Bab 10. Berujung Ricuh

...🍀🍀🍀...

Rey dan Zahwa terkejut, manakala Selina beritahu mereka bahwa Raihan dan keluarganya ada di rumah Calabria.

"Eum...Zahwa, kalau kamu gak mau ketemu sama mereka. Kamu diam aja disini, biar kakak yang--"

"Nggak kak, aku tidak mau menghindar." Kata Zahwa sambil tersenyum tipis.

"Zahwa..."

"Kakak tenang aja," ucap Zahwa, lalu dia beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Selina. "Ayo Sel, kita ke bawah!"

"Iya kakak...tapi kak Zahwa gak apa-apa kan?" Selina memperhatikan raut wajah Zahwa dengan cemas.

Zahwa menepuk pelan bahu Selina seraya menenangkan gadis remaja itu. "Kakak gak apa-apa kok, sayang." ucapnya lembut.

Ya, mungkin Zahwa memang bilang baik-baik saja diluar. Tapi hatinya? Tidak ada yang tau bagaimana. Selina dan Zahwa turun ke lantai bawah, dari kejauhan mereka melihat ustad Arifin, Iqbal, Salima dan Raihan tengah duduk di sofa bersama dengan Bram, Nilam, Amayra, Bima, Zayn dan Diana.

Mereka semua terlihat seperti sedang berbincang-bincang. Zahwa, Selina dan Rey sampai di lantai bawah. Hatinya masih berdebar ketika melihat Raihan menatap dirinya.

"Zahwa, sini duduk!" ucap Bram sambil menepuk-nepuk kursi kosong di sebelah Amayra.

"Iya, om." Zahwa patuh, dia duduk disamping mamanya.

Terlihat atensi yang tajam dari keluarganya pada keluarga Raihan. Jelas mereka masih marah karena insiden yang menjatuhkan harga diri dan nama baik keluarga Calabria.

"Ya, sekarang Zahwa sudah ada disini..silahkan katakan apa yang ingin pak ustad katakan!" Bram masih bisa menahan emosinya, dia mempersilahkan pria tua itu untuk bicara. Karena sebelumnya dia ingin bicara di depan Zahwa.

"Pertama-tama, saya minta maaf yang sebesarnya kepada kalian semua. Atas sikap cucu saya, Salima yang sudah membuat keluarga Calabria malu. Saya minta maaf juga, terutama kepada Zahwa." entah tulus atau tidak permintaan maaf itu, rasanya suara ustaz Arifin terdengar datar untuk orang yang meminta maaf. Tidak terdengar ada ketulusan di dalam nada bicaranya.

"Iya, saya juga ingin memohon maaf atas sikap saya yang tidak sopan kemarin. Zahwa, ustad minta maaf ya? Ustad sudah menyakiti perasaan kamu, pak Bram dan semuanya.... saya mohon maaf."

Berbeda dengan ustad Arifin, Iqbal terdengar lebih tulus dalam hal meminta maaf. Bahkan ia sampai mengatupkan kedua tangannya seraya memohon maaf pada keluarga Calabria.

"Oke, permintaan maaf sudah dilakukan oleh bapak ustad Arifin dan Bapak ustad Iqbal...nah sekarang, giliran Salimah yang meminta maaf." Kata Bram, dengan tatapan yang beralih kepada Salimah dengan tajam.

Salimah terdekat dengan ucapan dan tatapan Bram kepadanya. Mau tidak mau, dia harus meminta maaf atas kesalahannya. Sesekali dia melirik kepada Rey yang berdiri tepat di belakang Zahwa. "I-iya, Zahwa aku minta maaf ya!"

Cih, kenapa aku harus meminta maaf? Ini semua kan rencananya kak Reyndra. Kenapa aku harus meminta maaf atas kesalahan yang tidak aku perbuat?

Semua orang terperangah dengan permintaan maaf yang jelas tidak tulus itu. Kemudian satu tatapan mata dari Rey berhasil membuat Salimah tertunduk. Dia gemetar ketakutan dengan tatapan pria itu yang begitu tajam.

Salima mengepalkan tangan kuat-kuat, dia kesal sekali. Tapi dia harus menahan diri, sebab Rey juga menyimpan rahasianya. Hubungan mereka sudah menjadi simbiosis mutualisme secara tak sengaja.

