Bab 9. Gemasnya Zahwa

...🍀🍀🍀...

"Eh! Zahwa, kamu gak apa-apa?" Nilam menghampiri Zahwa yang jatuh dengan terduduk. Dia merasa bersalah karena sudah mengagetkan mereka berdua yang sedang makan di dapur.

"Aduh...sakit, Oma..." rintih Zahwa yang akan berpegangan pada Nilam.

"Maaf ya...Oma gak sengaja ngagetin kalian berdua. Lagian sih kamu Rey! Kok kamu dorong Zahwa?" Nilam menatap Rey, memang benar pria itu yang mendorong Zahwa.

Reaksinya memang berlebihan karena dia takut kalau semua orang tau perasaannya pada Zahwa. Dia punya niat untuk mengatakan perasaannya tapi bukan sekarang, itu untuk nanti dan di saat yang tepat.

Rey langsung menarik Zahwa dengan kedua tangan kekarnya, dia menatap cemas pada gadis berhijab merah itu. Zahwa sudah berdiri dengan sedikit membungkuk. "Hiss..."

"Kenapa? Mana yang sakit? Sini aku periksa..."

"Jangan kak...aduh..." rintih gadis itu meringis.

"Rey, coba kamu periksa apa Zahwa ada Alika dimana gitu? Kamu dorong dia keras banget loh!" Kata Nilam cemas pada cucu perempuannya itu.

"Zahwa, mana yang sakit? Sini biar aku elus, eh salah---aku periksa ya?"

"Ish...kak Rey mesum ah!"

"Eh, kok aku malah dibilang mesum sih?" Rey dan Nilam terheran heran mendengar ucapan Zahwa yang mengatai Rey mesum.

"Mungkin punggungnya, Rey.." tuduh Nilam seraya melirik ke punggung Zahwa.

Rey hendak menyentuh punggung Zahwa, maksudnya baik untuk melihat apa ada yang luka atau keseleo. Namun, saat akan menyentuh gadis itu. Dengan cepat Zahwa menampik tangan Rey. "Bukan punggung kak, tapi pantatku yang sakit! Pantat!" Zahwa kesal.

Oma dan kakak sepupunya itu langsung terdiam dengan wajah merah, terutama Rey. Pipinya yang berwarna putih bersih itu kini memiliki warna merah seperti memakai pemerah pipi.

"Pantat?" gumam Rey.

Zahwa segera berlari dari sana dengan terburu-buru sambil memegang pantatnya, dia naik ke kamarnya yang ada di lantai dua. Nilam langsung tertawa melihat Zahwa yang malu-malu dan tampak menggemaskan di matanya. "Ya ampun, anak itu... PFut...selalu saja deh bikin gemas."

"Iya Oma, dia imut banget kan?"

Nilam mengangguk dan tersenyum, dia membenarkan ucapan Rey tentang Zahwa. "Oh ya Rey, kamu kan yang paling dekat dengan Zahwa dari kecil. Jadi kamu bisa kan menghibur Zahwa? Dia baru saja mengalami hal yang buruk dan menyakitkan. Oma gak mau dia sedih terus."

"Iya Oma,"

Pasti Oma, Rey pasti akan membuat Zahwa kembali tersenyum dan Rey akan membuat Zahwa bahagia. ucapnya tulus dalam hati.

"Eh...Oma sepertinya salah minta sama kamu ya? Setelah dipikir-pikir bukannya udah ini kamu mau balik ke Singapore?" Nilam ingat bahwa Rey sebelumnya tinggal di Singapura untuk urusan bisnis dan dia kembali ke Jakarta hanya karena pernikahan Zahwa.

"Nggak Oma, urusan Singapore udah beres. Rey akan kembali mengurus perusahaan yang ada di Jakarta."

Tentu aku harus disini, Oma. Aku akan melakukan perjuangan cinta.

"Alhamdulillah...Oma senang banget karena kamu kembali ke rumah ini lagi." Nilam merangkul tubuh cucunya itu dengan penuh kasih sayang.

