Bismillahirrahmanirrahim...jangan lupa ya, komen, like, vote dan giftnya biar author semangat up! 😍😍🙏
...🍀🍀🍀...
Semua orang yang hadir di acara pernikahan itu, sontak melihat ke arah si wanita yang sedang berjalan masuk ke dalam rumah. Menghampiri para tamu yang hadir, lalu dia juga menghampiri Raihan dan Zahwa sambil membawa amplop coklat di tangannya.
Wanita itu mengenakan hijab berwarna merah, dengan dress berwarna hitam. Wajahnya terlihat marah. Atensinya tajam kepada Zahwa.
"Hentikan pernikahan ini!" Teriak wanita muda itu sekali lagi dan membuat semua orang yang hadir di acara sakral itu terkejut. Dia menentang pernikahan Raihan dan Zahwa. "Kakak, kamu tidak boleh menikah dengan wanita ini?!"
"Salimah! Kamu kenapa?!" Tanya Raihan sambil beranjak dari duduknya, dia melotot menatap sang adik yang menentang pernikahannya.
"Salimah?" ustadz Iqbal menghampiri anak perempuannya itu.
"Salimah, kamu--" Zahwa ikut beranjak dari duduknya dan menatap Salimah dengan bingung.
"Kak! Kakak gak boleh menikah sama wanita ini, dia wanita kotor!" Salimah membuka amplop coklat itu, lalu ia melemparnya ke wajah Zahwa.
Foto-foto di dalamnya berserakan dan para tamu undangan yang hadir melihat foto itu. Mereka terkejut melihat foto-foto itu. Foto Zahwa tanpa hijab sedang tidur berdekatan bersama seorang pria yang tidak dikenal.
"Apa-apaan ini?"
"Jadi calon pengantin wanitanya seperti ini? Astagfirullahaladzim..." ucap seorang tamu berikan komentar pedas setelah melihat foto-foto Zahwa.
"Astagfirullahaladzim....dia membuka auratnya bersama seorang pria di dalam kamar?!" komentar salah satu tamu dari kalangan pengantin pria.
"Ustadz Iqbal, apa benar Zahwa adalah wanita yang seperti ini?" tanya tetangga Iqbal yang seorang pemuka agama juga.
"Astagfirullahaladzim, ini adalah aib!" kata seorang pria tua yang adalah kakek Raihan, ustadz Arifin.
Wajah semua orang tercengang dan mulai kasak-kusuk di belakang membicarakan Zahwa. Gadis itu tampak syok, terutama Raihan.
"Zahwa...apa ini..." Amayra menghampiri putrinya dan mengambil salah satu foto yang tersebar di sana. "Zahwa...ini bukan kamu kan, nak?" tanyanya sekali lagi.
"Itu bukan aku, Ma...itu bukan aku..." Zahwa menggelengkan kepalanya, matanya mulai berembun.
Rey dan Zayn berjalan mendekat ke arah Zahwa, mereka melihat foto-foto itu dan mereka tercengang tak percaya.
"Pak, lanjutkan saja pernikahannya!" Ujar Raihan pada penghulu yang ada di sana.
"Tidak! Tidak ada pernikahan Raihan, pernikahan ini batal!" Seru Iqbal tegas.
Salimah tersenyum puas setelah mendengar ucapan abinya yang memutuskan untuk membatalkan pernikahan Raihan dan Zahwa.
Rasakan kamu, Zahwa.
"Abi! Foto itu tidak benar, itu bukan Zahwa...aku percaya sama Zahwa." Raihan melirik ke arah pengantin wanitanya yang akan menangis itu. Dia mengatakan bahwa dirinya percaya kepada Zahwa.
"Mas..."
Mas Raihan percaya padaku, itulah yang paling penting.
Iqbal mendekat ke arah Raihan, menarik tangan anaknya itu, lalu berbisik pada Raihan. "Mau itu Zahwa atau bukan, reputasi Zahwa sudah hancur.. Abi gak mau, kamu menikah dengan wanita yang reputasinya sudah hancur!"
Raihan terbelalak mendengar ucapan abinya. Ya, memang di dalam keluarga Raihan yang sangat kental dengan ilmu agama. Reputasi sangatlah penting dan mereka sedikitpun aib di dalam keluarga mereka. Apalagi Raihan, pria itu adalah harapan satu-satunya untuk meneruskan pesantren Ar Rasyid. Tidak boleh ada ke catatan sedikitpun dalam hidupnya.
"Abi!" Raihan menatap tajam ke arah abinya.
"Raihan, Iqbal, kita kembali!" ustadz Arifin meminta anak dan cucunya untuk pulang dari sana. Wajah pria tua itu terlihat marah.
Iqbal menarik tangan Raihan dan memaksanya pergi, rombongan pengantin pria juga mulai pergi dari sana. Zahwa dan keluarganya sedih melihat pengantin pria di bawa pergi dari sana.
"Tunggu! Semua foto ini tidak benar, pasti ada penjelasan untuk semua ini. Saya mohon, jangan mengambil keputusan mendadak hanya dengan melihat selembar foto!" Akhirnya Bram angkat bicara, dia berperan sebagai ayah Zahwa di sana. Karena ayah kandung Zahwa, yaitu Satria telah tiada dua tahun yang lalu.
