Bab 2. Batalnya pernikahan

Bismillahirrahmanirrahim...jangan lupa ya, komen, like, vote dan giftnya biar author semangat up! 😍😍🙏

...🍀🍀🍀...

Semua orang yang hadir di acara pernikahan itu, sontak melihat ke arah si wanita yang sedang berjalan masuk ke dalam rumah. Menghampiri para tamu yang hadir, lalu dia juga menghampiri Raihan dan Zahwa sambil membawa amplop coklat di tangannya.

Wanita itu mengenakan hijab berwarna merah, dengan dress berwarna hitam. Wajahnya terlihat marah. Atensinya tajam kepada Zahwa.

"Hentikan pernikahan ini!" Teriak wanita muda itu sekali lagi dan membuat semua orang yang hadir di acara sakral itu terkejut. Dia menentang pernikahan Raihan dan Zahwa. "Kakak, kamu tidak boleh menikah dengan wanita ini?!"

"Salimah! Kamu kenapa?!" Tanya Raihan sambil beranjak dari duduknya, dia melotot menatap sang adik yang menentang pernikahannya.

"Salimah?" ustadz Iqbal menghampiri anak perempuannya itu.

"Salimah, kamu--" Zahwa ikut beranjak dari duduknya dan menatap Salimah dengan bingung.

"Kak! Kakak gak boleh menikah sama wanita ini, dia wanita kotor!" Salimah membuka amplop coklat itu, lalu ia melemparnya ke wajah Zahwa.

Foto-foto di dalamnya berserakan dan para tamu undangan yang hadir melihat foto itu. Mereka terkejut melihat foto-foto itu. Foto Zahwa tanpa hijab sedang tidur berdekatan bersama seorang pria yang tidak dikenal.

"Apa-apaan ini?"

"Jadi calon pengantin wanitanya seperti ini? Astagfirullahaladzim..." ucap seorang tamu berikan komentar pedas setelah melihat foto-foto Zahwa.

"Astagfirullahaladzim....dia membuka auratnya bersama seorang pria di dalam kamar?!" komentar salah satu tamu dari kalangan pengantin pria.

"Ustadz Iqbal, apa benar Zahwa adalah wanita yang seperti ini?" tanya tetangga Iqbal yang seorang pemuka agama juga.

"Astagfirullahaladzim, ini adalah aib!" kata seorang pria tua yang adalah kakek Raihan, ustadz Arifin.

Wajah semua orang tercengang dan mulai kasak-kusuk di belakang membicarakan Zahwa. Gadis itu tampak syok, terutama Raihan.

"Zahwa...apa ini..." Amayra menghampiri putrinya dan mengambil salah satu foto yang tersebar di sana. "Zahwa...ini bukan kamu kan, nak?" tanyanya sekali lagi.

"Itu bukan aku, Ma...itu bukan aku..." Zahwa menggelengkan kepalanya, matanya mulai berembun.

Rey dan Zayn berjalan mendekat ke arah Zahwa, mereka melihat foto-foto itu dan mereka tercengang tak percaya.

"Pak, lanjutkan saja pernikahannya!" Ujar Raihan pada penghulu yang ada di sana.

"Tidak! Tidak ada pernikahan Raihan, pernikahan ini batal!" Seru Iqbal tegas.

Salimah tersenyum puas setelah mendengar ucapan abinya yang memutuskan untuk membatalkan pernikahan Raihan dan Zahwa.

Rasakan kamu, Zahwa.

"Abi! Foto itu tidak benar, itu bukan Zahwa...aku percaya sama Zahwa." Raihan melirik ke arah pengantin wanitanya yang akan menangis itu. Dia mengatakan bahwa dirinya percaya kepada Zahwa.

"Mas..."

Mas Raihan percaya padaku, itulah yang paling penting.

Iqbal mendekat ke arah Raihan, menarik tangan anaknya itu, lalu berbisik pada Raihan. "Mau itu Zahwa atau bukan, reputasi Zahwa sudah hancur.. Abi gak mau, kamu menikah dengan wanita yang reputasinya sudah hancur!"

Raihan terbelalak mendengar ucapan abinya. Ya, memang di dalam keluarga Raihan yang sangat kental dengan ilmu agama. Reputasi sangatlah penting dan mereka sedikitpun aib di dalam keluarga mereka. Apalagi Raihan, pria itu adalah harapan satu-satunya untuk meneruskan pesantren Ar Rasyid. Tidak boleh ada ke catatan sedikitpun dalam hidupnya.

