19

Tujuh tahun kemudian.

William Medical Center Singapura.

Dokter Jimmy mendesah lelah, entah ada apa dengan hari ini, karena suasana rumah sakit sangat ramai, bahkan ramainya mengalahkan pusat perbelanjaan.

Beberapa petugas keamanan tiba tiba datang dan membawa seorang pria yang tengah terluka.

'Oh Tuhan, please jangan masuk ruang operasi lagi, kasihan dokter Risa, di bisa mati kelelahan di ruang operasi' jimmy berbicara sendiri.

Tentu saja Dokter Jimmy hanya asal bicara, karena detik berikutnya ia pun segera menghampiri pasien tersebut, naluri alami nya mulai memanggil, begitulah hakikat seorang pekerja sosial.

"Penyerangan lagi?" tanya Dokter Jimmy pada orang orang yang membawa pasien tersebut.

"Benar dok," jawab salah seorang dari mereka.

Kemudian dengan cekatan Dokter Jimmy dan beberapa perawat melakukan pertolongan pertama.

Pasien itu adalah, seorang pria yang kebetulan memakai setelan mahal, wajah lelah nya nampak tengah meringis menahan rasa sakit, ini adalah salah satu resiko yang harus dihadapi oleh seseorang seperti dirinya.

Muda, kaya, tampan dan memiliki pengaruh dikalangan rekan rekan bisnisnya, bahkan tak jarang kini ia kerap berurusan dengan para mafia yang memanfaatkan ladang bisnisnya sebagai perantara untuk menyelundupkan obat obatan terlarang, serta barang barang ilegal lainnya.

Tak lama sang asisten datang tergopoh gopoh, membawa berkas berkas sang pasien, alangkah terkejutnya dokter Jimmy ketika mengetahui status pasien tersebut, dia seorang VVIP, maka dengan terpaksa ia akan merepotkan dokter Risa.

"Saya akan segera menyiapkan ruang operasi, karena luka sabetan benda tajam pasien cukup dalam, perawat akan segera menyiapkan berkas persetujuan operasi,"

Dokter Jimmy segera berlari menuju ruang operasi.

"Terimakasih Dokter," asisten pria itu berucap "Anda baik baik saja bos?" tanya Asisten pria itu

"Menurutmu? apa aku terlihat baik baik saja," Jawab pria itu tak ramah.

Asisten itu pun terdiam, prihatin dengan nasib sang atasan.

Sementara itu, dokter Jimmy baru tiba di ruang operasi ketika dokter Risa baru saja keluar dari salah satu bilik ruang operasi, senyum Jimmy seketika terkembang lebar.

"Dokter ... semoga tuhan memberkati mu," Ucap jimmy ketika ia memiliki keinginan akan sesuatu.

"Aku harap kamu tidak menghadiahkan pasien lagi padaku, aku baru menyelesaikan operasi ke lima ku hari ini." Dokter Risa segera tahu apa yang akan ia terima dari Dokter Jimmy dengan ekspresi wajah khasnya.

"Sayang nya tebakan anda salah dok, saya, membawa pasien VVIP,"

"Minta dokter  Anna saja, dia kan spesialis pasien VVIP," Elak dokter Risa malas.

"Beliau ada operasi beberapa saat yang lalu,"

"Lalu dokter Anthony?" tanya dokter Risa lagi.

"Beberapa saat yang lalu ia memulai cuti nya, karena istrinya akan segera melahirkan,"

Dokter Risa memejamkan matanya sesaat, ia sungguh sangat lelah, "bahkan besok aku harus terbang ke London menemui putraku, kenapa jam sepuh malam aku masih harus berurusan dengan pasien," keluhnya.

"Ayolah dok, ingatkan aku untuk mentraktir anda secangkir latte," dokter Jimmy mencoba merayu rekannya tersebut.

"Deal, one day one cup selama satu bulan penuh." dokter Risa menyambung ucapan dokter Jimmy.

Dokter Risa pun segera menghampiri Wastafel untuk kembali mencuci tangannya dengan antiseptic khusus, sebelum kembali memasuki ruang operasi, meninggalkan dokter Jimmy yang masih terkejut dengan kalimat yang ia ucapakan.

