Kuperjuangkan Cinta Suamiku
Aku melihat ponselku yang dari tadi berbunyi, banyak pesan yang di kirim sahabatku Sintia, memintaku menemaninya memilih gaun pernikahan yang beberapa hari lagi di laksanakan.
" Iya halo sin," aku mengangkat telpon dari Sintia
" Kamu dimana sih Nay... dari tadi di chat gak di bales di telpon gak di angkat, kamu gak lupakan sama janji kamu?." Tanya Sintia bertubi-tubi.
" Ini aku sudah menuju ke butik, kamu gak usah jemput aku langsung kesana aja, tadi lumayan banyak pasien jadi gak bisa bales chat kamu."
"Kamu belum ambil cuti nay, sahabat kamu sendiri yang mau nikah, masak kamu tega"
Ujarnya lagi
" Besok aku ambil cuti sin, pokoknya kamu tenang saja, aku pasti akan utamakan acara penting kamu" jelas ku pada Sintia.
" Yasudah aku matikan teleponnya, langsung ke butik aja, soalnya aku sama mas Arif lagi di jalan menuju butik, kamu hati-hati bawa mobilnya Nay."
"Iya"
Langsung saja aku melajukan mobilku meninggalkan halaman rumah sakit menuju butik terkenal kota ini. Pernikahan mas Arif dan Sintia akan dilangsungkan lusa dengan sangat meriah, Sintia merancang pesta pernikahannya bak pesta pernikahan Putri raja.
Aku memegang dadaku yang terasa ngilu sambil menarik nafas panjang dan menghembuskannya, apakah aku bisa menyaksikan pernikahan mas Arif dan Sintia? Sakit sekali hatiku, mas Arif adalah cinta pertamaku, aku dan mas Arif kakak kelas di SMA, dari awal melihat mas Arif aku langsung jatuh hati kepadanya, mas Arif adalah sosok pendiam dan dingin, tetapi mas Arif memiliki banyak teman karena dia merupakan ketua OSIS pada waktu itu.
Sesampainya di depan butik yang mewah ini, ku parkir kan mobilku di tempat parkiran di butik ini, sangat banyak sekali patung dengan balutan baju pengantin pria dan wanita yang bermacam model.
Langsung saja aku mencari sahabatku sintia dan calon suaminya, aku berhenti sebentar melihat ke arah mereka, yang sedang melihat katalog sesekali terdengar canda di antara mereka berdua.
" Kamu harus melupakan mas Arif Nay, dia calon suami Sintia sahabatmu yang sebentar lagi akan menjadi suaminya, jadi hilangkan lah mas Arif dari pikiranmu dan juga hatimu, kamu pasti bisa Nayla."
Gumam ku pada diri sendiri
Aku sering bertemu dengan mas Arif karena pertemuan ku dengan Sintia, dia sering mengajakku jika sedang berkumpul dengan mas Arif, terkadang aku merasa risih sendiri dengan kehadiranku yang seperti obat nyamuk bagi mereka.
Aku bertekad akan melupakan mas Arif walaupun itu sangat susah, bukan hanya kali ini saja aku berencana untuk melupakan mas Arif tetapi dari dulu sudah kulakukan tidak pernah bisa, apa karena mas Arif adalah cinta pertamaku?.
Aku tahu ini merupakan perasaan cinta yang salah, tapi gimana caranya aku bisa mengontrol hatiku jika hati ini sudah memilih mas Arif. Padahal mas Arif dari segi sifat bukanlah pria idaman ku, aku lebih suka dengan lelaki yang yang romantis, lembut, tidak seperti mas Arif yang terkesan dingin kepada semua orang termasuk diriku, Tetapi entah kenapa di dalam hatiku tetap hanya ada mas Arif.
Biarlah ku simpan perasaan ini sampai benar-benar menghilang dari pikiran dan hatiku, tak akan pernah ku ceritakan perasaan ini kepada siapapun, inilah yang terbaik dari cinta terpendam ku.
Kumohon hilangkan perasaan ini dari pikiran dan hatiku, aku juga ingin bahagia melangkah tanpa beban dari bayang-bayang cinta ini, sungguh cinta dalam diam ini untukmu sangat-sangat lah menyakitkan.
Aku menghampiri mereka yang sedang duduk di sofa sambil melihat-lihat katalog, langsung saja ku ubah ekspresi ku menjadi ceria, di depan keduanya seolah-olah hatiku baik-baik saja.
" Hay Sin, mas Arif udah lama nyampenya?." Tanyaku basa basi dan duduk di sofa yang berbeda dengan mereka.
"Belum Nay, aku sama mas Arif baru liat katalog nya, sambil nungguin kamu juga"
Ujar Sintia.
