7

Apakah ini mimpi? Alex berbicara sendiri dalam tidurnya, 'aroma ini, suara suara ini, rasanya seperti sedang berada bersama mereka, aku harap ini mimpi yang indah, dan selamanya aku tak ingin bangun'

Namun alam bawah sadarnya seolah menolak keinginannya untuk terus melanjutkan tidur, Alex mengerjapkan matanya, hal pertama yang ia lihat adalah foto pernikahnnya, apakah aku sedang bermimpi? bagaimana bisa aku di rumah ini? pikir Alex.

Alex pun bangkit dari tidurnya, suara riuh terdengar dari kamar bayi nya, Alex semakin heran manakala matanya menatap koper koper yang berjajar rapi, didepan lemari.

Tak lama pintu penghubung terbuka menampakkan Stella dengan baju rumahan, rambut di cepol asal, dan masih bau minyak telon bayi, 'oh ya tuhan aku merindukannya dengan tampilan seperti saat ini, dengan baju seadanya dan bau minyak telon ini sungguh seperti aroma terapi yang menghanyutkan'.

"Kakak sudah bangun?" tanya Stella tanpa menoleh.

"Kenapa ada banyak koper di sini?" Alex langsung bertanya penasaran.

Stella tampak acuh dan kelihatan enggan menjawab pertanyaan Alex.

Alex yang agak sedikit geram dengan sikap Stella pun mendekati mantan istrinya tersebut, kemudain memojok kan nya ke dinding, Stella sedikit gelagapan menghadapi sikap Alex, "jawab pertanyaanku, baru beberapa hari bercerai dariku, tapi sikapmu jadi tidak sopan," kalimat Alex terdengar lirih namun penuh penekanan dan sarat emosi.

"Ba ... baa ... baiklah aku jawab, tapi menjauhlah sedikit," pinta Stella.

Alex pun bergerak menjauh.

"Kami akan segera pindah, kakak jangan khawatir, setelah ini kakak bisa tinggal di sini bersama istri baru kakak," ucap Stella getir.

Prang ... Alex menghacurkan cermin dengan genggaman tangannya, seketika darah menetes dari sela sela jemarinya, dan serpihan pecahan kaca berserakan di meja.

Alex begitu marah, kalimat Stella yang mengatakan akan meninggalkan rumah ini membuat emosinya langsung meledak, "apakah begitu buruk menerima pemberianku? aku memberikan rumah ini untuk kalian, tinggallah di sini sesuka hati kalian, biar aku saja yang keluar dari rumah ini."

Stella menggeleng, "dirumah ini, terlalu banyak kenangan yang tak ingin lagi ku ingat, aku ingin melanjutkan hidupku, dan melanjutkan pendidikanku, jika aku tetap di sini aku takut akan semakin terpuruk."

"Baik, lanjutkan saja pendidikanmu, aku yang akan mengalah, bila perlu aku akan berhenti kuliah, aku akan membeli rumah baru untuk kalian, aku tidak ingin kehilangan kalian, terlalu berat bagiku melepaskan kalian," Alex menangis memohon agar Stella mengurungkan niatnya.

Namun Stella kembali menggeleng, dia begitu keras dengan keinginannya, hatinya sudah terlanjur sakit, "Aku sudah memaafkan kakak, tapi maaf aku tak bisa berada di dekatmu kak,"

"Apa kamu jijik denganku?" tanya Alex nanar

"Sama sekali tidak, aku hanya ingin kembali ke rumah orang tuaku, itu saja."

Alex berbalik membelakangi Stella.

Aaarrrrrggggg

Alex mengerang panjang, tiba tiba dia mengamuk dan menghancurkan apa saja yang ada di dekatnya, termasuk pecahan kaca yang masih berserakan diatas meja, memikirkan Stella yang akan membawa si kembar jauh darinya, sungguh membuatnya marah, ternyata Stella begitu terluka dengan penghianatannya, jika tuhan memberinya kesempatan untuk mengulang waktu, Alex akan memilih tidak mengenal Anindita, daripada harus kehilangan keharmonisan keluarganya.

Jika semula hanya tangan kirinya yang mengeluarkan darah, kini tangan kanannya pun mulai mengeluarkan darah, karena beberapa serpihan kaca menancap di sana.