"Wah...ada apa ini? Kenapa mama sama Rey udah ada di dapur pagi-pagi begini?" Tanya Amayra yang baru saja keluar dari kamarnya, dia berniat untuk memasak sarapan. Walau hatinya masih galau karena kejadian kemarin.

"Hehe gak apa-apa, lagi lihat gemesnya Zahwa barusan." Nilam terkekeh seraya menatap menantunya itu.

Kening Amayra berkerut. "Apa? Gemesnya Zahwa?"

"Iya, tadi karena Rey dia bisa kembali tersenyum dan gemesin banget, May." celetuk Nilam seraya menatap Rey yang tersenyum.

Rey memang selalu menjadi penyejuk di rumah ini, sejak kehadirannya dalam keluarga ini. Dia bahkan selalu bisa membuat Zahwa tertawa, menjaga Zahwa dan Zayn...orangnya dewasa dan bisa diandalkan. Batin Amayra bangga pada Rey.

"Makasih ya Rey, kamu emang kakak yang baik! Tante minta bantuannya ya, tolong hibur Zahwa dan buat dia melupakan semua kenangan buruknya." ucap Amayra seraya menepuk bahu Rey.

"Iya tante, insyaallah...Rey usahakan." Rey menganggukkan kepala.

Amayra dan Nilam tersenyum pada Rey.

*****

Siang itu, Zahwa sedang mengemasi barang-barangnya. Dia, saudara kembar dan juga ibunya sudah berunding akan kembali ke rumah lama mereka. Memang mereka hanya sementara saja tinggal di rumah besar itu, tadinya sampai pernikahan Zahwa selesai dan Raihan membawa Zahwa pergi dari sana.

Namun rencana hanya rencana, pernikahan itu sudah gagal. Yang ada hanya hancurnya hati yang menghantam perasaan Zahwa juga semua anggota keluarga Calabria. Satu hal lagi, Zayn mengatakan bahwa foto-foto Zahwa adalah asli dan bukan editan. Foto itu diambil di kamar Zahwa. Siapakah yang melakukannya? Mereka tidak tahu, teman Zayn yang ahli teknologi saja tak tahu. Mungkin hanya Salima saja yang tau orangnya.

Ketika Zahwa selesai berkemas, dia melihat Rey berada di ambang pintu. "Nemo, apa pantatmu masih sakit?" Goda Rey yang sontak saja membuat Zahwa malu dan tersenyum.

"Ih! Kakak apaan sih?" bibir Zahwa mengerucut.

"Oh ya, kamu mau pulang ya?" Tanya Rey melihat Zahwa sudah menggandeng tas gendong nya.

"Iya kak, aku mau pulang. Terus udah ini--"

"Kak!" Selina tiba-tiba datang dan menghampiri Zahwa di kamar itu.

"Selina, ada apa? Kok kamu ngos-ngosan gitu sih?" Tanya Rey heran melihat adiknya begitu.

"Itu...kak...kak Raihan, ustad Iqbal, ustadz Arifin sama kak Salima ada di bawah!" Ucap Selina terburu-buru.

Zahwa dan Rey saling melirik satu sama lain, ada rasa tidak senang mendengar kedatangan keluarga Raihan kesana. Rasa tidak senang di hati Zahwa dan Rey, mungkin rasa marah.

...*****...

