6

Akhirnya, disinilah kini mereka berada, palu hakim sudah di ketuk, yang artinya perpisahan mereka kini nyata adanya, Alex lagi lagi hanya terdiam membeku, tak ada tawa bahagia atau bahkan tangis kesedihan, wajahnya datar tak menunjukkan ekspresi apapun, yakin bahwa dirinya sendiri lah yang menjadi penyebab utama perpisahannya dengan Stella.

Usai keluar dari ruang gedung pengadilan, Alex masih menangis sendiri didalam mobilnya, tangis penyesalan yang begitu sedih dan memilukan, membayangkan ketegaran hati Stella yang lebih memilih berpisah darinya, agar Alex bisa kembali pada wanita yang dicintainya.

Sementara hak asuh sama sekali belum mereka bicarakan, tak bisa Alex bayangkan bagaimana nanti hidupnya tanpa istri dan anaknya, seharusnya dialah yang bertanggung jawab pada mereka, tapi kini mereka bahkan tidak bisa bersama.

Stella bahkan masih tinggal di rumah mereka, hanya Alex yang keluar dari rumah, Alex memilih tinggal di ruang kerjanya, menghukum dirinya disana, berharap dapat kata maaf dari istrinya pun percuma, karena Stella sudah sangat bulat pada keputusannya.

Anindita?

Ah entahlah, kini bahkan melihat namanya saja, membuat Alex bad mood mendadak, masih dengan tangis yang ia simpan seorang diri, Alex larut dalam kesedihan dan lagi lagi, alkohol sebagai pelampiasannya.

Ia minum cukup banyak hingga membuatnya benar benar kehilangan kesadaran.

 

Sementara itu, Stella kini tengah sibuk menyiapkan kepindahannya dari rumah yang ia tempati selama menikah, dia tidak peduli, apapun yang terjadi Stella sudah membulatkan tekadnya, bahwa dirinya akan memulai hidupnya yang baru, jauh dari mantan suaminya,melanjutkan kembali impiannya yang tertunda.

Langkah pertama yang ia tempuh adalah, kembali dulu kerumah keluarganya, disana kakak sulungnya tinggal bersama keluarga kecilnya, kesibukannya mengurus dua rumah sakit besar membuat Stella jarang berjumpa dengan Richard kakak sulungnya.

Beberapa saat sebelum putusan sidang dijatuhkan, Richard sempat berkomunikasi dengannya, Richard begitu murka mendengar kisah perceraian adik kesayangannya, dia sangat terpukul, pasalnya sebelum papa nya berpulang, Richard di beri amanat untuk menjaga Stella adik perempuan satu satunya, tapi nyatanya ia adalah orang terakhir yang diberi kabar oleh pengacara keluarganya mengenai perceraian Stella dan Alex.

Stella menatap sedih beberapa koper yang akan ia bawa bersama nya, biar bagaimanapun Stella merasa sangat bahagia dalam rumah tangganya yang singkat, walaupun pada akhirnya dia harus merasakan sesak yang teramat sangat, ia pernah tertawa bahagia, sebagai istri, merasakan kebanggaan sebagai seorang ibu, serta menantu yang sangat disayangi oleh keluarga besar suaminya.

Bulir bening itu menetes dari kelopak matanya, kini kisah Alex dan Stella harus ia tutup untuk selamanya, begitupun luka hatinya, harus segera di sembuhkan.

Stella terkejut manakala ada suara mobil memasuki pekarangan rumahnya, apakah Alex yang datang? bukankah sudah beberapa hari ini Alex pulang ke apartemennya? ada hal apa gerangan hingga Alex memutuskan datang kemari? ah pasti ia rindu si kembar, Stella terus bermonolog.

Stella membenahi baju rumahan yang ia kenakan, agar terlihat rapi dan tidak menarik perhatian, bukan apa apa, ia dan Alex sudah bukan suami istri lagi, jadi Stella harus mulai menjaga jarak, demi kesehatan hati dan jantungnya.

Stella pun keluar dari kamarnya, disana terlihat Dimas tengah kewalahan membawa tubuh Alex yang bahkan sudah tak mampu berdiri dikakinya sendiri.

