Harus Bisa

Irene benar benar tak habis pikir, Entah terbuat dari apa manusia bernama Dario Max Anderson itu,.

Dan kenapa pula dia harus terikat disini ? Dia sudah menandatangani kontrak selama 2 tahun, Jadi bingung apa yang harus di lakukan nya.

" Tuan, Anda ada meeting jam 3 siang setelah makan siang bersama Internal Group, Dan--" Irene tidak berani menatap wajah Bos nya yang saat ini tengah menikmati makan siang nya.

Dia tidak sadar, Jika saat ini Max tengah makan siang, Karena Hal yang baru di ketahui nya lagi, Bahwa Bos nya itu paling pantang yang nama nya membahas soal pekerjaan saat dia tengah makan.

Dan Irene melakukan kesalahan nya.

" Maaf Tuan, Saya tidak sadar jika anda tengah makan siang. Karena ini sudah lewat jam makan siang "

Tak !

Max meletakan peralatan makan siang nya begitu saja, Dia langsung meminum air mineral dan menatap tajam pada Irene yang masih berdiri di depan nya.

Cukup jauh dati jangkauan nya, Max jadi berpikir, Apa saat ini wanita itu menjaga jarak aman dengan nya ?

Irene mulai kalang kabut saat Max berdiri dari duduk nya dan potongan daging yang di tusuk dengan garpu di tangan nya.

" Tuan, Apa yang anda lakukan ??" Max langsung membuka mulut Irene dan memasukan potongan daging tadi ke dalam nya.

" Makan !"

" Tapi Tuan, Saya sudah---Makan..." Jawab Irene dengan sedikit takut, Apalagi posisi kedua nya sangat dekat, Jika pun Max kembali melakukan nya, Irene tidak akan bisa lari lagi.

" Kau mau memakan nya atau aku akan--" Mata nya sudah memicing menatap Irene yang seperti tengah berada di posisi yang salah.

Mendapati ancaman dari Max, Irene pun mulai memakan daging yang di berikan Max pada nya tadi, Melihat bagaimana bibir tipis nan seksi milik Irene yang mulai mengunyah daging nya, Membuat Max pun segera melahap bibir itu.

" Hhhmmmpghh...." Nasib mu Irene, Nasib mu sudah selalu mendapatkan perlakuan seperti itu dari bos mu, Kau harus kembali menerima hal itu lagi.

Jika orang lain, Dengan senang hati dan suka rela naik ke ranjang nya seorang Max Anderson, Maka tidak bagi Irene.

Karena entah apa yang di rasakan nya, Marah dan benci pada diri nya sendiri yang tidak bisa melawan bos nya saat ini itu lah yang paling di sesali nya.

Berharap saja bos nya ini akan segera bosan pada nya, Dan melepaskan nya, Setelah itu Irene akan menyelesaikan kontrak pekerjaan ini, Dan pergi dari jangkauan nya.

Setidak nya itu lah yang di pikirkan Irene saat ini, Selain ayah nya yang utama.

Menikah ? Irene tidak tertarik sedikit pun untuk menikah, Karena dia tidak ingin nanti nya semua akan di ungkit oleh pria yang akan menjadi suami nya jika dia sudah tidak dalam keadaan suci lagi saat menikah.

Maka pilihan nya saat ini, Itulah yang terbaik menurut versi seroang Irene.

" Hhhmppphh,..." Irene kembali bergumam dalam ciuman Max, Apalagi saat merasakan lidah Max yang seperti mendorong daging tersebut masuk ke dalam tenggorokan nya dan tertelan oleh nya.

" Uhuk...Uhuk...Uhuk...." Irene terbatuk saat merasakan potongan daging tadi seperti tersangkut di tenggorokan nya.

" Pergi dan siapkan bahan meeting nya !" Lagi lagi seperti ini.

Max pergi meninggalkan nya, Setelah apa yang di lakukan pria itu pada nya.

Irene pun langsung berlari ke ruangan nya untuk mendapatkan air mineral, Tidak mungkin dia meminta air dari pria itu kan ?

