawaban, mengapa wanita yang sudah melahirkannya itu menjualnya.

Kehidupannya sangat susah, selama bersama keluarga Lux--yang telah membelinya dari sang ibu. Ia menjalani penderitaan yang tak berkesudahan sampai saat ini. Sudah berulang kali ia berusaha lari tapi, setiap kali itu pula ia tertangkap. Keluarga Lux selalu mengancam tidak akan memberikan alamat di mana ibunya berada jika ia mengulanginya lagi.

“Kemarilah!” kata sebuah suara berat dan serak yang terdengar secara tiba-tiba membuat Lintani terkejut.

Gadis itu segera berdiri, sambil berkata, “siapa kamu?”

Hatinya dipenuhi rasa takut, tubuhnya gemetar dan bulu kuduknya meramang membayangkan suara itu berasal dari makhluk menyeramkan yang siap menerkamnya hidup-hidup.

“Kamu tidak perlu tahu siapa aku!” kata suara itu lagi.

Lintani meraba-raba dinding di sekitarnya sambil berharap menemukan saklar lampu untuk menemukan cahaya hingga ia bisa melihat ruangan serta orang yang berbicara.

Ia sadar bahwa dirinya harus siap mati saat Luxor, ayah angkatnya itu memberi perintah menggantikan Haifa. Ia tidak tahu apa yang telah dilakukan saudara angkatnya hingga terjebak dalam situasi yang mengerikan seperti ini.

“Kemarilah! Jangan sampai aku menyuruhmu dua kali! Pela cur!” kata suara itu lagi.

Gadis berumur dua puluh tahunan itu membeku tak berkutik, saat tiba-tiba sebuah tangan kuat menarik tubuhnya dalam pelukan seorang laki-laki yang ternyata sudah bertelanjang dada.

Lintani tidak peduli dirinya disebut pelacur atau sebutan lain yang lebih buruk, dia sudah pernah mendapatkannya sejak bersama keluarga Lux. Apalagi percuma saja membantah sebuah perintah, bagi orang yang hampir dijemput kematian seperti dirinya.

Pria itu tertawa keras, sambil melucuti pakaian Lintani satu persatu.

“Jadi, kamu pela cur yang disuruh mereka untuk melayaniku sekarang?” kata pria asing yang suara beratnya menggema dalam gelap.

Lintani yakin dalam hatinya jika dari pria itulah aroma darah menyengat berasal, mungkin ia dalam kondisi mabuk berat atau terluka parah dan hampir tiada.

“Tuan, apa Anda terluka?” tanya Lintani terdengar prihatin, sedangkan orang yang ditanya tidak menjawab dan justru sibuk melucuti pakaiannya sendiri.

Mereka sama-sama tidak bisa melihat dalam kegelapan, tapi, pria itu bisa merasakan ketidakberdayaan wanita dalam kungkungannya yang sama sekali tidak melakukan perlawanan, saat digagahinya.

Dalam kegelapan, pria itu menyeringai, betapa pandainya orang-orang yang sudah menjebaknya, mereka mengumpankan seorang wanita lemah, bahkan masih perawan.

Mungkin hal itu wajar karena ia hampir tiada sehingga mereka memberinya umpan yang manis untuk terakhir kalinya. Bukankah mereka terlalu baik? Dasar bedebah sialan! Umpatnya dalam hati.

Lintani merasakan ketidakberdayaan yang nyata, saat diumpankan untuk menjadi pengganti Haifa. Ia tidak menyangka bila akan diperlakukan seperti binatang.

Ia lebih baik mati dari pada mengalami hal seperti sekarang. jauh lebih buruk dari kematian. Ia hanya mengutuk keluarga lux dalam hati Bagaimana tidak lebih buruk, jika yang harus dia berikan bukanlah nyawa melainkan kehormatan? Kehilangan mahkotanya sama saja memberinya rasa putus asa, malu, serta kehancuran seumur hidup.

Pria itu kini tengah merenggutnya orang asing yang tidak terlihat, bahkan saat sekarat pun bisa melakukan sampai mendapatkan kepuasan. Sebenarnya siapa Dia? Lintani hanya bisa bertanya dalam hati sedangkan raganya seperti boneka, yang diam saat tubuhnya dibalikkan berulang kali dengan berbagai posisi di atas dan di bawah perutnya.

Sekuat tenaga Lintani menahan mual, sementara pria itu mengeluarkan suara aneh dari kerongkongan, yang untuk pertama kali didengarnya.

