Bab 02  Bertemu sahabat

Puri menunggu bus di terminal, ia duduk di sebuah bangku panjang sambil memperhatikan orang-orang yang lalu lalang, melakukan aktifitasnya masing-masing.

untuk mengurangi kecanggungannya, ia memakai Iphone, puri mengangguk-anggukkan kepalanya menikmati irama musik DJ kesukaannya.

Siang itu sama seperti siang-siang sebelumnya, di terminal itu ramai sekali, di hari minggu yang panas rupanya tidak sedikit orang yang ingin menghabiskan waktunya dengan pergi ke rumah saudara-saudaranya atau ke tempat lain. Disana terdapat juga para pelajar dan mahasiswa tetapi tidak sedikit pula ibu rumah tangga yang hilir mudik di tempat itu, kata orang di tempat itu, tidak semuanya orang baik-baik, diantara para pelajar dan mahasiswa terdapat juga pencopet dan tukang jambret.

Menurut laporan yang masuk di kepolisian di tempat itu memang cukup rawan, sering terjadi pencopetan, bahkan beberapa waktu yang lalu polisi menangkap seorang pemuda yang kedapatan sedang menghisap ganja disini.

Ketika puri sedang menikmati irama musik nya, tiba-tiba terdengar suara ribut-ribut di kejauhan, ia terkejut dan segera melepaskan Iphone nya, lalu bergegas pergi ke arah suara tadi. Tak lama kemudian ia melihat seorang pemuda berambut gondrong, acak-acakan berlari ke arahnya sambil membawa sebuah tas.

Puri menghalangi pemuda itu dengan menjulurkan sebelah kakinya,

Bruukk.....

Pemuda itu tak mampu menghindar, akibatnya ia terjatuh ke lantai, sebelum pemuda itu berdiri puri segera menghantamkan pukulannya dan bersarang di badan pemuda itu.

Melihat adegan itu orang-orang yang ada di sana juga ikut membantu puri, terjadilah masa seru-seruan, dan akhirnya berhenti ketika seorang polisi datang mengamankan pemuda berambut gondrong itu.

Puri segera meraih tas yang di tinggalkan pemuda itu dan memberikan nya pada seorang gadis yang sedang berdiri tidak jauh dari tempatnya, mereka adalah Fika dan Dhita.

" Nich tasnya, lain kali hati-hati ya ini daerah rawan" ucap Puri sembari menyerah kan tas merah muda itu.

" Makasih ya, untung ada kamu kalo gak aku gak tau nasib aku nanti " ucap Dhita penuh rasa terima kasih.

" Memangnya kalian mau kemana? " tanya Puri ramah.

" Kami mau ke jogja, mau cari kerja" jawab Fika.

" Wahh sama dong, aku juga mau kesana, bagaimana kalo kita barengan aja! " ajak Puri

" Boleh, tapi kalo boleh tau kamu siapa kok baik banget sih, " ujar Fika sambil meletupkan balon permen karet dari mulutnya.

" Oh iya perkenalkan aku puri saraswati " Puri mengulurkan tangannya.

" Aku Dhita Patiwi" Dhita menyambut uluran tangan Puri.

" Fika renata" Fika pun melakukan hal yang sama.

Beberapa saat lamanya mereka berdiri sambil berbincang-bincang pasca perkenalan tadi, menceritakan tentang pengalaman masing-masing..

Beberapa menit kemudian sebuah bus datang, mereka segera naik setelah bus itu penuh dengan penumpang. Bus itu melaju dengan perlahan-lahan makin lama semakin kencang membawa penumpangnya ke tempat tujuan masing-masing.

...****************...

Di jogja mereka segera mencari tempat kontrakan, kurang lebih setengah jam mereka menemukan sebuah rumah sederhana. Setelah membayar uang sewa pada pemiliknya, mereka segera memasuki rumah itu.

" Bagaimana? " tanya Puri setelah mereka berada di ruang tamu.

" Lumayan lah untuk sekedar tempat berteduh" jawab Dhita seraya menghempaskan tubuhnya ke sofa.

" Ehh... aku ke dalam dulu ya... mau ngecek peralatannya" ujar Fika sambil melangkah pergi.