Ketika mencuci tangan, dokter Risa sempat melihat pasien tersebut di bawa masuk keruang operasi utama, sekelebat bayangan seseorang yang ia kenal nampak terlihat sesaat sebelum pintu utama yang menghubungkan ruang operasi dan ruang tunggu keluarga pasien ditutup, dokter Risa menggelengkan kepalanya seraya tersenyum, itu tidak mungkin, pasti mataku saja yang salah lihat.

Setelah selesai mencuci tangan, dokter Risa pun mematikan keran air menggunakan lutut nya, dan menekan tombol pintu ruang operasi menggunakan kakinya, itu semua ia lakukan karena tangannya tak mungkin lagi menyentuh benda benda tersebut setelah selesai dicuci dan di steril kan.

Begitu dokter Risa memasuki ruang operasi, seorang perawat dengan sigap kembali membantunya memakai jubah pelindung selama operasi berlangsung, sarung tangan steril dan masker.

Setelah semua persiapan tahap awal usai dokter Risa pun mengambil posisi di sebelah kiri pasien, karena pasien dalam posisi tengkurap.

Dokter Risa terkesiap, melihat punggung pasien yang terpampang jelas dihadapannya, dilihat dari sudut manapun ia sangat mengenali punggung ini, punggung kokoh yang sangat ia rindukan, tangannya yang biasa gesit dan terampil menjahit luka pasien, kini bergetar, wajahnya pias memanas dan seketika jantungnya berdegub kencang.

“Tolong bacakan data data pasien...” pinta dokter Risa, tak melepaskan pandangannya dari punggung pasien di hadapannya.

“Nama pasien, Tuan Alexander Geraldy, usia 30 tahun, tekanan darah ...”

Dokter Risa tak lagi mendengar kalimat selanjutnya, karena fikiran nya sudah tidak fokus kesana, melainkan fokus bertanya, kenapa mantan suaminya bisa menderita luka seperti ini.

Tiba tiba kilasan memori masa lalu melintas di benaknya, bagaimana akhirnya ia berpisah dengan pria itu, perpisahan yang meluluh lantakkan hati dan perasaannya, dan entah berapa banyak air mata yang ia tumpahkan kala itu, hingga harus merelakan salah seorang putranya untuk diasuh pria tersebut.

Tangannya masih bergetar hebat, ketika ia mengingat semua memori pahit  tersebut.

“Dokter Risa, are  you okay?” tanya salah seorang perawat yang mendampinginya.

“Silahkan di mulai dok, anastesi sudah berjalan sejak beberapa menit yang lalu,”  dokter anastesi pun mencoba menyadarkan dokter Risa dari lamunannya.

Dokter Risa mengangguk, ia menarik nafas dalam dalam kemudian memulai tugasnya, menjahit luka pasien, walaupun hati dan perasaannya tak karuan, dokter Risa tetap berusaha semaksimal mungkin menjalankan perannya sebagai dokter bedah profesional.

Akhirnya setelah 30 menit berlalu, dokter Risa pun berhasil menyelesaikan operasinya, luka sepanjang 30 cm itu pun berhasil ia perbaiki, kemudian di tahap akhir ia meneteskan cairan anti keloid hasil penelitiannya bersama dokter Han.

“Tolong tutup luka nya dengan baik,” perintah dokter Risa pada dokter  residen yang kali ini menemaninya.

“Baik dok, percayakan pada saya, selamat istirahat, semoga perjalanan anda besok lancar, dan anda bisa bertemu kembali dengan pitra tampan anda.”

Dokter Risa tersenyum dari balik maskernya, kemudian melepaskan satu persatu atribut operasi yang menempel di tubuhnya, sebelum berlalu pergi ia sempatkan menatap wajah Alex, wajah yang ia rindukan selama ini, aaahhh ia jadi merasa ingin menangis, sungguh situasi yang sangat ia benci, ia sudah berjanji tak akan menangis lagi.

“Terimakasih semua, atas bantuan dan dukungan kalian ... “ dokter Risa pun pamit meninggalkan ruang operasi, sebelum menumpahkan air matanya di ruang operasi.

Dokter Risa melepas penutup kepalanya, ketika pintu penghubung ruang operasi dan ruang tunggu keluarga pasien terbuka, pandangan matanya beredar mencari sosok yang ia lihat sesaat sebelum memasuki ruang operasi.

Dan ternyata penglihatan dokter Risa tak salah, Dimas tengah duduk menunduk di kursi ruang tunggu pasien, ketika dokter Risa berdiri di hadapannya, Dimas pun mendongak kan wajahnya.