Malam ini adalah kejadian terburuk setelah dijual ibunya dan menjadi anak angkat keluarga Lux. Selain itu ia adalah pengemis di tempat-tempat keluarga kaya berkumpul, demi meminta derma, dari penghasilan itulah keluarga angkatnya. Oleh karena itu ia sangat membenci Viana Hims yang telah tega menjualnya dan, secara tidak langsung membuatnya diperlakukan seperti gelandangan di jalanan.

Lintani terdiam di sudut kamar saat pria itu selesai lalu, memakai pakaiannya dengan susah payah, setelah berhasil menyingkirkan pria yang tertidur dan tidak bergerak sama sekali di atas tubuhnya.

“Tuan! Apa kau benar-benar sudah mati?” tanya Lintani sambil menyenggol pria itu dengan kaki tapi, pria itu tetap tidak bergerak.

Ketakutan lebih hebat menjalari, seolah merajam tubuhnya dengan duri sedikit demi sedikit, ia bukan hanya bersimbah darah dari area sensitifnya tapi juga darah dari tubuh pria itu melekat di beberapa tempat.

Ia bertanya-tanya, apakah akan dipersalahkan atas kejadian ini, ataukah memang ini tujuan dari Luxor mengutusnya pergi menggantikan Haifa? Biar bagaimanapun juga, Haifa adalah gadis manis yang harus dilindungi oleh ayahnya, walaupun harus mengorbankan seorang gadis lainnya.

Lintani ingin keluar tapi pintunya terkunci sehingga dia hanya meringkuk di sudut kamar, dengan air mata menjadi teman yang sama sekali tidak bisa menolongnya.

Beberapa jam setelah pergumulan mereka, Lintani merasa punya harapan karena mendengar suara-suara di luar pintu. Ia segera beranjak, sambil menghapus sisa air mata yang tidak bisa berhenti mengalir. Namun, karena gelap dan terburu-buru saat berjalan, ia menginjak benda tajam yang menyebabkan kakinya terluka.

Lintani mengambil dan meraba sesuatu di tangannya hingga ia tahu bahwa, benda itulah yang membuat pria asing terluka dan kehilangan nyawa, bahkan melukai kakinya. Kini ia harus berjalan dengan pincang dengan kaki yang berdarah. Penampilannya seperti orang yang baru keluar dari tanah berlumpur.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan masuklah beberapa orang berseragam keamanan lengkap menyergap sambil menodongkan senjata, ke arahnya. Lintani terkejut bukan kepalang, sementara benda tajam itu masih berada di tangannya.