"Zahwa, aku minta maaf ya...aku salah, aku sudah mempermalukan kamu. Niatku baik, Aku hanya ingin menunjukkan kepada Kak Raihan bahwa kamu itu bukan wanita baik-baik." Salimah mengatakan itu sambil mengelus dada dengan wajah memelas.

Astagfirullah!

Bukannya meminta maaf, wanita itu semakin menghina Zahwa. Tidak tahan lagi dengan ucapan Salimah, Amayra pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Salimah. Tangannya terangkat, lalu 1 tamparan keras mendarat di pipi Salimah.

Plakk!!

"Kamu bilang apa soal putriku?!"

Semua orang yang berada di sana terkejut, lantaran Amayra yang emosi. Zahwa dan Diana menghampiri Amayra guna menenangkannya.

"Abi...Abah, kakak...lihat...aku di pukul?" Salimah mengadu kepada keluarganya, sambil memegang pipinya.

Niat meminta maaf itu malah berakhir dengan kericuhan. Akhirnya Bram kembali menengahi semuanya. "Kalau kalian tidak tulus meminta maaf dengan keluarga kami, kenapa repot-repot datang kemari?"

Raihan yang dari tadi diam saja, akhirnya angkat bicara untuk menjelaskan situasi. "Maafkan kami om Bram, kami benar-benar tulus datang kemari untuk meminta maaf...kami tidak bermaksud untuk--"

"Alah! Minta maaf apanya? Kalian malah menghina anggota keluarga kami!" Bima kali ini yang bicara.

"Iya pak Bram, pak Bima, kami benar-benar tulus meminta maaf." ucap Iqbal yang terlihat merasa bersalah karena telah melukai hati keluarga Calabria.

"Abah...Abah tolong katakan sesuatu!" Pinta Raihan kepada ustadz Arifin agar menengahi semuanya.

"Abah pikir semuanya sudah impas, Bu Amayra menampar Salimah. Jadi anggap saja ini beres, sudahlah tak usah diperpanjang lagi." Kata ustad Arifin sambil beranjak dari tempat duduknya dengan arogan.

"Apa?!" Bram, Diana, Nilam, Amayra dan juga anggota keluarga Calabria yang lain terbelalak dengan ucapan seorang ustadz yang paham ilmu agama tapi sikapnya sama sekali tidak mencerminkan seorang pemuka agama

Ya Allah, bagaimana ini? Niatku datang kemari untuk memperbaiki hubunganku dengan Zahwa. Tapi kenapa semua malah begini? Abah dan Salimah keterlaluan!

"Jadi begini ya caranya meminta maaf keluarga ustad Arifin?" Kata Bram sarkas.

Arifin tidak banyak bicara, namun sekali bicara, bicaranya sangat pedas. Dia mengajak semua anggota keluarganya untuk pergi dari rumah itu. Akhirnya Raihan tidak tahan lagi, dia pun memberontak kepada Abah dan abinya. "Abah! Abi! Kita kesini untuk memperbaiki hubungan keluarga kita dengan keluarga Zahwa. Kenapa Abi dan Abah..."

"Raihan, tidak ada yang perlu di bicarakan lagi. Kamu tidak usah mengharapkan lagi si Zahwa, Abah sudah punya calon untuk kamu!"

"Bagus, Zahwa juga tidak mau bersama Raihan kok! Zahwa akan mempunyai calon suami yang lebih baik dari Raihan!" Kata Bima sambil tersenyum sarkas.

Zahwa dan Raihan seketika panik, mendengar perdebatan antara anggota keluarga mereka. Apalagi mereka menyinggung soal calon yang lain.

"Abah! Raihan cuma mau nikah sama Zahwa!" Tegas Raihan pada abahnya.

"Raihan, kamu mau jadi anak durhaka?!"

Keadaan mereka sudah sangat panas. Akhirnya dengan berat hati, Raihan dan keluarganya pergi dari sana. Namun sebelum naik mobil dan meninggalkan rumah itu, Raihan kembali mendekat ke arah Zahwa, dihadapan semua orang. Raihan mengecup kening Zahwa.

Cup!

Sontak saja semua orang yang melihatnya tercengang. Rey kesal melihat Raihan begitu pada Zahwa.

"Mas..." lirih Zahwa terkejut, manakala keningnya dikecup oleh Raihan.

"Kita pasti akan menikah Zahwa dan aku hanya akan menikahimu..." ucapnya tulus, lalu berlalu pergi dari sana.

