CEO PEMANJA ISTRI
Purba mengalami kecelakaan bersama ibunya ketika hendak pergi ke pasar untuk berjualan. Sebuah mobil dengan kecepatan di atas rata-rata menabrak dirinya dan juga ibunya. Dari kecelakaan itu, nyawa keduanya tidak bisa tertolong.
Setelah kecelakaan itu, Purba tiba-tiba terbangun dan sudah berada di kamar yang lengkap dengan fasilitas nya. Wajahnya yang dahulu nya pas- pas an, kini berubah menjadi pemuda yang tampan, gagah dan memiliki body yang sempurna.
Purba masih dalam kondisi yang linglung dan kebingungan. Betapa tidak? Dirinya seperti menjadi orang lain disini. Kehidupan barunya mengantarkan dirinya seperti bak pangeran di dongeng- dongeng.
Seperti pagi itu, beberapa pelayanan yang cukup cantik menghantarkan sarapan dan segelas susu di meja kamarnya. Pelayan yang cukup cantik dan menggoda dengan pakaian yang bukan seperti seorang pelayan.
" Tuan muda! Ini sarapan nya!" kata pelayan yang cukup cantik dengan rambut panjang yang dibiarkan terurai.
Purba hanya tersenyum menatap pelayan itu.
"Hai siapa nama kamu?" tanya Purba sambil duduk di pinggir tempat tidur nya.
"Rona, tuan muda!" jawab pelayan itu.
"Baiklah, Rona! Terimakasih, kamu boleh pergi!" kata Purba akhirnya.
Pelayan itu segera bergegas pergi meninggalkan kamar itu. Tetapi sebelum beranjak pergi, Purba kembali menahannya dengan satu pertanyaannya.
"Tunggu Rona!" kata Purba dengan setengah berteriak.
"Iya tuan muda!" sahut Rona dengan kepala menunduk.
"Apakah kamu tahu? Siapa nama aku?" tanya Purba akhirnya.
Pelayan itu mengerutkan dahinya. Dalam benaknya berpikir, ada apa dengan tuan mudanya pagi ini. Sikapnya yang sebelumnya kasar tapi sekarang berubah menjadi lebih lembut. Dan kini mempertanyakan nama nya sendiri.
"Siapa nama aku?" tanya Purba lagi.
"Nama tuan? Tedy Adi Nugraha, biasa di panggil dengan Tedy." jawab pelayan itu akhirnya.
"Baiklah! Terima kasih! Kamu boleh keluar dari kamar aku." kata Purba akhirnya.
"Tedy? Nama yang cukup keren, seperti wajahnya yang ganteng dan cocok jika menjadi pemuda yang ganteng." kata Purba sambil melihat dirinya di pantulan kaca kamarnya.
"Tedy? Hahaha. Aku kaya! Aku ganteng! Pasti wanita- wanita banyak yang menyukai aku." kata Purba akhirnya sambil mengusap wajahnya sendiri.
"Kenapa aku bisa hidup kembali? Bukankah aku sudah meninggal ketika kecelakaan mobil itu? Ini sungguh di luar akal sehat ku." gumam Purba yang saat ini bernama Tedy.
Tiba-tiba ketukan pintu kembali terdengar di kamar Tedy.
"Iya, masuklah!" sahut Tedy dengan berteriak.
Seorang wanita yang masih terlihat cantik datang menghampiri Tedy. Usianya sebenarnya sudah terbilang bukan lah remaja lagi. Dia adalah ibu dari Tedy.
"Tedy sayang! Kamu cepat lah mandi sayang! Papa dan adik kamu sudah menunggu di bawah." kata Mama Tedy yang bernama Mama Maya.
Tedy masih diam. Dalam pikiran nya bisa menebak, wanita di dekat nya ini pasti Mama nya.
"Ada apa, ma?" tanya Tedy yang berusaha tenang.
"Hari ini ada rapat di perusahaan. Papa kamu akan memberikan kekuasaan sepenuhnya kepada kamu. Kepemimpinan akan diserahkan kepada kamu. Papa ingin istirahat sementara waktu." terang Mama Maya dengan mengkerut kan dahinya.
Tedy masih tidak bergeming. Hal itu menjadikan Mama Maya memegang dahi Tedy.
"Kamu tidak sedang demam. Tetapi kamu seperti orang linglung, Tedy. Ayo cepat lah mandi! Papa sudah menunggu kamu di bawah!" suruh Mama Maya.
