Terlambat

Happy reading ♥️

masih ada yang nungguin Elang gak ya ?

Elang mengulum senyumnya, dan menekan pedal gas lebih dalam lagi agar laju mobilnya lebih kencang. Tak sabar untuk menemui seseorang yang menurut Elang luar biasa.

Hari sudah sore, matahari telah memancarkan sinar jingganya yang mempesona. Elang melirik jam tangannya dan ia sadar takut terlambat. Amelia yang ingin jajanan dipinggir jalan juga Marvin yang membuntutinya membuat waktu Elang cukup tersita. Apalagi sekarang Elang menggunakan jalan lain menuju sekolah yang jaraknya lebih jauh. Elang memilih jalan itu karena Marvin yang terus mengikutinya tadi.

Elang berdecak kesal melihat deretan mobil yang berjajar tak teratur di depannya. Dengan sedikit waktu yang Elang miliki, kenapa sekarang di tambah macet juga ?

Ah, Elang lupa. Besok tanggal merah jadi di pastikan banyak mobil menuju Bogor untuk menikmati liburan long weekend. Lagi-lagi Elang melihat ke arah jam hitam yang begitu kontras membelit pergelangan tangan Elang yang putih pucat kemerahan. Sepertinya gen sang Mami mengalir deras pada tubuh Elang.

Setelah bermacet-macet ria, akhirnya Elang sampai je jalan yang menuju sekolahnya dan waktu menunjukkan pukul setengah 6 sore menandakan seseorang yang mengikuti les matematika sepertinya sudah pulang.

Ya, Elang terlambat datang. Untuk menghabiskan rasa penasarannya Elang tetap memacukan kendaraannya memasuki area sekolah yang sudah lengang dan sepi. Ia pun memukul setir karena merasa kesal.

Tapi sepertinya rasa kesal Elang terobati karena di depan sana berjalan 5 orang siswa-siswi yang masih mengenakan seragam sekolah dan Elang sangat mengenali salah satunya.

3 orang siswi perempuan yang salah satunya adalah Nayla, sahabat sang adik Amelia. Dibelakang mereka berjalan 2 siswa laki-laki yang tak Elang kenali. Semuanya berjalan sambil tertawa-tawa, sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang lucu.

Mobil Elang berjalan pelan, sedangkan rombongan Nayla berjalan kian mendekat. Elang turunkan kaca mobilnya hingga orang lain bisa melihat wajahnya dari arah luar.

Pada akhirnya mereka pun berpapasan, semua mata melihat pada Elang termasuk Nayla tapi Elang tetap fokuskan diri pada jalanan bahkan ia tak menyapa Nayla sama sekali dan gadis itu pun sepertinya tak punya nyali untuk sekedar menyapa hingga akhirnya mereka hanya berpapasan saja tanpa saking bertegur sapa.

Nayla menarik nafas dalam dan mati-matian mengatur debaran jantungnya yang menggila. Elang selalu bisa membuatnya gemetar dan tersiksa.

"Eh itu Elang kan ? ganteng banget gak sih ? tapi sayang sombong banget," ucap gadis bernama Dini. Ia adalah teman Nayla les matematika dan berasal dari kelas yang lain.

"Bukannya dia itu kakaknya Amelia teman kamu, Nay ?" tanya Ayu yang merupakan teman les Nayla juga.

"i-iya, dia kakaknya Amel," jawab Nayla terbata.

"sama temen adeknya begitu apalagi sama kita, Yu. Kita gak akan dianggap," ucap Dini lagi sambil menolehkan kepalanya ke belakang dan meihat mobil hitam Elang.

"kalian, lihat yang ganteng sinyal langsung tinggi !" sindir teman lelaki mereka yang berjalan di belakang.

"Sadar oi sadar, sekelas Vony aja susah dapetin Elang apalagi kalian," ucap anak lelaki yang lain mengingatkan agar teman-teman perempuannya itu menghentikan halu mereka tentang Elang.

