Legenda Pendekar Dari Goa

Legenda Pendekar Dari Goa

Lahirnya pendekar

Terlahirlah seorang anak disebuah desa dari rakyat jelata biasa, ia terlahir seperti biasa anak-anak yang lainnya,tetapi tiada yg menduga jika dirinya mempunyai keistimewaan yang tidak pernah di duga.

Keistimewaannya tiada yg tahu selain daripada ayahnya sendiri. Yakni keistimewaan yang ada pada dirinya terdapat tanda lahir pada tubuhnya. Sekalipun ibunya tak menyadari tentang tanda tersebut yang berada pada bagian yang tidak diketahuinya, yakni tanda tubuhnya hanya terlihat samar di bagian tangan kanannya.

Seperti biasanya, sang ibu selalu pergi ke Telaga untuk mengambil air. Saat itu juga, ibunya melihat anaknya yg masih kecil keluar dari sebuah goa didekat Telaga.

Sesampainya di rumah ia mengadu kepada suaminya.

"Ayah," panggil sang istri saat baru pulang dari Telaga.

"Ya, Bu, ada apa?" sahut sang suami dan bertanya.

"Itu, tadi saat Ibu mengambil air di telaga, Ibu melihat anak kita bermain ke goa di ujung hutan, tidakkah ayah menyadari jika anak kita sering bermain ke goa diujung hutan sana?"

Justru, suaminya hanya menjawab seperti tiada kekhawatiran terhadap anaknya sama sekali. Bahkan, terlihat sangat santai saat mendengar pengaduan dari istrinya.

"Biar saja lah Bu, biarkan anak kita bermain kemanapun yang dia suka.

"Ayah ini kenapa sih,dia itu anak kita, yang mana kita itu harus menjaganya dengan baik. Bukankah ayah tahu bahwa goa itu sangat terlarang?" kata istrinya dengan nada kesal.

"Bu, Goa itu terlarang hanya bagi orang yang penakut untuk mendekatinya saja. Ayah juga pernah pergi ke goa itu, tetapi tiada terjadi suatu apapun juga." Jawab suaminya santai.

"Ya sudah kalau gitu, terserah ayah saja. Tapi ingat, jika terjadi apa-apa kepada anak kita, itu urusan ayah, dan Ibu tidak bertanggung jawab." Kata istrinya yang terlihat begitu mengkhawatirkan anaknya.

Setelah suami-istri membicarakan tentang anaknya yang ketahuan pergi Goa tersebut, ayah Araki Unjonglalu menemui anaknya.

Saat itu juga, ayahnya melihat anak kesayangannya sedang melatih ilmu beladiri yg ayahnya ajarkan, tersenyum dengan penuh kebanggaan.

"Araki, kemari lah, Nak." Panggil ayahnya sambil memperhatikan sang anak.

"Ya, Yah." Jawab Araki, dan berhenti berlatih.

"Oh ya, apa benar, bahwa kamu tadi pergi ke Goa?" tanya sang ayah penuh selidik.

"Em ... ya, Yah. Memangnya kenapa, apakah ada sesuatu yang Ayah takutkan?" jawabnya dan balik bertanya kepada orang tuanya.

"Tidak ada yang Ayah takutkan, Nak. Hanya saja, tadi ibumu melihat kamu pergi ke goa. Itulah yang membuat ibu kamu khawatir, makanya Ayah bertanya langsung denganmu.

"Maafkan Araki ya, Yah. Jika sudah membuat ibu khawatir." Jawab Hanta merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, Ayah tidak mempermasalahkannya sama sekali, atas kemana kamu pergi. Ayah hanya mau berpesan kepada kamu. Lain kali, jika kamu mau pergi ke goa, jangan sampai ada orang lain mengetahuinya, apalagi ibu kamu." Kata sang ayah dengan nada kasih sayang terhadap anak kesayangannya, tak lupa memberi nasehat kecil padanya.

"Ya, Ayah, lain kali Araki akan berhati-hati untuk pergi dari rumah." Jawabnya dengan menundukan kepalanya karena merasa bersalah, lantaran sudah membuat ibunya khawatir atas dirinya.

Sang ayah tersenyum dan langsung menepuk pundak anaknya, seakan memberi isyarat kepada anak kesayangannya.