Zahwa menahan Raihan dengan mata berkaca-kaca, dia memang masih memiliki perasaan cinta yang besar untuk Raihan. Keduanya masih saling mencintai, akan tetapi bagaimana dengan keluarga mereka? Akankah hubungan dua keluarga yang telah hancur ini bisa kembali menyatu?

"Tidak! Zahwa tidak akan pernah menikah dengan kamu, Raihan!" Seru Amayra yang hatinya sudah begitu terluka, karena mendapatkan hinaan dari keluarga Raihan.

Raihan masuk ke dalam mobil, dia berpura-pura tidak mendengar ucapan Amayra. Pria itu menangis, mengapa hubungannya dan Zahwa jadi seperti ini?

...****...

Hai Readers! Author mau up lagi, berhubung ini hari Senin... boleh dong author minta vote, atau gift nya 😘😘😁🙏

Terpopuler

Comments

Dirmayanti Maryam

Dirmayanti Maryam

jgn pernh menikah jk tdk mendpt restu dri org tua sdh byk aq liat di dpn mta, ujung²nya akn berantakn

2022-10-11

1

Vita Zhao

Vita Zhao

arifin tak pantas disebut orang yang paham agama🤬.

miris sekali nasib hubungan zahwa dan raihan🥺

2022-08-26

1

Tiahsutiah

Tiahsutiah

bagus Amaira keputusan mu sdh tepat jngan sampe zahwa menikah dengan raihan karna pasti d poligami

