Bab 16. Emosi Rey

...🍁🍁🍁...

Pria-pria mabuk itu mulai menggerayangi tubuh Zahwa dari mulai bagian belakang tubuhnya, lalu mereka merobek jilbab yang di kenakannya. "Tolong! Lepas!" Zahwa panik, manakala rambutnya yang adalah aurat terlihat orang pria pria itu. Rambut yang harusnya hanya di lihat oleh suaminya kelak, kini sudah dilihat pria-pria itu.

"AKHHH! Jangan sentuh SAYA!"

"Wah...manis cantik juga ya?" seorang pria membelai rambut panjang Zahwa yang berwarna hitam itu.

Zahwa mencoba menginjak bahkan mengigit, untuk memberi perlawanan. Namun mereka terlalu kuat. Entah mungkin itu karena kekuatan mereka didorong oleh setan dan dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"TOLONG! TOLONG!!" teriak Zahwa dengan kencang, hanya itu yang bisa dia lakukan saat ini karena tubuhnya terkunci dengan kuat. Meski ia meronta-ronta memberontak, mereka terlalu kuat. Gadis itu mulai meneteskan air mata, dia takut terjadi sesuatu pada dirinya.

Ya Allah, tolong aku! Ya Allah kiriman siapapun untuk membantuku, kumohon...

Ketika salah satu pria itu akan mencium Zahwa, tiba-tiba saja pria itu tersungkur jatuh ke depan aspal. Doa Zahwa langsung terkabul saat itu juga. Kehadiran pria itu bak malaikat yang menolongnya.

"Kakak..." lirih Zahwa dengan mata berembun menatap sosok yang dia panggil kakak itu.

"Woy! Beraninya Lo mukulin gue!" Seru pria yang baru saja tersungkur itu.

Rey menarik tubuh Zahwa dari pria-pria mabuk itu. "Kakak...hiks..."

Rey menatap wanita yang dia cintai dengan iba, melihat penampilannya acak-acakan membuat Rey sakit hati.

Kurang ajar sekali mereka! Brengsek!

Sesaat kemudian wajahnya murka menatap tajam kelima orang pria yang mengganggu Zahwa itu. Merasa tidak bisa menahan emosi dan kata-kata kasarnya, Rey pun meminta Zahwa untuk masuk ke dalam mobil. "Zahwa, masuk mobil!" Titah Rey pada adik sepupunya itu.

"Tapi, kakak..."

"MASUK!" titahnya tegas dengan suara meninggi.

Zahwa menurut pada kakaknya itu, dia segera masuk ke dalam Rey dengan tubuh yang masih gemetar dan dia lupa bahwa rambutnya yang terurai panjang tanpa hijab.

Ya Allah, lindungi kak Rey. Batin Zahwa berdoa untuk kakaknya itu.

Kelima preman itu berdiri dengan tidak tebal karena pengaruh alkohol. Mereka menatap marah pada Rey, sementara itu Rey menyiapkan kuda-kudanya untuk menyerang, jikalau akan terjadi saling adu pukul di sana.

"Woy! Lo ganggu kesenangan kita aja!" Kata pria berjanggut itu marah.

Salah seorang dari pria itu meludah kasar didepan Rey.

"Kalian yang duluan ganggu dia, maka kalian berurusan sama gue!" Rey menatap tajam pada lima orang pria itu.

Tidak pernah Rey menggunakan kata-kata gue-elo dihadapan siapapun, terutama Zahwa. Dia selalu berusaha lembut, menjadi seorang yang mampu diandalkan seperti malaikat. Namun di hadapan kelima orang ini, Rey tidak bisa menahan amarahnya.

Tidak banyak percakapan, Rey langsung menghajar dua diantara mereka dengan ilmu bela diri yang dimilikinya. "Maju Lo sini! Lo juga!" tunjuk Rey pada ketiga pria lainnya, ketiga pria itu yang menyentuh nyentuh tubuh Zahwa.

"Sialan Lo!"

