Bab 12. Mansion

Pukul 9 malam, Bizard sampai di mansion kedua orang tuanya. Saat melewati pintu gerbang, para penjaga langsung mengangguk sopan.

Bizard memarkirkan mobil itu di garasi, sebab dia berencana menginap di sana untuk membendung rasa kesepian yang terus menyapa hatinya. Setidaknya, berada di mansion dia dapat melupakan masalah dengan Joana.

Kaki pria tampan itu menapaki lantai sambil celingukan. Mansion sudah terlihat sepi, karena sepertinya semua penghuni sudah masuk ke dalam kamar masing-masing.

Namun, sekilas Bee melihat bayangan dari ruang keluarga, sepertinya ada seseorang di sana.

Ternyata benar, di sana ada sang ibu yang tengah menonton TV, dan juga adik laki-lakinya yang masih berusia 1,5 tahun. Zoya yang melihat kedatangan Bee, langsung mengangkat wajah, menatap putra keduanya itu dengan tersenyum.

"Sayang, kapan kamu datang?"

Mendengar itu, Bee langsung melanjutkan langkah, hingga dia duduk di samping Zoya. Dia menyandarkan kepala di bahu wanita itu, sementara tangannya memeluk perut. "Aku baru saja datang, Mom."

"Kamu baru pulang kerja yah? Sudah makan?" tanya Zoya perhatian, dia menepuk-nepuk pelan pipi Bee, dan pria itu mengangguk sebagai jawaban.

Semua itu sudah seperti jawaban lengkap, Zoya tahu jika Bee seperti ini pasti karena Joana tengah berada di luar kota. Kebiasaan setelah pria itu menikah, dan memutuskan untuk tinggal berdua dengan istrinya.

Sebenarnya Zoya sudah memberi saran, agar Bee dan Joana tetap tinggal di mansion, supaya pria itu tidak perlu bolak-balik saat Joana sibuk bekerja. Namun, sepertinya Joana tidak betah tinggal di sana, maka dari itu Zoya tak bisa menahannya.

Dia harus merelakan satu putranya lagi untuk tinggal di tempat yang berbeda. Karena Bee mengikuti jejak sang adik, yaitu ikut dengan istrinya.

"Pasti Joana ada bisnis yah?" tanya Zoya basa-basi, dia melihat sang anak yang tampak murung. Makanya dia ingin mengajak Bee bicara.

Bee menghembuskan nafas kasar. Seolah memberi tahu pada sang ibu, bahwa dia tengah merasa lelah.

"Iya, Mom. Aku juga ada sedikit masalah dengannya, bisa kita bicara?" tanya Bee sambil menengadah. Sementara di bawah sofa, sang adik tengah asyik bermain dengan mainannya.

Zoya menatap Bee yang kala itu memancarkan sorot mata tak biasa. Zoya pun mengecup kening anaknya, kemudian mengangguk. "Baik, sebentar yah, Mommy ajak Fierce ke atas dulu, supaya dia tidur dengan Daddy."

Bee patuh, dia menarik diri dari tubuh ibunya. Membiarkan Zoya mengajak Fierce untuk beristirahat.

"Baby, ayo kita ke atas, ini sudah malam waktunya untuk tidur," ucap Zoya sambil mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh si kecil.

"Au, Mom," tolak Fierce sambil menggeleng, dia masih ingin bermain. Tangan mungil bocah tampan itu mengambil mobil-mobilan, kemudian menggerakkannya, sambil berceloteh. "Ngeng, ngeng, ngeng."

"Mainnya bisa besok lagi, Nak. Glor saja sudah tidur, Fierce mau tidur jam berapa?" bujuk Zoya, bahkan dia membawa nama kembaran bocah tampan itu. Ya, gadis kecilnya sudah tidur lebih dulu bersama Ken.

Melihat pemandangan manis itu, Bee tersenyum tipis, kemudian dia ikut duduk di bawah untuk membujuk Fierce agar patuh pada perintah ibunya.

"Boy, kenapa kamu tidak mau tidur?"

Fierce mengangkat kepala, melihat sang kakak yang bertanya padanya. Dia tersenyum sumringah hingga memperlihatkan gigi-giginya yang imut dan lucu.

