3

Ruang makan siswa usai latihan pagi.

Stella membawa nampan berisi makanan miliknya, ke sebuah meja di sudut ruangan, dia sedang ingin sendiri karena harus belajar untuk ulangan di jam pertama, Stella nampak sibuk dengan buku yang ada dihadapannya, tanpa peduli suara ramai di sekitanya, bahkan ia sengaja menutup telinganya dengan headphone agar konsentrasinya tak terganggu.

Stella terkejut, ketika tiba tiba di hadapannya ada nampan milik orang lain yang hanya berisi 3 buah apel dan segelas fresh milk.

Stella menengadahkan wajahnya, Alex yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya nampak tersenyum kearahnya.

"Boleh bergabung, temanku temanku sudah sarapan duluan,"

"Boleh banget kak," jawab Stella.

Alex pun duduk dihadapan Stella, namun gadis itu nampak tidak terganggu dengan kehadiran Alex, dia kembali membaca bukunya, Alex pun tak terlalu peduli dengan apa yang dilakukan Stella, dia hanya sibuk mengunyah apel sementara matanya terus mengawasi apa yang dilakukan Stella.

Sadar tengah di perhatikan, Stella pun mengangkat wajahnya, "Ada apa kak?"

"Kalau kamu begini terus, kapan sarapanmu selesai?, 30 menit lagi sekolah di mulai,"

Stella melongok jam di pergelangan tangannya, betapa terkejutnya ia manakala melihat jarum panjang sudah bertengger di angka 7, sementara sarapannya nyaris belum di sentuh.

Stella pun melepas headphone dan menutup bukunya, kemudian mulai makan dengan terburu buru, "Pelan pelan saja makannya," tutur Alex.

Gadis itu pun menurut, dan mulai mengunyah makanannya perlahan. "good girl," Alex mengacungkan jempol nya, "ada ulangan?" Tanya Alex.

Stella yang tengah sibuk mengunyah, hanya mengangguk, "Jam pertama," jawabnya setelah makanannya masuk ke tenggorokan.

"Kakak hanya sarapan itu?" stella menatap nampan milik Alex, yang hanya berisi apel dan segelas fresh milk.

"Pencernaan ku hanya bisa menerima ini setiap pagi," jawabnya.

Stella mengangguk faham, mereka pun menyelesaikan sarapannya tanpa berbincang lagi, Setelah selesai Stella dan Alex pun beranjak meninggalkan meja makan, syukurlah keduanya sudah memakai seragam lengkap jadi tak perlu kembali lagi ke asrama.

Sampai di depan ruang makan, Alex berbisik di telinga Stella, "Sore nanti aku keluar, apa kamu mau ikut keluar?"

Stella terbelalak, bagaimana bisa mereka memiliki rencana yang sama, baru saja Stella hendak mengatakan keinginannya, dan Alex bahkan sudah mengatakan nya lebih dulu.

Stella mengangguk sebagai jawaban.

"Oke, pulang sekolah di tempat kemarin yah," Ujar Alex.

"Oke kak,"

Stella tersenyum lebar, kemudian mereka pun berpisah jalan, Stella keruangan kelas 1 dan Alex ke ruangan kelas 3.

Begitulah hari hari mereka, usai latihan pagi, sarapan dan bersiap ke sekolah, tentu membosankan, sudah jadi rahasia umum, tahu sama tahu, jika para siswa yang di karantina sering melompat keluar asrama, dan menjadi kesepakatan tak tertulis untuk tidak saling melaporkan atau buka suara. toh pelakunya bukan hanya satu atau dua orang, tapi hampir semua.

Aaaahh dasar anak muda, tak bisa di beri aturan, prinsip mereka adalah, aturan itu dibuat bukan hanya untuk di patuhi, tapi juga untuk di langgar.

Begitu pun Alex dan Stella, setelah tak sengaja bertemu di luar gerbang asrama, dan kedua kalinya mereka janjian, ketiga dan seterusnya seakan menjadi candu bagi mereka, padahal mereka hanya bersama ketika keluar pagar, kemudian berpisah di persimpangan sesuai tujuan masing masing, tak ada yang kepo ingin bertanya, kamu mau apa, atau kemana, atau bertemu siapa, itu terserah seolah olah tak ingin mencampuri privasi masing masing.

...✨✨✨...

