Bab 19. Kecewanya Zahwa

...🍀🍀🍀...

Zayn dan Rey masih berada di luar rumah bercat biru itu. Zayn menatap Rey dengan tajam, bukan tajam karena benci tapi ada sesuatu di sana.

"Zayn, kamu mau bicara apa sama kakak?" tanya Rey dengan santainya.

"Kak...aku kan sudah bilang, hentikan semua perasaan kakak pada Zahwa. Jauhi Zahwa kalau kakak ingin Zahwa dan keluarga kita bahagia. Kakak gak boleh memiliki perasaan seperti ini," kali ini Zayn bicara dengan suara tenang tidak seperti sebelumnya saat di pernikahan Zahwa Raihan yang gagal.

Saat itu dia bicara dengan tajam dan terlihat marah pada kakak sepupunya.

"Memangnya perasaan apa yang aku miliki padanya? Kamu belum jelasin sama kakak," ucap Rey yang ingin tau sampai mana Zayn tau perasaannya pada Zahwa.

"Kak, apa aku harus menjelaskan semuanya padahal kakak sendiri sudah tahu jawabannya? Perasaan kakak pada Zahwa...itu gak normal kak," ucapnya sembari menggelengkan kepala.

Rey mendesis sinis, "Gak normal gimana? Jelasin sama kakak, Zayn! Perasaanku yang mana yang tidak normal!" atensi tajam mengarah pada Zayn, seraya meminta pria itu untuk memperjelas ucapannya.

"Kakak memiliki perasaan pada Zahwa, bukan sebagai kakak kepada adiknya tapi seorang pria kepada wanita." jelas Zayn.

"Oh...jadi kamu sudah tau." bibir Rey membulat, dia sama sekali tidak terlihat takut ataupun tegang. "Apa kamu yang waktu itu lihat aku di kamar--"

"Ya, aku yang lihat kakak cium Zahwa." Zayn langsung memangkas ucapan Rey, membenarkan semua ucapannya.

"Hem..."

"Hem aja? Kakak gak akan ngejelasin apapun sama aku?" Zayn terheran-heran melihat reaksi Rey yang biasa saja itu, meski ia sudah tau perasaannya pada Zahwa. Dia pikir Rey akan menyangkal berbohong atau apalah itu.

"Terus aku harus bicara apa? Aku emang cinta sama Zahwa." tuturnya jujur.

"Kak! Jaga kata-kata kakak!" Zayn terkejut dan takut sendiri, seolah melakukan dosa.

"Aku akan menikahi Zahwa, Zayn..." ucapnya jujur tanpa ragu.

Ya, mungkin setidaknya ada satu orang yang tau tentang perasaanku pada Zahwa. Dan mungkin Zayn mau mendukungku.

"Istighfar kak! Zahwa itu adik kakak, kakak gak boleh--"

"Zayn, aku gak tau kamu lupa atau bagaimana. Aku, kamu dan Zahwa tidak punya ikatan darah."

"Kak...walaupun begitu, kita adalah keluarga. Masa iya kakak mencintai adik kakak sendiri?" tanya Zayn dengan mata melebar.

Apa kak Rey sudah gila?

Rey menghela nafas, "Zayn, tidak ada tuh larangan dalam agama untukku menikahi Zahwa. Aku dan Zahwa bukan saudara sedarah..."

"Kak Reyndra, masalahnya bukan itu!"

"Lalu? Apa kamu gak suka kalau aku jadi kakak ipar kamu?" tanya Rey tajam. "Kalau kamu ada yang gak suka dari kakak, kamu ngomong aja." lanjutnya.

"Astagfirullah kak....aku suka kakak karena kakak adalah kakakku, tapi apa tanggapan semua keluarga kita tentang hal ini? Masalahnya, kakak adalah kakak kami..ya walaupun tidak sedarah. Tapi kakak adalah keluarga Calabria, kakak keluarga kami."

"Aku paham maksud kamu Zayn, tapi aku akan melakukan sesuatu agar mereka setuju untuk menerima perasaanku."

"Haaahhh...lalu Zahwa bagaimana? Apa dia tau kalau Kakak suka dia sebagai perempuan bukannya adik?" Zayn mendesah, ia tak menyangka bahwa perasaan Rey pada Zahwa sangat dalam sampai Rey ingin menikahi Zahwa.

"Itu urusanku, tapi aku butuh dukungan kamu Zayn." pinta Rey

"Kak, aku bukannya tidak setuju--tapi aku melihat masa depan Zahwa dan kakak kedepannya nanti. Lalu Zahwa juga masih menyukai kak Raihan." kata Zayn menjelaskan.