Bogem mentah, tendangan dari Rey yang emosi. Membuat kelima pria itu jatuh dan kalah telak dengan kemampuan bela diri Rey. "Bangun Lo!" Rey menarik si pria berjanggut yang tadi dia lihat merobek kerudung Zahwa.

"A-ampun bang! Ampun.." pria itu mengatupkan kedua tangannya seraya memohon ampun pada Rey, wajahnya juga sudah babak belur.

"Baru sekarang Lo mohon ampun? Setelah Lo nyentuh DIA! Mau mati Lo, brengsek!" Teriak Rey emosi, dia seperti berniat membunuh pria itu.

Ketika Rey akan menendang wajah pria itu, sepasang tangan melingkar ditubuhnya. "Jangan kak! Udah cukup! Nanti dia mati."

"Zahwa? Kenapa kamu disini?" Rey memegang tangan Zahwa yang melingkar di tubuhnya. "Masuk ke mobil!" titahnya lagi.

Ah! Sial! Aku gak bisa marah kalau didepan Zahwa. Rey berusaha mengatur nafasnya yang memburu, dia menahan amarah didepan Zahwa.

"Gak! Kalau aku masuk ke mobil, kakak bakal pukulin mereka lagi!" rengek gadis itu yang masih menahan tubuh Rey dengan kedua tangannya.

"Oke...kalau gitu aku akan telpon polisi." Rey menghela nafas lalu ia melepaskan pegangan tangan Zahwa yang gemetar itu dari tubuhnya.

Masalah pun usai ketika Rey melaporkan kelima orang yang mabuk itu kepada polisi. Mereka pun akan mendapatkan hukuman sesuai dengan kesalahan mereka. Setelah masalah kantor polisi selesai, Rey masuk ke dalam mobil. Dia menyodorkan sebotol air minum untuk Zahwa.

"Minum dulu," Ditatapnya wanita itu dengan cemas.

"Ma-makasih kak." ucapnya lalu meneguk air minum itu.

"Kerudung kamu robek kayanya gak bisa dipakai lagi," ucap Rey yang lalu menyerahkan kerudung baru pada Zahwa, kerudung instan yang tinggal pakai.

"Astagfirullahaladzim...dari tadi aku gak pakai kerudung!" Zahwa malu, dia pun memalingkan wajahnya dari Rey dan segera memakai kerudungnya.

Rey terdiam melihat Zahwa melamun, matanya masih mengeluarkan air mata. Dia sedih melihat Zahwa seperti ini. Tak lama kemudian, ponsel Zahwa bergetar dan berdering. Zahwa melihat sekilas pada ponselnya itu, lalu mengabaikannya.

"Kenapa gak diangkat teleponnya? Siapa tau itu dari mama atau kakak kamu?" Rey penasaran mengapa Zahwa mengabaikan telepon itu. Dia pun mengintip ke arah ponsel Zahwa yang masih ada di genggaman tangannya.

Raihan? Apa Zahwa masih berhubungan dengan Raihan?

"Bukan, biarin. Kak kita pulang aja yuk?" Zahwa menyeka air matanya, dia menatap Rey dengan mata sembab.

"Oke, kita pulang ya? Tapi kamu jangan nangis lagi dong," dengan lembut Rey menyeka air mata Zahwa dengan tangannya.

Aku gak kuat lihat kamu nangis gini, Zahwa.

Zahwa mengangguk lalu dia meminta agar Rey merahasiakan kejadian ini dari mama dan kakaknya, karena Zahwa takut mereka akan cemas. "Iya, aku gak akan cerita. Tapi kamu jangan sedih lagi ya? Nemo jelek kalau nangis,"

"Hehe iya kak, makasih ya Kakak udah datang menyelamatkan aku. Kalau gak ada kakak, mungkin aku udah--" membayangkannya saja membuat Zahwa ketakutan.

"Udah jangan diinget inget lagi ya, Nemo. Kamu tenang aja, ada kakak disini...kakak akan selalu ada untuk kamu sekarang," ucapnya serius.

Karena mulai sekarang aku tidak akan mencintai kamu dalam diam lagi, aku akan berjuang untuk bisa bersama dengan kamu...Zahwa.

