...🍀🍀🍀...
Zayn dan Rey masih berada di luar rumah bercat biru itu. Zayn menatap Rey dengan tajam, bukan tajam karena benci tapi ada sesuatu di sana.
"Zayn, kamu mau bicara apa sama kakak?" tanya Rey dengan santainya.
"Kak...aku kan sudah bilang, hentikan semua perasaan kakak pada Zahwa. Jauhi Zahwa kalau kakak ingin Zahwa dan keluarga kita bahagia. Kakak gak boleh memiliki perasaan seperti ini," kali ini Zayn bicara dengan suara tenang tidak seperti sebelumnya saat di pernikahan Zahwa Raihan yang gagal.
Saat itu dia bicara dengan tajam dan terlihat marah pada kakak sepupunya.
"Memangnya perasaan apa yang aku miliki padanya? Kamu belum jelasin sama kakak," ucap Rey yang ingin tau sampai mana Zayn tau perasaannya pada Zahwa.
"Kak, apa aku harus menjelaskan semuanya padahal kakak sendiri sudah tahu jawabannya? Perasaan kakak pada Zahwa...itu gak normal kak," ucapnya sembari menggelengkan kepala.
Rey mendesis sinis, "Gak normal gimana? Jelasin sama kakak, Zayn! Perasaanku yang mana yang tidak normal!" atensi tajam mengarah pada Zayn, seraya meminta pria itu untuk memperjelas ucapannya.
"Kakak memiliki perasaan pada Zahwa, bukan sebagai kakak kepada adiknya tapi seorang pria kepada wanita." jelas Zayn.
"Oh...jadi kamu sudah tau." bibir Rey membulat, dia sama sekali tidak terlihat takut ataupun tegang. "Apa kamu yang waktu itu lihat aku di kamar--"
"Ya, aku yang lihat kakak cium Zahwa." Zayn langsung memangkas ucapan Rey, membenarkan semua ucapannya.
"Hem..."
"Hem aja? Kakak gak akan ngejelasin apapun sama aku?" Zayn terheran-heran melihat reaksi Rey yang biasa saja itu, meski ia sudah tau perasaannya pada Zahwa. Dia pikir Rey akan menyangkal berbohong atau apalah itu.
"Terus aku harus bicara apa? Aku emang cinta sama Zahwa." tuturnya jujur.
"Kak! Jaga kata-kata kakak!" Zayn terkejut dan takut sendiri, seolah melakukan dosa.
"Aku akan menikahi Zahwa, Zayn..." ucapnya jujur tanpa ragu.
Ya, mungkin setidaknya ada satu orang yang tau tentang perasaanku pada Zahwa. Dan mungkin Zayn mau mendukungku.
"Istighfar kak! Zahwa itu adik kakak, kakak gak boleh--"
"Zayn, aku gak tau kamu lupa atau bagaimana. Aku, kamu dan Zahwa tidak punya ikatan darah."
"Kak...walaupun begitu, kita adalah keluarga. Masa iya kakak mencintai adik kakak sendiri?" tanya Zayn dengan mata melebar.
Apa kak Rey sudah gila?
Rey menghela nafas, "Zayn, tidak ada tuh larangan dalam agama untukku menikahi Zahwa. Aku dan Zahwa bukan saudara sedarah..."
"Kak Reyndra, masalahnya bukan itu!"
"Lalu? Apa kamu gak suka kalau aku jadi kakak ipar kamu?" tanya Rey tajam. "Kalau kamu ada yang gak suka dari kakak, kamu ngomong aja." lanjutnya.
"Astagfirullah kak....aku suka kakak karena kakak adalah kakakku, tapi apa tanggapan semua keluarga kita tentang hal ini? Masalahnya, kakak adalah kakak kami..ya walaupun tidak sedarah. Tapi kakak adalah keluarga Calabria, kakak keluarga kami."
"Aku paham maksud kamu Zayn, tapi aku akan melakukan sesuatu agar mereka setuju untuk menerima perasaanku."
"Haaahhh...lalu Zahwa bagaimana? Apa dia tau kalau Kakak suka dia sebagai perempuan bukannya adik?" Zayn mendesah, ia tak menyangka bahwa perasaan Rey pada Zahwa sangat dalam sampai Rey ingin menikahi Zahwa.
"Itu urusanku, tapi aku butuh dukungan kamu Zayn." pinta Rey
"Kak, aku bukannya tidak setuju--tapi aku melihat masa depan Zahwa dan kakak kedepannya nanti. Lalu Zahwa juga masih menyukai kak Raihan." kata Zayn menjelaskan.
Sepertinya Zayn tidak menolak atau menerimaku. Apa ini bisa dibilang bagus?. Batin Rey melihat reaksi Zayn yang tidak menolak ataupun menerima.
"Dia akan berpaling dan dia akan menyadari perasaanku, aku yakin. Jadi untuk sementara ini, rahasiakan ini dari Zahwa dan semua orang, karena saat waktunya tiba nanti...aku akan memberitahu semua orang."
"Baiklah kak, terserah Kakak aja." Zayn mendesah pelan. Dia tak tahu harus berkomentar apa lagi
Setelah pembicaraan itu, Rey langsung pulang ke rumah dengan hati yang sedikit tenang karena Zayn tidak menentang perasaannya pada Zahwa, dia hanya cemas dengan reaksi semua orang nanti. Ya, hal ini juga yang dicemaskan oleh Rey. Bagaimana jika semua keluarganya tau tentang perasaan ini pada Zahwa?