Sepertinya Zayn tidak menolak atau menerimaku. Apa ini bisa dibilang bagus?. Batin Rey melihat reaksi Zayn yang tidak menolak ataupun menerima.

"Dia akan berpaling dan dia akan menyadari perasaanku, aku yakin. Jadi untuk sementara ini, rahasiakan ini dari Zahwa dan semua orang, karena saat waktunya tiba nanti...aku akan memberitahu semua orang."

"Baiklah kak, terserah Kakak aja." Zayn mendesah pelan. Dia tak tahu harus berkomentar apa lagi

Setelah pembicaraan itu, Rey langsung pulang ke rumah dengan hati yang sedikit tenang karena Zayn tidak menentang perasaannya pada Zahwa, dia hanya cemas dengan reaksi semua orang nanti. Ya, hal ini juga yang dicemaskan oleh Rey. Bagaimana jika semua keluarganya tau tentang perasaan ini pada Zahwa?

****

Sementara itu di rumah Raihan, terlihat Raihan yang akan pergi dari rumah setelah beberapa kali dia menelpon Zahwa dan mengirimkannya pesan namun tak ada jawaban dari Zahwa.

"Raihan, kamu mau kemana?!" tanya Iqbal dengan suara lantang pada putranya.

"Aku mau ke rumah Zahwa." jawab Raihan jujur.

"Raihan, malam-malam begini kamu mau ke rumah Zahwa?" Iqbal meninggikan suaranya. Dia tidak senang dengan niat Raihan yang ingin pergi ke rumah Zahwa.

"Karena Abi, Salimah sama Abah, aku ninggalin Zahwa sendirian." Raihan menyalahkan semua keluarganya karena kesal.

"Kenapa kakak jadi nyalahin kita? Tuh kan Abi, gimana nantinya kalau kak Raihan nikah sama si Zahwa, dia pasti belain terus si Zahwa!" Salimah memanasi bak bensin yang di siram ke dalam api.

"Salimah...kamu ini, jaga mulut kamu ya! Kamu yang bohong sama kakak dan buat Kakak pulang ke rumah."

"Kalau kamu gak pulang ke rumah, kamu gak akan ketemu calon istri kamu sama calon mertua kamu." ucap Iqbal.

Ya, Raihan di bohongi terjadi sesuatu pada abahnya agar dia bisa pulang cepat dan bertemu dengan ustad Burhan juga putrinya Zainab. Akan tetapi pertemuan mereka berakhir tidak baik sebab Zainab dan Raihan sama-sama menolak perjodohan itu.

Semalam itu Raihan di larang pergi dan di memikirkan Zahwa. Dalam setiap doanya, berharap agar Zahwa tidak marah padanya.

...****...

Keesokan harinya, Zahwa pergi ke rumah sakit tempatnya magang seperti biasa. Dia tidak peduli dengan tatapan orang-orang kepadanya, atau membicarakan dirinya tentang masalah foto. Yang penting dia tidak melakukan apa-apa dan dirinya masih suci, ia yakin itu.

Beberapa kali pesan dan panggilan masuk datang dari Raihan. Namun Zahwa yang kecewa dan marah akibat kejadian semalam dengan pria-pria mabuk itu, membuatnya enggan menjawab satupun komunikasi dari Raihan.

"Maafkan aku Mas, aku tidak mau bicara dulu dengan kamu." ucap Zahwa sambil menyimpan ponselnya di saku celana katunnya.

Saat dia akan keluar untuk makan siang dan mengajak Zainab di ruangan lain. Zahwa melihat ada Salimah, Raihan dan Zainab berdiri di ruangan itu.

"Eh ada Zahwa..." sapa Salimah lalu tersenyum tipis pada Zahwa.

Raihan dan Zainab menoleh ke arah Zahwa yang berjalan mendekati mereka.

"Assalamualaikum Salimah,"

Mas Raihan? Kenapa dia bisa ada disini?. Atensi Zahwa sempat melirik ke arah Raihan sekilas.

"Hem... waalaikumsalam." jawab Salimah malu, karena dia tidak mengucapkan salam sebelumnya pada Zahwa.

Raihan menatap Zahwa dengan sendu. "Zahwa...aku mau--"

"Zahwa, Kak Raihan mau bilang kalau dia kesini buat ketemu calon istrinya." Dengan tidak sopan, Salimah memotong ucapan Raihan.

