...🍀🍀🍀...
Zahwa dan Raihan masih bicara berdua di taman, sepertinya pembicaraan mereka tidak berakhir dengan baik. Manakala ada butiran kristal yang jatuh membasahi wajah cantik Zahwa. "Dek...aku akan bicara sama Abah dan abiku, aku akan meyakinkan mereka. Tunggu aku ya Zahwa..." ucap Raihan yang lalu memegang tangan Zahwa.
Zahwa yang sakit hati dan sadar diri, langsung menepis tangan Raihan. "Astagfirullah, Mas...jangan sentuh aku. Kita bukan muhrim."
"Zahwa...." lirih Raihan saat melihat Zahwa menangis.
"Mas...aku ingin sendirian, kumohon Mas. Kita jangan bicara dulu untuk sementara waktu ya," ucap Zahwa seraya memohon pada Raihan. Hatinya saat ini belum bisa menerima apapun yang berat. Cukup tadi pagi dia mendapatkan penghinaan.
Dia sakit hati dengan Raihan juga keluarganya yang sudah membuat keluarganya malu. Wajar bila manusia punya rasa marah, kecewa dan ada batas kesabarannya.
"Baiklah, mungkin kamu emang butuh waktu sendiri dulu...nanti Abah sama abiku, juga Salima--akan datang kesini." Kata Raihan sedih. "Zahwa aku minta maaf ya? Aku minta maaf...." sambungnya dengan tatapan penuh penyesalan.
Zahwa, tunggu aku...aku akan yakinkan semua keluargaku. Aku akan kembali dan menikahimu.
Zahwa tidak bisa bicara apa-apa mendengar kata maaf Raihan yang malah membuatnya semakin sakit hati.
"Kamu jangan lupa makan dan shalat, perbanyak istirahat...aku pulang ya dek, Assalamualaikum." Terlihat cinta di mata Raihan untuk Zahwa, cinta yang tidak sederhana. Namun disana juga terlihat rasa bersalah.
"Waalaikumsalam." jawab Zahwa dengan buang muka.
"Dek, kamu jangan nangis terus ya...jangan buat hatiku gak tenang," ucap Raihan pelan, mengingatkan.
Tidak ada jawaban dari Zahwa, kemudian Raihan berlalu pergi dari sana. Tak lupa dia meminta maaf kepada semua anggota keluarga Calabria, terutama Amayra yang juga disakiti hatinya oleh keluarganya sendiri. Mereka tidak ada yang menjawab maaf dari Raihan, wajar jika mereka masih terluka dengan sikap Raihan dan keluarganya.
"Zahwa!" panggil kedua omnya cemas, melihat Zahwa masuk ke dalam rumah. Dengan mata merah penuh luka, tak bisa dia sembunyikannya.
"Semuanya...maaf ya, Zahwa udah bikin malu kalian. Maafin Zahwa." Zahwa mengatupkan tangannya seraya menundukkan kepala dan memohon maaf pada semua keluarganya. Karena dirinya semua orang di sana malu.
"Kamu ngomong apa sih, sayang? Kenapa kamu yang minta maaf? Kamu gak salah kok..." kata Nilam sambil merangkul tubuh Zahwa. Sama sekali dia tidak menyalahkan Zahwa atas semua yang terjadi hari ini.
"Iya, mereka aja tuh yang keterlaluan sama kamu." Kata Bima pada keponakannya.
"Zahwa, kamu tenang aja...aku udah suruh temenku yang ahli dalam bidang teknologi buat nyelidikin foto itu!" kata Zayn sambil tersenyum, seraya menghibur saudara kembarnya.
"Iya kak, makasih." jawab Zahwa dengan suara lemas.
Semua orang berusaha menghibur Zahwa, tapi gadis itu tidak banyak bicara, dia melenggang kembali ke kamarnya dengan langkah gontai. Dia yang selalu ceria dan tegar, kini merasakan bagaimana rasanya patah hati. Malu, kecewa, sedih, harapannya tentang rumah tangga indah bersama Raihan hancur sudah.
Begitu sampai di dekat kamarnya di lantai dua rumah itu, dia berpapasan dengan Rey. "Zahwa...kamu gak apa-apa?"
"Kak...." lirih Zahwa yang lalu memeluk Rey, dia mengadu pada kakaknya itu. Tentang rasa sakit hati yang dia rasakan. "Kak...sebenarnya siapa yang sudah melakukan semua ini kak? Kenapa orang itu jahat sekali memfitnahku?!"
"Em...Nemo, udah ya jangan nangis lagi. Mending kamu istirahat ya, ah atau kamu mau makan eskrim sama kakak?" tawar Rey yang berupaya untuk membujuk Zahwa agar tak sedih lagi.
Ya Allah, sungguh aku tidak tahan melihat air matanya. Kenapa aku melakukan hal sebodoh itu?
Zahwa menarik nafas panjang lalu bicara, "Gak kak! Aku belum selesai ngomong! Siapapun yang melakukan ini, aku benci sama dia...aku harap dia mendapatkan balasan atas semua yang kuterima saat ini!"
Rey menelan ludah mendengar ucapan Zahwa yang membuat dirinya tak nyaman. Ya, dia lah dalang di balik semua duka gadis itu.
Zahwa...semoga kelak kamu tak membenciku. Semoga Salima bisa menjaga rahasia ini dan jangan sampai kamu tau.
*****
Keesokan harinya, di kala waktu subuh. Bram dan Diana terbangunkan manakala
terdengar suara lantunan ayat suci Alquran yang mengalun merdu berasal dari kamar Zahwa.
Alquran merupakan pedoman yang paling mulia bagi setiap muslim. Di dalamnya terkandung petunjuk untuk umat Islam, termasuk juga surat penenang hati bagi seseorang yang sedang merasakan kegelisahan atau keragun dalam hidupnya. Ya, inilah yang selalu di lakukan Zahwa dalam setiap keadaan, apalagi dalam keadaan gelisah seperti ini. Zahwa terdengar membacakan surat Al insyirah.
Allah SWT memberikan keyakinan pada Nabi Muhammad SAW bahwa dalam kesulitan, akan selalu dibarengi dengan kemudahan. Ini bahkan disebutkan dalam salah satu surat penenang hati dalam Alquran, yakni surat Al-Insyirah. Surat yang berisi 8 ayat ini turun sebagai pelipur lara bagi Nabi Muhammad SAW dari Allah SWT. Saat itu, beliau sedang menghadapi pertentangan keras dari kaumnya. Dengan turunnya surat ini, Allah SWT melapangkan hatinya yang tadinya sedang sempit karena tertimpa tekanan berat.
"Shadaqallohul adzim..." Zahwa menutup Al Qur'an nya setelah selesai membaca. Dia menangis sambil bersujud. Meminta diberikan yang terbaik oleh Allah SWT.
Bram dan Diana merasa sedih melihat keponakan mereka yang berusaha tegar menghadapi semua masalahnya. Apalagi gagalnya pernikahan, membuat orang meragukan kesuciannya.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
manisa
patah hati
2023-06-27
0
guntur 1609
wah gak benar juga si rey..dia bersaing gak sehat. tapi dibalik tu juga akhirnya kedok keluarga iqbal terbongkar juga. namnya juga alim tapi bobrok juga prilaku keluarganya
2023-05-30
1
Ramadhani Kania
q berhrp nanti jodohnya Zahwa,bukan Rayndra/Raihan...krn mrk berdua gk pantez dpt berlian....
2023-04-19
0