Nayla yang mendengar itu tersenyum pahit. Benar apa yang dikatakan teman lelakinya itu. Sekelas Vony yang merupakan selebriti sekolah saja sampai hari ini tak bisa mendapatkan Elang apalagi dirinya.

"Beruntung banget sih, Nay... bisa jadi sahabat Amel. Kamu bisa lebih sering lihat Elang dan menikmati kegantengannya," ucap Dini terdengar iri.

"Ngapain bisa lihat doang tapi gak bisa memiliki, ia gak Nay ?" tanya Ayu.

Lagi-lagi Nayla merasa tertampar. "yuk ah cepetan, udah mau Maghrib ini," ajak Nayla. Ia ingin menghentikan pembicaraan mengenai Elang ini karena tak baik untuk kesehatan jantung juga hatinya.

Sedangkan Elang menghentikan laju mobilnya dan memperhatikan Nayla dan teman-temannya. Bukannya tak mau mengajak Nayla pulang bersama tapi ia akan merasa tak enak pada teman Nayla yang lain dan dirinya tak ingin menjadi bahan gosip. Akan sangat berbahaya jika nama Nayla terseret olehnya, Elang tak mau itu terjadi.

***

Hari ini sekolah Nayla libur karena tanggal merah. Untuk menghabiskan waktu libur ini dirinya akan pergi bersama Amelia sang sahabat untuk nonton film di bioskop dan makan makanan korea yang sedang hits. Tak hanya itu, keduanya akan pergi berburu Novel di toko buku karena menurut sebuah iklan ada diskon besar-besaran di salah satu toko buku terkenal yang ada di mall yang akan mereka datangi.

Nayla berdiri di depan cermin dan menilik penampilannya sendiri. Celana basic berwarna coklat mocca dan kemeja putih yang sedikit longgar menjadi pilihannya saat ini.

Memang Nayla belum juga menggunakan hijab tapi ia selalu mengenakan pakaian serba panjang bila bepergian. Ayah ibunya lah yang meminta itu dan dengan senang hati Nayla menurutinya karena menurut Nayla apa yang kedua orangtuanya inginkan pastilah yang terbaik.

Jika para remaja sekarang berlomba-lomba mengenakan pakaian modis yang serba terbuka, maka Nayla jauh dari kesan itu. Ia pasti mengenakan rok atau celana panjang di padukan atasan bertangan panjang atau sebatas siku. Walaupun begitu, Nayla merasa nyaman-nyaman saja.

Nayla mengenakan tas selempangnya dan berjalan menuju teras dimana Dimas sang kakak telah menunggu dan siap mengantarkannya menuju rumah Amelia.

Nayla pun berpamitan pada orangtuanya dan juga Nadia sang kakak yang kebetulan sedang tinggal di Bogor beserta suaminya Alex.

***

"Masuk, Nay ! Amel nya belum mandi," ucap Mami Amelia sembari membukakan pintu untuk Nayla. "Dimas gak mampir dulu ?" lanjutnya lagi karena Dimas langsung berpamitan pulang setelah mengantarkan Nayla.

"Nggak Mih, Dimas mau ketemu teman-teman," jawab Dimas beralasan sembari mencium punggung tangan ibunya Amelia dan langsung berpamitan untuk pergi.

"Oh ya udah hati-hati, salam buat ibu," ucap Mami Amelia lagi sebelum ia menutup pintu rumahnya.

"Mih, Nayla langsung ke kamar Amel ya" ucap Nayla dan Mami Amelia mengizinkannya. Nayla pun berjalan menaiki tangga menuju ke lantai 2 dimana kamar sahabatnya itu berada. Nayla melangkahkan kakinya dengan ringan karena tadi ia tak melihat mobil Elang terparkir. Bisa Nayla pastikan jika Elang tak ada di rumah dan itu membuatnya merasa tenang.