Setelah itu, sang ayah pergi dari hadapan putranya. Tentunya, agar sang anak lebih leluasa untuk mendalami ilmu kanuragan bela dirinya.

Araki yang kini sudah sendirian lagi, memilih untuk melanjutkan latihannya. Sesuai yang diimpikannya, hanya tak pernah merasa letih ataupun bosan untuk belajar dan terus belajar.

Keesokan harinya, Araki mendekati sang ibu untuk meminta maaf kepada beliau.

Pelan-pelan, Araki ikut duduk disebelah ibunya yang tengah duduk bersantai di belakang rumah.

"Araki, ada apa, Nak?" tanya ibunya saat mendapati anaknya tengah duduk di sebelahnya.

"Tidak ada apa-apa kok, Bu. Araki hanya ingin berbicara sesuatu sama Ibu, tapi ...." Jawab Araki dan menggantungkan kalimatnya.

"Tapi kenapa, Araki?"

"Em ... begini, Bu. Sebenarnya Araki mau meminta maaf, soal kemarin." Jawabnya sedikit ada rasa gugup.

"Meminta maaf, soal apa?" tanya sang ibu yang belum mengerti dengan apa yang dimaksudkan anaknya itu.

"Begini, Bu. Sebenarnya Araki mau meminta maaf soal kemari itu, soal main ke goa tanpa sepengetahuan Ibu. Maafkan Araki ya, Bu. Araki mengaku salah, karena tidak meminta izin sama Ibu. Juga, sudah membuat Ibu khawatir." Jawabnya meminta maaf, serta untuk meyakinkan ibunya.

Ibunya tersenyum saat mendengar pengakuan dari anaknya.

"Nak, bukannya Ibu melarang kamu untuk main ke goa itu. Ibu hanya khawatir dan takut terjadi sesuatu sama kamu, itu saja. Kalau kamu ingin main, kemana saja tidak mengapa, asalkan jangan pergi ke goa itu." Ucap ibunya menyarankan sambil mengelus kepala anaknya dengan lembut.

Araki mengangguk pelan, seraya meyakinkan ibunya.

Setelah bercakap-cakap dengan anaknya mengenai goa yang didatangi oleh Hanya, ibunya segera pergi meninggalkan Araki untuk melanjutkan pekerjaannya.

Sedangkan Araki sendiri memilih pergi untuk berlatih seperti biasa, yakni tentang ilmu bela dirinya bersama sang ayah tanpa sepengetahuan ibunya.

Kemudian, selesai berlatih, Araki pulang bersama ayahnya.

"Nak, saatnya nanti kamu akan dewasa dan akan banyak rintangan di dunia ini, hadapi rintangan itu dengan bijak, dan jangan kamu menjadikan sombong saat kamu mampu menghadapinya. Jika kamu merasa kalah, janganlah lari dan pergi dari rintangan dan tantangan yang sedang menghadang diri kamu." Ucap sang ayah sambil berjalan beriringan dan tak lupa memberi nasehat kecil kepada anaknya.

Sembari berjalan beriringan, tidak terasa sudah sampai di pekarangan rumah. Lalu, keduanya segera masuk ke dalam dan menjumpai ibunya yang tengah menyiapkan makanan untuk makan bersama.

Sambil menikmati makanannya, keluarga kecil tersebut berbincang-bincang tentang saudara-saudara hanta yg telah pergi meninggal kan rumah.

Araki menanyakan kedua kakaknya yg telah dua tahun meninggalkan mereka, dan membuat sosok sang adik merindukannya.

"Ayah, kapan kakak pulang?" tanya Hanta mengenai kedua kakaknya yang tak pernah kunjung kembali untuk pulang.

Sang ayah tersenyum mendengar pertanyaan dari Araki

"Kamu tahu, saudara-saudara mu telah memilih jalannya. Percayalah sama Ayah, suatu saat nanti, pasti kita akan berkumpul kembali." Jawab sang ayah sambil mengunyah makanan.

"Tapi benar kan, Pa, kalau saudara-saudara Araki akan pulang ke rumah?" tanyanya yang ingin mendapatkan kepastian dari ayahnya, bukan hanya sekedar janji dan janji.