Tak lama kemudian ia kembali lagi, menemui ke dua temannya yang sedang melepas lelah.

" Dhi, genteng nya ada yang pecah tuh" ujar Fika kepada Dhita.

" Trus... gimana donk? " jawab Fika panik.

" Udah biar aku aja yang betulin, sebelah mana yang rusak? " kata Puri kepalanya menengadah ke atas mencari-cari genteng yang rusak.

" Memang nya kamu bisa? " tanya Fika seolah tak percaya.

" Ya.. bisalah kan aku udah terbiasa waktu di kampung. " ujar Puri lalu pergi ke tempat yang di tunjukkan oleh Fika.

Meskipun Puri seorang perempuan, ia juga cekatan menaiki anak tangga tak kalah dengan kaum lelaki.

" Dhi, aku beli makanan dulu ya di warung" ujar Fika.

" Mau nitip? " ujarnya lagi

" Ya, nih nitip donk, laper... e.. sekalian beliin buat Puri juga ya.. " jawab Dhita seraya memegang perutnya yang kempes.

" Siip " jawab Fika

" Ya udah tapi hati-hati ya.. " ucap Dhita.

Dhita bergegas untuk membereskan barang-barangnya dan barang-barang ke 2 sahabatnya, ya... mereka telah bersahabat.

Semua barang di letakkan di kamar masing-masing.

...****************...

Ketika hari menjelang sore, three girl sweets. Itulah julukan untuk ketiganya, setelah selesai membersih kan rumah kontrakannya mereka pun mandi untuk membersihkan diri masing-masing. Sehabis mandi mereka merasa segar setelah hampir seharian bekerja membersihkan rumah.

Fika, puri dan dhita sedang duduk santai di teras rumah. Mereka menikmati makanan dan minuman yang di beli Fika tadi. Angin sore berhembus semilir, menggoyangkan bunga-bunga yang tidak seberapa itu, namun tertanam rapi di depan rumah.

" Fi, katanya kamu tadi beli nasi bungkus ya?" tanya Puri

" Iya kamu lapar? " Fika tanya balik,

puri mengangguk.

" Ya udah kita makan yuk! " Dhita mengajak ke 2 sahabatnya.

Keakraban yang terlihat di antara mereka, seolah-olah mereka telah lama bersahabat. Di meja makan, mereka menikmati makanannya, sesekali terdengar percakapan mereka.

" Enak ya makanannya" ucap Fika sembari mengunyah.

" Lumayan lah buat pengganjal perut" seru Deh.

"Tapi kita gak mungkin beli nasi bungkus terus kan?" ujar Puri.

" Ya... gak lah... kita harus masak sendiri, kalo beli nasi bungkus terus nanti cepet abis dong duit kita! " timpal Dhita.

"Makanya sore ini juga kita harus belanja" ujar Puri.

" Tapi jangan kita semua, harus ada yang di rumah, takutnya nanti ada pak RT atau apalah... " ucap Dhita.

" Ya udah.... kalian aja yang belanja, aku jaga rumah? gimana? " Dhita meminta persetujuan pada teman-temannya.

" Boleh" ucap puri.

Selesai makan Puri dan Fika pergi ke sebuah toko untuk berbelanja. Sedangkan dhita duduk santai di teras rumah sambil membaca koran, ia berharap ada berita tentang lowongan kerja. Karna lama sekali ia membuka-buka koran, namun ia tidak dapat menemukan apa yang ia cari. Setelah yakin tidak ada informasi tentang LOKER, Dhita meletakkan begitu saja koran yang ia pegang, lalu beranjak memasuki rumah.