****
Sementara itu di rumah Raihan, terlihat Raihan yang akan pergi dari rumah setelah beberapa kali dia menelpon Zahwa dan mengirimkannya pesan namun tak ada jawaban dari Zahwa.
"Raihan, kamu mau kemana?!" tanya Iqbal dengan suara lantang pada putranya.
"Aku mau ke rumah Zahwa." jawab Raihan jujur.
"Raihan, malam-malam begini kamu mau ke rumah Zahwa?" Iqbal meninggikan suaranya. Dia tidak senang dengan niat Raihan yang ingin pergi ke rumah Zahwa.
"Karena Abi, Salimah sama Abah, aku ninggalin Zahwa sendirian." Raihan menyalahkan semua keluarganya karena kesal.
"Kenapa kakak jadi nyalahin kita? Tuh kan Abi, gimana nantinya kalau kak Raihan nikah sama si Zahwa, dia pasti belain terus si Zahwa!" Salimah memanasi bak bensin yang di siram ke dalam api.
"Salimah...kamu ini, jaga mulut kamu ya! Kamu yang bohong sama kakak dan buat Kakak pulang ke rumah."
"Kalau kamu gak pulang ke rumah, kamu gak akan ketemu calon istri kamu sama calon mertua kamu." ucap Iqbal.
Ya, Raihan di bohongi terjadi sesuatu pada abahnya agar dia bisa pulang cepat dan bertemu dengan ustad Burhan juga putrinya Zainab. Akan tetapi pertemuan mereka berakhir tidak baik sebab Zainab dan Raihan sama-sama menolak perjodohan itu.
Semalam itu Raihan di larang pergi dan di memikirkan Zahwa. Dalam setiap doanya, berharap agar Zahwa tidak marah padanya.
...****...
Keesokan harinya, Zahwa pergi ke rumah sakit tempatnya magang seperti biasa. Dia tidak peduli dengan tatapan orang-orang kepadanya, atau membicarakan dirinya tentang masalah foto. Yang penting dia tidak melakukan apa-apa dan dirinya masih suci, ia yakin itu.
Beberapa kali pesan dan panggilan masuk datang dari Raihan. Namun Zahwa yang kecewa dan marah akibat kejadian semalam dengan pria-pria mabuk itu, membuatnya enggan menjawab satupun komunikasi dari Raihan.
"Maafkan aku Mas, aku tidak mau bicara dulu dengan kamu." ucap Zahwa sambil menyimpan ponselnya di saku celana katunnya.
Saat dia akan keluar untuk makan siang dan mengajak Zainab di ruangan lain. Zahwa melihat ada Salimah, Raihan dan Zainab berdiri di ruangan itu.
"Eh ada Zahwa..." sapa Salimah lalu tersenyum tipis pada Zahwa.
Raihan dan Zainab menoleh ke arah Zahwa yang berjalan mendekati mereka.
"Assalamualaikum Salimah,"
Mas Raihan? Kenapa dia bisa ada disini?. Atensi Zahwa sempat melirik ke arah Raihan sekilas.
"Hem... waalaikumsalam." jawab Salimah malu, karena dia tidak mengucapkan salam sebelumnya pada Zahwa.
Raihan menatap Zahwa dengan sendu. "Zahwa...aku mau--"
"Zahwa, Kak Raihan mau bilang kalau dia kesini buat ketemu calon istrinya." Dengan tidak sopan, Salimah memotong ucapan Raihan.
"Apa? Calon istri?" Zahwa tersedak mendengarnya. Zainab yang tidak paham apa-apa hanya terdiam dan mencoba menerka pembicaraan mereka.
"Iya...kamu gak tau ya? Abi sama abinya kak Zainab sudah membicarakan masalah perjodohan semalam." kata Salimah memanasi.
"Hah!" Zahwa melirik ke arah Raihan dengan tatapan kecewa. Kini berbagai macam spekulasi bermunculan di kepalanya tentang kejadian semalam.
Jadi semalam mas Raihan meninggalkanku karena--
Tanpa pamit, Zahwa melangkah pergi begitu saja dengan marah. "Zahwa! Zahwa!" teriak Raihan lalu berlari mengejar Zahwa.
Astagfirullah, Zahwa pasti salah paham padaku. Batin Raihan panik.
Sementara itu Salimah tersenyum menyeringai melihat wajah pucat Zahwa. Disisi lain Zainab masih bingung. "Salimah, sebenarnya ada apa sih antara kakak kamu dan Zahwa?" akhirnya Zainab bicara karena penasaran.
...****...
Assalamualaikum hai readers! Maaf ya up nya dikit-dikit dulu buat novel ini, author lagi fokus dua novel yang akan tamat bulan ini ☺️ jadi insya Allah fokusnya bulan depan ya 😁 jangan lupa kasih vote dan giftnya, komen sama like juga 🙏☺️
Selamat hari kemerdekaan Indonesia 🙏☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Ramadhani Kania
si Salimah buat kena batunya dong thor....biar tew rsa dia dan klwrganya....
2023-04-19
0
Ara Aulia
tar salimah ngerasain lbih sakitnya apa yg udh d rasain zahwa 🙄
2022-09-24
0
Ara Aulia
calon lakinya zahwa yg ggl
2022-09-24
0