"Ya, Nak." Jawab sang ayah untuk meyakinkan anaknya, Hanta tersenyum bahagia mendengarnya.

.

.

.

Tidak terasa juga, rupanya waktu yang di lewati sudah begitu lamanya. sudah sepuluh tahun berlalu, dan kini sosok Araki telah tumbuh menjadi dewasa.

Tak pernah henti-hentinya Ia selalu bertanya kemana saudaranya pergi, karena tak kunjung juga kembali ke rumah. Perasaan sedih, itu sudah pasti.

Bertanya, jawabannya pun akan sama. Hingga membuat sosok Araki bingung dibuatnya.

Seperti biasanya, sehabis latihan beladiri, Araki pulang bersama sang ayah.

Dalam perjalanan, dengan berani, ia mengungkapkan keinginannya untuk menyusul saudara-saudaranya yang telah lama pergi dari rumah. Tidak peduli baginya jika harus mendapatkan penolakan dari sang ayah sekalipun.

"Ayah," panggil Hanta sambil berjalan.

Sang ayah langsung menoleh kepada Hanta, dan berhenti jalannya.

"Ya, Nak, kenapa?"

"Araki kangen dengan kedua saudara Araki, Yah. Ingin sekali mencari keberadaan kakak." Jawabnya dengan tatapan yang begitu serius terhadap ayahnya.

"Mengapa kamu ingin sekali mencari kakakmu, Nak? bukankah berada dirumah itu akan jauh lebih baik?" kata sang ayah meyakinkan sang anak kesayangannya.

"Tapi, Yah, Araki sekarang sudah dewasa. Tentu saja, ingin mencari sesuatu yang baru di luaran sana." Jawabnya dengan suara yang penuh pengharapan dari sang ayah.

"Ayah butuh pendapat dari ibu kamu. Jadi, keputusan ada pada ibumu." Kata sang ayah sambil memegangi kedua bahu milik anaknya.

Sesampainya di rumah, sang ayah menyampaikan keinginan sang anak yang gigih untuk pergi dari rumah kepada istrinya.

"Bu," panggil ayahnya Araki kepada ibunya yang tengah duduk sambil menjahit baju milik suaminya yang robek.

"Ya, ada apa?" tanya sang istri kepada suaminya.

Ayahnya ikutan duduk disebelah ibunya Araki. Kemudian, dengan berani untuk menyampaikan pesan dari anaknya.

"Begini, Bu, Araki meminta izin untuk pergi meninggalkan rumah ini, tentunya akan jauh kita, Bu. Bagaimana menurut Ibu, apakah akan membiarkan dia pergi untuk mencari kakak-kakaknya yang sudah pergi entah kemana." Ucap sang suami untuk dimintai pendapat mengenai anaknya yang ingin berpamitan untuk pergi dari rumah".

Sang ibu menatap anak kesayangannya dengan perasaan berat hati untuk memberi jawaban.

"Sebenarnya ini sangat berat untuk Ibu, tapi ... apa daya Ibu, Nak. Ibu tidak bisa memaksa kamu dan menahan kamu. Kalau memang keinginanmu sudah bulat, baiklah, Ibu tidak melarangnya. Karena ibu tahu, ini pasti akan terjadi pada kamu, Hanta, sama seperti kakak-kakaknya mereka ingin pergi mencari jati diri mereka. Ibu tidak bisa berkata apa-apa, jika keputusan kamu sudah bulat." Ucap sang ibu dengan rasa tak tega melepaskan kepergian sang anak kesayangannya tanpa seorang pendamping.

.

.

.

Tibalah hari disaat kepergian Araki, sang ayah dan ibunya akhirnya melepaskan kepergian anak kesayangannya dengan rasa sedih, lantaran anak bungsunya akan pergi sama seperti kakak-kakaknya yang entah kemana perginya.

Setelah mendapatkan restu dari kedua orang tuanya, Araki berpamitan untuk pergi seperti kakak-kakaknya.

"Ayah, Ibu, maafkan Araki yang harus pergi dari rumah ini. Araki berjanji, akan pulang ke rumah bersama kakak." Ucap hanta meyakinkan orangtuanya.

Terpopuler

Comments

Felisitaz😇

Felisitaz😇

novelnya bgus Banget, berasa jadi tokoh dinovel ini

2022-10-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!