...****...

Terpopuler

Comments

Ramadhani Kania

Ramadhani Kania

akibat fitnahmu,Zahwa mnderita Rey....

2023-04-19

0

Renna Angel

Renna Angel

tadi katanya hp nya lobet thor hehe...

2022-10-02

2

Ara Aulia

Ara Aulia

ciyeeee yg udh bsa ngambil sikp.. maju lh klo gitu

2022-09-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Lupakan Zahwa
2 Bab 2. Batalnya pernikahan
3 Bab 3. Kekecewaan
4 Bab 4. Abiku tak setuju
5 Bab 5. Rasa tak biasa
6 Bab 6. Alasan Rey
7 Bab 7. Zahwa patah hati
8 Bab 8. Kasih Sayang Rey
9 Bab 9. Gemasnya Zahwa
10 Bab 10. Berujung Ricuh
11 Bab 11. Lakukan saja poligami!
12 Bab 12. Apa salahku?
13 Bab 13. Nitizen maha benar
14 Bab 14. Awal mula jatuh cinta
15 Bab 15. Ingkar janji
16 Bab 16. Emosi Rey
17 Bab 17. Bodoh! Orang itu kamu
18 Bab 18. Ksatria kuda putih
19 Bab 19. Kecewanya Zahwa
20 Bab 20. Penjelasan Raihan
21 Bab 21. Kejepit pintu mobil
22 Bab 22. Alasan Salimah
23 Bab 23. Tumben marah?
24 Bab 24. Sindiran Raihan
25 Bab 25. Cinta sejati hanya sekali
26 Bab 26. Pilihan Raihan
27 Bab 27. Berita duka
28 Bab 28. Raihan sudah menikah
29 Bab 29. Selamat untuk kalian
30 Bab 30. Piktor
31 Bab 31. Usaha dan doa
32 Bab 32. Urusan kita sudah selesai, mas
33 Bab 33. Penyesalan Zainab
34 Bab 34. Uangku uangmu juga
35 Bab 35. Peka lah Zahwa
36 Bab 36. Pergi kemah
37 Bab 37. Penolakan
38 Bab 38. Jatuh dari tebing
39 Bab 39. Zahwa hilang
40 Bab 40. Syukurlah Tarzania
41 Bab 41. Demi Zahwa
42 Bab 42. Aku cinta kamu Zahwa
43 Bab 43. Rey nekat
44 Bab 44. Apa kalian bertengkar?
45 Bab 45. Kita bukan saudara lagi
46 Bab 46. Ikuti kata hati kamu
47 Bab 47. Kecurigaan Selina
48 Bab 48. Ini tidak boleh terjadi
49 Bab 49. Bertambah satu dukungan
50 Bab 50. Modus dua pria
51 Bab 51. Suntik menyuntik
52 Bab 52. Jadi keluarga Calabria?
53 Bab 53. Trik tarik ulur
54 Bab 54. Akhirnya...
55 Bab 55. Bukan cinta terlarang
56 Bab 56. Drama Salimah, Aini kesal
57 Bab 57. Hadiah untuk Zahwa
58 Bab 58. Calon istriku, Zahwa
59 Bab 59. Coret aku
60 Bab 60. Sabar sebentar lagi
61 Bab 61. Calon imamku
62 Bab 62. Otw kondangan?
63 Bab 63. Status FB dan move on
64 Bab 64. Patah hati dan Kasmaran
65 Bab 65. Kamu gak bisa tidur sayang?
66 Bab 66. Bidadari surgaku
67 Bab 67. Salah tingkah
68 Bab 68. Khitbah
69 Bab 69. Tak sabar menantikan hari itu
70 Bab 70. Zayn cemburu
71 Bab 71. Salimah marah
72 Bab 72. Jalan diatas kaca
73 Bab 73. Ingin cepat hamil
74 Bab 74. Aku menunggumu kak
75 Bab 75. Tawaran perjodohan
76 Bab 76. Kurang gercep
77 Bab 77. Rey marah
78 Bab 78. Kebohongan terbongkar
79 Bab 79. Pernikahan Rey Zahwa (1)
