kimy di tangkap

kimy baru saja selesai hantar pesanannya lalu kimy melajukan motornya menuju rumah pas di jalan yang dimana jalan itu kiri kanan hutan.tiba tiba tayar motor kimy pecah..

kimy berhenti di pinggir jalan mengecek motornya

"aduhh pecah lagi.. mana di sini jauh lagi tempat bengkelnya"gumam kimy lalu kimy mengeluarkan ponselnya berniat menghubungi dinda.

"argg mati, sial apa gue hari ini.. mana gue haus lagi"

tiba tiba kimy mendengar suara air mengalir

kimy melangkahkan kakinya memasuki hutan itu.kimy menemui sungai dan mencuci wajahnya lalu memakai semula kaca matanya lalu kimy berbalik ternyata pistos di todong tepat di kepalanya.

"anda siapa sedang apa anda di sini" tanya pria yang menodong pistol kearah kimy.

'siapa mereka pakaian meteka seperti dari anggota mafia'batin kimy

"jawab kami "bentak pria lain yang ada di belakang pria itu.kimy masih diam pemperhatikan mereka dengan masker dan kaca mata masih seperti tadi.

lalu salah satu dari mereka menghubungi seseorang di seberang sana

"baik tuan"kata pria itu melalui sambungan telefon. kimy masih diam bahkan dia tidak berniat melawan.

"bawah dia ke markas"lanjutnya lagi setelah mamatikan taliannya.

tangan kimy pun di ikat agak sedikit kuat sampai tangannya memerah

...****************...

sekarang kimy sudah memasuki mension yang sangat mewah bak istana di tengah² hutan itu.lutut belakang kimy di tendang sampai posisinya jadi berlutut dan tangannya di ikat di depan. semasa sudah sampai di markas.

kimy mengangkat kepalanya melihat ada empat pria yang ada di hadapannya ada satu yang duduk di sofa sambil menyilang kan kakinya. pria itu melihat mata kimy dengan sorot mata tajam dengan aura yang membunuh.tapi kimy cuma menunjuk kan dari sorot matanya biasa saja..

'kenapa aku tidak asing dengan wajahnya dimana aku pernah melihatnya'batin kimy

"katakan apa yang kau lakukan di hutan ini"loyer bertanya dengan nada dingin membunuh.

ya dia adalah loyer. lebih tepatnya suami kimy tapi kimy tidak tau

bukannya menjawab tapi kimy malah memarahi anak buah loyer.

"aduh tanganku sakit,kalian mengikatnya terlalu kencang lepaskan tanganku"bentak kimy pada anak buah loyer.

semua yang ada di sana terkejut mendengar suara kimy ,mereka mengira kimy adalah seorang pria.

"nona tuan kami sedang bertanya pada anda, kenapa anda tidak jawab"ujar stef dengan aura dingan mematikan.

"eh aku baru tau ternyata kau seorang cewek ku kira kau pria nona" ujar xan santai lalu berjalan ke sofa yang ada di dekat loyer. dan mendudukkan dirinya di sana.

kimy mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan itu tidak perduli pada pria² yang ada di hadapannya.dan itu semua tidak luput dari mereka berempat. will yang dari tadi diam akhirnya berjalan mendekat ke arah kimy memegang dagunya dan mengangkatnya.

"sepertinya kau gadis yang cantik dari sorot matamu,"sambil senyum mengoda dan mesum.

"ck,singkirkan tangan baumu dari wajahku" bentak kimy menarik kuat wajahnya yang di cengkram. "huff.. aku lapar.. haus.. kalian kalau mau mengintrogasiku beri la aku makan dan minum dulu"ujar kimy santai.

mereka semua di sana menatapnya horor... sempat²nya lagi dia minta makan pikir mereka semua. ini baru pertama kali ada wanita tidak takut pada mereka apa lagi dengan aura loyer dan stef

"tanganku sakit sekali kapan kalian membukanya"sambung kimy lagi.

"buka masker dan kaca matanya"ujar loyer dingin penuh aura membunuh. emosinya sudah mulai di ubun².

will menarik paksa topi dan masker dengan kaca matanya hingga rambutnya yang ikal panjang di bawah bahu tergerai indah menutupi wajah cantiknya yang putih gebu mata lebar bibir tidak terlalu tipis bulu mata lentik tebal alis hitam tebal bibir merah alami bak bidadari dengan lensa mata coklat dan pipi chubbynya.