"Andreeeeee ... " jerit Stella.

Seketika kemarahan Alex menguap, teriakan Stella yang memekikkan nama anak mereka membuatnya kembali tersadar, namun terlambat, bayi yang baru belajar berjalan itu menangis histeris, sepotong pecahan kaca menancap di belakang telinga nya, darah segar langsung mengalir dari sana, kini tubuh kecilnya bersimbah pun darah.

Stella menangis histeris, kakinya lemas, tangannya pun gemetar, manakala ia menarik pecahan kaca yang menancap di leher putranya tersebut.

Stella tak lagi mempedulikan yang lain, dipeluknya bayi kecil yang baru mulai berjalan tersebut, bahkan kini tangan dan pakaiannya pun ikut basah karena noda darah, "bertahanlah baby, mommy akan menyelamatkan mu,"

Tangis Andre masih terdengar keras, ketika Stella membawa Andre dalam gendongannya kemudian berlari keluar kamar, sekilas dia melirik Alex yang masih terpaku di tempatnya, wajh pria itu pias, tangannya yang berlumuran darah nampak bergetar hebat.

Salah seorang asisten rumah tangga tampak terrkejut melihat Stella yang tengah panik menggendong Andre yang tubuhnya berlumuran darah, "apa yang terjadi bu?" Asisten rumah tangga itu bertanya panik

"Bi ... mana pak Giman?" Stella tak sempat menjawab pertanyaan Assisten rumah tangga nya tersebut, yang ada di pikirannya saat ini adalah mendapatkan pertolongan untuk Andre.

"Sedang cuci mobil bu," Jawab Asisten rumah tangga tersebut tak kalah panik.

Tak menunggu lama, Stella pun berlari keluar, "Pak Gimaaan ... " teriaknya dengan suara panik dan ketakutan akan terjadi sesuatu dengan putranya.

Giman yang tengah mencuci mobil, begitu terkejut melihat Stella menggendong salah satu putranya, instingnya segera bekerja manakala melihat pakaian Stella bersimbah darah.

Pria paruh baya itu segera membuka pintu mobil untuk majikannya, tak lagi peduli dengan mobil yang masih di penuhi busa sabun, pria itu segera melajukan mobil nya menuju William medical center, rumah sakit milik keluarga Stella, untungnya rumah sakit tersebut berada tak jauh dari rumah yang selama ini Stella tempati.

Sepanjang perjalanan, Stella terus menangis, kini suara tangisan Andre terdengar semakin lirih, pertanda kesadaran bayi itu mulai hilang, "bertahanlah nak, mommy mohon" jerit Stella, handuk si kembar yang sejak tadi belum ia lepaskan, kini sudah tak memiliki warna selain warna darah, Stella menggunakan handuk tersebut untuk menekan luka, agar tak banyak darah yang mengalir keluar.

Mendengar jeritan Stella, Giman pun ikut gemetar ketakutan, dengan keberanian penuh, Giman pun menginjak pedal gas lebih dalam lagi, agar mobil berjalan semakinn cepat, Giman berpikir, nanti ia yang akan bertanggung jawab atas surat tilang, jika memang ada, yang penting nyawa kecil ini bisa diselamatkan.

--------------

Sementara itu.

Alex masih belum mempercayai apa yang baru saja dilihatnya, kini pandangan matanya menatap kedua tangannya dengan nanar, kedua tangan itu pun bersimbah darah, bahkan di telapak tangan kanan nya masih menancap kaca dengan ukuran cukup besar, namun sungguh aneh, seakan akan dia tak merasakan sakit.

Alex pun menangis histeris, dia menyesal dengan apa yang baru saja terjadi, akibat emosi mya yang tak terkendali, ia melukai putra nya sendiri, Alex terduduk lemas di lantai, tiba tiba terdengar kembali suara tangis, kini kevin tengah berdiri di depan pintu, wajah bayi kecil itu tampak memerah dengan puppy eyes nya.

Alex berlari mendekat kemudian memeluk putranya tersebut, tangisnya kembali tumpah, ketika akhirnya Kevin pun ikut menangis dalam pelukannya.

Bayi itu seolah merasakan apa yang tengah dirasakan saudara kembarnya.