Terpopuler

Comments

Dirmayanti Maryam

Dirmayanti Maryam

klo mau maafkn kluarga rehan dan reyhan tak apa ttpi utk menikah dg reyhan tdk usah krn nnt nya dy akn mengikuti kemauan ortu.y utk dinikahkn lgi dg wanita lain jgn pernh mau dimadu jk wanita tdk punya kesalahan atw kekurangan dl hal berumah tangga krn poligami it sm sj dg perselingkuhan yg dilegalkan🙂

2022-10-11

1

lina

lina

ada rasa m ank u s zahwa

2022-09-21

1

lina

lina

org jatoh d kata gemes 🙈🙈🙈🙈

2022-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Lupakan Zahwa
2 Bab 2. Batalnya pernikahan
3 Bab 3. Kekecewaan
4 Bab 4. Abiku tak setuju
5 Bab 5. Rasa tak biasa
6 Bab 6. Alasan Rey
7 Bab 7. Zahwa patah hati
8 Bab 8. Kasih Sayang Rey
9 Bab 9. Gemasnya Zahwa
10 Bab 10. Berujung Ricuh
11 Bab 11. Lakukan saja poligami!
12 Bab 12. Apa salahku?
13 Bab 13. Nitizen maha benar
14 Bab 14. Awal mula jatuh cinta
15 Bab 15. Ingkar janji
16 Bab 16. Emosi Rey
17 Bab 17. Bodoh! Orang itu kamu
18 Bab 18. Ksatria kuda putih
19 Bab 19. Kecewanya Zahwa
20 Bab 20. Penjelasan Raihan
21 Bab 21. Kejepit pintu mobil
22 Bab 22. Alasan Salimah
23 Bab 23. Tumben marah?
24 Bab 24. Sindiran Raihan
25 Bab 25. Cinta sejati hanya sekali
26 Bab 26. Pilihan Raihan
27 Bab 27. Berita duka
28 Bab 28. Raihan sudah menikah
29 Bab 29. Selamat untuk kalian
30 Bab 30. Piktor
31 Bab 31. Usaha dan doa
32 Bab 32. Urusan kita sudah selesai, mas
33 Bab 33. Penyesalan Zainab
34 Bab 34. Uangku uangmu juga
35 Bab 35. Peka lah Zahwa
36 Bab 36. Pergi kemah
37 Bab 37. Penolakan
38 Bab 38. Jatuh dari tebing
39 Bab 39. Zahwa hilang
40 Bab 40. Syukurlah Tarzania
41 Bab 41. Demi Zahwa
42 Bab 42. Aku cinta kamu Zahwa
43 Bab 43. Rey nekat
44 Bab 44. Apa kalian bertengkar?
45 Bab 45. Kita bukan saudara lagi
46 Bab 46. Ikuti kata hati kamu
47 Bab 47. Kecurigaan Selina
48 Bab 48. Ini tidak boleh terjadi
49 Bab 49. Bertambah satu dukungan
50 Bab 50. Modus dua pria
51 Bab 51. Suntik menyuntik
52 Bab 52. Jadi keluarga Calabria?
53 Bab 53. Trik tarik ulur
54 Bab 54. Akhirnya...
55 Bab 55. Bukan cinta terlarang
56 Bab 56. Drama Salimah, Aini kesal
57 Bab 57. Hadiah untuk Zahwa
58 Bab 58. Calon istriku, Zahwa
59 Bab 59. Coret aku
60 Bab 60. Sabar sebentar lagi
61 Bab 61. Calon imamku
62 Bab 62. Otw kondangan?
63 Bab 63. Status FB dan move on
64 Bab 64. Patah hati dan Kasmaran
65 Bab 65. Kamu gak bisa tidur sayang?
66 Bab 66. Bidadari surgaku
67 Bab 67. Salah tingkah
68 Bab 68. Khitbah
69 Bab 69. Tak sabar menantikan hari itu
70 Bab 70. Zayn cemburu
71 Bab 71. Salimah marah
72 Bab 72. Jalan diatas kaca
73 Bab 73. Ingin cepat hamil
74 Bab 74. Aku menunggumu kak
75 Bab 75. Tawaran perjodohan
