Puri menunggu bus di terminal, ia duduk di sebuah bangku panjang sambil memperhatikan orang-orang yang lalu lalang, melakukan aktifitasnya masing-masing.
untuk mengurangi kecanggungannya, ia memakai Iphone, puri mengangguk-anggukkan kepalanya menikmati irama musik DJ kesukaannya.
Siang itu sama seperti siang-siang sebelumnya, di terminal itu ramai sekali, di hari minggu yang panas rupanya tidak sedikit orang yang ingin menghabiskan waktunya dengan pergi ke rumah saudara-saudaranya atau ke tempat lain. Disana terdapat juga para pelajar dan mahasiswa tetapi tidak sedikit pula ibu rumah tangga yang hilir mudik di tempat itu, kata orang di tempat itu, tidak semuanya orang baik-baik, diantara para pelajar dan mahasiswa terdapat juga pencopet dan tukang jambret.
Menurut laporan yang masuk di kepolisian di tempat itu memang cukup rawan, sering terjadi pencopetan, bahkan beberapa waktu yang lalu polisi menangkap seorang pemuda yang kedapatan sedang menghisap ganja disini.
Ketika puri sedang menikmati irama musik nya, tiba-tiba terdengar suara ribut-ribut di kejauhan, ia terkejut dan segera melepaskan Iphone nya, lalu bergegas pergi ke arah suara tadi. Tak lama kemudian ia melihat seorang pemuda berambut gondrong, acak-acakan berlari ke arahnya sambil membawa sebuah tas.
Puri menghalangi pemuda itu dengan menjulurkan sebelah kakinya,
Bruukk.....
Pemuda itu tak mampu menghindar, akibatnya ia terjatuh ke lantai, sebelum pemuda itu berdiri puri segera menghantamkan pukulannya dan bersarang di badan pemuda itu.
Melihat adegan itu orang-orang yang ada di sana juga ikut membantu puri, terjadilah masa seru-seruan, dan akhirnya berhenti ketika seorang polisi datang mengamankan pemuda berambut gondrong itu.
Puri segera meraih tas yang di tinggalkan pemuda itu dan memberikan nya pada seorang gadis yang sedang berdiri tidak jauh dari tempatnya, mereka adalah Fika dan Dhita.
" Nich tasnya, lain kali hati-hati ya ini daerah rawan" ucap Puri sembari menyerah kan tas merah muda itu.
" Makasih ya, untung ada kamu kalo gak aku gak tau nasib aku nanti " ucap Dhita penuh rasa terima kasih.
" Memangnya kalian mau kemana? " tanya Puri ramah.
" Kami mau ke jogja, mau cari kerja" jawab Fika.
" Wahh sama dong, aku juga mau kesana, bagaimana kalo kita barengan aja! " ajak Puri
" Boleh, tapi kalo boleh tau kamu siapa kok baik banget sih, " ujar Fika sambil meletupkan balon permen karet dari mulutnya.
" Oh iya perkenalkan aku puri saraswati " Puri mengulurkan tangannya.
" Aku Dhita Patiwi" Dhita menyambut uluran tangan Puri.
" Fika renata" Fika pun melakukan hal yang sama.
Beberapa saat lamanya mereka berdiri sambil berbincang-bincang pasca perkenalan tadi, menceritakan tentang pengalaman masing-masing..
Beberapa menit kemudian sebuah bus datang, mereka segera naik setelah bus itu penuh dengan penumpang. Bus itu melaju dengan perlahan-lahan makin lama semakin kencang membawa penumpangnya ke tempat tujuan masing-masing.
...****************...
Di jogja mereka segera mencari tempat kontrakan, kurang lebih setengah jam mereka menemukan sebuah rumah sederhana. Setelah membayar uang sewa pada pemiliknya, mereka segera memasuki rumah itu.
" Bagaimana? " tanya Puri setelah mereka berada di ruang tamu.
" Lumayan lah untuk sekedar tempat berteduh" jawab Dhita seraya menghempaskan tubuhnya ke sofa.