"Abi!" Raihan menatap tajam ke arah abinya.

"Raihan, Iqbal, kita kembali!" ustadz Arifin meminta anak dan cucunya untuk pulang dari sana. Wajah pria tua itu terlihat marah.

Iqbal menarik tangan Raihan dan memaksanya pergi, rombongan pengantin pria juga mulai pergi dari sana. Zahwa dan keluarganya sedih melihat pengantin pria di bawa pergi dari sana.

"Tunggu! Semua foto ini tidak benar, pasti ada penjelasan untuk semua ini. Saya mohon, jangan mengambil keputusan mendadak hanya dengan melihat selembar foto!" Akhirnya Bram angkat bicara, dia berperan sebagai ayah Zahwa di sana. Karena ayah kandung Zahwa, yaitu Satria telah tiada dua tahun yang lalu.

"Maaf pak Bram, pernikahan ini tetap batal. Saya tidak mau menikahkan putra saya kepada seorang wanita yang reputasinya sudah tercoreng!" Kata Iqbal tegas.

Ucapan Iqbal membuat Zahwa dan keluarganya sakit hati, Amayra bahkan sampai menangis. Terlebih lagi kapan orang-orang yang begitu sinis kepada Zahwa dan keluarganya. Mereka menilai Zahwa dari selembar foto, mereka langsung berpikiran buruk kepada Zahwa. Tanpa mau mendengarkan penjelasannya.

"Ustadz Iqbal, foto ini bukan saya... benar-benar bukan saya," ucap Zahwa mencoba meyakinkan Iqbal.

Rey yang tadinya diam saja akhirnya angkat bicara."Benar ustad Iqbal, ini bukan Zahwa...pasti foto ini hanya hasil editan."

Namun Iqbal tak mau mendengar, dia tetap memegang tangan putranya dan membawa Raihan pergi dari sana. Raihan menatap Zahwa dengan tidak rela, niat Raihan ingin berada di sana. Tapi dia tak bisa melawan orang tuanya.

"Ayo kak! Kita harus tinggalkan rumah wanita kotor ini," ucap Salima yang juga menarik tangan Raihan.

"Hey! Jaga bicaramu itu! Kamu tidak boleh bicara seperti itu tentang adikku!" Zayn menunjukkan jarinya ke wajah Salima dengan emosi.

"Memang adikmu wanita kotor, kok? Lihat aja di fotonya!"

"Salima, hentikan! Ayo kita pergi! Ckckck... benar-benar membuat malu," Arifin mendecak kesal.

Zahwa kecewa, kenapa mereka semua percaya dengan selembar foto yang belum tentu benar. Dan pada akhirnya semua rombongan pengantin pria dan juga pengantin prianya pergi meninggalkan rumah pengantin wanita.

Keadaan di rumah keluarga Calabria, tampak suram, panas dan sedih. Ditambah dengan rasa malu karena tersebarnya foto Zahwa tanpa hijab bersama seorang pria di dalam kamar. Sungguh menjadi aib, walaupun foto itu belum jelas kebenarannya.

Zahwa yang berada di luar rumah, jatuh terduduk dengan bulir air mata membasahi pipinya. Mahkota yang dikenakan di atas hijab putihnya terjatuh ke lantai. Dia memandangi foto-fotonya itu dengan sedih.

"Ini bukan aku...bukan....hiks..."

"Zahwa!" Rey memegang kedua tangan adiknya, dia membantu Zahwa berdiri.

"Kak, ini bukan aku...ini bukan aku kak..."

Rey mengangguk-ngangguk, seraya menatap adik sepupunya itu. "Iya, kakak percaya kok. Ayo kita masuk ke dalam!" Bujuk Rey dengan lembut.

Rey membawa Zahwa masuk ke dalam rumah, gadis itu terlihat gontai dan pucat. Ya, siapa juga yang tidak akan syok dengan kejadian beberapa saat yang lalu.

Seperti godam yang menghantam dadanya, ia tak percaya bahwa hari yang akan menjadi hari bahagianya dalam seumur hidup, malah berakhir menjadi hari yang paling membuatnya bersedih, paling menyakitkan hatinya.

Sesampainya di dalam rumah, semua keluarga berkumpul dan duduk di atas sofa. Dengan wajah yang sama, terkejut, bingung dan sedih. Hanya wajah dua orang saja yang terlihat marah. Zayn dan Bram, mereka marah karena Raihan dan keluarganya memutuskan pernikahan begitu saja.

"Zahwa! Duduk, kamu!" titah Bram dengan membentak.