"Apa? Calon istri?" Zahwa tersedak mendengarnya. Zainab yang tidak paham apa-apa hanya terdiam dan mencoba menerka pembicaraan mereka.

"Iya...kamu gak tau ya? Abi sama abinya kak Zainab sudah membicarakan masalah perjodohan semalam." kata Salimah memanasi.

"Hah!" Zahwa melirik ke arah Raihan dengan tatapan kecewa. Kini berbagai macam spekulasi bermunculan di kepalanya tentang kejadian semalam.

Jadi semalam mas Raihan meninggalkanku karena--

Tanpa pamit, Zahwa melangkah pergi begitu saja dengan marah. "Zahwa! Zahwa!" teriak Raihan lalu berlari mengejar Zahwa.

Astagfirullah, Zahwa pasti salah paham padaku. Batin Raihan panik.

Sementara itu Salimah tersenyum menyeringai melihat wajah pucat Zahwa. Disisi lain Zainab masih bingung. "Salimah, sebenarnya ada apa sih antara kakak kamu dan Zahwa?" akhirnya Zainab bicara karena penasaran.

...****...

Assalamualaikum hai readers! Maaf ya up nya dikit-dikit dulu buat novel ini, author lagi fokus dua novel yang akan tamat bulan ini ☺️ jadi insya Allah fokusnya bulan depan ya 😁 jangan lupa kasih vote dan giftnya, komen sama like juga 🙏☺️

Selamat hari kemerdekaan Indonesia 🙏☺️

Terpopuler

Comments

Ramadhani Kania

Ramadhani Kania

si Salimah buat kena batunya dong thor....biar tew rsa dia dan klwrganya....