76 Bab 76. Kurang gercep
77 Bab 77. Rey marah
78 Bab 78. Kebohongan terbongkar
79 Bab 79. Pernikahan Rey Zahwa (1)
80 Bab 80. Pernikahan Rey Zahwa (Sah)
81 Bab 81. Semoga bahagia
82 Bab 82. Mimpi jadi nyata
83 Bab 83. Penyatuan
84 Bab 84. Memilih merahasiakan
85 Bab 85. Bulan madu ke Korea (1)
86 Bab 86. Bulan madu ke Korea (part 2)
87 Bab 87. Taman danau Ilsan
88 Bab 88. Foto bareng Opa
89 Bab 89. Pesan Rekaman suara
90 Bab 90. Perang dingin
91 Bab 91. Permintaan maaf
92 Bab 92. Jangan lama-lama ngambeknya
93 Bab 93. Bad mood
94 Bab 94. Belum tiga hari
95 Bab 95. Kesabaran Rey
96 Bab 96. Makasih Nemo sayang
97 Bab 97. Wanita bercadar
98 Bab 98. Ditusuk
99 Bab 99. Penolong Zahwa
100 Bab 100. Selina menangis
101 Bab 101. Pergilah dari hidupku
102 Bab 102. Acara syukuran
103 Bab 103. Selamat garis dua
104 Bab 104. Bau parfum wanita
105 Bab 105. Bumil ngambek
106 Bab 106. Melabrak Rivano Irfan
107 Bab 107. Gegabah
108 Bab 108. Kekecewaan keluarga
109 Bab 109. Meminta pertanggungjawaban
110 Bab 110. Tidak mau menikah
111 Bab 111. Cerita malaikat tak bersayap
112 Bab 112. Apa ini karmaku?
113 Bab 113. Semangat Selina
114 Bab 114. Irfan meminta maaf
115 Bab 115. Menolak digugurkan
116 Bab 116. Pertolongan Attar
117 Bab 117. Innalilahi...
118 Bab 118. Semua sayang Selina
119 Bab 119. Akhir Rivano
120 Bab 120. Akhirnya siuman
121 Bab 121. Perubahan Selina
122 Bab 122. Sah juga
123 Bab 123. Malam pertama Aini Zayn
124 Bab 124. Selina pergi
125 Bab 125. Welcome baby (End)
126 Novel baru, baca penting!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1. Lupakan Zahwa
2
Bab 2. Batalnya pernikahan
3
Bab 3. Kekecewaan
4
Bab 4. Abiku tak setuju
5
Bab 5. Rasa tak biasa
6
Bab 6. Alasan Rey
7
Bab 7. Zahwa patah hati
8
Bab 8. Kasih Sayang Rey
9
Bab 9. Gemasnya Zahwa
10
Bab 10. Berujung Ricuh
11
Bab 11. Lakukan saja poligami!
12
Bab 12. Apa salahku?
13
Bab 13. Nitizen maha benar
14
Bab 14. Awal mula jatuh cinta
15
Bab 15. Ingkar janji
16
Bab 16. Emosi Rey
17
Bab 17. Bodoh! Orang itu kamu
18
Bab 18. Ksatria kuda putih
19
Bab 19. Kecewanya Zahwa
20
Bab 20. Penjelasan Raihan
21
Bab 21. Kejepit pintu mobil
22
Bab 22. Alasan Salimah
23
Bab 23. Tumben marah?
24
Bab 24. Sindiran Raihan
25
Bab 25. Cinta sejati hanya sekali
26
Bab 26. Pilihan Raihan
27
Bab 27. Berita duka
28
Bab 28. Raihan sudah menikah
29
Bab 29. Selamat untuk kalian
30
Bab 30. Piktor
31
Bab 31. Usaha dan doa
32
Bab 32. Urusan kita sudah selesai, mas
33
Bab 33. Penyesalan Zainab
34
Bab 34. Uangku uangmu juga
35
Bab 35. Peka lah Zahwa
36
Bab 36. Pergi kemah
37
Bab 37. Penolakan
38
Bab 38. Jatuh dari tebing
39
Bab 39. Zahwa hilang
40