"Au ayin ubing," jawab bocah tampan itu, membuat Bee merasa gemas. Padahal dia tidak tahu artinya apa.

"Dia bicara apa, Mom?"

"Dia bilang mau main mobil. Bicaranya memang memusingkan, Daddy saja tidak paham-paham, makanya dia kesal kalau ditinggal dengan Daddy," jelas Zoya dengan menggelengkan kepala. Untung kali ini bayinya hanya kembar dua, coba lima seperti saat pertama?

Sumpah demi apapun, Zoya tak dapat membayangkannya.

Bee terkekeh pelan, kemudian mencoba menggendong tubuh mungil Fierce. "Main mobilnya nanti lagi yah. Sekarang Fierce harus tidur dulu, besok Kakak belikan yang baru."

Awalnya bocah tampan itu ingin merengek turun, tapi mendengar bahwa Bee akan membelikan mainan baru untuknya, dia pun tersenyum sambil menganggukkan kepala.

"Oyeh, apih pis au banak."

"Mom, dia bicara apalagi?" tanya Bee, benar-benar tak paham dengan apa yang dikatakan oleh adiknya.

"Katanya, Fierce mau yang banyak," jawab Zoya sambil mengelus puncak kepala bayi kecilnya. Mendengar itu, Bee langsung terkekeh keras, dia pun menciumi pipi gembul Fierce yang memiliki semburat merah.

"Adik Kakak kenapa pintar sekali?" Bee mengusakkan wajah di dada Fierce, membuat bocah tampan itu terkekeh dan bergerak kegelian, dan kekehan itu berhasil membuat satu beban dia bahu Bee seolah hilang.

***

Yang tanya Bee nikahnya kapan? Kalian bisa tebak yah. Sekarang dia usia 27 tahun, anniversary sudah 1 tahun, sementara adiknya yang terakhir nikah di usia 25 tahun. Jadi pertanyaannya kapan ngothor bisa icip-icip uler python? 🙄🙄🙄

Terpopuler

Comments

Siti Shiro

Siti Shiro

jd inget q ma adikku jaraknya 15tahun sedangkan q ma kakakku yg pertama 9 tahun ya beda dikit lah ma ini🤭🤭🤭.. kakakku ma adik bungsunya jarak 24 tahun

2023-09-06

0

Lyana Gunawan

Lyana Gunawan

wah ternyata kembar 5 tohh dan sekarang masih punya adek kecil wahhh makin tua maki jd ya