Ku lirik ke arah Mas Arif yang hanya diam mendengarkan penjelasan dari kekasihnya, memang begitulah mas Arif dia terlalu pendiam dengan orang lain termasuk denganku, tetapi dia akan terlihat ceria bila itu dengan sintia.
" Ayo Nay.. bantu aku lihat-lihat gaun nya dulu, mas kamu disini aja ya"
Mas Arif hanya mengangguk sebagai persetujuan, Sintia langsung menggandeng tanganku untuk melihat gaun-gaun.
" Ini gimana menurut kamu Nay cantik gak?
Tanya Sintia memperlihatkan sebuah gaun cantik dan mewah.
"Cantik sin cocok buat kamu."
"Ya mbak, gaun ini merupakan salah satu gaun terbaik di toko kami mbak, ini dirancang khusus oleh desainer terbaik kami dalam ajang perlombaan designer terbaik seAsia, cocok banget untuk mbak Sintia sangat sesuai dengan konsep pernikahan mbak." Ujar pelayan butik tersebut
Penampilan Sintia selalu memukau karena di haruskan sebagai mana profesinya sebagai model. Sintia gadis yatim piatu,orang tuanya meninggal pasca tragedi kecelakaan saat pulang arus mudik dari kampungnya.
Aku dan Sintia sudah bersahabat dari kecil, yang sudah ku anggap sebagai saudara ku sendiri, orang tua kami juga bersahabat mama dan papaku juga sangat menyayanginya.
" Nay aku coba dulu gaun ini ya."
Aku hanya mengangguk dan melihat sekitar, pandangan ku tertuju pada sebuah gaun pengantin cantik simpel dan anggun, ku hampiri gaun tersebut.
Gaunnya sangat cantik, aku juga pengen suatu saat bisa memakai gaun pernikahan, dan menikah dengan seseorang yang kucintai, apakah akan ada seseorang yang mencintaiku?
Ku lirik ke arah mas Arif yang masih Duduk di sofa, mas Arif sedang memainkan ponselnya sepertinya dia sedang membahas sesuatu hal yang penting.
Aku menghampiri mas Arif dan duduk di sofa yang berbeda dengan nya, mas Arif hanya melihat sekilas kearah ku dan kembali fokos dengan ponselnya
Aku ambil katalog di meja depan mas Arif, agar aku tidak terlihat canggung di depannya, kubuka katalog tersebut sesekali melirik ke arahnya dia benar-benar tidak mengganggap ku ada.
Aku benar-benar canggung walau hanya duduk berdua dengan mas Arif, Tampa sepatah katapun yang keluar dari mulut ku dan mulut nya.
"Tante Dania bagaimana keadaannya mas?"
Tanya ku membuka suara agar suasana mencair, Sumpah rasanya deg-degan banget padahal hanya duduk saja begini.
"Baik." jawabnya acuh.
Hanya itu jawaban dari mas Arif beneran manusia es. kesel banget aku sama mas Arif, entah manusia dari planet mana dia, mungkin dari kutub utara kali ya. Kutarik nafas panjang kuhembuskan dengan kasar biar dia tau kalau aku sedang kesel dengannya.
"Bagaimana mas, Nay cantik gak?"
Tiba-tiba Sintia sudah muncul di depan kami
" Kamu cantik banget sin"
Ujar ku
" Gimana sayang ?"
" Sangat cantik sayang... kamu pengantin yang tercantik yang pernah ada" ujar mas Arif
Tukan manusia es ini berubah seratus delapan puluh derajat jika sudah berbicara dengan Sintia benar-benar bucin. kesel aku apa tidak bisa dia juga bersikap sedikit baik kepada orang lain.
"Gombal kamu mas, semua pengantin cantik mas." jawab Sintia tersipu malu
"Bagiku hanya kamu yang paling cantik sayang."
Aku hanya bisa cengengesan melihat interaksi keduanya, apa mereka gak melihat ada kau yang jomblo di sini.
"Kamu bisa aja mas, jadi aku pilih yang ini aja ya mas."
"Iya sayang"
Tuhan kuatkan lah hatiku untuk menyaksikan pernikahan sahabatku, dengan orang yang kucintai mereka berdua sangat berharga untukku.
kamu harus kuat Nay pasti kamu bisa melupakan Mas Arif cinta tidak harus memiliki, mencintai Mas Arif dalam diam itulah yang terbaik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Linda.w
hddhdhdd
2023-04-15
0
Hanipah Fitri
aku mampir Thor....
2022-10-14
0
Siti Ashari
sprtinya menarik nich
2022-09-06
0