Bab 40. Syukurlah Tarzania
41
Bab 41. Demi Zahwa
42
Bab 42. Aku cinta kamu Zahwa
43
Bab 43. Rey nekat
44
Bab 44. Apa kalian bertengkar?
45
Bab 45. Kita bukan saudara lagi
46
Bab 46. Ikuti kata hati kamu
47
Bab 47. Kecurigaan Selina
48
Bab 48. Ini tidak boleh terjadi
49
Bab 49. Bertambah satu dukungan
50
Bab 50. Modus dua pria
51
Bab 51. Suntik menyuntik
52
Bab 52. Jadi keluarga Calabria?
53
Bab 53. Trik tarik ulur
54
Bab 54. Akhirnya...
55
Bab 55. Bukan cinta terlarang
56
Bab 56. Drama Salimah, Aini kesal
57
Bab 57. Hadiah untuk Zahwa
58
Bab 58. Calon istriku, Zahwa
59
Bab 59. Coret aku
60
Bab 60. Sabar sebentar lagi
61
Bab 61. Calon imamku
62
Bab 62. Otw kondangan?
63
Bab 63. Status FB dan move on
64
Bab 64. Patah hati dan Kasmaran
65
Bab 65. Kamu gak bisa tidur sayang?
66
Bab 66. Bidadari surgaku
67
Bab 67. Salah tingkah
68
Bab 68. Khitbah
69
Bab 69. Tak sabar menantikan hari itu
70
Bab 70. Zayn cemburu
71
Bab 71. Salimah marah
72
Bab 72. Jalan diatas kaca
73
Bab 73. Ingin cepat hamil
74
Bab 74. Aku menunggumu kak
75
Bab 75. Tawaran perjodohan
76
Bab 76. Kurang gercep
77
Bab 77. Rey marah
78
Bab 78. Kebohongan terbongkar
79
Bab 79. Pernikahan Rey Zahwa (1)
80
Bab 80. Pernikahan Rey Zahwa (Sah)
81
Bab 81. Semoga bahagia
82
Bab 82. Mimpi jadi nyata
83
Bab 83. Penyatuan
84
Bab 84. Memilih merahasiakan
85
Bab 85. Bulan madu ke Korea (1)
86
Bab 86. Bulan madu ke Korea (part 2)
87
Bab 87. Taman danau Ilsan
88
Bab 88. Foto bareng Opa
89
Bab 89. Pesan Rekaman suara
90
Bab 90. Perang dingin
91
Bab 91. Permintaan maaf
92
Bab 92. Jangan lama-lama ngambeknya
93
Bab 93. Bad mood
94
Bab 94. Belum tiga hari
95
Bab 95. Kesabaran Rey
96
Bab 96. Makasih Nemo sayang
97
Bab 97. Wanita bercadar
98
Bab 98. Ditusuk
99
Bab 99. Penolong Zahwa
100
Bab 100. Selina menangis
101
Bab 101. Pergilah dari hidupku
102
Bab 102. Acara syukuran
103
Bab 103. Selamat garis dua
104
Bab 104. Bau parfum wanita
105
Bab 105. Bumil ngambek
106
Bab 106. Melabrak Rivano Irfan
107
Bab 107. Gegabah
108
Bab 108. Kekecewaan keluarga
109
Bab 109. Meminta pertanggungjawaban
110
Bab 110. Tidak mau menikah
111
Bab 111. Cerita malaikat tak bersayap
112
Bab 112. Apa ini karmaku?
113
Bab 113. Semangat Selina
114
Bab 114. Irfan meminta maaf
115
Bab 115. Menolak digugurkan
116
Bab 116. Pertolongan Attar
117
Bab 117. Innalilahi...
118
Bab 118. Semua sayang Selina
119
Bab 119. Akhir Rivano
120
Bab 120. Akhirnya siuman
121
Bab 121. Perubahan Selina
122
Bab 122. Sah juga
123
Bab 123. Malam pertama Aini Zayn
124
Bab 124. Selina pergi
125
Bab 125. Welcome baby (End)
126
Novel baru, baca penting!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!