Terpopuler

Comments

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Beruntung Dhita ketemu sama Puri jadi tasnya bisa selamat

2023-01-30

0

Ao_Ni

Ao_Ni

insecure

2023-01-30

0

THIRTEEN

THIRTEEN

Info loker gan

2023-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 Rencana pergi ke kota
2 Bab 02  Bertemu sahabat
3 Bab 03 (๏_๏) Duo Ribut (๏_๏)
4 Bab 04 Mencari Loker
5 Bab 05 Mencapai kesuksesan
6 Bab 06. LOVE
7 Bab 07 Pria tampan
8 Bab 08. Fallink in LOVE
9 Bab 09 Permintaan hati
10 Bab 10 Di ghibah tetangga
11 Bab 11 Bertemu Sang Arjuna
12 Bab 12. dia gadisnya
13 Bab 13 Bayangan masa lalu
14 Bab 14 Ada apa denganmu?
15 Bab 15 Di culik mantan
16 Bab 16 Pencarian
17 Bab 17. Tangis dalam do'a
18 Bab 18 Salah paham
19 Bab 19 I Will always love you forever
20 Bab 20 Duren atau nangka
21 Bab 21 Mirip
22 Bab 22 Rencana perjodohan.
23 Bab 23 Tersorot kamera wartawan
24 Bab 24 di banding- bandingkan
25 Bab 25 Pura - pura
26 Bab 26 Hasil Tes DNA
27 Bab 27 Rahasia besar
28 Bab 28 Bukan keturunan calvin Dharmendra
29 Bab 29 sebuah perjanjian
30 Bab 30 Pengumuman
31 Bab 31 Berjuang bersama
32 Bab. 32 Wedding ( puri dan eza )
33 Bab 33 jeruk makan jeruk ?
34 Bab 34 Infeksi
35 Bab 35 Rencana licik citra
36 Bab 36 Kemarahan Arjuna
37 Bab 37 Keputusan yang salah
38 Bab 38 Rasa benci
39 Bab 39 Kecewa
40 Bab 40 Sikap yang aneh
41 Bab 41 Arjuna Melamar Citra
42 Bab 42 Happy Engagement
43 Bab 43 Kenangan yang tersimpan
44 Bab 44 Resign
45 Bab 45 Sapu tangan putih
46 Bab 46 Making out + Making love
47 Bab 47 Kagum
48 Bab 48 Ruang meeting
49 Bab 49 Wanita intelek
50 Bab 50 Sad Song
51 Bab 51 Tujuan bastian
52 Bab 52 Menemukan Tanda Bukti
53 Bab. 53 Mengelabui Citra
54 Bab 54 Harapan Arjuna
55 Bab 55 Tamparan keras.
56 Bab 56 Terungkap
57 Bab 57 Penyesalan
58 Bab 58 Sebuah Tantangan
59 Bab 59 Pergi ke kampung
60 Bab 60 Melamar
61 Bab 61 Teringat
62 Bab 62 Restu Mommy
63 Bab 63 Kabar Bahagia
64 Bab 64 Double wedding
65 Bab 65 Kerusuhan
66 Bab 66 Bencana
67 Bab 67 Di tawan
68 Bab 68 Khawatir
69 Bab 69 Ternyata saudara
70 Bab 70 Menyesal
71 Bab 71 Jangan Sakiti Dia
72 Bab 72 Pengorbanan
73 Bab 73 Kerusakan fungsi hati
74 Bab 74 Persalinan Bellinda
75 Bab 75 Kelahiran putra Andrian
76 Bab. 76 Operasi transplantasi liver
77 Bab 77 Melewati Masa Koma
78 Bab 78 Pemberian nama Glen Alvaro
79 Bab 79 Malam Yang panjang
80 Bab 80 Sedarah
81 Bab 81 Keputusan Akhir Pengadilan
82 Bab 82 Hilangnya kepekaan
83 Bab 83 Menerima Apa adanya
84 Bab 84 Menjenguk
85 Bab 85 Pulang Kampung
86 Bab 86 Kekuatan ikatan Cinta
87 Bab 87 Tidak pernah
88 Bab 88 Pergi Ke rumah Tabib