80 Bab 80. Pernikahan Rey Zahwa (Sah)
81 Bab 81. Semoga bahagia
82 Bab 82. Mimpi jadi nyata
83 Bab 83. Penyatuan
84 Bab 84. Memilih merahasiakan
85 Bab 85. Bulan madu ke Korea (1)
86 Bab 86. Bulan madu ke Korea (part 2)
87 Bab 87. Taman danau Ilsan
88 Bab 88. Foto bareng Opa
89 Bab 89. Pesan Rekaman suara
90 Bab 90. Perang dingin
91 Bab 91. Permintaan maaf
92 Bab 92. Jangan lama-lama ngambeknya
93 Bab 93. Bad mood
94 Bab 94. Belum tiga hari
95 Bab 95. Kesabaran Rey
96 Bab 96. Makasih Nemo sayang
97 Bab 97. Wanita bercadar
98 Bab 98. Ditusuk
99 Bab 99. Penolong Zahwa
100 Bab 100. Selina menangis
101 Bab 101. Pergilah dari hidupku
102 Bab 102. Acara syukuran
103 Bab 103. Selamat garis dua
104 Bab 104. Bau parfum wanita
105 Bab 105. Bumil ngambek
106 Bab 106. Melabrak Rivano Irfan
107 Bab 107. Gegabah
108 Bab 108. Kekecewaan keluarga
109 Bab 109. Meminta pertanggungjawaban
110 Bab 110. Tidak mau menikah
111 Bab 111. Cerita malaikat tak bersayap
112 Bab 112. Apa ini karmaku?
113 Bab 113. Semangat Selina
114 Bab 114. Irfan meminta maaf
115 Bab 115. Menolak digugurkan
116 Bab 116. Pertolongan Attar
117 Bab 117. Innalilahi...
118 Bab 118. Semua sayang Selina
119 Bab 119. Akhir Rivano
120 Bab 120. Akhirnya siuman
121 Bab 121. Perubahan Selina
122 Bab 122. Sah juga
123 Bab 123. Malam pertama Aini Zayn
124 Bab 124. Selina pergi
125 Bab 125. Welcome baby (End)
126 Novel baru, baca penting!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1. Lupakan Zahwa
2
Bab 2. Batalnya pernikahan
3
Bab 3. Kekecewaan
4
Bab 4. Abiku tak setuju
5
Bab 5. Rasa tak biasa
6
Bab 6. Alasan Rey
7
Bab 7. Zahwa patah hati
8
Bab 8. Kasih Sayang Rey
9
Bab 9. Gemasnya Zahwa
10
Bab 10. Berujung Ricuh
11
Bab 11. Lakukan saja poligami!
12
Bab 12. Apa salahku?
13
Bab 13. Nitizen maha benar
14
Bab 14. Awal mula jatuh cinta
15
Bab 15. Ingkar janji
16
Bab 16. Emosi Rey
17
Bab 17. Bodoh! Orang itu kamu
18
Bab 18. Ksatria kuda putih
19
Bab 19. Kecewanya Zahwa
20
Bab 20. Penjelasan Raihan
21
Bab 21. Kejepit pintu mobil
22
Bab 22. Alasan Salimah
23
Bab 23. Tumben marah?
24
Bab 24. Sindiran Raihan
25
Bab 25. Cinta sejati hanya sekali
26
Bab 26. Pilihan Raihan
27
Bab 27. Berita duka
28
Bab 28. Raihan sudah menikah
29
Bab 29. Selamat untuk kalian
30
Bab 30. Piktor
31
Bab 31. Usaha dan doa
32
Bab 32. Urusan kita sudah selesai, mas
33
Bab 33. Penyesalan Zainab
34
Bab 34. Uangku uangmu juga
35
Bab 35. Peka lah Zahwa
36
Bab 36. Pergi kemah
37
Bab 37. Penolakan
38
Bab 38. Jatuh dari tebing
39
Bab 39. Zahwa hilang
40
Bab 40. Syukurlah Tarzania
41
Bab 41. Demi Zahwa
42