"Bram, jangan keras begitu!" ucap seorang wanita tua, seraya menepuk bahu Bram.

Gadis berpakaian khas pengantin itu duduk di sofa, tepat di samping Diana dan Amayra. "Zahwa, om mau tanya sama kamu! Foto ini, bukan kamu kan?" Bram letakkan selembar foto Zahwa yang tak berhijab ke atas meja.

"Bukan om...itu bukan Zahwa...." jawab gadis itu dengan suara bergetar dan meringis.

Diana memegang tangan Zahwa, seraya menguatkannya.

"Ya sudah, om juga percaya sama kamu kok. Bukan hanya om, Oma, Tante, mama, adik kakak-kakak kamu...kami percaya sama kamu." Kata Bram sambil menghela nafas.

Zahwa menghela nafas lega."Alhamdulillah.... kalau begitu, om bisa bantu jelaskan pada mas Raihan dan keluarganya...kalau ini semua gak benar." Zahwa masih berharap bahwa pernikahannya dan Raihan kembali terjadi.

"Apa? Jelaskan pada mereka? Gak usah, ngapain!" Bram mengangkat alis ke atas, ia tampak tak senang dengan ucapan Zahwa.

"Iya, om. Tolong bantu aku jelaskan pada masa Rai dan--"

"Nggak usah!"

Zahwa tersentak kaget mendengar ucapan tegas om nya.

...*****...