"Baik Mama!" sahut Tedy sambil bergegas masuk ke kamar mandi di dalam kamarnya.
@@@@@@@
Tedy sudah duduk di meja makan bersama anggota keluarga nya, seperti mama, papa dan juga adiknya. Tedy masih banyak diam karena masih bingung dengan situasinya. Tentu saja, ia sendiri masih belum paham mengenai jati dirinya sebagai sosok Tedy.
Di dalam tubuh barunya itu, tubuh Tedy terbilang sangat sempurna. Dengan body atletik,wajah super keren, kulit putih halus tanpa bekas luka. Lalu dimana Tedy sekarang? Kenapa ruh Purba masuk kedalam tubuh Tedy.
"Sayang! Apakah kamu sudah minum obat pagi ini, sayang?" tanya Mama Maya dengan lembut.
"Kenapa mama? Aku sehat, tidak sakit." kata Tedy dengan mengerutkan dahinya.
"Kakak! Kamu harus rajin minum obat. Jika tidak? Kamu bisa jatuh sakit." timpal Rere adik dari Tedy yang ikut perhatian dengan kakaknya.
"Terima kasih mama, adik. Kalian sungguh sangat perhatian dengan aku." sahut Tedy dengan ramah.
Mama Maya, Rere dan juga Papa Mayong jadi saling pandang. Mereka melihat perubahan yang terjadi dalam diri Tedy. Tedy yang biasanya kasar, temperamental, ditambah mudah sakit- sakit an kini berubah menjadi lembut dan sopan. Ditambah wajah Tedy tidak se pucat biasanya.
"Rere! Hari ini kamu ikut kami ke perusahaan terlebih dahulu, sebelum kamu mengikuti mata kuliah mu." kata Papa Mayong.
Tedy yang mendengar kata-kata orang tua yang masih terlihat ganteng itu, jadi mengingat- ingat bahwa gadis cantik dan manis yang dibilang adiknya itu bernama Rere.
"Iya papa, kebetulan hari ini tidak ada jam kuliah kok. " sahut Rere dengan senyum manisnya.
"Kamu Tedy, putra papa yang paling tampan! Hari ini akan papa umumkan nanti dalam rapat di kantor. Bahwasanya kamu akan menggantikan kepemimpinan dari papa. Sementara waktu, papa akan istirahat sejenak. Besok lusa papa dan juga mama mau liburan sementara waktu. Menikmati suasana santai sejenak di luar kota." kata Papa Mayong.
"Papa, apakah saya mampu jika tanpa papa." kata Tedy merendah.
"Tentu saja, putra papa yang ganteng ini tidak akan mengecewakan papa dan mama bukan? Kamu yang lulusan terbaik di Universitas pasti akan mudah memegang kepemimpinan perusahaan papa ini. Kamu pasti bisa diandalkan." kata Papa Mayong dengan bangga.
"Papa!" keluh Tedy pelan.
"Jangan khawatir, nanti kamu dibantu asisten papa yang akan membantu dan mengarahkan kamu. Pak Sarif, dia sudah pengalaman dalam bisnis di perusahaan besar di keluarga kita. Dia akan menunjukkan bagaimana orang yang bisa dipercaya atau tidak. Dalam dunia bisnis, manusia bermuka dua sangat banyak dijumpai Tedy." kata Pak Mayong sedikit memberikan penjelasan.
"Baiklah, papa." sahut Tedy sambil meminum segelas susu yang belum di minumnya.
"Tedy, sayang! Mama yakin, kamu akan bisa menjalankan bisnis papa ini nantinya. Harapan mama juga, kamu bisa menemukan jodoh kamu. Mama dan papa sungguh tidak sabar untuk bisa mempunyai seorang cucu dari kamu." kata Mama Maya.
"Belum juga ketemu wanitanya, ma! Mama sudah bicara soal cucu." protes Rere sambil terkekeh.
"Papa yakin, dengan ketampanan putra papa ini. Sangat mudah untuk mendapatkan wanita yang sempurna." sahut Papa Mayong dengan bangga.
"Tetapi wanita yang baik tidak semata-mata memandang aku punya harta yang banyak, itu sangat jarang Papa." protes Tedy.
"Jangan khawatir kakak! Aku banyak teman-teman yang baik di kampus." sahut Rere sambil tersenyum.
Mama Maya dan Papa Mayong hanya melempar senyum dengan putra putri nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Irma Kirana
hadir Mak 😉😉
2022-08-23
2