14

Alex diam membeku, menatap benda pipih di meja kerjanya, benda itu kini menyala menampakkan sederet nama, yang sekian lama tak nampak di layar ponsel nya, kali ini dia benar benar tak mempercayai penglihatan nya, untuk sesaat dia membiarkan benda pipih itu menyala, alunan nada nya membangkitkan sekat sekat rindu yang mendiami lubuk hatinya.

Dulu ketika awal awal menikah Stella sering menanyakan padanya, jam berapa ia akan pulang, karena Stella masih di kampus menyelesaikan tugas praktikum kuliah nya, atau sedang belajar kelompok bersama teman temannya.

Dan ketika si kembar lahir, Stella lebih sering menghubunginya, karena kedua nanny si kembar, sama sama tak berhasil membantunya menenangkan mereka, ketika mereka rewel dan sedang mencari perhatian, tentu dengan senang hati Alex segera pulang, agar bisa membantu istrinya menimang kedua putranya.

Ternyata panggilan itu pun ia rindukan.

Tiba tiba panggilan berhenti, 'ayo panggil aku lagi, please panggil lagi' bisik Alex pada ponselnya, tak lupa ia menyatukan kedua telapak tangannya penuh harap.

Sedetik kemudian ponselnya kembali berbunyi, namun bukan nama Stella yang ada di sana, melainkan nama pengacara nya, Alex mendengus kesal.

"Aku harap ini panggilan penting," ujar Alex.

"Jadwal sidang di majukan tuan,"

"Iya baiklah, atur saja,"

"Baik tuan," pengacara pun mengakhiri panggilannya.

'Apa Stella akan datang ke persidangan?' Alex bermonolog, 'Aku harap ini bisa menjadi salah satu jalanku untuk bisa kembali bersamanya, jika ia tak ingin si kembar ada dibawah perwalian ku, oh ya Tuhan, aku merindukannya'.

Ponselnya kembali berbunyi, kali ini kembali Stella meneleponnya.

Tak ingin panggilan itu berakhir, Alex pun buru buru mengangkat nya.

"..."

Ternyata Alex bahkan tak mampu berucap, dia hanya menekan tombol hijau, kemudian terdiam menunggu Stella berbicara, begitu pula Stella yang juga terdiam menunggu Alex berucap.

Keduanya saling menarik nafas dan ...

"Halo"

"Halo"

Ucap kedua nya bersamaan, kemudian sama sama terdiam lagi.

"Kak ... " akhirnya Stella kembali berucap.

"hmmm," Alex menanggapi dengan dingin, bahkan Alex mengutuk dirinya sendiri, kenapa jawaban yang keluar dari mulutnya hanya itu.

"Bisakah kakak membatalkan persidangan itu?" tanya Stella ragu ragu.

"Maaf, tidak bisa, karena kamu dan kakak mu mempersulit ku untuk bertemu anak anakku," jawab Alex tegas.

Stella menghembuskan nafas berat, "aku tidak ingin ada keributan, kasihan anak anak, mereka akan terjebak diantara kita."

"Apa boleh buat, tak ada lagi yang bisa ku lakukan."

"Aku rasa aku punya solusi."

"Katakan."

"Akan ku katakan saat kita bertemu,"

"Baik, ayo kita bertemu sekarang," mendengar kalimat bertemu, Alex segera bereaksi.

"Tidak sekarang, beri aku waktu tiga hari, ada yang harus ku selesaikan."

"Baik, tiga hari dari sekarang."

Panggilan pun berakhir.

Keduanya berpura pura dingin seperti tak menyimpan perasaan sama sekali.

...✨✨✨...

Sementara itu, di sebuah bangunan bertingkat, tepatnya ada restoran private mewah, dua orang pria berbeda generasi kini sedang berhadapan, kedua nya hanya memesan late, dan tak menginginkan yang lainnya.

Tak lain mereka adalah Richard William dan Sony Geraldy.

"Apa yang ingin paman bicarakan?" tanya Richard dengan nada dingin, namun tetap berusaha menjaga kesopanannya, karena pria dihadapannya adalah kawan baik mendiang papanya Kenzo William.