"Selamat malam Nyonya, maaf jika saya membawa tuan ke sini, tapi sudah berhari hari tuan seperti ini, tidak makan, tidak mandi, tidak pula bekerja, dia hanya mabuk dan menangis sepanjang hari," Dimas menjelaskan.

"Tolong bawa dia kekamar Dim," Stella meminta bantuan Dimas.

"Baik Nyonya," Dimas mengangguk patuh.

Dimas pun memapah Alex menuju kamarnya.

"Saya permisi Nyonya," Dimas pamit setelah menyelesaikan tugasnya.

"Dimas, bisa bicara sebentar?" Pinta Stella.

Dimas berhenti sejenak, kemudian mengangguk. "Silahkan nyonya."

"Setelah aku pergi, tolong jaga dia untukku, hanya kamu yang bisa kupercaya,"

"Dengan senang hati nyonya, Tuan Alex sudah begitu baik pada keluarga saya, saya sudah berjanji dengan diri saya sendiri, bahwa saya akan setia pada beliau, apapun yang terjadi."

"Terimakasih Dimas," ucap Stella tulus.

"Sama sama nyonya, apa nyonya juga ingin saya melaporkan kondisi tuan pada nyonya?"

Stela menggeleng, senyum pahit tersungging di bibirnya, "Tidak perlu seperti itu Dim, seperti aku yang ingin bangkit dari keterpurukan, aku pun menginginkan kak Alex juga demikian," Stella mengusap air matanya yang mulai mengalir, "Pastikan ia makan, dan istirahat teratur, agar ia bisa kembali merencanakan masa depannya bersama wanita yang ia cintai,"

"Tapi tuan mencintai anda nyonya, saya yakin sekali akan hal itu," ucap Dimas penuh kesungguhan.

Alangkah indahnya jika yang dikatakan Dimas benar adanya, "Tidak Dimas, aku tak ingin berharap, kemudian kecewa, biarlah Alex menemukan jalan hidupnya sendiri, aku tahu pasti Alex begitu memuja kekasihnya, aku pernah membaca sendiri pesan mesra mereka,"

 

Setelah kepergian Dimas, Stella pun kembali kekamarnya, Alex masih lelap tertidur, ditatapnya wajah pria yang amat di cintainya tersebut, "Takdir kita memang buruk kak, aku pun tak ingin berpisah, tapi bertahan pun tak akan membuatku bahagia, mungkin kita hanya akan saling menyakiti," Stella duduk disisi tempat tidur dan menumpahkn tangis sedihnya, satu persatu ia melepas kancing kemeja Alex, masih dengan wajah bersimbah air mata.

Dengan menggunakan handuk basah, disekanya wajah dan tubuh bagian atas suaminya, Alex kelihatan tak terurus, wajahnya kusam, dan jambang tumbuh di sekitar rahang dagu dan lehernya.

"Kakak harus sehat, dan mulai belajar mengurus diri sendiri, aku akan sangat bahagia melepasmu, jika kakak juga bahagia bersama wanita yang kakak cintai,"

Alex seolah mendengar apa yang Stella katakan, tiba tiba ia membuka matanya, tangannya terulur mengusap pipi Stella, "kalau begitu jangan pergi, dan tetaplah disisiku, aku akan sangat bahagia bila bersamamu."

Stella tahu Alex masih setengah sadar, terlihat dari pandangan Alex yang masih sayu, dan suaranya yang terdengar lirih,"maafkan kebodohanku, maafkan aku yang tidak bisa melihat ketulusan hatimu, kumohon kembalilah padaku," sesudahnya tangan Alex kembali terjatuh, bersamaan dengan jatuhnya air mata Stella.

"Bagaimana aku membalasmu, jika belum apa apa kamu sudah menyerah, aku ingin balas dendam padamu, aku juga bisa menemukan pria yang akan mencintaiku dengan tulus, kamu juga Harus menyaksikan kebahagiaanku bersamanya, agar aku puas membalasmu, kamu paham?"

Namun tentu saja alex tak mendengar itu semua.

Stella terduduk di lantai dan memeluk lututnya. tangisan sedih ia tumpahkan semua saat ini juga, karena esok ia tak ingin lagi menangisi kegagalan.