2023-04-19

0

Ara Aulia

Ara Aulia

tar salimah ngerasain lbih sakitnya apa yg udh d rasain zahwa 🙄

2022-09-24

0

Ara Aulia

Ara Aulia

calon lakinya zahwa yg ggl

2022-09-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Lupakan Zahwa
2 Bab 2. Batalnya pernikahan
3 Bab 3. Kekecewaan
4 Bab 4. Abiku tak setuju
5 Bab 5. Rasa tak biasa
6 Bab 6. Alasan Rey
7 Bab 7. Zahwa patah hati
8 Bab 8. Kasih Sayang Rey
9 Bab 9. Gemasnya Zahwa
10 Bab 10. Berujung Ricuh
11 Bab 11. Lakukan saja poligami!
12 Bab 12. Apa salahku?
13 Bab 13. Nitizen maha benar
14 Bab 14. Awal mula jatuh cinta
15 Bab 15. Ingkar janji
16 Bab 16. Emosi Rey
17 Bab 17. Bodoh! Orang itu kamu
18 Bab 18. Ksatria kuda putih
19 Bab 19. Kecewanya Zahwa
20 Bab 20. Penjelasan Raihan
21 Bab 21. Kejepit pintu mobil
22 Bab 22. Alasan Salimah
23 Bab 23. Tumben marah?
24 Bab 24. Sindiran Raihan
25 Bab 25. Cinta sejati hanya sekali
26 Bab 26. Pilihan Raihan
27 Bab 27. Berita duka
28 Bab 28. Raihan sudah menikah
29 Bab 29. Selamat untuk kalian
30 Bab 30. Piktor
31 Bab 31. Usaha dan doa
32 Bab 32. Urusan kita sudah selesai, mas
33 Bab 33. Penyesalan Zainab
34 Bab 34. Uangku uangmu juga
35 Bab 35. Peka lah Zahwa
36 Bab 36. Pergi kemah
37 Bab 37. Penolakan
38 Bab 38. Jatuh dari tebing
39 Bab 39. Zahwa hilang
40 Bab 40. Syukurlah Tarzania
41 Bab 41. Demi Zahwa
42 Bab 42. Aku cinta kamu Zahwa
43 Bab 43. Rey nekat
44 Bab 44. Apa kalian bertengkar?
45 Bab 45. Kita bukan saudara lagi
46 Bab 46. Ikuti kata hati kamu
47 Bab 47. Kecurigaan Selina
48 Bab 48. Ini tidak boleh terjadi
49 Bab 49. Bertambah satu dukungan
50 Bab 50. Modus dua pria
51 Bab 51. Suntik menyuntik
52 Bab 52. Jadi keluarga Calabria?
53 Bab 53. Trik tarik ulur
54 Bab 54. Akhirnya...
55 Bab 55. Bukan cinta terlarang
56 Bab 56. Drama Salimah, Aini kesal
57 Bab 57. Hadiah untuk Zahwa
58 Bab 58. Calon istriku, Zahwa
59 Bab 59. Coret aku
60 Bab 60. Sabar sebentar lagi
61 Bab 61. Calon imamku
62 Bab 62. Otw kondangan?
63 Bab 63. Status FB dan move on
64 Bab 64. Patah hati dan Kasmaran
65 Bab 65. Kamu gak bisa tidur sayang?
66 Bab 66. Bidadari surgaku
67 Bab 67. Salah tingkah
68 Bab 68. Khitbah
69 Bab 69. Tak sabar menantikan hari itu
70 Bab 70. Zayn cemburu
71 Bab 71. Salimah marah
72 Bab 72. Jalan diatas kaca
73 Bab 73. Ingin cepat hamil
74 Bab 74. Aku menunggumu kak
75 Bab 75. Tawaran perjodohan
76 Bab 76. Kurang gercep
77 Bab 77. Rey marah
78 Bab 78. Kebohongan terbongkar
79 Bab 79. Pernikahan Rey Zahwa (1)
80 Bab 80. Pernikahan Rey Zahwa (Sah)
81 Bab 81. Semoga bahagia
82 Bab 82. Mimpi jadi nyata
83 Bab 83. Penyatuan
84 Bab 84. Memilih merahasiakan
85 Bab 85. Bulan madu ke Korea (1)
86 Bab 86. Bulan madu ke Korea (part 2)
87 Bab 87. Taman danau Ilsan
88 Bab 88. Foto bareng Opa
89 Bab 89. Pesan Rekaman suara
90 Bab 90. Perang dingin
91 Bab 91. Permintaan maaf
92 Bab 92. Jangan lama-lama ngambeknya
93 Bab 93. Bad mood
94 Bab 94. Belum tiga hari
95 Bab 95. Kesabaran Rey
96 Bab 96. Makasih Nemo sayang
97 Bab 97. Wanita bercadar
98 Bab 98. Ditusuk
99 Bab 99. Penolong Zahwa
100 Bab 100. Selina menangis
101 Bab 101. Pergilah dari hidupku
102 Bab 102. Acara syukuran
103 Bab 103. Selamat garis dua
104 Bab 104. Bau parfum wanita
105 Bab 105. Bumil ngambek
106 Bab 106. Melabrak Rivano Irfan
107 Bab 107. Gegabah
108 Bab 108. Kekecewaan keluarga
109 Bab 109. Meminta pertanggungjawaban
110 Bab 110. Tidak mau menikah
111 Bab 111. Cerita malaikat tak bersayap
112 Bab 112. Apa ini karmaku?
113 Bab 113. Semangat Selina
114 Bab 114. Irfan meminta maaf
115 Bab 115. Menolak digugurkan
116 Bab 116. Pertolongan Attar
117 Bab 117. Innalilahi...
118 Bab 118. Semua sayang Selina
119 Bab 119. Akhir Rivano
120 Bab 120. Akhirnya siuman
121 Bab 121. Perubahan Selina
122 Bab 122. Sah juga
123 Bab 123. Malam pertama Aini Zayn
124 Bab 124. Selina pergi