Bisa bisa dia kembali di hajar oleh Max.

Melihat Irene yang berlari tunggang langgang keluar dari ruangan nya membuat Max hanya menatap datar ke arah nya.

Jadi kalian mau berharap apa dari nya ? Berharap Max kasihan pada Irene ? Merasa prihatin ?

Itu tidak akan mungkin bestie !

Manusia itu, Tidak Max bukan manusia, Dia alah predator, Seroang predator ranjang yang selalu menginginkan sebuah kepuasan batin nya, Tidak untuk hal apapun lagi.

Setelah kejadian di ruangan kerja Max untuk yang sekian kali nya, Irene tidak ingin melakukan kesalahan apapun lagi saat ini.

Maka dia harus benar benar menyiapkan diri nya, Lebih baik menunggu di luar saja, Dari pads harus masuk ke dalam ruangan pria menyeramkan itu, Lebih baik sedia payung sebelum hujan bukan ?

Dan itu yang di lakukan nya saat ini, Berdiri di depan ruangan Max.

Saat mendengar ruangan Bos nya terbuka, Irene hanya bisa menundukan pandangan nya saja.

Melihat Irene berdiri di depan ruangan kerja nya tidak berpengaruh apapun bagi nya, Karena menurut Max, Irene bukan lah hal yang harus masuk dalam daftar pikiran nya.

Maka dia langsung saja melanjutkan langkah nya, Melihat Max yang sudah berjalan lebih dulu membuat Irene langsung bergegas mengikuti Bos nya, Dia juga menekan tombol lift untuk bos nya masuk.

Selama di dalam lift, Irene tak henti henti nya berdoa agar Max tidak melakukan hal apapun pada nya.

Keluar dari lift, Max langsung memakai kacamata hitam milik nya yang mahal.

Kini, Kedua nya sudah berada di dalam mobil yang sama dan Irene harus mulai terbiasa untuk itu, Bersyukur sangat Irene pada Tuhan, Karena Max tidak melakukan hal apapun lagi pada nya di dalam mobil ini.

Hotel Four Season, Nama hotel ini tidak asing bagi nya, Kapan dia kesini ya ??

Dan ternyata dia baru ingat, Ini adalah hotel yang sama, Yang di masuki nya bersama Max waktu itu saat ada pesta.

Dan kenapa ada Foto pria itu di sana ? Apa ini juga milik nya ?

Brugh...

" Maaf Tuan, Saya tidak sengaja. "

" Gunakan mata mu saat berjalan. Bukan hanya kaki mu saya !" Gerakan tangan Irene yang tengah mengusap kening nya akibat menabrak punggung kokoh Max terhenti seketika saat mendengar suara menyeramkan dari pria yang di tabrak nya tadi.

Dia jadi berpikir, Terbuat dari apa tubuh pria ini, Hingga bisa sekeras itu ?

Sudah seperti menabrak tembok saja pikir Irene dalam hati.

" Siapa Rekan ku hari ini ??" Irene kembali tersadar saat Bos nya bertanya.

" Tuan Delson, Dari Gentleman's Group Tuan. " Langkah Kaki Max terhenti saat hendak memasuki Ruangan meeting di Hotel milik nya ini.

Delson ? Max sangat membenci nama itu, Delson Hill, Dari Gentleman's Group.

" Cepat selesaikan meeting ini ! Aku tidak ingin berlama lama di dalam. " Irene mengangguk dan membuka kan pintu ruangan tersebut untuk bisa arogan nya...

Max langsung duduk di kursi nya saat Irene yang telah menyiapkan nya.

Bahkan Max duduk dengan tenang karena Irene telah menyiapkan nya.

Dia menyiapkan laptop milik Max dan beberapa Berkas lain nya lagi, Dia duduk pas di samping Tuan nya.

Meeting mulai berjalan sebagaimana mesti nya, Tapi satu hal yang di tangkap oleh Max saat ini.

Delson terus saja menatap sekertaris nya, Irene.