Bersambung

❤️jangan lupakan like dan komentarnya ❤️🙏

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu

2023-04-14

1

East Borneo Kid

East Borneo Kid

sini ikut aku deh

2022-10-19

10

East Borneo Kid

East Borneo Kid

berarti udah gk anu lagi ya bang 👉👈

2022-10-19

10

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Menjadi Umpan
2 Bab 2. Dia Ayahku
3 Bab 3. Janji Setulus Hati
4 Bab 4. Sebatang Kara
5 Bab 5. Sebatang Kara
6 Bab 6. Dijebak Kembali
7 Bab 7. Wanita Murahan
8 Bab 8. Berganti Rupa
9 Bab 9. Tidak Bisa Kabur
10 Bab 10. Istri Sah
11 Bab 11. Dia Tampan
12 Bab 12. Aku Punya Kekasih
13 Bab 13. Baju Yang Sama
14 Bab 14. Tinggal Tunggu Waktu
15 Bab 15. Pertemuan Tak Terduga
16 Bab 16. Pintu Yang Rusak
17 Bab 17. Aroma Menenangkan
18 Bab 18. Membuka Ikat Pinggang
19 Bab 19. Tidur Nyenyak
20 Bab 20. Gaun Pengantin
21 Bab 21. Kutunggu Kau
22 Bab 22. Undangan Makan Siang
23 Bab 23. Hai Badut Kecil
24 Bab 24. Jangan Kurang Ajar
25 Bab 25. Tidak Tahu Balas Budi
26 Bab 26. Balas Budi
27 Bab 27. Seseorang Yang Cocok
28 Bab 28. Kewaspadaan
29 Bab 29. Datang Menjemputnya
30 Bab 30. Tidur Nyenyak
31 Bab 31. Rasa Penasaran Haifa
32 Bab 32. Lepaskan
33 Bab 33. Kartu Emas Di Bawah Pintu
34 Bab 34. Maju Satu Langkah Artinya
35 Bab 35. Sebuah Tato
36 Bab 36. Membantu Elliyat
37 Bab 37. Rencana
38 Bab 38. Itu Fitnah
39 Bab 39. Bertemu Petra
40 Bab 40. Pakaian Pelayan
41 Bab 41. Ciuman Di Muka Umum
42 Bab 42. Merasa gagal
43 Bab 43. Foto Ibunya
44 Bab 44. Takut Ketahuan
45 Bab 45. Paman Dex
46 Bab 46. Kaki Yang Terluka
47 Bab 47. Pondok Kayu 1
48 Bab 48. Pondok Kayu 2
49 Bab 49. Kelompok Tak Dikenal
50 Bab 50. Ponsel Baru
51 Bab 51. Memotong Rambut
52 Bab 52. Pergi Dari Kamarku
53 Bab 53. Bertemu Nazaret
54 Bab 54. Pulanglah Lebih Cepat
55 Bab 55. Sebuah Hadiah
56 Bab 56. Di Kamar Askelan
57 Bab 57. Kabar Dari Rumah Sakit
58 Bab 58. Di Depan Pusara 1
59 Bab 59. Di Depan Pusara 2
60 Bab 60. Tidak Bisa Berkata Tidak
61 Bab 61. Wanita Yang Tidak Ternilai 1
62 Bab 62. Wanita Yang Tidak Ternilai 2
63 Bab 63. Wanita Yang Tidak Ternilai 3
64 Bab 64. Peristiwa Penjebakan
65 Bab 65 Ombak Dan Gelisah
66 Bab 66. Itu Dia
67 Bab 67. Gadis Yang Enak Dilihat
68 Bab 68. Meluluhlantakkan Gudang Senjata
69 Bab 69. Pertengkaran
70 Bab 70. Serangan Tak Terduga
71 Bab 71. Pengakuan Dex
72 Bab 72. Jabie
73 Bab 73. Turut Berdukacita
74 Bab 74. Masa Kecil Lintani
75 Bab 75. Apa Kau Percaya
76 Bab 76. Tarian Erotis Lintani
77 Bab 77. Bertemu Haifa 1
78 Bab 78. Bertemu Haifa 2
79 Bab 79 Haifa
80 Bab 80. Pembuat Masalah Yang Sesungguhnya
81 Bab 81. Untuk Kesekian Kalinya
82 Bab 82. Merasakan Hal Yang Sama
83 Bab 83. Jangan Ganggu Dia Lagi
84 Bab 84. Apa Dia Percaya
85 Bab 85. Kenapa Kau Bertanya
86 Bab 86. Ke Rumah Sakit
87 Bab 87. Kau Yang Menghamilinya
88 Bab 88. Penyesalan Askelan
89 Bab 89. Uang Kompensasi
90 Bab 90. Rasevan 1
91 Bab 91. Rasevan 2
92 Bab 92. Rasevan 3
93 Bab 93. Sesuai Petunjuk
94 Bab 94. Di Tepi Pantai
95 Bab 95. Pantai Loyola 1
96 Bab 96. Pantai Loyola 2
97 Bab 97. Hancur
98 Bab 98. Apa Dia Marah
99 Bab 99. Kembali Menjadi Umpan
100 Bab 100. Gudang Senjata
101 Bab 101. Biarkan Aku Pergi