Alex telah memberinya pelajaran berharga, bahwa mencintai bisa terasa begitu menyakitkan, namun sungguh Stella tak pernah menyesal karena mencitai pria itu.

Terpopuler

Comments

family megantara

family megantara

awak baca cerita asal muasal Alexander Geraldy dan Stella 😍

2024-12-05

2

Cuy

Cuy

Alex terlambat mengakui perasaannya.

2025-01-27

1

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

aq sakit....sakit hati /Sweat//Sweat/

2024-12-19

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39.
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46. Menguntit Part 1.
47 47. Menguntit Part 2.
48 48. Setelah 14 Tahun Berlalu.
49 49. Sama Sama Canggung
50 50. Pertanyaan Yang Sama.
51 51. Sarapan Pagi.
52 52. Membuat Kehebohan.
53 53. Bersikap Seenaknya.
54 54. Pagi Yang Memalukan
55 55. Membujuk Kevin
56 56. Kevin Sakit.
57 57. Kembali Ke Indonesia
58 58. Bertemu Alan.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89
90 90.
91 91
92 92.
93 93. Wedding Bos.
94 95. Oh, Dimas.
95 95. Oh, Dimas.
96 96. Oh, Dimas
97 97. Oh, Dimas.
98 98. Oh, Dimas.
99 99. Oh, Dimas.
100 100. Oh, Dimas.
101 101. Oh, Dimas
102 102. Oh, Dimas.
103 103. Oh, Dimas.
104 104. Oh, Dimas.
105 105. Oh, Dimas.
106 106. Oh, Dimas.
107 107. Oh, Dimas.
108 108. Oh, Dimas.
109 109. Oh, Dimas.
110 110. Oh, Dimas.
111 111. Oh, Dimas.
112 112. Istri Untuk Alan.
113 113. Istri Untuk Alan.
114 114. Istri Untuk Alan.
115 115. Istri Untuk Alan.
116 116. Menanti kelahiran.
117 117. Menanti Kelahiran.
118 118. a. Kejutan.
119 118. b. Kejutan.
120 Promo Novel Baru
121 119. a. Landing.
122 119. b. Landing.
123 120. The End.
124 Promo Novel Baru, Restu.
125 PROMO !!! SEPASANG MANTAN 2
126 PROMO CERITA BARU, ANAK KE 3 ALEX DAN STELLA
127 NEW NEW NEW!!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39.
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46. Menguntit Part 1.
47
47. Menguntit Part 2.
48
48. Setelah 14 Tahun Berlalu.
49
49. Sama Sama Canggung
50
50. Pertanyaan Yang Sama.
51
51. Sarapan Pagi.
52
52. Membuat Kehebohan.
53
53. Bersikap Seenaknya.
54
54. Pagi Yang Memalukan
55
55. Membujuk Kevin
56
56. Kevin Sakit.
57
57. Kembali Ke Indonesia
58
58. Bertemu Alan.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89
90
90.
91
91
92
92.
93
93. Wedding Bos.
94
95. Oh, Dimas.
95
95. Oh, Dimas.
96
96. Oh, Dimas
97
97. Oh, Dimas.
98
98. Oh, Dimas.
99
99. Oh, Dimas.
100
100. Oh, Dimas.
101
101. Oh, Dimas
102
102. Oh, Dimas.
103
103. Oh, Dimas.
104
104. Oh, Dimas.
105
105. Oh, Dimas.
106
106. Oh, Dimas.
107
107. Oh, Dimas.
108
108. Oh, Dimas.
109
109. Oh, Dimas.
110
110. Oh, Dimas.
111
111. Oh, Dimas.
112
112. Istri Untuk Alan.
113
113. Istri Untuk Alan.
114
114. Istri Untuk Alan.
115
115. Istri Untuk Alan.
116
116. Menanti kelahiran.
117
117. Menanti Kelahiran.
118
118. a. Kejutan.
119
118. b. Kejutan.
120
Promo Novel Baru
121
119. a. Landing.
122
119. b. Landing.
123
120. The End.
124
Promo Novel Baru, Restu.
125
PROMO !!! SEPASANG MANTAN 2
126
PROMO CERITA BARU, ANAK KE 3 ALEX DAN STELLA
127
NEW NEW NEW!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!