" Ehh... aku ke dalam dulu ya... mau ngecek peralatannya" ujar Fika sambil melangkah pergi.
Tak lama kemudian ia kembali lagi, menemui ke dua temannya yang sedang melepas lelah.
" Dhi, genteng nya ada yang pecah tuh" ujar Fika kepada Dhita.
" Trus... gimana donk? " jawab Fika panik.
" Udah biar aku aja yang betulin, sebelah mana yang rusak? " kata Puri kepalanya menengadah ke atas mencari-cari genteng yang rusak.
" Memang nya kamu bisa? " tanya Fika seolah tak percaya.
" Ya.. bisalah kan aku udah terbiasa waktu di kampung. " ujar Puri lalu pergi ke tempat yang di tunjukkan oleh Fika.
Meskipun Puri seorang perempuan, ia juga cekatan menaiki anak tangga tak kalah dengan kaum lelaki.
" Dhi, aku beli makanan dulu ya di warung" ujar Fika.
" Mau nitip? " ujarnya lagi
" Ya, nih nitip donk, laper... e.. sekalian beliin buat Puri juga ya.. " jawab Dhita seraya memegang perutnya yang kempes.
" Siip " jawab Fika
" Ya udah tapi hati-hati ya.. " ucap Dhita.
Dhita bergegas untuk membereskan barang-barangnya dan barang-barang ke 2 sahabatnya, ya... mereka telah bersahabat.
Semua barang di letakkan di kamar masing-masing.
...****************...
Ketika hari menjelang sore, three girl sweets. Itulah julukan untuk ketiganya, setelah selesai membersih kan rumah kontrakannya mereka pun mandi untuk membersihkan diri masing-masing. Sehabis mandi mereka merasa segar setelah hampir seharian bekerja membersihkan rumah.
Fika, puri dan dhita sedang duduk santai di teras rumah. Mereka menikmati makanan dan minuman yang di beli Fika tadi. Angin sore berhembus semilir, menggoyangkan bunga-bunga yang tidak seberapa itu, namun tertanam rapi di depan rumah.
" Fi, katanya kamu tadi beli nasi bungkus ya?" tanya Puri
" Iya kamu lapar? " Fika tanya balik,
puri mengangguk.
" Ya udah kita makan yuk! " Dhita mengajak ke 2 sahabatnya.
Keakraban yang terlihat di antara mereka, seolah-olah mereka telah lama bersahabat. Di meja makan, mereka menikmati makanannya, sesekali terdengar percakapan mereka.
" Enak ya makanannya" ucap Fika sembari mengunyah.
" Lumayan lah buat pengganjal perut" seru Deh.
"Tapi kita gak mungkin beli nasi bungkus terus kan?" ujar Puri.
" Ya... gak lah... kita harus masak sendiri, kalo beli nasi bungkus terus nanti cepet abis dong duit kita! " timpal Dhita.
"Makanya sore ini juga kita harus belanja" ujar Puri.
" Tapi jangan kita semua, harus ada yang di rumah, takutnya nanti ada pak RT atau apalah... " ucap Dhita.
" Ya udah.... kalian aja yang belanja, aku jaga rumah? gimana? " Dhita meminta persetujuan pada teman-temannya.
" Boleh" ucap puri.
Selesai makan Puri dan Fika pergi ke sebuah toko untuk berbelanja. Sedangkan dhita duduk santai di teras rumah sambil membaca koran, ia berharap ada berita tentang lowongan kerja. Karna lama sekali ia membuka-buka koran, namun ia tidak dapat menemukan apa yang ia cari. Setelah yakin tidak ada informasi tentang LOKER, Dhita meletakkan begitu saja koran yang ia pegang, lalu beranjak memasuki rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
@Risa Virgo Always Beautiful
Beruntung Dhita ketemu sama Puri jadi tasnya bisa selamat
2023-01-30
0
Ao_Ni
insecure
2023-01-30
0
THIRTEEN
Info loker gan
2023-01-30
0