"Maaf pak Bram, pernikahan ini tetap batal. Saya tidak mau menikahkan putra saya kepada seorang wanita yang reputasinya sudah tercoreng!" Kata Iqbal tegas.
Ucapan Iqbal membuat Zahwa dan keluarganya sakit hati, Amayra bahkan sampai menangis. Terlebih lagi kapan orang-orang yang begitu sinis kepada Zahwa dan keluarganya. Mereka menilai Zahwa dari selembar foto, mereka langsung berpikiran buruk kepada Zahwa. Tanpa mau mendengarkan penjelasannya.
"Ustadz Iqbal, foto ini bukan saya... benar-benar bukan saya," ucap Zahwa mencoba meyakinkan Iqbal.
Rey yang tadinya diam saja akhirnya angkat bicara."Benar ustad Iqbal, ini bukan Zahwa...pasti foto ini hanya hasil editan."
Namun Iqbal tak mau mendengar, dia tetap memegang tangan putranya dan membawa Raihan pergi dari sana. Raihan menatap Zahwa dengan tidak rela, niat Raihan ingin berada di sana. Tapi dia tak bisa melawan orang tuanya.
"Ayo kak! Kita harus tinggalkan rumah wanita kotor ini," ucap Salima yang juga menarik tangan Raihan.
"Hey! Jaga bicaramu itu! Kamu tidak boleh bicara seperti itu tentang adikku!" Zayn menunjukkan jarinya ke wajah Salima dengan emosi.
"Memang adikmu wanita kotor, kok? Lihat aja di fotonya!"
"Salima, hentikan! Ayo kita pergi! Ckckck... benar-benar membuat malu," Arifin mendecak kesal.
Zahwa kecewa, kenapa mereka semua percaya dengan selembar foto yang belum tentu benar. Dan pada akhirnya semua rombongan pengantin pria dan juga pengantin prianya pergi meninggalkan rumah pengantin wanita.
Keadaan di rumah keluarga Calabria, tampak suram, panas dan sedih. Ditambah dengan rasa malu karena tersebarnya foto Zahwa tanpa hijab bersama seorang pria di dalam kamar. Sungguh menjadi aib, walaupun foto itu belum jelas kebenarannya.
Zahwa yang berada di luar rumah, jatuh terduduk dengan bulir air mata membasahi pipinya. Mahkota yang dikenakan di atas hijab putihnya terjatuh ke lantai. Dia memandangi foto-fotonya itu dengan sedih.
"Ini bukan aku...bukan....hiks..."
"Zahwa!" Rey memegang kedua tangan adiknya, dia membantu Zahwa berdiri.
"Kak, ini bukan aku...ini bukan aku kak..."
Rey mengangguk-ngangguk, seraya menatap adik sepupunya itu. "Iya, kakak percaya kok. Ayo kita masuk ke dalam!" Bujuk Rey dengan lembut.
Rey membawa Zahwa masuk ke dalam rumah, gadis itu terlihat gontai dan pucat. Ya, siapa juga yang tidak akan syok dengan kejadian beberapa saat yang lalu.
Seperti godam yang menghantam dadanya, ia tak percaya bahwa hari yang akan menjadi hari bahagianya dalam seumur hidup, malah berakhir menjadi hari yang paling membuatnya bersedih, paling menyakitkan hatinya.
Sesampainya di dalam rumah, semua keluarga berkumpul dan duduk di atas sofa. Dengan wajah yang sama, terkejut, bingung dan sedih. Hanya wajah dua orang saja yang terlihat marah. Zayn dan Bram, mereka marah karena Raihan dan keluarganya memutuskan pernikahan begitu saja.
"Zahwa! Duduk, kamu!" titah Bram dengan membentak.
"Bram, jangan keras begitu!" ucap seorang wanita tua, seraya menepuk bahu Bram.
Gadis berpakaian khas pengantin itu duduk di sofa, tepat di samping Diana dan Amayra. "Zahwa, om mau tanya sama kamu! Foto ini, bukan kamu kan?" Bram letakkan selembar foto Zahwa yang tak berhijab ke atas meja.
"Bukan om...itu bukan Zahwa...." jawab gadis itu dengan suara bergetar dan meringis.
Diana memegang tangan Zahwa, seraya menguatkannya.
"Ya sudah, om juga percaya sama kamu kok. Bukan hanya om, Oma, Tante, mama, adik kakak-kakak kamu...kami percaya sama kamu." Kata Bram sambil menghela nafas.
Zahwa menghela nafas lega."Alhamdulillah.... kalau begitu, om bisa bantu jelaskan pada mas Raihan dan keluarganya...kalau ini semua gak benar." Zahwa masih berharap bahwa pernikahannya dan Raihan kembali terjadi.
"Apa? Jelaskan pada mereka? Gak usah, ngapain!" Bram mengangkat alis ke atas, ia tampak tak senang dengan ucapan Zahwa.
"Iya, om. Tolong bantu aku jelaskan pada masa Rai dan--"
"Nggak usah!"
Zahwa tersentak kaget mendengar ucapan tegas om nya.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Uba Muhammad Al-varo
Satria meninggal disaat anak2 masih butuh seorang ayah 😭🤧😭🤧😭🤧😭🤧😭🤧😭🤧😭🤧
2025-02-12
0
manisa
zahw
2023-06-22
0
guntur 1609
ya.....satria kok bisa menibggal...emangnya satria sakit apa thor
2023-05-30
0