89 Bab 89 Ritual Penyembuhan
90 Bab 90 Harta Warisan
91 Bab 91 Harta Warisan yang di Sumbangkan
92 Bab 92 Musibah
93 Bab 93 Kembali pulang
94 Bab 94 Pingsan
95 Bab 95 Hamil?
96 Bab 96 Rasa kecewa
97 Bab 97 Tak Bersama
98 Bab 98 Pembalasan
99 Bab 99 Kabar Duka
100 Bab 100 Hasil yang salah
101 Bab 101 Menjalani Hubungan LDR
102 Bab 102 Tinggal Dirumah Abang.
103 Bab 103 Kabar Bahagia Setelah Duka
104 Bab 104 Terpaksa memaksa
105 Bab 105 Haredang
106 Bab 106 Sempurna
107 Bab 107 Sepiring Berdua
108 Bab 108 Kerinduan
109 Bab 109 Bertamu
110 Bab 110 Kedatangan Devina
111 Bab 111 Oh Citra
112 Bab 112 Permintaan Dhita
113 Bab 113 Wanita Aneh
114 Bab 114 Rere Almira Winata
115 Bab 115 Ide Gila
116 Bab 116 Terpaksa menikahinya
117 Bab 117 Menantu Baru
118 Bab 118 Kejutan
119 Bab 119 Mobil Baru
120 Bab 120 Dua wanita Aneh
121 Bab 121 Pertanyaan Absurd
122 Bab 122 Di bawakan bekal / Pulang
123 Bab 123 Cucu Oma yang Lucu
124 Bab 124 Bodyguard Dua Wanita
125 Bab 125 Payung Emas
126 Bab 126 Bersama Bestie
127 Bab 127 Korban?
128 Bab 128 Kondisi Dhita Drop
129 Bab 129 Pertikaian
130 Bab 130 Hidup Rukun
131 Bab 131 Saudara tampan
132 Bab 132 Cemburu Tanpa Alasan
133 Bab 133 Glen Kecewa
134 Bab 134 Fakta
135 Bab 135 Rencana Mommy Rita
136 Bab 136 Kelicikan Yang Terbongkar
137 Bab 137 Glen Kedua
138 Bab 138 Bukan Pengantin Baru Lagi
139 Bab 139 Rere / Almira ?
140 Bab 140 Mitoni / Tingkeban
141 Bab 141 Di madu
142 Bab 142 Satu Ratu
143 Bab 143 Tidak Adakah Wanita Lain?
144 Bab 144 Operasi Caesar
145 Bab 145 Oh Dhita
146 Bab 146 Mati Suri
147 Bab 147 Baby Twins
148 Bab 148 Hilangnya Sang Pewaris
149 Bab 149 Ratapan Seorang Ibu
150 Bab 150 Dendam Fanny
151 Bab 151 Ansel Abraham
152 Bab 152 Baby Blues
153 Bab 153 Risih
154 Bab 154 Salah Paham
155 Bab 155 Menyangkal
156 Bab 156 Penyakit Ansel
157 Bab 157 Naluri
158 Bab 158 Ardhi / Ansel
159 Bab 159 Tak Ingin Berpisah
160 Bab 160 Janda tapi Perawan
161 Bab 161 Kesalahan Fanny
162 Bab 162 Kesalahan Fanny 2
163 Bab 163 Pertunangan
164 Bab 164 Kecelakaan
165 Bab 165 Ternyata
166 Bab 166 Terungkap
167 Bab 167 Terlambat
168 Bab 168 Terpisah
169 Bab 169 Kebencian Ans
170 Bab 170 Terbiasa
171 Bab 171 Kembali ke Negeri Tercinta
172 Bab 172 Terbawa Mimpi
173 Bab 173 Misi Ans
174 Bab 174 Kebiasaan yang Menyebalkan
175 Bab 175 Dua Wanita Jutek
176 Bab 176 Hari pertama di kampus
177 Bab 177 Meluluhkan dua Hati
178 Bab 178 Berbagi kontak
179 Bab 179 Calon Tunangan
180 Bab 180 Kemarahan Ans
181 Bab 181 Karena Terpaksa
182 Bab 182 Pria Buta
183 Bab 183 Kehormatan kami
184 Bab 184 Dinner Pertama
185 Bab 185 Bertemu ibu kandung