Bab 42. Aku cinta kamu Zahwa
43
Bab 43. Rey nekat
44
Bab 44. Apa kalian bertengkar?
45
Bab 45. Kita bukan saudara lagi
46
Bab 46. Ikuti kata hati kamu
47
Bab 47. Kecurigaan Selina
48
Bab 48. Ini tidak boleh terjadi
49
Bab 49. Bertambah satu dukungan
50
Bab 50. Modus dua pria
51
Bab 51. Suntik menyuntik
52
Bab 52. Jadi keluarga Calabria?
53
Bab 53. Trik tarik ulur
54
Bab 54. Akhirnya...
55
Bab 55. Bukan cinta terlarang
56
Bab 56. Drama Salimah, Aini kesal
57
Bab 57. Hadiah untuk Zahwa
58
Bab 58. Calon istriku, Zahwa
59
Bab 59. Coret aku
60
Bab 60. Sabar sebentar lagi
61
Bab 61. Calon imamku
62
Bab 62. Otw kondangan?
63
Bab 63. Status FB dan move on
64
Bab 64. Patah hati dan Kasmaran
65
Bab 65. Kamu gak bisa tidur sayang?
66
Bab 66. Bidadari surgaku
67
Bab 67. Salah tingkah
68
Bab 68. Khitbah
69
Bab 69. Tak sabar menantikan hari itu
70
Bab 70. Zayn cemburu
71
Bab 71. Salimah marah
72
Bab 72. Jalan diatas kaca
73
Bab 73. Ingin cepat hamil
74
Bab 74. Aku menunggumu kak
75
Bab 75. Tawaran perjodohan
76
Bab 76. Kurang gercep
77
Bab 77. Rey marah
78
Bab 78. Kebohongan terbongkar
79
Bab 79. Pernikahan Rey Zahwa (1)
80
Bab 80. Pernikahan Rey Zahwa (Sah)
81
Bab 81. Semoga bahagia
82
Bab 82. Mimpi jadi nyata
83
Bab 83. Penyatuan
84
Bab 84. Memilih merahasiakan
85
Bab 85. Bulan madu ke Korea (1)
86
Bab 86. Bulan madu ke Korea (part 2)
87
Bab 87. Taman danau Ilsan
88
Bab 88. Foto bareng Opa
89
Bab 89. Pesan Rekaman suara
90
Bab 90. Perang dingin
91
Bab 91. Permintaan maaf
92
Bab 92. Jangan lama-lama ngambeknya
93
Bab 93. Bad mood
94
Bab 94. Belum tiga hari
95
Bab 95. Kesabaran Rey
96
Bab 96. Makasih Nemo sayang
97
Bab 97. Wanita bercadar
98
Bab 98. Ditusuk
99
Bab 99. Penolong Zahwa
100
Bab 100. Selina menangis
101
Bab 101. Pergilah dari hidupku
102
Bab 102. Acara syukuran
103
Bab 103. Selamat garis dua
104
Bab 104. Bau parfum wanita
105
Bab 105. Bumil ngambek
106
Bab 106. Melabrak Rivano Irfan
107
Bab 107. Gegabah
108
Bab 108. Kekecewaan keluarga
109
Bab 109. Meminta pertanggungjawaban
110
Bab 110. Tidak mau menikah
111
Bab 111. Cerita malaikat tak bersayap
112
Bab 112. Apa ini karmaku?
113
Bab 113. Semangat Selina
114
Bab 114. Irfan meminta maaf
115
Bab 115. Menolak digugurkan
116
Bab 116. Pertolongan Attar
117
Bab 117. Innalilahi...
118
Bab 118. Semua sayang Selina
119
Bab 119. Akhir Rivano
120
Bab 120. Akhirnya siuman
121
Bab 121. Perubahan Selina
122
Bab 122. Sah juga
123
Bab 123. Malam pertama Aini Zayn
124
Bab 124. Selina pergi
125
Bab 125. Welcome baby (End)
126
Novel baru, baca penting!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!