Pengagum Rahasia

Syifa kembali ke rumahnya setelah menyelesaikan laporan. Bersenandung kecil di atas motor miliknya. Tiba-tiba saja perutnya keroncongan, dia lupa kalau belum makan. Akhirnya ia membelokkan motor di sebuah warung makan dekat dengan rumah.

Letaknya di persimpangan lampu merah. Saat memarkirkan motor, seseorang yang berseragam loreng menghampirinya. Syifa melirik nama yang tertera di baju tersebut.

"Bu bidan Syifa, dapat salam dari pengagum rahasia. Katanya tunggu dia sampai pulang ya?"

Bang Burhan, adalah seorang TNI angkatan darat yang menyapa Syifa. Rumahnya dimana lagi kalau bukan di depan rumah Syifa? Yang membuat Syifa bingung adalah pengagum rahasia. Dia sama sekali tidak tahu siapa pengagum rahasia itu. Siapa namanya, bagaimana rupa, dia asli mana, umurnya berapa. Blank! Sama sekali tidak tahu.

Bang Burhan pun enggan untuk menyebutkan siapa nama penggemar rahasianya. Dia hanya selalu menyampaikan salam ketika bertemu dengan Syifa. Wanita itu hanya tersenyum dan menjawab.

"Waalaikum salam," katanya.

"Oke, siap diteruskan kepada pemilik rindu!" kata Bang Burhan lagi.

Syifa hanya tersenyum dan geleng kepala. Entah itu benar ada orangnya atau tidak, dia pun tidak tahu. Ia segera meninggalkan Bang Burhan dan masuk ke warung makan itu.

Memilih lauk untuk disantapnya nanti. Ia akhirnya memilih pepes tahu dan sayur bening yang telah dibungkus. Syifa segera membayar makanan itu dan bergegas pulang.

Sampai di rumah, dia langsung mencuci tangannya. Melepas pakaiannya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai mandi dan berganti baju, dia segera mengambil piring dan mengisinya dengan nasi panas. Mengambil pepes tahu dan sayur bening dari kresek warna biru itu.

Dia berjalan sambil membawa piringnya menuju ruang santai. Menyalakan televisi yang menayangkan berita tentang keadaan Palestina. Dia menyantap makanannya dengan fokus mendengar dan melihat berita tersebut. Sungguh miris nasib penduduk Palestina yang selalu merasa terancam.

"Ya Allah, lindungilah saudara seiman kami. Lindungilah pahlawan yang sedang bertugas disana. Aamiin," ucapnya saat berita tersebut berakhir.

Syifa telah menyelesaikan makannya. Meraih ponselnya dan mulai membuka instagramnya. Ada DM masuk di akunnya. Dari seseorang yang memiliki akun Prajuritperang_90. Karena rasa penasarannya sangat tinggi dia segera membukanya.

Sebuah kalimat salam yang tertera pada pesan itu. Syifa tidak mengenal orang tersebut, tapi dia wajib menjawab salam itu. Dia membalasnya, tapi setelahnya tidak ada balasan lagi dari akun tersebut.

"Dia siapa, sih? Bikin kepo ih!"

Syifa mencoba peruntungannya dalam selancarnya kali ini. Menelusuri akun tersebut. Namun sayang, hanya sebuah foto bendera Indonesia yang di posting di sana.

"Ih, dia siapa sih? Eh, kenapa aku kepo banget? Tau ah!"

Akhirnya Syifa membiarkan akun tersebut. Bergegas membersihkan rumah karena sebentar lagi jam praktiknya mulai. Saat membuka pintu, barisan laki-laki dengan seragam olahraga khas TNI lewat depan rumahnya.

"Assalamualaikum, Bu Bidan! Salam dari pejuang hati," sapa semuanya.

Membuat Syifa menundukkan pandangan dan menjawab salam tersebut. Sudah hampir dua tahun mereka selalu menggoda Syifa seperti itu. Dengan cepat Syifa masuk ke dalam rumah. Mendengus kesal karena setiap mereka berpapasan dengan dirinya selalu berkata seperti itu.

"Jane ki penggemar rahasiaku sopo to? Heran aku, gawe wong penasaran wae! Awas nek ketemu!" Umpat Syifa. (Sebenarnya tuh penggemar rahasiaku itu siapa sih? Heran aku, membuat orang penasaran saja! Awas saja kalau ketemu!)

Syifa menunggu hingga barisan laki-laki itu menghilang dari depan rumahnya. Barulah dia berani membuka pintu rumahnya. Setelah memastikan bahwa para TNI itu masuk ke sarangnya, dia membuka pintu tempat praktiknya. Menyalakan lampu neon box dan menggeser tulisan Ada Bidan yang tertempel di tembok itu.

Dia masuk ke dalam ruang praktiknya menunggu pasien periksa. Tidak lupa dia mengenakan alat pelindung diri yang terdiri dari gown, masker medis, sarung tangan, dan face shield. Begitulah protokol yang dianjurkan pemerintah untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari virus Covid-19.