186 Bab 186 Diam-Diam Cemburu
187 Bab 187 Rencana Ans
188 Bab 188 Seandainya
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Bab 01 Rencana pergi ke kota
2
Bab 02  Bertemu sahabat
3
Bab 03 (๏_๏) Duo Ribut (๏_๏)
4
Bab 04 Mencari Loker
5
Bab 05 Mencapai kesuksesan
6
Bab 06. LOVE
7
Bab 07 Pria tampan
8
Bab 08. Fallink in LOVE
9
Bab 09 Permintaan hati
10
Bab 10 Di ghibah tetangga
11
Bab 11 Bertemu Sang Arjuna
12
Bab 12. dia gadisnya
13
Bab 13 Bayangan masa lalu
14
Bab 14 Ada apa denganmu?
15
Bab 15 Di culik mantan
16
Bab 16 Pencarian
17
Bab 17. Tangis dalam do'a
18
Bab 18 Salah paham
19
Bab 19 I Will always love you forever
20
Bab 20 Duren atau nangka
21
Bab 21 Mirip
22
Bab 22 Rencana perjodohan.
23
Bab 23 Tersorot kamera wartawan
24
Bab 24 di banding- bandingkan
25
Bab 25 Pura - pura
26
Bab 26 Hasil Tes DNA
27
Bab 27 Rahasia besar
28
Bab 28 Bukan keturunan calvin Dharmendra
29
Bab 29 sebuah perjanjian
30
Bab 30 Pengumuman
31
Bab 31 Berjuang bersama
32
Bab. 32 Wedding ( puri dan eza )
33
Bab 33 jeruk makan jeruk ?
34
Bab 34 Infeksi
35
Bab 35 Rencana licik citra
36
Bab 36 Kemarahan Arjuna
37
Bab 37 Keputusan yang salah
38
Bab 38 Rasa benci
39
Bab 39 Kecewa
40
Bab 40 Sikap yang aneh
41
Bab 41 Arjuna Melamar Citra
42
Bab 42 Happy Engagement
43
Bab 43 Kenangan yang tersimpan
44
Bab 44 Resign
45
Bab 45 Sapu tangan putih
46
Bab 46 Making out + Making love
47
Bab 47 Kagum
48
Bab 48 Ruang meeting
49
Bab 49 Wanita intelek
50
Bab 50 Sad Song
51
Bab 51 Tujuan bastian
52
Bab 52 Menemukan Tanda Bukti
53
Bab. 53 Mengelabui Citra
54
Bab 54 Harapan Arjuna
55
Bab 55 Tamparan keras.
56
Bab 56 Terungkap
57
Bab 57 Penyesalan
58
Bab 58 Sebuah Tantangan
59
Bab 59 Pergi ke kampung
60
Bab 60 Melamar
61
Bab 61 Teringat
62
Bab 62 Restu Mommy
63
Bab 63 Kabar Bahagia
64
Bab 64 Double wedding
65
Bab 65 Kerusuhan
66
Bab 66 Bencana
67
Bab 67 Di tawan
68
Bab 68 Khawatir
69
Bab 69 Ternyata saudara
70
Bab 70 Menyesal
71
Bab 71 Jangan Sakiti Dia
72
Bab 72 Pengorbanan
73
Bab 73 Kerusakan fungsi hati
74
Bab 74 Persalinan Bellinda
75
Bab 75 Kelahiran putra Andrian
76
Bab. 76 Operasi transplantasi liver
77
Bab 77 Melewati Masa Koma
78
Bab 78 Pemberian nama Glen Alvaro
79
Bab 79 Malam Yang panjang
80
Bab 80 Sedarah
81
Bab 81 Keputusan Akhir Pengadilan
82
Bab 82 Hilangnya kepekaan
83
Bab 83 Menerima Apa adanya
84
Bab 84 Menjenguk
85
Bab 85 Pulang Kampung
86
Bab 86 Kekuatan ikatan Cinta
87
Bab 87 Tidak pernah
88
Bab 88 Pergi Ke rumah Tabib
89
Bab 89 Ritual Penyembuhan
90
Bab 90 Harta Warisan
91
Bab 91 Harta Warisan yang di Sumbangkan
92
Bab 92 Musibah
93
Bab 93 Kembali pulang