Nayla membuka pintu kamar Amelia yang letaknya tak jauh dari kamar Elang yang tertutup rapat. Ia berdecak kesal melihat Amel yang masih mengenakan piyama dan asik menonton konser BTS di layar laptopnya.

"Meelllll, kebiasaan deh !!" keluh Nayla sambil melemparkan sebuah bantal pada sahabatnya itu dan Amel terkekeh geli karenanya.

"oke-oke, aku mandi sekarang," Amelia bangkit dari tidurnya dan segera menyambar handuk yang ternyata sudah berada di dekatnya.

"Mel, aku pinjam buku ya," ucap Nayla. Dia tahu jika Amelia mandi akan membutuhkan waktu setidaknya 45 menit dan itu paling cepat. Untuk memanfaatkan waktu, Nayla memilih membaca buku saja dan kebetulan Amelia memiliki perpustakaan pribadi di rumahnya yang berlantai tiga ini. Ya.. Amelia berasal dari keluarga yang cukup berada.

"Boleh Nay, kamu ke atas saja ! nanti aku nyusul kalau udah selesai mandi," sahut Amelia sebelum ia melesat memasuki kamar mandi.

Nayla mengeluarkan buku novel berjudul Murder on the Orient Express karangan Aghata Christie yang ia pinjam dari Amelia beberapa waktu lalu dan berniat mengembalikannya.

Nayla berjalan menuju tangga yang akan membawanya ke lantai 3, di sana ada perpustakaan dan suatu ruangan yang berisikan alat musik seperti gitar milik Elang. Di sana juga terdapat ruang keluarga lengkap dengan tv layar lebarnya.

Perlahan Nayla menaiki tangga dan terkejut luar biasa saat ia tiba di ujung tangga. Pandangan matanya beradu dengan netra Elang yang berwarna coklat karamel itu. Untuk sesaat mereka saling menatap dalam diam hingga Elang lebih dulu mengakhirinya dan kembali fokus pada gitar yang ia pegang.

Sedangkan Nayla tak mungkin untuk kembali ke lantai bawah, ia tak mau Elang curiga dengan perasaannya terlebih lagi Elang telah melihat buku yang Nayla bawa, pastinya lelaki itu tahu kemana tujuan Nayla saat ini.

Nayla terdiam terpaku untuk sesaat menikmati pemandangan indah di depan matanya. Dengan langkah gontai Nayla berjalan melalui Elang menuju perpustakaan pribadi keluarga Wiguna yang letaknya tak begitu jauh dari tempat Elang berdiam diri saat ini.

"Semoga Amel cepat selesai mandinya," itulah kata-kata yang Nayla ucapkan berulang kali dalam hatinya. Berharap sang sahabat menyelamatkan dirinya dari pesona Elang yang bisa membunuhnya.

To be continued ♥️

thanks for reading ♥️

Terpopuler

Comments

lily

lily

kisah percintaan orang knpa se sweet ini sih

2024-04-17

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

tenang Nay ...
sebetulnya Elang juga sama koq .. lagi degdegan krn tetiba ada kamu ...
liat aja .. dia nunduk terus kan ? padahal main gitar nya juga gak fokus tuh ... 😁😁

2023-08-08

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

issshhh ... gumush banget deh sama kelakuan Elang ....
sok cuex padahal barusan aja girang banget krn liat Nayla ternyata masih ada di sekolah ... 🤪