2023-04-22

0

nuna_jhs94

nuna_jhs94

Fierce yg nikah sama Yuna masih baby

2023-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan Pertama
2 Bab 2. Kehidupan Bianca
3 Bab 3. Mengeluh Tak Punya Waktu
4 Bab 4. Sikap Joana
5 Bab 5. Mendadak Ke Luar Kota
6 Bab 6. Perhatian Kecil
7 Bab 7. Pria Idaman
8 Bab 8. Aku Menyukaimu
9 Bab 9. Menguasai Diri
10 Bab 10. Bercerita
11 Bab 11. Bertemu Mantan
12 Bab 12. Mansion
13 Bab 13. Mengadu Pada Cinta Pertama
14 Bab 14. Pulang Bersama
15 Bab 15. Berusaha Berubah
16 Bab 16. Biar Saya Yang Buatkan
17 Bab 17. Ukuran S
18 Bab 18. Tidak Cuma-cuma
19 Bab 19. Makan Malam Romantis
20 Bab 20. Masakan Bianca
21 Bab 21. Rasa Cemas
22 Bab 22. Telepon
23 Bab 23. Jangan Keras Kepala
24 Bab 24. Mencemaskan Suami
25 Bab 25. Menemanimu Bekerja
26 Bab 26. Katakan!
27 Bab 27. Kacau
28 Bab 28. Mendengarkan Satu Sisi
29 Bab 29. Tidak Dapat Dihubungi
30 Bab 30. Suka Direpotkan
31 Bab 31. Janji Temu
32 Bab 32. Minta Tolong
33 Bab 33. Mengetesmu Terlebih Dahulu
34 Bab 34. Jangan Berisik
35 Bab 35. Menggoda Lebih Ekstrim
36 Bab 36. Tak Dapat Menahannya
37 Bab 37. Aku Membutuhkanmu
38 Bab 38. Honey Bee
39 Bab 39. Menunjukkan Sifat Asli
40 Bab 40. Bohong Pertama
41 Bab 41. Aku Tidak Suka Melihatnya
42 Bab 42. Menyampaikan Kabar Bahagia
43 Bab 43. Pesan Nomor Tak Dikenal
44 Bab 44. Menginginkanmu
45 Bab 45. Keputusan
46 Bab 46. Berbelanja (Memanjakanmu)
47 Bab 47. Kejujuran
48 Bab 48. Naik Jabatan
49 Bab 49. Janji Suci Untuk Wanita Lain
50 Bab 50. Hanya Butuh Lima Menit
51 Bab 51. Merasakannya Kembali
52 Bab 52. Sekali Lagi
53 Bab 53. Buka Mulutmu!
54 Bab 54. Perasaan Joana
55 Bab 55. Bianca Masih Sakit
56 Bab 56. Hadiah Untuk Istri
57 Bab 57. Tak Bisa Bohong
58 Bab 58. Jangan Salah
59 Terjerat Pesona Tuan Amnesia by Itta Haruka07
60 Bab 59. Penolakan
61 Bab 60. Sejak Kapan
62 Bab 61. Harusnya Tahu Diri
63 Bab 62. Tidak Ingin Tinggal Satu Atap
64 Bab 63. Resign
65 Bab 64. Pil Kontrasepsi
66 Bab 65. Meledak-ledak
67 Bab 66. Aku Mohon
68 Bab 67. Semakin Kurang Ajar
69 Bab 68. Aroma Parfum Lain
70 Bab 69. Undangan Makan Malam
71 Bab 70. HRW CORP
72 Bab 71. Berterimakasih Dengan Semestinya
73 Bab 72. Mencari Tahu
74 Bab 73. Tercengang
75 Bab 74. Aku Tidak Akan Pernah Kalah
76 Bab 75. Kecurigaan Lagi
77 Bab 76. Menghentikan
78 Bab 77. Tidak Terima
79 Bab 78. Tergesa-gesa
80 Bab 79. Seperti Runtuh
81 Bab 80. Pertengkaran Hebat
82 Bab 81. Menemui Kehancuran
83 Bab 82. Ceritakan
84 Bab 83. Kehilangan Pegangan Hidup
85 Bab 84. Memutarbalikkan Fakta
86 Bab 85. Masih Mengelak
87 Bab 86. Aku Hanya Sebuah Boneka
88 Bab 87. Konsekuensi
89 Bab 88. Kekecewaan Keluarga
90 Bab 89. Perselingkuhan Tidak Patut Dibenarkan
91 Bab 90. Kehancuran Joana
92 Bab 91. Bianca Pergi
93 Bab 92. Gamang (Belum Sadar)
94 Bab 93. Kecurigaan Zoya
95 Bab 94. Mencari Keberadaan Bianca
96 Bab 95. Kamu Adalah Rumah
97 Pengumuman
98 2B (1)
99 2B (2)
100 2B (3)
101 2B (4)
102 2B (5)
103 Hasrat Tuan Impoten By Itta Haruka07
104 2B (6)
105 2B (7)
106 2B (8)
107 2B (9)
108 New Novel
109 New Novel
110 2B (10)
111 2B (11)
112 2B (12)
113 New Novel by ntaamelia
114 New Novel
115 New Novel
116 New Novel