94
Bab 94 Pingsan
95
Bab 95 Hamil?
96
Bab 96 Rasa kecewa
97
Bab 97 Tak Bersama
98
Bab 98 Pembalasan
99
Bab 99 Kabar Duka
100
Bab 100 Hasil yang salah
101
Bab 101 Menjalani Hubungan LDR
102
Bab 102 Tinggal Dirumah Abang.
103
Bab 103 Kabar Bahagia Setelah Duka
104
Bab 104 Terpaksa memaksa
105
Bab 105 Haredang
106
Bab 106 Sempurna
107
Bab 107 Sepiring Berdua
108
Bab 108 Kerinduan
109
Bab 109 Bertamu
110
Bab 110 Kedatangan Devina
111
Bab 111 Oh Citra
112
Bab 112 Permintaan Dhita
113
Bab 113 Wanita Aneh
114
Bab 114 Rere Almira Winata
115
Bab 115 Ide Gila
116
Bab 116 Terpaksa menikahinya
117
Bab 117 Menantu Baru
118
Bab 118 Kejutan
119
Bab 119 Mobil Baru
120
Bab 120 Dua wanita Aneh
121
Bab 121 Pertanyaan Absurd
122
Bab 122 Di bawakan bekal / Pulang
123
Bab 123 Cucu Oma yang Lucu
124
Bab 124 Bodyguard Dua Wanita
125
Bab 125 Payung Emas
126
Bab 126 Bersama Bestie
127
Bab 127 Korban?
128
Bab 128 Kondisi Dhita Drop
129
Bab 129 Pertikaian
130
Bab 130 Hidup Rukun
131
Bab 131 Saudara tampan
132
Bab 132 Cemburu Tanpa Alasan
133
Bab 133 Glen Kecewa
134
Bab 134 Fakta
135
Bab 135 Rencana Mommy Rita
136
Bab 136 Kelicikan Yang Terbongkar
137
Bab 137 Glen Kedua
138
Bab 138 Bukan Pengantin Baru Lagi
139
Bab 139 Rere / Almira ?
140
Bab 140 Mitoni / Tingkeban
141
Bab 141 Di madu
142
Bab 142 Satu Ratu
143
Bab 143 Tidak Adakah Wanita Lain?
144
Bab 144 Operasi Caesar
145
Bab 145 Oh Dhita
146
Bab 146 Mati Suri
147
Bab 147 Baby Twins
148
Bab 148 Hilangnya Sang Pewaris
149
Bab 149 Ratapan Seorang Ibu
150
Bab 150 Dendam Fanny
151
Bab 151 Ansel Abraham
152
Bab 152 Baby Blues
153
Bab 153 Risih
154
Bab 154 Salah Paham
155
Bab 155 Menyangkal
156
Bab 156 Penyakit Ansel
157
Bab 157 Naluri
158
Bab 158 Ardhi / Ansel
159
Bab 159 Tak Ingin Berpisah
160
Bab 160 Janda tapi Perawan
161
Bab 161 Kesalahan Fanny
162
Bab 162 Kesalahan Fanny 2
163
Bab 163 Pertunangan
164
Bab 164 Kecelakaan
165
Bab 165 Ternyata
166
Bab 166 Terungkap
167
Bab 167 Terlambat
168
Bab 168 Terpisah
169
Bab 169 Kebencian Ans
170
Bab 170 Terbiasa
171
Bab 171 Kembali ke Negeri Tercinta
172
Bab 172 Terbawa Mimpi
173
Bab 173 Misi Ans
174
Bab 174 Kebiasaan yang Menyebalkan
175
Bab 175 Dua Wanita Jutek
176
Bab 176 Hari pertama di kampus
177
Bab 177 Meluluhkan dua Hati
178
Bab 178 Berbagi kontak
179
Bab 179 Calon Tunangan
180
Bab 180 Kemarahan Ans
181
Bab 181 Karena Terpaksa
182
Bab 182 Pria Buta
183
Bab 183 Kehormatan kami
184
Bab 184 Dinner Pertama
185
Bab 185 Bertemu ibu kandung
186
Bab 186 Diam-Diam Cemburu
187
Bab 187 Rencana Ans
188
Bab 188 Seandainya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!