102 Bab 102. Viana Hims 1
103 Bab 103. Viana Hims 2
104 Bab 104. Aku Dan Ibuku
105 Bab 105. Lakukan Dengan Baik
106 Bab 106. Tepi Danau
107 Bab 107. Pemandangan Memilukan
108 Bab 108. Benda Berkarat
109 Bab 109. Pemakaman Massal
110 Bab 110. Keraguan
111 Bab 111. Marka Dan Masa Lalunya
112 Bab 112. Aku Menyerahkannya Padamu
113 Bab 113. Askelan Menyerah
114 Bab 114. Adu Kekuatan 1
115 Bab 115 Adu Kekuatan 2
116 Bab 116. Menunggumu
117 Bab 117. Ciuman Hangat
118 Bab 118. Demi Ikatan Darah
119 Bab 119. Lupakan Soal Masa Lalu
120 Bab 120. Jawaban Dari Rasa Penasaran
121 Bab 121. Akhir Pembalasan Dendam (21+)
122 Bab 122. Petra Dan Gelangnya
123 Bab 123. Tetap Menyembunyikan
124 Bab 124. Memaafkan
125 Bab 125. Siapa Aston
126 Bab 126. Nama Anak
127 Bab 127. Dia Pria Kidal
128 Bab 128. Bukankah Dia Lucu
129 Bab 129. Rumah Keluarga Shaw
130 Bab 130. Orang Yang Salah
131 Bab 131. Aku Punya Bukti
132 Bab 132. Menjadi Saudaramu
133 Bab 133. Di Kamar Askelan 2
134 Bab 134. Di Kamar Askelan 3
135 Bab 135. Masih Di Kamar Askelan
136 Bab 136. Hati Yang Kembali Terluka
137 Bab 137. Bukan Cinta
138 Bab 138. Kelopak Mawar
139 Bab 139. Mata Yang Sama
140 Bab 140. Merindumu
141 Bab 141. Semua Orang Berbohong
142 Bab 142. Seorang Putri Tidur
143 Bab 143. Dia Pantas Mendapatkannya
144 Bab 144. Dia Masih Sibuk
145 Bab 145. Dejavu Tapi Karma
146 Bab 146. Aku Selalu Ada
147 Bab 147. Seorang Bayi Laki-laki
148 Bab 148. Pergi Kubilang
149 Bab 149. Hadiah Berharga
150 Bab 150. Melakukan Seperti Yang Dia Lakukan
151 Bab 151. Pasangan Bibi Nazaret
152 Bab 152. Cinta Setinggi Pengorbanannya 1
153 Bab 153. Cinta Setinggi Pengorbanannya 2
154 Bab 154. Cinta Setinggi Pengorbanannya (TAMAT)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Bab 1. Menjadi Umpan
2
Bab 2. Dia Ayahku
3
Bab 3. Janji Setulus Hati
4
Bab 4. Sebatang Kara
5
Bab 5. Sebatang Kara
6
Bab 6. Dijebak Kembali
7
Bab 7. Wanita Murahan
8
Bab 8. Berganti Rupa
9
Bab 9. Tidak Bisa Kabur
10
Bab 10. Istri Sah
11
Bab 11. Dia Tampan
12
Bab 12. Aku Punya Kekasih
13
Bab 13. Baju Yang Sama
14
Bab 14. Tinggal Tunggu Waktu
15
Bab 15. Pertemuan Tak Terduga
16
Bab 16. Pintu Yang Rusak
17
Bab 17. Aroma Menenangkan
18
Bab 18. Membuka Ikat Pinggang
19
Bab 19. Tidur Nyenyak
20
Bab 20. Gaun Pengantin
21
Bab 21. Kutunggu Kau
22
Bab 22. Undangan Makan Siang
23
Bab 23. Hai Badut Kecil
24
Bab 24. Jangan Kurang Ajar
25
Bab 25. Tidak Tahu Balas Budi
26
Bab 26. Balas Budi
27
Bab 27. Seseorang Yang Cocok
28
Bab 28. Kewaspadaan
29
Bab 29. Datang Menjemputnya
30
Bab 30. Tidur Nyenyak
31
Bab 31. Rasa Penasaran Haifa
32
Bab 32. Lepaskan
33
Bab 33. Kartu Emas Di Bawah Pintu
34
Bab 34. Maju Satu Langkah Artinya
35
Bab 35. Sebuah Tato
36
Bab 36. Membantu Elliyat
37
Bab 37. Rencana
38
Bab 38. Itu Fitnah
39
Bab 39. Bertemu Petra
40
Bab 40. Pakaian Pelayan
41
Bab 41. Ciuman Di Muka Umum
42
Bab 42. Merasa gagal
43
Bab 43. Foto Ibunya
44
Bab 44. Takut Ketahuan
45
Bab 45. Paman Dex
46
Bab 46. Kaki Yang Terluka
47
Bab 47. Pondok Kayu 1
48
Bab 48. Pondok Kayu 2
49
Bab 49. Kelompok Tak Dikenal
50
Bab 50. Ponsel Baru
51
Bab 51. Memotong Rambut
52
Bab 52. Pergi Dari Kamarku
53
Bab 53. Bertemu Nazaret