Baru beberapa saat yang lalu Stella berusaha memejamkan mata, dari depan terdengar suara mobil Alex, Stella pun beranjak pergi dari kamar yang ia tempati bersama Alex, kini dia muak dengan suaminya, bahkan jijik membayangkan dirinya berbagi tempat tidur dengan Alex.

Setelah malam sebelumnya Stella mendapati fakta menyakitkan, semangat hidupnya seolah pudar begitu saja, Stella merasa cinta dan perhatian nya selama ini tak pernah dihargai, bahkan mungkin selama ini Alex tak mengharapkan keberadaan nya, sungguh hatinya terasa sakit jika mengingatnya.

Stella sengaja memeluk salah satu putranya, kemudian berpura pura terlelap, suara pintu kamar dibuka jelas masih terdengar di telinga nya.

Dengan langkah pelan Alex masuk ke kamar, Penampilannya sudah tidak serapi ketika dia berangkat kerja pagi tadi, kini kemejanya sudah acak acakan, lengan nya sudah di gulung hingga ke siku, dan dasi sudah menggantung tak beraturan.

Netranya menatap hampa kearah tempat tidur, rasanya aneh bila sepulang kerja ia tak melihat Stella di tempat tidur mereka, 'pasti sedang di kamar si kembar' pikirnya.

Benar saja, ketika ia membuka pintu penghubung kamar mereka, Alex mendapati Stella sedang tertidur memeluk Andre, Alex duduk bersila di lantai, kedua telapak tangannya menyangga wajahnya, lama ia menatap wajah wanita yang sudah 2 tahun ini mendampingi dirinya.

Stella seperti medan magnet yang sangat kuat, hingga mampu menariknya semakin dekat, bahkan ketika kedua orang tua nya menjodohkan nya dengan wanita ini, Alex hanya mengangguk setuju, ia sendiri tak pernah tahu kenapa ia bisa menyetujui perjodohan tersebut, padahal ia memiliki gadis lain yang sangat ia cintai.

Namun jika harus memilih, dia tak ingin kehilangan Stella, tapi bila harus merelakan kekasihnya ia pun tak sanggup, Alex mengakui dirinya sungguh egois, padahal ketika ia menikah dengan Stella, gadis itu berbesar hati meninggalkan kekasihnya, hingga kini Alex masih terus dihantui perasaan berdosa pada istrinya.

Alex menggendong Andre ke pelukannya kemudian memindahkan putra kecilnya itu ke box bayi, setelah memastikan putranya aman, Alex ikut berbaring di sisi istrinya, entah mengapa hari ini perasaannya tak enak, dipeluknya wanita itu erat erat, walaupun ia belum mampu menghadiahkan cinta untuknya, namun Alex sungguh sangat menyayangi istri dan anaknya.

Tak lama Alex pun ikut terlelap, tapi tidak dengan Stella, jika selama ini dia sangat menikmati pelukan suaminya, kali ini tubuhnya seakan menolak, perasaannya untuk pria itu tak lagi sama, Stella benar benar menahan dirinya untuk tidak membalas pelukan Alex, bahkan setelah Alex terlelap Stella memilih kembali kekamar mereka dan tidur seorang diri.

Keesokan paginya, Aktivitas kembali berjalan seperti biasa, walaupun rasa sakit masih mendera hati dan perasaannya, tapi Stella masih menyiapkan segala kebutuhan suaminya, baju kerja dan sarapan pagi, hanya bedanya, tak ada lagi senyum yang menghiasi wajahnya, atau bahkan sapaan lembutnya ketika Alex bergabung di meja makan, semuanya datar, dengan malas Stella menghabiskan sarapannya, karena ini satu satunya waktu terbaik sebelum si kembar bangun, karena jika mereka bangun, Stella bahkan tidak lagi memiliki waktu untuk sekedar menikmati makanan.

"Apa kamu sakit?" Alex bertanya khawatir, karena sikap istrinya tak seperti hari hari sebelumnya, pria itu meletakkan punggung tangannya di kening Stella, 'tidak demam' pikirnya.

"Tidak, aku baik baik saja," Stella menepis tangan Alex.

Entah mengapa Alex tak suka ketika Stella menepis tangannya. "Tidak, aku tahu kamu tak baik baik saja, ada apa hem?" Alex mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada istrinya.