Sony tersenyum samar, dia meneguk lattenya sebelum mulai berbicara.

"Paman tahu, ini semua sudah sangat terlambat, tapi dari lubuk hati yang terdalam, paman minta maaf, karena belum bisa menjadi orang tua yang baik untuk mu dan adik adikmu, terutama untuk putra paman sendiri, Alex."

"Paman," Richard kembali berucap, "apa paman tahu, kenapa saya tidak menghajar Alex, padahal nyata nyata dia bersalah pada adik saya?"

Sony terdiam sesaat, dibeberapa bagian diri Richard, sangat mirip dengan mendiang Kenzo sahabatnya, namun di bagian keras kepala nya sepertinya itu menurun dari Marisa mamanya.

"Karena saya menghormati paman, sebagai kawan baik papa, jika saya menghajar Alex paman pasti sedih, dan saya tahu papa pasti juga sedih jika paman bersedih,"

"Terimakasih nak, kamu masih mempertimbangkan keberadaan paman, papa mu pasti bangga memiliki putra seperti mu."

Sony memuji Richard, sekeras apapun Richard pada Alex dan adiknya Stella, Richard tetap menunjukkan besarnya rasa hormat untuk kawan baik mendiang Kenzo papa nya.

"Namun, bisakah kamu mengizinkan Alex bertemu anak anak nya, hanya itu yang paman inginkan, karena paman tahu, jika paman meminta Stella untuk menerima Alex kembali, itu sungguh tidak tahu diri."

Sony menundukkan wajahnya, ia sangat malu dengan kelakuan putra nya.

"Apa Alex mengadu pada paman?" Selidik Richard.

"Tidak, Alex tidak seperti itu, dia sangat tertutup, apapun yang terjadi dengannya, ia akan menyimpannya rapat rapat," Sony menyandarkan punggungnya di kursi, "Tapi hari itu, paman melihat Alex pulang membawa banyak mainan, tapi wajah nya lesu, siapapun pasti tahu apa yang terjadi pada Alex."

"Paman benar sekali, saya memang melarang Alex menemui Stella dan si kembar,"

"Tapi kenapa? Alex ada lah papi mereka, dan si kembar juga berhak mendapatkan kasih sayang dari papi nya,"

"Ada saya paman, saya yang akan menjadi papi mereka bila perlu, bahkan paman sekalipun, tidak akan mengubah keputusan saya," ujar Richard dingin.

Dan Sony hanya bisa menghela nafas, terus terang Sony juga sangat merindukan tawa riang kedua cucunya.

...✨✨✨...

"Haruskah seperti itu?" Desah Stella, sementara ia pun memikirkan waktu kepergiannya ke London yang semakin dekat, sejujurnya ia sangat berat berpisah dengan putranya, apalagi jika hanya salah satu yang ia tinggalkan, itu akan terkesan bahwa Stella seorang Mommy yang tak berperasaan.

Stella merenungkan kembali apa yang di katakan Ima kemarin.

"Alangkah baiknya jika ibu dan pak Alex berbagi hak pengasuhan si kembar."

"Maksudnya apa Ima?" tanya Stell bingung.

"Maksud Ima begini bu, bu Stella dan pak Alex memiliki dua orang putra, jika ibu dan bapak memang tak memungkinkan untuk kembali bersama, dan tidak ingin berebut hak asuh, bukankah akan lebih baik jika salah satu dari si kembar ikut bersama pak Alex," Ima mengusulkan ragu.

Terus terang saja itu semua juga karena Ima merasa takut, ketika Richard mengatakan bahwa dirinya akan dibawa serta ke London bersama Stella dan si kembar, Ima hanya gadis biasa dari kampung, yang pemikiran nya sangat sederhana, membayangkan akan tinggal di negara asing, sungguh membuatnya merinding.

Alasan lainnya adalah, karena kedua orang tuanya hanya memiliki dirinya seorang, jika ia pergi terlalu jauh, ia takut jika terjadi apa apa dengan kedua orang tuanya, ia tidak bisa pulang cepat, untuk menemui mereka.

"Usulmu boleh juga," Ujar Nisya saat itu.

"Iya kak, aku juga memikirkan hal itu, tapi jika kita mengusulkan itu apa kak Richard akan setuju?"

