#5

Dua minggu kemudian.

"Saya terima nikah dan kawinnya Fanny Adelia binti Mustam dengan mas kawin tersebut TUNAI!!!" ucap Gibran dengan satu kaki tarikan nafas.

"Bagaimana pada saksi? Sah!" ujar penghulu yang menikahkan Gibran dan Fanny.

SAH!!

Suara sahutan dari para saksi.

"Alhamdulillah," ujar Gibran bahagia.

Selanjutnya mereka semua membaca doa.

Setelah selesai membaca doa, Gibran dan Fanny menaiki pelaminan. Para tamu undangan serta kerabat kerja Fanny maupun Gibran memberikan selamat kepada sang pengantin baru.

Terlihat senyum bahagia dibibir pengantin baru itu.

Dari kejauhan, seorang pria menatap dendam ke arah pelaminan. "Lihat aja, bakalan gue kasih hadiah yang sangat sulit untuk lo lupain Gibran. Sekarang lo boleh tersenyum bahagia, tapi lihat aja nanti!." pria tersebut tersenyum licik. Dia berjalan ke arah pelaminan guna mengucapkan selamat pada Gibran dan Fanny.

"Selamat ya, Pak.." ujar pria itu.

"Terimakasih Doni, karena kamu sudah datang ke acara pernikahan saya dan Fanny.." ucap Gibran tulus

"Sama-sama, Pak." Doni langsung beralih memberikan selamat kepada Fanny. "Selamat ya, Fan. Semoga keluarga kamu dan Pak Gibran bahagia dan langgeng," lanjut Doni berpura-pura.

"Thanks, Don." sahut Fanny sembari tersenyum tipis.

Para wartawan banyak sekali yang meliput acara pernikahan sang Manager MX Channel dan model terkenal di MX Channel.

Doni adalah pria berusia 30tahun, dia seorang model pria yang sudah lama memendam perasaan untuk Fanny. Tetapi apalah daya, sebelum dirinya menyatakan cinta, Fanny sudah terlebih dahulu menjadi milik orang lain.

•

Sementara di tempat lain.

Nisa tengah menonton acara live pernikahan Gibran dan Fanny. Dia tersenyum kecut sambil terus menatap ke arah televisi.

"Semoga kamu gak menyesal kedepannya karena sudah menikah dengan Fanny, Mas. Aku akan selalu mendoakan kebahagiaan untukmu. Mungkin kamu bukanlah jodohku.."

Nisa terus menatap layar televisi dan melihat betapa bahagianya Gibran saat itu. Nisa berdoa semoga Gibran selalu tersenyum seperti itu.

🌹🌹🌹🌹🌹

Dua hari kemudian.

"Sayang, bangun.."Gibran menggoyangkan tubuh Fanny.

Mata Fanny mengerjap perlahan. "Hoam.. Ada apa sih Mas??" tanya Fanny lesu.

"Ini udah siang sayang. Aku mau berangkat kerja, apa kamu gak buatin sarapan untuk aku?" Gibran duduk di bibir ranjang.

"Ck! Aku masih ngantuk, Mas. Kamu gak ingat tadi malam kita olahraga sampai jam berapa?"

Gibran hanya tersenyum. "Huft! Ya sudah, kamu tidur aja." Gibran mengecup lembut kening Fanny. "Aku berangkat kerja dulu ya?"

Fanny mengangguk. "Hati-hati,"

Gibran bangkit dari duduknya menuju keluar kamar.

"Aku sarapan di kantor aja deh," ujar Gibran sembari masuk ke dalam mobil. Mobil melaju menuju studio MX Channel.

Di dalam kamar.

Ponsel milik Fanny bergetar.

Drtt Drtt

"Duhhh.... Siapa sih pagi-pagi gini udah nelepon? Ck!" dengan malas, Fanny meraih ponsel yang berada di atas meja.

"Halo!" sapa Fanny ketus

📲"Halo Fanny. Ngapa galak amat sih lo pagi-pagi gini?" ujar seseorang di sebrang sana.

Fanny langsung membuka mata dan melihat siapa yang meneleponnya. "Eh, sorry ya Mel. Ada apa? Gue masih ngantuk banget nih,"

📲"Enak banget Bu Bos.. Gue sama Nelly mau ngajakin lo jalan-jalan. Mau gak? Ya, sekali-kali lo traktir kami berdua lah.. Kan lo udah nikah sama Manager yang otomatis gajinya pasti gede."

Fanny terdiam sejenak. "Gue sebenarnya sih malas. Tapi ya udahlah, kita atur nanti jadwalnya."

📲"Oke.. Lo atur aja, ntar kabarin gue ya. Bye,"

"Bye,"

Panggilan terputus.

"Mager banget sih gue mau pergi. Tapi ya udahlah, gue juga pengen ke spa, dan ke salon.." gumam Fanny sambil duduk dari baringnya.

•

**TBC.

HAPPY READING..

SAMPAI JUMPA DI PART BESOK..

MAAF JIKA MOM OTHOR LANGSUNG LOMPAT HARI..

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DAN DUKUNGANNYA ..

TERIMAKASIH 😘**