54
Bab 54. Pulanglah Lebih Cepat
55
Bab 55. Sebuah Hadiah
56
Bab 56. Di Kamar Askelan
57
Bab 57. Kabar Dari Rumah Sakit
58
Bab 58. Di Depan Pusara 1
59
Bab 59. Di Depan Pusara 2
60
Bab 60. Tidak Bisa Berkata Tidak
61
Bab 61. Wanita Yang Tidak Ternilai 1
62
Bab 62. Wanita Yang Tidak Ternilai 2
63
Bab 63. Wanita Yang Tidak Ternilai 3
64
Bab 64. Peristiwa Penjebakan
65
Bab 65 Ombak Dan Gelisah
66
Bab 66. Itu Dia
67
Bab 67. Gadis Yang Enak Dilihat
68
Bab 68. Meluluhlantakkan Gudang Senjata
69
Bab 69. Pertengkaran
70
Bab 70. Serangan Tak Terduga
71
Bab 71. Pengakuan Dex
72
Bab 72. Jabie
73
Bab 73. Turut Berdukacita
74
Bab 74. Masa Kecil Lintani
75
Bab 75. Apa Kau Percaya
76
Bab 76. Tarian Erotis Lintani
77
Bab 77. Bertemu Haifa 1
78
Bab 78. Bertemu Haifa 2
79
Bab 79 Haifa
80
Bab 80. Pembuat Masalah Yang Sesungguhnya
81
Bab 81. Untuk Kesekian Kalinya
82
Bab 82. Merasakan Hal Yang Sama
83
Bab 83. Jangan Ganggu Dia Lagi
84
Bab 84. Apa Dia Percaya
85
Bab 85. Kenapa Kau Bertanya
86
Bab 86. Ke Rumah Sakit
87
Bab 87. Kau Yang Menghamilinya
88
Bab 88. Penyesalan Askelan
89
Bab 89. Uang Kompensasi
90
Bab 90. Rasevan 1
91
Bab 91. Rasevan 2
92
Bab 92. Rasevan 3
93
Bab 93. Sesuai Petunjuk
94
Bab 94. Di Tepi Pantai
95
Bab 95. Pantai Loyola 1
96
Bab 96. Pantai Loyola 2
97
Bab 97. Hancur
98
Bab 98. Apa Dia Marah
99
Bab 99. Kembali Menjadi Umpan
100
Bab 100. Gudang Senjata
101
Bab 101. Biarkan Aku Pergi
102
Bab 102. Viana Hims 1
103
Bab 103. Viana Hims 2
104
Bab 104. Aku Dan Ibuku
105
Bab 105. Lakukan Dengan Baik
106
Bab 106. Tepi Danau
107
Bab 107. Pemandangan Memilukan
108
Bab 108. Benda Berkarat
109
Bab 109. Pemakaman Massal
110
Bab 110. Keraguan
111
Bab 111. Marka Dan Masa Lalunya
112
Bab 112. Aku Menyerahkannya Padamu
113
Bab 113. Askelan Menyerah
114
Bab 114. Adu Kekuatan 1
115
Bab 115 Adu Kekuatan 2
116
Bab 116. Menunggumu
117
Bab 117. Ciuman Hangat
118
Bab 118. Demi Ikatan Darah
119
Bab 119. Lupakan Soal Masa Lalu
120
Bab 120. Jawaban Dari Rasa Penasaran
121
Bab 121. Akhir Pembalasan Dendam (21+)
122
Bab 122. Petra Dan Gelangnya
123
Bab 123. Tetap Menyembunyikan
124
Bab 124. Memaafkan
125
Bab 125. Siapa Aston
126
Bab 126. Nama Anak
127
Bab 127. Dia Pria Kidal
128
Bab 128. Bukankah Dia Lucu
129
Bab 129. Rumah Keluarga Shaw
130
Bab 130. Orang Yang Salah
131
Bab 131. Aku Punya Bukti
132
Bab 132. Menjadi Saudaramu
133
Bab 133. Di Kamar Askelan 2
134
Bab 134. Di Kamar Askelan 3
135
Bab 135. Masih Di Kamar Askelan
136
Bab 136. Hati Yang Kembali Terluka
137
Bab 137. Bukan Cinta
138
Bab 138. Kelopak Mawar
139
Bab 139. Mata Yang Sama
140
Bab 140. Merindumu
141
Bab 141. Semua Orang Berbohong
142
Bab 142. Seorang Putri Tidur
143
Bab 143. Dia Pantas Mendapatkannya
144
Bab 144. Dia Masih Sibuk
145
Bab 145. Dejavu Tapi Karma
146
Bab 146. Aku Selalu Ada
147
Bab 147. Seorang Bayi Laki-laki
148
Bab 148. Pergi Kubilang
149
Bab 149. Hadiah Berharga
150
Bab 150. Melakukan Seperti Yang Dia Lakukan
151
Bab 151. Pasangan Bibi Nazaret
152
Bab 152. Cinta Setinggi Pengorbanannya 1
153
Bab 153. Cinta Setinggi Pengorbanannya 2
154
Bab 154. Cinta Setinggi Pengorbanannya (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!