"Kita belum tahu, jika belum mencobanya,"

Stella mengangguk anggukkan kepalanya, ia mulai berpikir bahwa usulan Ima layak untuk di coba.

Terpopuler

Comments

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

/Cry//Cry/

2024-12-20

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ

Kasihan,twins jadi korban 🥺

2024-08-12

1

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

ahirnya anaknya yg jadi korban

2024-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39.
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46. Menguntit Part 1.
47 47. Menguntit Part 2.
48 48. Setelah 14 Tahun Berlalu.
49 49. Sama Sama Canggung
50 50. Pertanyaan Yang Sama.
51 51. Sarapan Pagi.
52 52. Membuat Kehebohan.
53 53. Bersikap Seenaknya.
54 54. Pagi Yang Memalukan
55 55. Membujuk Kevin
56 56. Kevin Sakit.
57 57. Kembali Ke Indonesia
58 58. Bertemu Alan.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89
90 90.
91 91
92 92.
93 93. Wedding Bos.
94 95. Oh, Dimas.
95 95. Oh, Dimas.
96 96. Oh, Dimas
97 97. Oh, Dimas.
98 98. Oh, Dimas.
99 99. Oh, Dimas.
100 100. Oh, Dimas.
101 101. Oh, Dimas
102 102. Oh, Dimas.
103 103. Oh, Dimas.
104 104. Oh, Dimas.
105 105. Oh, Dimas.
106 106. Oh, Dimas.
107 107. Oh, Dimas.
108 108. Oh, Dimas.
109 109. Oh, Dimas.
110 110. Oh, Dimas.
111 111. Oh, Dimas.
112 112. Istri Untuk Alan.
113 113. Istri Untuk Alan.
114 114. Istri Untuk Alan.
115 115. Istri Untuk Alan.
116 116. Menanti kelahiran.
117 117. Menanti Kelahiran.
118 118. a. Kejutan.
119 118. b. Kejutan.
120 Promo Novel Baru
121 119. a. Landing.
122 119. b. Landing.
123 120. The End.
124 Promo Novel Baru, Restu.
125 PROMO !!! SEPASANG MANTAN 2
126 PROMO CERITA BARU, ANAK KE 3 ALEX DAN STELLA
127 NEW NEW NEW!!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39.
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46. Menguntit Part 1.
47
47. Menguntit Part 2.
48
48. Setelah 14 Tahun Berlalu.
49
49. Sama Sama Canggung
50
50. Pertanyaan Yang Sama.
51
51. Sarapan Pagi.
52
52. Membuat Kehebohan.
53
53. Bersikap Seenaknya.
54
54. Pagi Yang Memalukan
55
55. Membujuk Kevin
56
56. Kevin Sakit.
57
57. Kembali Ke Indonesia
58
58. Bertemu Alan.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89
90
90.
91
91
92
92.
93
93. Wedding Bos.
94
95. Oh, Dimas.
95
95. Oh, Dimas.
96
96. Oh, Dimas
97
97. Oh, Dimas.
98
98. Oh, Dimas.
99
99. Oh, Dimas.
100
100. Oh, Dimas.
101
101. Oh, Dimas
102
102. Oh, Dimas.
103
103. Oh, Dimas.
104
104. Oh, Dimas.
105
105. Oh, Dimas.
106
106. Oh, Dimas.
107
107. Oh, Dimas.
108
108. Oh, Dimas.
109
109. Oh, Dimas.
110
110. Oh, Dimas.
111
111. Oh, Dimas.
112
112. Istri Untuk Alan.
113
113. Istri Untuk Alan.
114
114. Istri Untuk Alan.
115
115. Istri Untuk Alan.
116
116. Menanti kelahiran.
117
117. Menanti Kelahiran.
118
118. a. Kejutan.
119
118. b. Kejutan.
120
Promo Novel Baru
121
119. a. Landing.
122
119. b. Landing.
123
120. The End.
124
Promo Novel Baru, Restu.
125
PROMO !!! SEPASANG MANTAN 2
126
PROMO CERITA BARU, ANAK KE 3 ALEX DAN STELLA
127
NEW NEW NEW!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!