Diusapnya punggung Kevin yang masih terisak dalam gendongannya, kini baju yang dikenakan Kevin pun dipenuhi dengan bercak darah dari luka di tangan Alex.

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

kenapa Alex? kalo emang kamu sayang keluargamu kenapa masih berhubungan dgn perempuan lain

2025-02-20

0

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

piye to iki mbk moon pak Alex kok menakutkan sikapnya

2024-12-19

1

3sna

3sna

itu apakbrnya pechn kaca yg ktnya masih nancep ditlpk tangn

2024-11-29

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39.
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46. Menguntit Part 1.
47 47. Menguntit Part 2.
48 48. Setelah 14 Tahun Berlalu.
49 49. Sama Sama Canggung
50 50. Pertanyaan Yang Sama.
51 51. Sarapan Pagi.
52 52. Membuat Kehebohan.
53 53. Bersikap Seenaknya.
54 54. Pagi Yang Memalukan
55 55. Membujuk Kevin
56 56. Kevin Sakit.
57 57. Kembali Ke Indonesia
58 58. Bertemu Alan.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89
90 90.
91 91
92 92.
93 93. Wedding Bos.
94 95. Oh, Dimas.
95 95. Oh, Dimas.
96 96. Oh, Dimas
97 97. Oh, Dimas.
98 98. Oh, Dimas.
99 99. Oh, Dimas.
100 100. Oh, Dimas.
101 101. Oh, Dimas
102 102. Oh, Dimas.
103 103. Oh, Dimas.
104 104. Oh, Dimas.
105 105. Oh, Dimas.
106 106. Oh, Dimas.
107 107. Oh, Dimas.
108 108. Oh, Dimas.
109 109. Oh, Dimas.
110 110. Oh, Dimas.
111 111. Oh, Dimas.
112 112. Istri Untuk Alan.
113 113. Istri Untuk Alan.
114 114. Istri Untuk Alan.
115 115. Istri Untuk Alan.
116 116. Menanti kelahiran.
117 117. Menanti Kelahiran.
118 118. a. Kejutan.
119 118. b. Kejutan.
120 Promo Novel Baru
121 119. a. Landing.
122 119. b. Landing.
123 120. The End.
124 Promo Novel Baru, Restu.
125 PROMO !!! SEPASANG MANTAN 2
126 PROMO CERITA BARU, ANAK KE 3 ALEX DAN STELLA
127 NEW NEW NEW!!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39.
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46. Menguntit Part 1.
47
47. Menguntit Part 2.
48
48. Setelah 14 Tahun Berlalu.
49
49. Sama Sama Canggung
50
50. Pertanyaan Yang Sama.
51
51. Sarapan Pagi.
52
52. Membuat Kehebohan.
53
53. Bersikap Seenaknya.
54
54. Pagi Yang Memalukan
55
55. Membujuk Kevin
56
56. Kevin Sakit.
57
57. Kembali Ke Indonesia
58
58. Bertemu Alan.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89
90
90.
91
91
92
92.
93
93. Wedding Bos.
94
95. Oh, Dimas.
95
95. Oh, Dimas.
96
96. Oh, Dimas
97
97. Oh, Dimas.
98
98. Oh, Dimas.
99
99. Oh, Dimas.
100
100. Oh, Dimas.
101
101. Oh, Dimas
102
102. Oh, Dimas.
103
103. Oh, Dimas.
104
104. Oh, Dimas.
105
105. Oh, Dimas.
106
106. Oh, Dimas.
107
107. Oh, Dimas.
108
108. Oh, Dimas.
109
109. Oh, Dimas.
110
110. Oh, Dimas.
111
111. Oh, Dimas.
112
112. Istri Untuk Alan.
113
113. Istri Untuk Alan.
114
114. Istri Untuk Alan.
115
115. Istri Untuk Alan.
116
116. Menanti kelahiran.
117
117. Menanti Kelahiran.
118
118. a. Kejutan.
119
118. b. Kejutan.
120
Promo Novel Baru
121
119. a. Landing.
122
119. b. Landing.
123
120. The End.
124
Promo Novel Baru, Restu.
125
PROMO !!! SEPASANG MANTAN 2
126
PROMO CERITA BARU, ANAK KE 3 ALEX DAN STELLA
127
NEW NEW NEW!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!