Dan Irene pun sadar akan itu, " Apa sebegitu mengagumkan nya kah sekertaris ku hingga Tuan Muda Hill terus menatap kearah nya ??" Irene tidak Berani menatap siapa pun saat ini

Dia hanya bisa menundukan pandangan nya, Dia benar benar tidak ingin berada di situasi seperti saat ini.

Benar benar tidak ingin sama sekali.

" Apa Nona ingin pindah dari perusahaan Tuan Max ? Jika iya saya bersedia membayar biaya pinalti dari denda nya tersebut. " Irene seperti mendapatkan angin segar.

Tapi dia tidak ingin gegabah, Jika pun dia menerima nya, Apa Max akan menerima nya ? Dan lagi pula, Apa pria itu bisa lebih baik dari Max ? Belum tentu bukan ?

" Terima kasih untuk tawaran nya Tuan, Tapi seperti nya meeting sudah selesai, Jadi permisi " Irene begitu lugas mengatakan hal berbentuk penolakan tersebut, Dan Max memberikan senyum mengejek nya pada Delson yang selalu menjadi rival nya.

...🔥🔥🔥...

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Seneng tuhh max... Delson... Dongkol

2024-01-27

0

istrina onet

istrina onet

kalau pun Irene setuju untuk pindah kerja apa dia akan d perlakukan lebih baik atw mungkin lebih buruk dari yng d lakukan Max.