125 Bab 125. Welcome baby (End)
126 Novel baru, baca penting!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1. Lupakan Zahwa
2
Bab 2. Batalnya pernikahan
3
Bab 3. Kekecewaan
4
Bab 4. Abiku tak setuju
5
Bab 5. Rasa tak biasa
6
Bab 6. Alasan Rey
7
Bab 7. Zahwa patah hati
8
Bab 8. Kasih Sayang Rey
9
Bab 9. Gemasnya Zahwa
10
Bab 10. Berujung Ricuh
11
Bab 11. Lakukan saja poligami!
12
Bab 12. Apa salahku?
13
Bab 13. Nitizen maha benar
14
Bab 14. Awal mula jatuh cinta
15
Bab 15. Ingkar janji
16
Bab 16. Emosi Rey
17
Bab 17. Bodoh! Orang itu kamu
18
Bab 18. Ksatria kuda putih
19
Bab 19. Kecewanya Zahwa
20
Bab 20. Penjelasan Raihan
21
Bab 21. Kejepit pintu mobil
22
Bab 22. Alasan Salimah
23
Bab 23. Tumben marah?
24
Bab 24. Sindiran Raihan
25
Bab 25. Cinta sejati hanya sekali
26
Bab 26. Pilihan Raihan
27
Bab 27. Berita duka
28
Bab 28. Raihan sudah menikah
29
Bab 29. Selamat untuk kalian
30
Bab 30. Piktor
31
Bab 31. Usaha dan doa
32
Bab 32. Urusan kita sudah selesai, mas
33
Bab 33. Penyesalan Zainab
34
Bab 34. Uangku uangmu juga
35
Bab 35. Peka lah Zahwa
36
Bab 36. Pergi kemah
37
Bab 37. Penolakan
38
Bab 38. Jatuh dari tebing
39
Bab 39. Zahwa hilang
40
Bab 40. Syukurlah Tarzania
41
Bab 41. Demi Zahwa
42
Bab 42. Aku cinta kamu Zahwa
43
Bab 43. Rey nekat
44
Bab 44. Apa kalian bertengkar?
45
Bab 45. Kita bukan saudara lagi
46
Bab 46. Ikuti kata hati kamu
47
Bab 47. Kecurigaan Selina
48
Bab 48. Ini tidak boleh terjadi
49
Bab 49. Bertambah satu dukungan
50
Bab 50. Modus dua pria
51
Bab 51. Suntik menyuntik
52
Bab 52. Jadi keluarga Calabria?
53
Bab 53. Trik tarik ulur
54
Bab 54. Akhirnya...
55
Bab 55. Bukan cinta terlarang
56
Bab 56. Drama Salimah, Aini kesal
57
Bab 57. Hadiah untuk Zahwa
58
Bab 58. Calon istriku, Zahwa
59
Bab 59. Coret aku
60
Bab 60. Sabar sebentar lagi
61
Bab 61. Calon imamku
62
Bab 62. Otw kondangan?
63
Bab 63. Status FB dan move on
64
Bab 64. Patah hati dan Kasmaran
65
Bab 65. Kamu gak bisa tidur sayang?
66
Bab 66. Bidadari surgaku
67
Bab 67. Salah tingkah
68
Bab 68. Khitbah
69
Bab 69. Tak sabar menantikan hari itu
70
Bab 70. Zayn cemburu
71
Bab 71. Salimah marah
72
Bab 72. Jalan diatas kaca
73
Bab 73. Ingin cepat hamil
74
Bab 74. Aku menunggumu kak
75
Bab 75. Tawaran perjodohan
76
Bab 76. Kurang gercep
77
Bab 77. Rey marah
78
Bab 78. Kebohongan terbongkar
79
Bab 79. Pernikahan Rey Zahwa (1)
80
Bab 80. Pernikahan Rey Zahwa (Sah)
81
Bab 81. Semoga bahagia
82
Bab 82. Mimpi jadi nyata
83
Bab 83. Penyatuan
84
Bab 84. Memilih merahasiakan
85
Bab 85. Bulan madu ke Korea (1)
86
Bab 86. Bulan madu ke Korea (part 2)
87
Bab 87. Taman danau Ilsan
88
Bab 88. Foto bareng Opa
89
Bab 89. Pesan Rekaman suara
90
Bab 90. Perang dingin
91
Bab 91. Permintaan maaf
92
Bab 92. Jangan lama-lama ngambeknya
93
Bab 93. Bad mood
94
Bab 94. Belum tiga hari
95
Bab 95. Kesabaran Rey
96
Bab 96. Makasih Nemo sayang
97
Bab 97. Wanita bercadar
98
Bab 98. Ditusuk
99
Bab 99. Penolong Zahwa
100
Bab 100. Selina menangis
101
Bab 101. Pergilah dari hidupku
102
Bab 102. Acara syukuran
103
Bab 103. Selamat garis dua
104
Bab 104. Bau parfum wanita
105
Bab 105. Bumil ngambek
106
Bab 106. Melabrak Rivano Irfan
107
Bab 107. Gegabah
108
Bab 108. Kekecewaan keluarga
109
Bab 109. Meminta pertanggungjawaban
110
Bab 110. Tidak mau menikah
111
Bab 111. Cerita malaikat tak bersayap
112
Bab 112. Apa ini karmaku?
113
Bab 113. Semangat Selina
114
Bab 114. Irfan meminta maaf
115
Bab 115. Menolak digugurkan
116
Bab 116. Pertolongan Attar
117
Bab 117. Innalilahi...
118
Bab 118. Semua sayang Selina
119
Bab 119. Akhir Rivano
120
Bab 120. Akhirnya siuman
121
Bab 121. Perubahan Selina
122
Bab 122. Sah juga
123
Bab 123. Malam pertama Aini Zayn
124
Bab 124. Selina pergi
125
Bab 125. Welcome baby (End)
126
Novel baru, baca penting!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!