Kedua matanya terbelalak seketika, reflek ia berdiri dengan wajah berseri seri, seolah baru saja menemukan harta karun yang sangat berharga.

“Selamat malam nyonya Stella ... “ sapa Dimas.

Terpopuler

Comments

Cuy

Cuy

Kenapa jadi Risa ya namanya??

2025-01-28

1

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

Alex need Steella /Heart//Heart//Heart/

2024-12-20

0

Lina ciello

Lina ciello

wehh lha po iki Alex gek sek ngoprasi Stella meneh

2024-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39.
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46. Menguntit Part 1.
47 47. Menguntit Part 2.
48 48. Setelah 14 Tahun Berlalu.
49 49. Sama Sama Canggung
50 50. Pertanyaan Yang Sama.
51 51. Sarapan Pagi.
52 52. Membuat Kehebohan.
53 53. Bersikap Seenaknya.
54 54. Pagi Yang Memalukan
55 55. Membujuk Kevin
56 56. Kevin Sakit.
57 57. Kembali Ke Indonesia
58 58. Bertemu Alan.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89
90 90.
91 91
92 92.
93 93. Wedding Bos.
94 95. Oh, Dimas.
95 95. Oh, Dimas.
96 96. Oh, Dimas
97 97. Oh, Dimas.
98 98. Oh, Dimas.
99 99. Oh, Dimas.
100 100. Oh, Dimas.
101 101. Oh, Dimas
102 102. Oh, Dimas.
103 103. Oh, Dimas.
104 104. Oh, Dimas.
105 105. Oh, Dimas.
106 106. Oh, Dimas.
107 107. Oh, Dimas.
108 108. Oh, Dimas.
109 109. Oh, Dimas.
110 110. Oh, Dimas.
111 111. Oh, Dimas.
112 112. Istri Untuk Alan.
113 113. Istri Untuk Alan.
114 114. Istri Untuk Alan.
115 115. Istri Untuk Alan.
116 116. Menanti kelahiran.
117 117. Menanti Kelahiran.
118 118. a. Kejutan.
119 118. b. Kejutan.
120 Promo Novel Baru
121 119. a. Landing.
122 119. b. Landing.
123 120. The End.
124 Promo Novel Baru, Restu.
125 PROMO !!! SEPASANG MANTAN 2
126 PROMO CERITA BARU, ANAK KE 3 ALEX DAN STELLA
127 NEW NEW NEW!!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39.
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46. Menguntit Part 1.
47
47. Menguntit Part 2.
48
48. Setelah 14 Tahun Berlalu.
49
49. Sama Sama Canggung
50
50. Pertanyaan Yang Sama.
51
51. Sarapan Pagi.
52
52. Membuat Kehebohan.
53
53. Bersikap Seenaknya.
54
54. Pagi Yang Memalukan
55
55. Membujuk Kevin
56
56. Kevin Sakit.
57
57. Kembali Ke Indonesia
58
58. Bertemu Alan.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89
90
90.
91
91
92
92.
93
93. Wedding Bos.
94
95. Oh, Dimas.
95
95. Oh, Dimas.
96
96. Oh, Dimas
97
97. Oh, Dimas.
98
98. Oh, Dimas.
99
99. Oh, Dimas.
100
100. Oh, Dimas.
101
101. Oh, Dimas
102
102. Oh, Dimas.
103
103. Oh, Dimas.
104
104. Oh, Dimas.
105
105. Oh, Dimas.
106
106. Oh, Dimas.
107
107. Oh, Dimas.
108
108. Oh, Dimas.
109
109. Oh, Dimas.
110
110. Oh, Dimas.
111
111. Oh, Dimas.
112
112. Istri Untuk Alan.
113
113. Istri Untuk Alan.
114
114. Istri Untuk Alan.
115
115. Istri Untuk Alan.
116
116. Menanti kelahiran.
117
117. Menanti Kelahiran.
118
118. a. Kejutan.
119
118. b. Kejutan.
120
Promo Novel Baru
121
119. a. Landing.
122
119. b. Landing.
123
120. The End.
124
Promo Novel Baru, Restu.
125
PROMO !!! SEPASANG MANTAN 2
126
PROMO CERITA BARU, ANAK KE 3 ALEX DAN STELLA
127
NEW NEW NEW!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!