2022-08-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Lupakan Zahwa
2 Bab 2. Batalnya pernikahan
3 Bab 3. Kekecewaan
4 Bab 4. Abiku tak setuju
5 Bab 5. Rasa tak biasa
6 Bab 6. Alasan Rey
7 Bab 7. Zahwa patah hati
8 Bab 8. Kasih Sayang Rey
9 Bab 9. Gemasnya Zahwa
10 Bab 10. Berujung Ricuh
11 Bab 11. Lakukan saja poligami!
12 Bab 12. Apa salahku?
13 Bab 13. Nitizen maha benar
14 Bab 14. Awal mula jatuh cinta
15 Bab 15. Ingkar janji
16 Bab 16. Emosi Rey
17 Bab 17. Bodoh! Orang itu kamu
18 Bab 18. Ksatria kuda putih
19 Bab 19. Kecewanya Zahwa
20 Bab 20. Penjelasan Raihan
21 Bab 21. Kejepit pintu mobil
22 Bab 22. Alasan Salimah
23 Bab 23. Tumben marah?
24 Bab 24. Sindiran Raihan
25 Bab 25. Cinta sejati hanya sekali
26 Bab 26. Pilihan Raihan
27 Bab 27. Berita duka
28 Bab 28. Raihan sudah menikah
29 Bab 29. Selamat untuk kalian
30 Bab 30. Piktor
31 Bab 31. Usaha dan doa
32 Bab 32. Urusan kita sudah selesai, mas
33 Bab 33. Penyesalan Zainab
34 Bab 34. Uangku uangmu juga
35 Bab 35. Peka lah Zahwa
36 Bab 36. Pergi kemah
37 Bab 37. Penolakan
38 Bab 38. Jatuh dari tebing
39 Bab 39. Zahwa hilang
40 Bab 40. Syukurlah Tarzania
41 Bab 41. Demi Zahwa
42 Bab 42. Aku cinta kamu Zahwa
43 Bab 43. Rey nekat
44 Bab 44. Apa kalian bertengkar?
45 Bab 45. Kita bukan saudara lagi
46 Bab 46. Ikuti kata hati kamu
47 Bab 47. Kecurigaan Selina
48 Bab 48. Ini tidak boleh terjadi
49 Bab 49. Bertambah satu dukungan
50 Bab 50. Modus dua pria
51 Bab 51. Suntik menyuntik
52 Bab 52. Jadi keluarga Calabria?
53 Bab 53. Trik tarik ulur
54 Bab 54. Akhirnya...
55 Bab 55. Bukan cinta terlarang
56 Bab 56. Drama Salimah, Aini kesal
57 Bab 57. Hadiah untuk Zahwa
58 Bab 58. Calon istriku, Zahwa
59 Bab 59. Coret aku
60 Bab 60. Sabar sebentar lagi
61 Bab 61. Calon imamku
62 Bab 62. Otw kondangan?
63 Bab 63. Status FB dan move on
64 Bab 64. Patah hati dan Kasmaran
65 Bab 65. Kamu gak bisa tidur sayang?
66 Bab 66. Bidadari surgaku
67 Bab 67. Salah tingkah
68 Bab 68. Khitbah
69 Bab 69. Tak sabar menantikan hari itu
70 Bab 70. Zayn cemburu
71 Bab 71. Salimah marah
72 Bab 72. Jalan diatas kaca
73 Bab 73. Ingin cepat hamil
74 Bab 74. Aku menunggumu kak
75 Bab 75. Tawaran perjodohan
76 Bab 76. Kurang gercep
77 Bab 77. Rey marah
78 Bab 78. Kebohongan terbongkar
79 Bab 79. Pernikahan Rey Zahwa (1)
80 Bab 80. Pernikahan Rey Zahwa (Sah)
81 Bab 81. Semoga bahagia
82 Bab 82. Mimpi jadi nyata
83 Bab 83. Penyatuan
84 Bab 84. Memilih merahasiakan
85 Bab 85. Bulan madu ke Korea (1)
86 Bab 86. Bulan madu ke Korea (part 2)
87 Bab 87. Taman danau Ilsan
88 Bab 88. Foto bareng Opa
89 Bab 89. Pesan Rekaman suara
90 Bab 90. Perang dingin
91 Bab 91. Permintaan maaf
92 Bab 92. Jangan lama-lama ngambeknya
93 Bab 93. Bad mood
94 Bab 94. Belum tiga hari
95 Bab 95. Kesabaran Rey
96 Bab 96. Makasih Nemo sayang
97 Bab 97. Wanita bercadar
98 Bab 98. Ditusuk
99 Bab 99. Penolong Zahwa
100 Bab 100. Selina menangis
101 Bab 101. Pergilah dari hidupku
102 Bab 102. Acara syukuran
103 Bab 103. Selamat garis dua
104 Bab 104. Bau parfum wanita
105 Bab 105. Bumil ngambek
106 Bab 106. Melabrak Rivano Irfan
107 Bab 107. Gegabah
108 Bab 108. Kekecewaan keluarga
109 Bab 109. Meminta pertanggungjawaban
110 Bab 110. Tidak mau menikah
111 Bab 111. Cerita malaikat tak bersayap
112 Bab 112. Apa ini karmaku?
113 Bab 113. Semangat Selina
114 Bab 114. Irfan meminta maaf
115 Bab 115. Menolak digugurkan
116 Bab 116. Pertolongan Attar
117 Bab 117. Innalilahi...
118 Bab 118. Semua sayang Selina
119 Bab 119. Akhir Rivano
120 Bab 120. Akhirnya siuman
121 Bab 121. Perubahan Selina
122 Bab 122. Sah juga
123 Bab 123. Malam pertama Aini Zayn
124 Bab 124. Selina pergi
125 Bab 125. Welcome baby (End)
126 Novel baru, baca penting!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1. Lupakan Zahwa