117 New Novel
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan Pertama
2
Bab 2. Kehidupan Bianca
3
Bab 3. Mengeluh Tak Punya Waktu
4
Bab 4. Sikap Joana
5
Bab 5. Mendadak Ke Luar Kota
6
Bab 6. Perhatian Kecil
7
Bab 7. Pria Idaman
8
Bab 8. Aku Menyukaimu
9
Bab 9. Menguasai Diri
10
Bab 10. Bercerita
11
Bab 11. Bertemu Mantan
12
Bab 12. Mansion
13
Bab 13. Mengadu Pada Cinta Pertama
14
Bab 14. Pulang Bersama
15
Bab 15. Berusaha Berubah
16
Bab 16. Biar Saya Yang Buatkan
17
Bab 17. Ukuran S
18
Bab 18. Tidak Cuma-cuma
19
Bab 19. Makan Malam Romantis
20
Bab 20. Masakan Bianca
21
Bab 21. Rasa Cemas
22
Bab 22. Telepon
23
Bab 23. Jangan Keras Kepala
24
Bab 24. Mencemaskan Suami
25
Bab 25. Menemanimu Bekerja
26
Bab 26. Katakan!
27
Bab 27. Kacau
28
Bab 28. Mendengarkan Satu Sisi
29
Bab 29. Tidak Dapat Dihubungi
30
Bab 30. Suka Direpotkan
31
Bab 31. Janji Temu
32
Bab 32. Minta Tolong
33
Bab 33. Mengetesmu Terlebih Dahulu
34
Bab 34. Jangan Berisik
35
Bab 35. Menggoda Lebih Ekstrim
36
Bab 36. Tak Dapat Menahannya
37
Bab 37. Aku Membutuhkanmu
38
Bab 38. Honey Bee
39
Bab 39. Menunjukkan Sifat Asli
40
Bab 40. Bohong Pertama
41
Bab 41. Aku Tidak Suka Melihatnya
42
Bab 42. Menyampaikan Kabar Bahagia
43
Bab 43. Pesan Nomor Tak Dikenal
44
Bab 44. Menginginkanmu
45
Bab 45. Keputusan
46
Bab 46. Berbelanja (Memanjakanmu)
47
Bab 47. Kejujuran
48
Bab 48. Naik Jabatan
49
Bab 49. Janji Suci Untuk Wanita Lain
50
Bab 50. Hanya Butuh Lima Menit
51
Bab 51. Merasakannya Kembali
52
Bab 52. Sekali Lagi
53
Bab 53. Buka Mulutmu!
54
Bab 54. Perasaan Joana
55
Bab 55. Bianca Masih Sakit
56
Bab 56. Hadiah Untuk Istri
57
Bab 57. Tak Bisa Bohong
58
Bab 58. Jangan Salah
59
Terjerat Pesona Tuan Amnesia by Itta Haruka07
60
Bab 59. Penolakan
61
Bab 60. Sejak Kapan
62
Bab 61. Harusnya Tahu Diri
63
Bab 62. Tidak Ingin Tinggal Satu Atap
64
Bab 63. Resign
65
Bab 64. Pil Kontrasepsi
66
Bab 65. Meledak-ledak
67
Bab 66. Aku Mohon
68
Bab 67. Semakin Kurang Ajar
69
Bab 68. Aroma Parfum Lain
70
Bab 69. Undangan Makan Malam
71
Bab 70. HRW CORP
72
Bab 71. Berterimakasih Dengan Semestinya
73
Bab 72. Mencari Tahu
74
Bab 73. Tercengang
75
Bab 74. Aku Tidak Akan Pernah Kalah
76
Bab 75. Kecurigaan Lagi
77
Bab 76. Menghentikan
78
Bab 77. Tidak Terima
79
Bab 78. Tergesa-gesa
80
Bab 79. Seperti Runtuh
81
Bab 80. Pertengkaran Hebat
82
Bab 81. Menemui Kehancuran
83
Bab 82. Ceritakan
84
Bab 83. Kehilangan Pegangan Hidup
85
Bab 84. Memutarbalikkan Fakta
86
Bab 85. Masih Mengelak
87
Bab 86. Aku Hanya Sebuah Boneka
88
Bab 87. Konsekuensi
89
Bab 88. Kekecewaan Keluarga
90
Bab 89. Perselingkuhan Tidak Patut Dibenarkan
91
Bab 90. Kehancuran Joana
92
Bab 91. Bianca Pergi
93
Bab 92. Gamang (Belum Sadar)
94
Bab 93. Kecurigaan Zoya
95
Bab 94. Mencari Keberadaan Bianca
96
Bab 95. Kamu Adalah Rumah
97
Pengumuman
98
2B (1)
99
2B (2)
100
2B (3)
101
2B (4)
102
2B (5)
103
Hasrat Tuan Impoten By Itta Haruka07
104
2B (6)
105
2B (7)
106
2B (8)
107
2B (9)
108
New Novel
109
New Novel
110
2B (10)
111
2B (11)
112
2B (12)
113
New Novel by ntaamelia
114
New Novel
115
New Novel
116
New Novel
117
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!