2023-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Selanjutnya
3 Terintimidasi
4 Beralasan
5 Coklat
6 Luar Biasa
7 Terlambat
8 Insiden di Perpustakaan
9 Hukuman
10 Hilang Fokus
11 Hal Kecil
12 Pelukan Tak Langsung
13 First Love
14 Istirahat Siang
15 Setelah Itu
16 Drama
17 Buntut Drama
18 Tentang Cinta
19 Firasat
20 Yang Kemudian Terjadi
21 Menguping
22 Bingkisan
23 Cemburu
24 Curiga
25 Dreamcatcher
26 Love You !!
27 Cetak Angka
28 Kembalinya Kuda Poni
29 Hoodie Hitam
30 Maaf
31 Roti Isi
32 Si Paling
33 Main Mata
34 Senyum
35 Tak Rela
36 Emosi
37 Menuju Final
38 Kakak Ipar
39 Kalah
40 Menjenguk Rafa
41 Firasat
42 Rafa
43 Sasaran Selanjutnya
44 Kerjasama
45 Rintik Hujan
46 Cinta Pertama
47 Jadian
48 Menyerah
49 Yang Selanjutnya Terjadi
50 Kembali ke Sekolah
51 Istirahat Siang
52 Maximilian
53 Pulang
54 Siapa yang Dipilih
55 Suara Hati
56 Tentang Vony
57 Masuk Sekolah
58 Kembalinya Rafa
59 Cerita Elang
60 Amel Gue
61 Cerita Vony
62 Takkan Pernah Rela
63 selanjutnya
64 Kencan Nayla
65 Tak Ada Yang Gratis
66 Ciuman Pertama
67 Kisah Baru
68 Tentang Hujan
69 Makan Siang
70 Kencan Nayla Kali Ini
71 Selingkuhin Kamu
72 Masih Berlanjut
73 Singkat Jelas dan Padat
74 Cemburu
75 Selamat Tinggal
76 Hujan
77 Dejavu
78 Aku Pulang
79 Tak Adil
80 Tentang Masa Lalu.
81 Mewujudkan Mimpi
82 Hasil Karya
83 Orang Ke Tiga
84 Udahan Yu Marahnya
85 Membuatmu Jatuh Cinta
86 Best Gift Ever
87 Bertemu Amelia
88 Makan Siang
89 Namanya Juga Cowok
90 Setelah Itu
91 Damai
92 The Unexpected Love
93 Love You
94 Menghindari Konflik
95 Kejutan
96 Menikahlah Denganku
97 Tak Dapat Dihubungi
98 Membongkar Rahasia
99 Yang Sebenarnya Terjadi
100 Rencana Yang Dipercepat
101 Sarapan Elang
102 Tak Bisa
103 Tentang Masa Lalu
104 Tak Ingin Menikah
105 Tentang Amelia
106 Fitting Baju Pengantin
107 Drama
108 Gak Mau
109 Ayo Bicara
110 Batal Sarapan
111 Pawang
112 Husband Aplication
113 Yang Selanjutnya
114 Untukmu
115 Tied The Knot
116 Rasanya Baru Kemarin
117 Selalu Begitu
118 Aku Mencintaimu
119 The Morning After
120 Tak Jadi Pulang.
121 Amelia
122 Alasan
123 Promo novel
124 Lamaran
125 Jawaban Amelia
126 Enggan Melepaskan
127 Selanjutnya
128 Hari Bahagia
129 Mengungkapkan Rasa Cinta
130 Mabuk Kepayang
131 Selanjutnya
132 Akhirnya Mengerti
133 Pulang
134 Apartemen Baru
135 Bagi Tugas
136 Belanja
137 Beres-beres
138 Berubah
139 Tentang Bulan Madu
140 Pergi
141 Kangen
142 Rindu
143 Selanjutnya
144 Siangnya
145 Setelahnya
146 Kangen
147 Cinta Kamu
148 Bersama
149 ikut yuk
150 Aku Tuh Cinta Kamu
151 Manja
152 Belum Usai
153 Meminta Restu
154 Masih Meminta Izin
155 The Finale
156 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Awal Mula