Terpopuler

Comments

Uba Muhammad Al-varo

Uba Muhammad Al-varo

Satria meninggal disaat anak2 masih butuh seorang ayah 😭🤧😭🤧😭🤧😭🤧😭🤧😭🤧😭🤧

2025-02-12

0

manisa

manisa

zahw

2023-06-22

0

guntur 1609

guntur 1609

ya.....satria kok bisa menibggal...emangnya satria sakit apa thor

2023-05-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Lupakan Zahwa
2 Bab 2. Batalnya pernikahan
3 Bab 3. Kekecewaan
4 Bab 4. Abiku tak setuju
5 Bab 5. Rasa tak biasa
6 Bab 6. Alasan Rey
7 Bab 7. Zahwa patah hati
8 Bab 8. Kasih Sayang Rey
9 Bab 9. Gemasnya Zahwa
10 Bab 10. Berujung Ricuh
11 Bab 11. Lakukan saja poligami!
12 Bab 12. Apa salahku?
13 Bab 13. Nitizen maha benar
14 Bab 14. Awal mula jatuh cinta
15 Bab 15. Ingkar janji
16 Bab 16. Emosi Rey
17 Bab 17. Bodoh! Orang itu kamu
18 Bab 18. Ksatria kuda putih
19 Bab 19. Kecewanya Zahwa
20 Bab 20. Penjelasan Raihan
21 Bab 21. Kejepit pintu mobil
22 Bab 22. Alasan Salimah
23 Bab 23. Tumben marah?
24 Bab 24. Sindiran Raihan
25 Bab 25. Cinta sejati hanya sekali
26 Bab 26. Pilihan Raihan
27 Bab 27. Berita duka
28 Bab 28. Raihan sudah menikah
29 Bab 29. Selamat untuk kalian
30 Bab 30. Piktor
31 Bab 31. Usaha dan doa
32 Bab 32. Urusan kita sudah selesai, mas
33 Bab 33. Penyesalan Zainab
34 Bab 34. Uangku uangmu juga
35 Bab 35. Peka lah Zahwa
36 Bab 36. Pergi kemah
37 Bab 37. Penolakan
38 Bab 38. Jatuh dari tebing
39 Bab 39. Zahwa hilang
40 Bab 40. Syukurlah Tarzania
41 Bab 41. Demi Zahwa
42 Bab 42. Aku cinta kamu Zahwa
43 Bab 43. Rey nekat
44 Bab 44. Apa kalian bertengkar?
45 Bab 45. Kita bukan saudara lagi
46 Bab 46. Ikuti kata hati kamu
47 Bab 47. Kecurigaan Selina
48 Bab 48. Ini tidak boleh terjadi
49 Bab 49. Bertambah satu dukungan
50 Bab 50. Modus dua pria
51 Bab 51. Suntik menyuntik
52 Bab 52. Jadi keluarga Calabria?
53 Bab 53. Trik tarik ulur
54 Bab 54. Akhirnya...
55 Bab 55. Bukan cinta terlarang
56 Bab 56. Drama Salimah, Aini kesal
57 Bab 57. Hadiah untuk Zahwa
58 Bab 58. Calon istriku, Zahwa
59 Bab 59. Coret aku
60 Bab 60. Sabar sebentar lagi
61 Bab 61. Calon imamku
62 Bab 62. Otw kondangan?
63 Bab 63. Status FB dan move on
64 Bab 64. Patah hati dan Kasmaran
65 Bab 65. Kamu gak bisa tidur sayang?
66 Bab 66. Bidadari surgaku
67 Bab 67. Salah tingkah
68 Bab 68. Khitbah
69 Bab 69. Tak sabar menantikan hari itu
70 Bab 70. Zayn cemburu
71 Bab 71. Salimah marah
72 Bab 72. Jalan diatas kaca
73 Bab 73. Ingin cepat hamil
74 Bab 74. Aku menunggumu kak
75 Bab 75. Tawaran perjodohan
76 Bab 76. Kurang gercep
77 Bab 77. Rey marah
78 Bab 78. Kebohongan terbongkar
79 Bab 79. Pernikahan Rey Zahwa (1)
80 Bab 80. Pernikahan Rey Zahwa (Sah)
81 Bab 81. Semoga bahagia
82 Bab 82. Mimpi jadi nyata
83 Bab 83. Penyatuan
84 Bab 84. Memilih merahasiakan
85 Bab 85. Bulan madu ke Korea (1)
86 Bab 86. Bulan madu ke Korea (part 2)
87 Bab 87. Taman danau Ilsan
88 Bab 88. Foto bareng Opa
89 Bab 89. Pesan Rekaman suara
90 Bab 90. Perang dingin
91 Bab 91. Permintaan maaf
92 Bab 92. Jangan lama-lama ngambeknya
93 Bab 93. Bad mood
94 Bab 94. Belum tiga hari
95 Bab 95. Kesabaran Rey
96 Bab 96. Makasih Nemo sayang
97 Bab 97. Wanita bercadar
98 Bab 98. Ditusuk
99 Bab 99. Penolong Zahwa
100 Bab 100. Selina menangis
101 Bab 101. Pergilah dari hidupku
102 Bab 102. Acara syukuran
103 Bab 103. Selamat garis dua
104 Bab 104. Bau parfum wanita
105 Bab 105. Bumil ngambek
106 Bab 106. Melabrak Rivano Irfan
107 Bab 107. Gegabah
108 Bab 108. Kekecewaan keluarga
109 Bab 109. Meminta pertanggungjawaban
110 Bab 110. Tidak mau menikah
111 Bab 111. Cerita malaikat tak bersayap
112 Bab 112. Apa ini karmaku?
113 Bab 113. Semangat Selina
114 Bab 114. Irfan meminta maaf
115 Bab 115. Menolak digugurkan
116 Bab 116. Pertolongan Attar
117 Bab 117. Innalilahi...
118 Bab 118. Semua sayang Selina
119 Bab 119. Akhir Rivano
120 Bab 120. Akhirnya siuman
121 Bab 121. Perubahan Selina
122 Bab 122. Sah juga
