"Ma-maksud Mbak Rika?" Aku terbata. Tidak menyangka Mbak Rika akan mengetahui tentang perselingkuhan suaminya.
"Aku yakin kalau sebenarnya Kau tahu, Rissa. Katakanlah, Mbak tidak akan marah," ucap Rika kembali.
"Maaf Mbak. Aku memang sudah mengetahuinya." ucap ku menunduk.
Maafkan Aku, Reza. Aku mengatakan perselingkuhan mu waktu itu kepada istrimu. Sudah kepalang basah juga, istrimu mengetahuinya.
"Ini yang ku takutkan." Rika terlihat kembali menghembuskan nafas panjang. Kemudian ia menatapku dan semakin erat menggenggam tangan ku.
"Rissa," panggilnya.
"Iya Mbak."
"Bisakah Kau membantu Mbak?"
"Membantu apa ya, Mbak?" Aku mengerutkan kening ku.
"Lusa Mbak sudah harus kembali bekerja. Dan Kau tahu sendiri kan kalau mas Reza akan sendirian lagi di rumah. Mbak takut jika Mbak kembali meninggalkan mas Reza, dia akan kembali celup sini, celup sana. Jadi Mbak mohon kamu tinggalah di sini untuk mengawasi mas Reza kalau dia selingkuh lagi," Rika menatap ku penuh harap.
Aku terkejut. Rika menyuruh ku untuk tinggal di sini? Berdua saja dengan Reza? Aku sungguh tak percaya. Apa dia tidak takut jika kami akan berselingkuh nanti?
Ini bagaikan ujian, namun juga seperti angin segar bagi ku.
"Tapi Mbak...." Aku hendak memprotes. Namun Mbak Rika memotongnya.
"Mbak mohon, Rissa. Mbak ingin Kamu melaporkan kepada Mbak apa saja yang suami Mbak lakukan selama Mbak meninggalkannya bekerja. Lagipula Kau juga belum memiliki tempat tinggal baru kan?"
Aku hanya terdiam sembari memikirkannya. Sisi lain diriku begitu menginginkan menyetujui permintaan Rika. Tapi sisi lain hatiku tak mengizinkannya karena tidak ingin suatu saat khilaf dan tergoda oleh suaminya.
"Oke, Mbak anggap kamu setuju ya?" Suara Mbak Rika menyadarkan ku. Aku mendelik mendengar dia memutuskan tanpa persetujuan ku.
"Tapi, Mbak...."
"Tidak ada tapi-tapian. Sekarang Kau akan menjadi mata-mata Mbak." Sepertinya keputusan Mbak Rika sudah mutlak. Jika sudah begini Aku sulit untuk membujuknya. Jadi Aku harus menyetujui permintaan kakak tiri ku itu. Aku mengangguk saja menyetujuinya.
Setelahnya aku dan Rika keluar menuju ruang makan untuk makan siang. Di sana sudah ada Reza yang menatap kami datang bersama.
Lagi-lagi Aku merasa sangat tidak enak karena aku tidak melakukan apa-apa di rumah ini. Tadi aku ketiduran hingga tidak sempat membantu Rika untuk menyiapkan makan siang.
"Mbak Rika, maafkan Aku karena tidak membantumu menyiapkan makan siang. Aku sudah tidak tahu diri tinggal di rumah ini," ucap ku tidak enak.
"Tidak apa-apa, Rika. Lagipula Aku juga tidak memasak. Tadi Mbak beli online." Mbak Rika menjawabnya dengan tersenyum manis. Sungguh cantik sekali menurutku. Pantas saja Reza begitu tergila-gila dengan kakak tiri ku itu.
Berbeda dengan diriku yang tidak sebanding dengan Rika. Ah, kenapa Aku selalu membandingkan diriku dengan Rika? Mana mungkin Reza tertarik padaku.
"Mas Reza," panggil Rika.
"Ya, Sayang."
Aku sedikit melirik ke arah mereka. Ku lihat Reza tersenyum menatap istrinya. Sungguh sangat tampan sekali menurutku.
"Mas, lusa kan Aku sudah harus kembali bekerja. Dan satu bulan lagi Aku kembali akan di pindahkan oleh perusahaan ke luar negeri. Direktur memilihku untuk mewakili perusahaan. Mas Reza pasti tidak akan mau kan jika Aku mengajak mas Reza untuk ikut dengan ku dan menetap di luar negeri selama satu tahun?"
"Kau di pindahkan lagi?" Reza nampak memejamkan matanya dan men.de.sah panjang. "Aku tidak bisa jika harus mengikutimu ke luar negeri. Di sana tempat orang asing, dan tempat ku bukan di sana. Lagipula bagaimana dengan pekerjaan ku. Aku baru saja mau merintis bekerja, Sayang." Reza nampak sedikit gusar.