Stella mengembuskan nafasnya pelan, "baiklah jika kamu memaksa, aku akan mengatakannya," Stella kembali meletakkan sendoknya di piring, kemudian dia mengepalkan tangannya dibawah meja, "Ayo kita berpisah,"

Duaaaarrrr ...

Terpopuler

Comments

Anisatul Azizah

Anisatul Azizah

bentar bentar...
seingatku di novel Raka-Adhis, mertuanya bernama Daddy Alex dan Mommy Bella bukan sih?
jd ini nanti pisah juga dan akhirnya punya pasangan masing2?

2025-02-16

1

senjasabdaalam

senjasabdaalam

gini loh sat set

2025-02-08

0

Cuy

Cuy

Jeddeerrr!! Aku juga kaget

2025-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39.
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46. Menguntit Part 1.
47 47. Menguntit Part 2.
48 48. Setelah 14 Tahun Berlalu.
49 49. Sama Sama Canggung
50 50. Pertanyaan Yang Sama.
51 51. Sarapan Pagi.
52 52. Membuat Kehebohan.
53 53. Bersikap Seenaknya.
54 54. Pagi Yang Memalukan
55 55. Membujuk Kevin
56 56. Kevin Sakit.
57 57. Kembali Ke Indonesia
58 58. Bertemu Alan.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89
90 90.
91 91
92 92.
93 93. Wedding Bos.
94 95. Oh, Dimas.
95 95. Oh, Dimas.
96 96. Oh, Dimas
97 97. Oh, Dimas.
98 98. Oh, Dimas.
99 99. Oh, Dimas.
100 100. Oh, Dimas.
101 101. Oh, Dimas
102 102. Oh, Dimas.
103 103. Oh, Dimas.
104 104. Oh, Dimas.
105 105. Oh, Dimas.
106 106. Oh, Dimas.
107 107. Oh, Dimas.
108 108. Oh, Dimas.
109 109. Oh, Dimas.
110 110. Oh, Dimas.
111 111. Oh, Dimas.
112 112. Istri Untuk Alan.
113 113. Istri Untuk Alan.
114 114. Istri Untuk Alan.
115 115. Istri Untuk Alan.
116 116. Menanti kelahiran.
117 117. Menanti Kelahiran.
118 118. a. Kejutan.
119 118. b. Kejutan.
120 Promo Novel Baru
121 119. a. Landing.
122 119. b. Landing.
123 120. The End.
124 Promo Novel Baru, Restu.
125 PROMO !!! SEPASANG MANTAN 2
126 PROMO CERITA BARU, ANAK KE 3 ALEX DAN STELLA
127 NEW NEW NEW!!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39.
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46. Menguntit Part 1.
47
47. Menguntit Part 2.
48
48. Setelah 14 Tahun Berlalu.
49
49. Sama Sama Canggung
50
50. Pertanyaan Yang Sama.
51
51. Sarapan Pagi.
52
52. Membuat Kehebohan.
53
53. Bersikap Seenaknya.
54
54. Pagi Yang Memalukan
55
55. Membujuk Kevin
56
56. Kevin Sakit.
57
57. Kembali Ke Indonesia
58
58. Bertemu Alan.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89
90
90.
91
91
92
92.
93
93. Wedding Bos.
94
95. Oh, Dimas.
95
95. Oh, Dimas.
96
96. Oh, Dimas
97
97. Oh, Dimas.
98
98. Oh, Dimas.
99
99. Oh, Dimas.
100
100. Oh, Dimas.
101
101. Oh, Dimas
102
102. Oh, Dimas.
103
103. Oh, Dimas.
104
104. Oh, Dimas.
105
105. Oh, Dimas.
106
106. Oh, Dimas.
107
107. Oh, Dimas.
108
108. Oh, Dimas.
109
109. Oh, Dimas.
110
110. Oh, Dimas.
111
111. Oh, Dimas.
112
112. Istri Untuk Alan.
113
113. Istri Untuk Alan.
114
114. Istri Untuk Alan.
115
115. Istri Untuk Alan.
116
116. Menanti kelahiran.
117
117. Menanti Kelahiran.
118
118. a. Kejutan.
119
118. b. Kejutan.
120
Promo Novel Baru
121
119. a. Landing.
122
119. b. Landing.
123
120. The End.
124
Promo Novel Baru, Restu.
125
PROMO !!! SEPASANG MANTAN 2
126
PROMO CERITA BARU, ANAK KE 3 ALEX DAN STELLA
127
NEW NEW NEW!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!