Pasien mulai berdatangan satu per satu. Syifa melayaninya dengan sabar dan penuh perhatian. Kebanyakan pasien yang datang akhir-akhir ini adalah batuk, pilek, panas, hidung tersumbat, mulut hambar, lemah otot dan ingin muntah. Persis seperti gejala Covid-19.

"Saye tadak kena korona kan, Bu?" tanya salah seorang pasien kepada Syifa. (Saya tidak terkena korona kan, Bu?)

Syifa tersenyum dari balik maskernya. Dia tidak ingin masyarakat makin panik, dia menjawab sebatas pengetahuannya.

"Kite bise tahu itu korona atau tadak ya harus di cek dulu, Mak. Pakai tes antigen, yang dicolok hidungnya tuu ...." Syifa menggunakan bahasa Ketapang agar pasiennya paham. (Kita bisa tahu itu korona atau tidak ya harus di cek dulu, Mak. Pakai tes antigen, yang dicolok hidungnya tuu ....)

"Oh gian e? Nah, terus saye sakit ape?" (Oh, begitu kah? Nah, terus saya sakit apa?)

"Batuk pilek biasa, ingat ya Mak, di rumah saja selama seminggu. Tetap pakai masker selama di rumah. Obatnya diminum ya, jaga istirahatnya."

"Kalau antigen pasti hasilnya positif ya, bu bidan?"

"Mungkin, Mak. Sudah, nggak perlu takut. Insyaallah ada obatnya. Yang penting Mamak jaga protokol kesehatannya, ya? Obatnya diminum sesuai aturan, nanti kalau obat habis masih batuk kesini lagi," tutur Syifa kepada pasiennya.

"Iye lah. Makasih ya Bu Bidan. Berapa ongkosnya?"

"Lima puluh, Mak." Pasien itu menyerahkan uang kepada Syifa dan berpamitan pulang.

Tidak terasa, ternyata waktu berputar dengan sangat cepat. Jam di dinding itu menunjukkan tepat pukul sembilan malam. Syifa langsung membereskan peralatan praktiknya. Menyemprotnya dengan desinfektan. Menyeterilkan ruangan, lalu mengepel lantai.

Sembari menunggu ruangannya steril dia duduk di ruang tamu rumahnya. Sambil membuka aplikasi instagramnya kembali. Teringat akan DM yang masuk dari seseorang yang tidak ia ketahui siapa. Tetapi, pemilik akun itu berhasil mengusik hatinya. Mencoba membukanya kembali akun itu. Tertera keterangan online di akun tersebut.

Pemilik akun tersebut sedang mengetik. Membuatnya sedikit terhenyak menunggu sesuatu muncul di layar ponselnya.

Prajuritperang_90 : Assalamu'alaikum. Apa kabar?

Pesan masuk ke akun instagramnya lagi. Membuatnya semakin penasaran dengan pemilik akun itu. Syifa membalasnya.

Syifazahro : Wa'alaikum salam. Baik, maaf ini siapa ya?

Prajuritperang_90 : Siapa hayo? Coba tebak! Kalau bener aku bakalan temui kamu lebih cepat!

Syifa menghentikan jari lentiknya saat akan membalas. Mencoba menelisik satu per satu kalimat yang ada pada pesan itu. Pikirannya tertuju pada satu orang. Mungkinkah pemuja rahasianya?

Tapi, siapa nama pemuja rahasianya itu?

Ah, teka-teki ini sungguh membuat kepalanya sedikit pening. Dia membiarkan pesan itu tanpa membalasnya lagi. Mencoba bernegosiasi dengan pemilik akun agar mau mencoba mengungkapkan jati dirinya.

Jebakannya gagal. Pemilik akun itu sudah tidak online lagi. Syifa hanya bisa mendengus kesal. Dia teringat bahwa belum menutup tempat praktiknya. Ia bergegas menutup tempat praktiknya dan membersihkan diri.

Dia sendirian di dalam kamar, masih menerka-nerka pemilik akun itu. Dia mencoba menyingkirkan pikirannya, tapi sayang sekali tidak bisa. Dia malah kepikiran terus menerus.

"Kamu siapa? Kamu siapa? Tau ah! Mumet!"

Syifa menarik selimut hingga menutupi kepalanya. Menaruh harap pada pagi semoga mendapat jawaban atas teka-teki itu.

***

Aku yang membawa namamu dalam do'aku

Aku yang merindukanmu meski kau tak tahu diriku,

Mengagumimu dari jauh, melihatmu tanpa menyentuh

Itulah caraku mencintaimu,

^^^(Prajuritperang_90)^^^

Terpopuler

Comments

rorosableng

rorosableng

hayoo siapa??? kita yang baca juga kepoo😉

2024-04-30

0

Ummi Khai

Ummi Khai

aduuuuh bapeeeeer bacanya 🥰🥰🥰

2022-12-17

2

Nuris Wahyuni

Nuris Wahyuni

ciee puitis kali pak tentara ni 👍👍

2022-12-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!