"Maka dari itu, Sayang. Aku ingin menyuruh Rissa untuk tinggal di rumah ini. Dan setelah Rissa resmi bercerai dari suaminya, Aku ingin Kau menikahinya agar nantinya tidak menimbulkan fitnah warga," ucap Rika.
Sontak saja membuatku tersedak dan membelalakkan mataku. Aku tak percaya dengan yang dia katakan. Bukan ini kesepakatan saat berbincang di kamar tadi.
"Mbak Rika!" Aku hendak memprotes. Tapi Mbak Rika menghentikan ku.
"Dengarkan Mbak dulu, Rissa. Mbak ingin mas Reza menikahimu karena Mbak tidak ingin mas Reza berselingkuh dengan wanita lain. Mbak lebih rela jika mas Reza menikahimu, dengan begitu Mbak akan merasa lebih tenang. Mbak juga ingin Kau mengawasi mas Reza dari wanita penggoda. Kamu mau kan, Rissa?"
"Sayang, kenapa Kau malah menyuruh ku untuk menikahi Rissa. Bagaimana nanti jika Aku merindukanmu dan Aku ingin melakukan itu dengamu?" Reza sepertinya juga terkejut dengan keinginan istrinya itu.
"Mas, Aku juga pasti akan sangat merindukanmu. Kalau Aku sih bisa menahannya hingga Aku libur dan pulang nanti. Tapi Aku tidak yakin mas Reza akan mampu menungguku pulang. Aku tidak ingin mas Reza mencari selingkuhan yang bisa memuaskan mas Reza. Mas Reza hanya milikku. Tapi Aku rela jika mas Reza melakukannya bersama Rissa. Rissa adalah wanita baik-baik. Aku juga tidak ingin Rissa nantinya menikah dengan pria lain dan akan berakhir seperti pernikahannya saat ini. Aku yakin mas Reza tidak akan menyakiti Rissa."
Ucapan Rika membuat kami terdiam beberapa saat. Aku melirik ke arah Reza yang nampaknya juga tengah memikirkan permintaan istrinya.
Sungguh ini di luar dugaan ku. Aku tidak percaya dengan permintaan kakak tiri ku itu. Mana ada sih seorang wanita yang rela di madu. Tapi Rika malah dengan terang-terangan menyuruh suaminya menikahi adik tirinya.
"Bagaimana, mas? Apa Kau setuju menikahi Rissa nanti setelah dia sudah resmi bercerai dari suaminya?"
"Baiklah, tapi Kau harus ingat Sayang. Walaupun Aku menikahi Rissa, tapi cinta terbesarku hanya untukmu," ucap Reza.
Entah kenapa mendengar ucapan Reza membuat hatiku mencelos. Ada sedikit rasa sesak dalam hati ku. Aku melihat Rika yang tersenyum mendengar suaminya menyetujui permintaannya. Sungguh Aku tidak mengerti dengan jalan pikiran kakak tiri ku itu.
"Kamu juga setuju kan, Rissa?" Rika menatapku penuh harap. Sementara Aku kembali melirik Reza yang nampak tenang. Pria itu selalu saja bersikap cuek.
Tapi tawaran Rika sungguh menggodaku. Di sisi lain Aku memang begitu mengagumi Reza. Tapi Aku takut jika hidup ku tidak akan bahagia nantinya. Bisa di bayangkan, bagaimana nanti Aku akan hidup sebagai istri ke-dua.
Akhirnya Aku mengangguk menyetujui permintaan kakak tiri ku itu. Hidup tidak ada yang tahu kedepannya akan menjadi apa. Siapa tahu saja kami akan bahagia hidup berdampingan nanti, walaupun dengan menjadi istri kedua.
"Sungguh kamu mau, Rissa? Mbak sangat bahagia mendengarnya. Kalau begini kan Mbak nggak khawatir lagi meninggalkan mas Reza dirumah. Mas Reza juga akan terawat nanti." Rika nampak begitu bahagia, bisa di lihat dari senyumnya yang begitu cerah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Nur Evida
berbagi suami dengan adek tiri sah2 saja
2022-11-23
0
Widi
Fikirkan matang2 rissa, takut nya nanti kamu malah sakit hati, jangan karena nafsu kamu menerima permintaan rika begitu saja
2022-08-06
0
Vita Zhao
ya ampun.. ya ampun..
Rika baru ada seorang istri menyuruh suaminya menikah lagi🤦♀️, Rika malah dengan senangnya menyuruh reza nikah lagi, malah dengan adik tirinya🤦♀️.
dah lh yg penting bukan rissa yg merusak rumah tangga rika, toh semuanya atas keinginan Rika😏
2022-08-06
2