Bab 8

Mila membuka pintu itu perlahan hingha terbuka lebar. Meka melangkah masuk ke dalam ruangan itu dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

"Mila, kamu sudah punya pacar belom?" tanya sidosga to the point.

Meka yang mendengar pertanyaan itu, malah geli sendiri.

"Maksud bapak?" tanya Meka kembali yang pura-pura tidak mengerti.

"Saya rasa kamu sudah ngerti dan tidak perlu saya ulangi lagi ucapan saya," jawab sidosga.

"Suer deh pak saya gak ngerti," bohong Mila

"Masa sih gak ngerti Mek? Apa saat ini kamu lagi dekat sama seseorang? tanya dosga nya lagi.

"Ya saya dekat sama siapa saja pak. Sama bapak juga sekarang saya dekat kan. Nih buktinya duduk aja berdekatan," jawab Milaa yang mengerjai dosga nya.

"Oh...berarti sekarang kita dekat ya. Kalau begini apa kita bisa lebih dekat lagi?" si dosga merapatkan duduk nya yang langsung berhadapan dengan Meka sehingga jarak diantara mereka tidak ada.

Mila berkata huhuhu kemari kesana Mestika syalaanananna ampun aku...

Meka tidak bisa mengucapkan kata-kata. Dia sangat gugup dan salah tingkah. Hingga tiba-tiba sidosga melibas bibir Mila dengan lembut. Mila diam terpaku dengan perlakuan si dosga. dan menggigit kecil bibir Meka hingga tanpa sadar Meka membuka sedikit mulutnya. Tanpa membuang kesempatan sidosga terus menjalankan aksinya, mengabsen satu persatu isi dalam mulut Meka.

Meka yang mendapat serangan kenikmatan di bibirnya, justru malah membalas nya, hingga terjadi ciuman panas. Hingga suara ketukan di pintu menghentikan aktifitas mereka. Meka melepaskan ciumannya dan membenahi penampilannya.

Sidosga tersenyum genit melihat Mila yang salah tingkah. Dia meninggalkan Mila yang duduk di sofa sedang mengatur degup jantungnya.

Sidosga membuka pintu ruangannya dan melihat siapa yang sedang mengganggu aktifitasnya.

"Oh Bu Arin, ada yang bisa saya bantu Bu?" tanya pak dosga tanpa membuka lebar pintunya.

"Eh iya pak, hari ini bisa tidak ya bapak bantu saya mengecek persiapan kita untuk kegiatan tour nanti?" jawab Bu Arin yang menatap sidosga penuh cinta.

Ya Bu Arin adalah salah satu dosen muda yang cantik di kampus itu. Sejak kehadiran dosga itu, Bu Arin langsung terpesona dengan ketampanannya. Dia sering memberikan perhatian dan mendekatkan diri nya kepada si dosga. Namun dosga itu biasa saja menanggapi sikap Bu Arin.

"Maaf Bu, saat ini saya sedang berdiskusi dengan mahasiswa saya. Jadi saya tidak bisa membantu Ibu," jawab dosga itu dengan sikap dinginnya.

di dalam ruangannya.

"Oh baiklah pak. Kalau begitu saya permisi," ucap Bu Arin dengan rasa kecewanya.

Pak dosga langsung menutup pintu ruangannya dan kembali ke sofa duduk di samping Mila hanya mereka berkata Mila kalian Mila.

Lagi-lagi Meka terkejut dengan kedatangan dosga nya yang tiba-tiba.

"Ih bapak ngagetin saya aja," celetuk Meka yang berusaha menyembunyikan kegugupannya.

"Kenapa, kamu lagi melamun ya. Apa mau dilanjutkan lagi adegan tadi?" ucap si dosga ke telinga Meka dengan suara sexynya.

Tubuh Meka langsung merinding, karena si dosga dengan mesumnya mengecup daun telinga Meka.

"Dasar dosga mesum," protes Meka dengan menjauh dari si dosga.

"Kenapa menjauh Mek. Kita kan sudah resmi lebih dekat," ucap si dosga dengan senyum genitnya.

"Ogah banget dekat sama bapak, dosga mesum. Bisa-bisa habis saya, bapak buat," protes Meka.

"Emang kamu saya apakan Meka....?" tanya sidosga yang sengaja membuat Meka kesal.

"Nanti bapak perkosa saya," ucap Meka spontan.

"Hahahahaha, emang kamu gak mau saya perkosa, enak loh...," goda si dosga tanpa malu.

"Hmmmm jangan-jangan bapak nih sering melakukannya ya dengan perempuan-perempuan di luar sana," ketus Meka tanpa rasa takut dengan dosganya.

Lagi-lagi Meka terkejut. Dia berusaha melepaskan dirinya dari pelukan sidosga. Namun sia-sia karena si dosga memeluknya dengan erat. Karena lembutnya sidosga memberikan ciuman, Meka terlena dan membalasnya. Hingga Meka kehabisan nafasnya dan di melepaskan ciumannya.