123 Bab 123. Malam pertama Aini Zayn
124 Bab 124. Selina pergi
125 Bab 125. Welcome baby (End)
126 Novel baru, baca penting!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1. Lupakan Zahwa
2
Bab 2. Batalnya pernikahan
3
Bab 3. Kekecewaan
4
Bab 4. Abiku tak setuju
5
Bab 5. Rasa tak biasa
6
Bab 6. Alasan Rey
7
Bab 7. Zahwa patah hati
8
Bab 8. Kasih Sayang Rey
9
Bab 9. Gemasnya Zahwa
10
Bab 10. Berujung Ricuh
11
Bab 11. Lakukan saja poligami!
12
Bab 12. Apa salahku?
13
Bab 13. Nitizen maha benar
14
Bab 14. Awal mula jatuh cinta
15
Bab 15. Ingkar janji
16
Bab 16. Emosi Rey
17
Bab 17. Bodoh! Orang itu kamu
18
Bab 18. Ksatria kuda putih
19
Bab 19. Kecewanya Zahwa
20
Bab 20. Penjelasan Raihan
21
Bab 21. Kejepit pintu mobil
22
Bab 22. Alasan Salimah
23
Bab 23. Tumben marah?
24
Bab 24. Sindiran Raihan
25
Bab 25. Cinta sejati hanya sekali
26
Bab 26. Pilihan Raihan
27
Bab 27. Berita duka
28
Bab 28. Raihan sudah menikah
29
Bab 29. Selamat untuk kalian
30
Bab 30. Piktor
31
Bab 31. Usaha dan doa
32
Bab 32. Urusan kita sudah selesai, mas
33
Bab 33. Penyesalan Zainab
34
Bab 34. Uangku uangmu juga
35
Bab 35. Peka lah Zahwa
36
Bab 36. Pergi kemah
37
Bab 37. Penolakan
38
Bab 38. Jatuh dari tebing
39
Bab 39. Zahwa hilang
40
Bab 40. Syukurlah Tarzania
41
Bab 41. Demi Zahwa
42
Bab 42. Aku cinta kamu Zahwa
43
Bab 43. Rey nekat
44
Bab 44. Apa kalian bertengkar?
45
Bab 45. Kita bukan saudara lagi
46
Bab 46. Ikuti kata hati kamu
47
Bab 47. Kecurigaan Selina
48
Bab 48. Ini tidak boleh terjadi
49
Bab 49. Bertambah satu dukungan
50
Bab 50. Modus dua pria
51
Bab 51. Suntik menyuntik
52
Bab 52. Jadi keluarga Calabria?
53
Bab 53. Trik tarik ulur
54
Bab 54. Akhirnya...
55
Bab 55. Bukan cinta terlarang
56
Bab 56. Drama Salimah, Aini kesal
57
Bab 57. Hadiah untuk Zahwa
58
Bab 58. Calon istriku, Zahwa
59
Bab 59. Coret aku
60
Bab 60. Sabar sebentar lagi
61
Bab 61. Calon imamku
62
Bab 62. Otw kondangan?
63
Bab 63. Status FB dan move on
64
Bab 64. Patah hati dan Kasmaran
65
Bab 65. Kamu gak bisa tidur sayang?
66
Bab 66. Bidadari surgaku
67
Bab 67. Salah tingkah
68
Bab 68. Khitbah
69
Bab 69. Tak sabar menantikan hari itu
70
Bab 70. Zayn cemburu
71
Bab 71. Salimah marah
72
Bab 72. Jalan diatas kaca
73
Bab 73. Ingin cepat hamil
74
Bab 74. Aku menunggumu kak
75
Bab 75. Tawaran perjodohan
76
Bab 76. Kurang gercep
77
Bab 77. Rey marah
78
Bab 78. Kebohongan terbongkar
79
Bab 79. Pernikahan Rey Zahwa (1)
80
Bab 80. Pernikahan Rey Zahwa (Sah)
81
Bab 81. Semoga bahagia
82
Bab 82. Mimpi jadi nyata
83
Bab 83. Penyatuan
84
Bab 84. Memilih merahasiakan
85
Bab 85. Bulan madu ke Korea (1)
86
Bab 86. Bulan madu ke Korea (part 2)
87
Bab 87. Taman danau Ilsan
88
Bab 88. Foto bareng Opa
89
Bab 89. Pesan Rekaman suara
90
Bab 90. Perang dingin
91
Bab 91. Permintaan maaf
92
Bab 92. Jangan lama-lama ngambeknya
93
Bab 93. Bad mood
94
Bab 94. Belum tiga hari
95
Bab 95. Kesabaran Rey
96
Bab 96. Makasih Nemo sayang
97
Bab 97. Wanita bercadar
98
Bab 98. Ditusuk
99
Bab 99. Penolong Zahwa
100
Bab 100. Selina menangis
101
Bab 101. Pergilah dari hidupku
102
Bab 102. Acara syukuran
103
Bab 103. Selamat garis dua
104
Bab 104. Bau parfum wanita
105
Bab 105. Bumil ngambek
106
Bab 106. Melabrak Rivano Irfan
107
Bab 107. Gegabah
108
Bab 108. Kekecewaan keluarga
109
Bab 109. Meminta pertanggungjawaban
110
Bab 110. Tidak mau menikah
111
Bab 111. Cerita malaikat tak bersayap
112
Bab 112. Apa ini karmaku?
113
Bab 113. Semangat Selina
114
Bab 114. Irfan meminta maaf
115
Bab 115. Menolak digugurkan
116
Bab 116. Pertolongan Attar
117
Bab 117. Innalilahi...
118
Bab 118. Semua sayang Selina
119
Bab 119. Akhir Rivano
120
Bab 120. Akhirnya siuman
121
Bab 121. Perubahan Selina
122
Bab 122. Sah juga
123
Bab 123. Malam pertama Aini Zayn
124
Bab 124. Selina pergi
125
Bab 125. Welcome baby (End)
126
Novel baru, baca penting!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!