2023-11-29

3

Dewi Zahra

Dewi Zahra

sabar ya Irene

2022-10-29

6

lihat semua
Episodes
1 Canada
2 Hasrat Max
3 Rumah
4 Tatap Muka
5 Gaun
6 Pesta
7 Kemana
8 Noda Merah
9 Sakit
10 Libur
11 Sisi Lain
12 Harus Bisa
13 Pesawat Pribadi
14 Satu Kamar
15 Menerima
16 Kolam Renang
17 Lelah
18 Meeting
19 Puaskan Aku
20 Terpuaskan
21 Kembali
22 Bekerja
23 Semakin Dekat
24 Sambutan
25 Kesiangan
26 Dinner
27 Cantik
28 Belanja
29 Bersama
30 Makan Malam
31 Bedua
32 Ketahuan
33 Terkurung
34 Khawatir
35 Luluh
36 Merawat Luka
37 Terluka
38 Sepenggal Cerita
39 Mencari Tau
40 Kebenaran
41 Penculikan
42 Emosi
43 Hamil
44 Terasa
45 Siksaan
46 Gila
47 Irene ?
48 Salah Paham
49 Semakin Dekat
50 Maxim Stroge Anderson
51 Berita
52 Keputusan
53 Aku Mencintai Mu
54 Bertemu
55 Terluka
56 Bersama
57 Bertemu
58 Perjuangan
59 Kemajuan
60 Manja
61 Pulang
62 Rencana
63 Mengintai
64 Pemanang
65 Hari Yang Indah
66 Fitting
67 Kembali Lagi
68 Merawat Bayi
69 Pesta Pernikahan Nathan
70 Balada Honey
71 Latihan
72 Balada Kotak Bekal
73 Balada Kotak Bekal 2
74 Cara Ku
75 Bukan Nathan
76 Tidak Sabar
77 Tertipu
78 Persiapan
79 Terwujud
80 Sang Wanita Penggoda
81 Wedding Day
82 Abad 21
83 Bahagia
84 Pulang
85 Hidup Baru
86 Malu
87 Cerita Malam
88 Susah Jalan
89 Tamu
90 Membujuk
91 Teman Cerita
92 Tempat Asing
93 Mulai Bercerita
94 Lebih Baik
95 Hari Indah
96 Kedatangan Tamu
97 Empat Mata
98 Menangis
99 Sedih
100 Berbeda
101 Makam
102 Jauh Lebih Baik
103 Kejutan
104 Berkah
105 Bahagia
106 Terasa Beda
107 Pertengkaran Pertama
108 Hari Yang Beda
109 Anak Aktiv
110 Flashback
111 Masih Flashback
112 Hidup Keluarga Anderson
113 Sayang
114 Bertemu
115 Novel Raina Queen Alexander
116 Merajuk
117 Acara Pesta
118 Cerita Celine
119 Pemakaman
120 Rasa Bersalah
121 Perasaan
122 Akhir Cerita Kita
123 PROMO
124 Yang Baru
125 King Mafia Jatuh Cinta
126 Yang Baru
127 S2. Celine 01
128 S2. Celine 02
129 S2. Celine 03
130 S2. Celine 04
131 S2. Celine 05
132 S2. Celine 06
133 S2. Celine 07
134 S2. Celine 08
135 S2. Celine 09
136 S2. Celine 10
137 S2. Celina 11
138 S2. Celine 12
139 S2. Celine 13
140 S2. Celine 14
141 S2. Celine 15
142 S2. Celine 16
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Canada
2
Hasrat Max
3
Rumah
4
Tatap Muka
5
Gaun
6
Pesta
7
Kemana
8
Noda Merah
9
Sakit
10
Libur
11
Sisi Lain
12
Harus Bisa
13
Pesawat Pribadi
14
Satu Kamar
15
Menerima
16
Kolam Renang
17
Lelah
18
Meeting
19
Puaskan Aku
20
Terpuaskan
21
Kembali
22
Bekerja
23
Semakin Dekat
24
Sambutan
25
Kesiangan
26
Dinner
27
Cantik
28
Belanja
29
Bersama
30
Makan Malam
31
Bedua
32
Ketahuan
33
Terkurung
34
Khawatir
35
Luluh
36
Merawat Luka
37
Terluka
38
Sepenggal Cerita
39
Mencari Tau
40
Kebenaran
41
Penculikan
42
Emosi
43
Hamil
44
Terasa
45
Siksaan
46
Gila
47
Irene ?
48
Salah Paham
49
Semakin Dekat
50
Maxim Stroge Anderson
51
Berita
52
Keputusan
53
Aku Mencintai Mu
54
Bertemu
55
Terluka
56
Bersama
57
Bertemu
58
Perjuangan
59
Kemajuan
60
Manja
61
Pulang
62
Rencana
63
Mengintai
64
Pemanang
65
Hari Yang Indah
66
Fitting
67
Kembali Lagi
68
Merawat Bayi
69
Pesta Pernikahan Nathan
70
Balada Honey
71
Latihan
72
Balada Kotak Bekal
73
Balada Kotak Bekal 2
74
Cara Ku
75
Bukan Nathan
76
Tidak Sabar
77
Tertipu
78
Persiapan
79
Terwujud
80
Sang Wanita Penggoda
81
Wedding Day
82
Abad 21
83
Bahagia
84
Pulang
85
Hidup Baru
86
Malu
87
Cerita Malam
88
Susah Jalan
89
Tamu
90
Membujuk
91
Teman Cerita
92
Tempat Asing
93
Mulai Bercerita
94
Lebih Baik
95
Hari Indah
96
Kedatangan Tamu
97
Empat Mata
98
Menangis
99
Sedih
100
Berbeda
101
Makam
102
Jauh Lebih Baik
103
Kejutan
104
Berkah
105
Bahagia
106
Terasa Beda
107
Pertengkaran Pertama
108
Hari Yang Beda
109
Anak Aktiv
110
Flashback
111
Masih Flashback
112
Hidup Keluarga Anderson
113
Sayang
114
Bertemu
115
Novel Raina Queen Alexander
116
Merajuk
117
Acara Pesta
118
Cerita Celine
119
Pemakaman
120
Rasa Bersalah
121
Perasaan
122
Akhir Cerita Kita
123
PROMO
124
Yang Baru
125
King Mafia Jatuh Cinta
126
Yang Baru
127
S2. Celine 01
128
S2. Celine 02
129
S2. Celine 03
130
S2. Celine 04
131
S2. Celine 05
132
S2. Celine 06
133
S2. Celine 07
134
S2. Celine 08
135
S2. Celine 09
136
S2. Celine 10
137
S2. Celina 11
138
S2. Celine 12
139
S2. Celine 13
140
S2. Celine 14
141
S2. Celine 15
142
S2. Celine 16

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!