2
Selanjutnya
3
Terintimidasi
4
Beralasan
5
Coklat
6
Luar Biasa
7
Terlambat
8
Insiden di Perpustakaan
9
Hukuman
10
Hilang Fokus
11
Hal Kecil
12
Pelukan Tak Langsung
13
First Love
14
Istirahat Siang
15
Setelah Itu
16
Drama
17
Buntut Drama
18
Tentang Cinta
19
Firasat
20
Yang Kemudian Terjadi
21
Menguping
22
Bingkisan
23
Cemburu
24
Curiga
25
Dreamcatcher
26
Love You !!
27
Cetak Angka
28
Kembalinya Kuda Poni
29
Hoodie Hitam
30
Maaf
31
Roti Isi
32
Si Paling
33
Main Mata
34
Senyum
35
Tak Rela
36
Emosi
37
Menuju Final
38
Kakak Ipar
39
Kalah
40
Menjenguk Rafa
41
Firasat
42
Rafa
43
Sasaran Selanjutnya
44
Kerjasama
45
Rintik Hujan
46
Cinta Pertama
47
Jadian
48
Menyerah
49
Yang Selanjutnya Terjadi
50
Kembali ke Sekolah
51
Istirahat Siang
52
Maximilian
53
Pulang
54
Siapa yang Dipilih
55
Suara Hati
56
Tentang Vony
57
Masuk Sekolah
58
Kembalinya Rafa
59
Cerita Elang
60
Amel Gue
61
Cerita Vony
62
Takkan Pernah Rela
63
selanjutnya
64
Kencan Nayla
65
Tak Ada Yang Gratis
66
Ciuman Pertama
67
Kisah Baru
68
Tentang Hujan
69
Makan Siang
70
Kencan Nayla Kali Ini
71
Selingkuhin Kamu
72
Masih Berlanjut
73
Singkat Jelas dan Padat
74
Cemburu
75
Selamat Tinggal
76
Hujan
77
Dejavu
78
Aku Pulang
79
Tak Adil
80
Tentang Masa Lalu.
81
Mewujudkan Mimpi
82
Hasil Karya
83
Orang Ke Tiga
84
Udahan Yu Marahnya
85
Membuatmu Jatuh Cinta
86
Best Gift Ever
87
Bertemu Amelia
88
Makan Siang
89
Namanya Juga Cowok
90
Setelah Itu
91
Damai
92
The Unexpected Love
93
Love You
94
Menghindari Konflik
95
Kejutan
96
Menikahlah Denganku
97
Tak Dapat Dihubungi
98
Membongkar Rahasia
99
Yang Sebenarnya Terjadi
100
Rencana Yang Dipercepat
101
Sarapan Elang
102
Tak Bisa
103
Tentang Masa Lalu
104
Tak Ingin Menikah
105
Tentang Amelia
106
Fitting Baju Pengantin
107
Drama
108
Gak Mau
109
Ayo Bicara
110
Batal Sarapan
111
Pawang
112
Husband Aplication
113
Yang Selanjutnya
114
Untukmu
115
Tied The Knot
116
Rasanya Baru Kemarin
117
Selalu Begitu
118
Aku Mencintaimu
119
The Morning After
120
Tak Jadi Pulang.
121
Amelia
122
Alasan
123
Promo novel
124
Lamaran
125
Jawaban Amelia
126
Enggan Melepaskan
127
Selanjutnya
128
Hari Bahagia
129
Mengungkapkan Rasa Cinta
130
Mabuk Kepayang
131
Selanjutnya
132
Akhirnya Mengerti
133
Pulang
134
Apartemen Baru
135
Bagi Tugas
136
Belanja
137
Beres-beres
138
Berubah
139
Tentang Bulan Madu
140
Pergi
141
Kangen
142
Rindu
143
Selanjutnya
144
Siangnya
145
Setelahnya
146
Kangen
147
Cinta Kamu
148
Bersama
149
ikut yuk
150
Aku Tuh Cinta Kamu
151
Manja
152
Belum Usai
153
Meminta Restu
154
Masih Meminta Izin
155
The Finale
156
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!