2
Bab 2. Batalnya pernikahan
3
Bab 3. Kekecewaan
4
Bab 4. Abiku tak setuju
5
Bab 5. Rasa tak biasa
6
Bab 6. Alasan Rey
7
Bab 7. Zahwa patah hati
8
Bab 8. Kasih Sayang Rey
9
Bab 9. Gemasnya Zahwa
10
Bab 10. Berujung Ricuh
11
Bab 11. Lakukan saja poligami!
12
Bab 12. Apa salahku?
13
Bab 13. Nitizen maha benar
14
Bab 14. Awal mula jatuh cinta
15
Bab 15. Ingkar janji
16
Bab 16. Emosi Rey
17
Bab 17. Bodoh! Orang itu kamu
18
Bab 18. Ksatria kuda putih
19
Bab 19. Kecewanya Zahwa
20
Bab 20. Penjelasan Raihan
21
Bab 21. Kejepit pintu mobil
22
Bab 22. Alasan Salimah
23
Bab 23. Tumben marah?
24
Bab 24. Sindiran Raihan
25
Bab 25. Cinta sejati hanya sekali
26
Bab 26. Pilihan Raihan
27
Bab 27. Berita duka
28
Bab 28. Raihan sudah menikah
29
Bab 29. Selamat untuk kalian
30
Bab 30. Piktor
31
Bab 31. Usaha dan doa
32
Bab 32. Urusan kita sudah selesai, mas
33
Bab 33. Penyesalan Zainab
34
Bab 34. Uangku uangmu juga
35
Bab 35. Peka lah Zahwa
36
Bab 36. Pergi kemah
37
Bab 37. Penolakan
38
Bab 38. Jatuh dari tebing
39
Bab 39. Zahwa hilang
40
Bab 40. Syukurlah Tarzania
41
Bab 41. Demi Zahwa
42
Bab 42. Aku cinta kamu Zahwa
43
Bab 43. Rey nekat
44
Bab 44. Apa kalian bertengkar?
45
Bab 45. Kita bukan saudara lagi
46
Bab 46. Ikuti kata hati kamu
47
Bab 47. Kecurigaan Selina
48
Bab 48. Ini tidak boleh terjadi
49
Bab 49. Bertambah satu dukungan
50
Bab 50. Modus dua pria
51
Bab 51. Suntik menyuntik
52
Bab 52. Jadi keluarga Calabria?
53
Bab 53. Trik tarik ulur
54
Bab 54. Akhirnya...
55
Bab 55. Bukan cinta terlarang
56
Bab 56. Drama Salimah, Aini kesal
57
Bab 57. Hadiah untuk Zahwa
58
Bab 58. Calon istriku, Zahwa
59
Bab 59. Coret aku
60
Bab 60. Sabar sebentar lagi
61
Bab 61. Calon imamku
62
Bab 62. Otw kondangan?
63
Bab 63. Status FB dan move on
64
Bab 64. Patah hati dan Kasmaran
65
Bab 65. Kamu gak bisa tidur sayang?
66
Bab 66. Bidadari surgaku
67
Bab 67. Salah tingkah
68
Bab 68. Khitbah
69
Bab 69. Tak sabar menantikan hari itu
70
Bab 70. Zayn cemburu
71
Bab 71. Salimah marah
72
Bab 72. Jalan diatas kaca
73
Bab 73. Ingin cepat hamil
74
Bab 74. Aku menunggumu kak
75
Bab 75. Tawaran perjodohan
76
Bab 76. Kurang gercep
77
Bab 77. Rey marah
78
Bab 78. Kebohongan terbongkar
79
Bab 79. Pernikahan Rey Zahwa (1)
80
Bab 80. Pernikahan Rey Zahwa (Sah)
81
Bab 81. Semoga bahagia
82
Bab 82. Mimpi jadi nyata
83
Bab 83. Penyatuan
84
Bab 84. Memilih merahasiakan
85
Bab 85. Bulan madu ke Korea (1)
86
Bab 86. Bulan madu ke Korea (part 2)
87
Bab 87. Taman danau Ilsan
88
Bab 88. Foto bareng Opa
89
Bab 89. Pesan Rekaman suara
90
Bab 90. Perang dingin
91
Bab 91. Permintaan maaf
92
Bab 92. Jangan lama-lama ngambeknya
93
Bab 93. Bad mood
94
Bab 94. Belum tiga hari
95
Bab 95. Kesabaran Rey
96
Bab 96. Makasih Nemo sayang
97
Bab 97. Wanita bercadar
98
Bab 98. Ditusuk
99
Bab 99. Penolong Zahwa
100
Bab 100. Selina menangis
101
Bab 101. Pergilah dari hidupku
102
Bab 102. Acara syukuran
103
Bab 103. Selamat garis dua
104
Bab 104. Bau parfum wanita
105
Bab 105. Bumil ngambek
106
Bab 106. Melabrak Rivano Irfan
107
Bab 107. Gegabah
108
Bab 108. Kekecewaan keluarga
109
Bab 109. Meminta pertanggungjawaban
110
Bab 110. Tidak mau menikah
111
Bab 111. Cerita malaikat tak bersayap
112
Bab 112. Apa ini karmaku?
113
Bab 113. Semangat Selina
114
Bab 114. Irfan meminta maaf
115
Bab 115. Menolak digugurkan
116
Bab 116. Pertolongan Attar
117
Bab 117. Innalilahi...
118
Bab 118. Semua sayang Selina
119
Bab 119. Akhir Rivano
120
Bab 120. Akhirnya siuman
121
Bab 121. Perubahan Selina
122
Bab 122. Sah juga
123
Bab 123. Malam pertama Aini Zayn
124
Bab 124. Selina pergi
125
Bab 125. Welcome baby (End)
126
Novel baru, baca penting!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!