PART 3

''KAMU....!''

Ezar mengepalkan kedua tangannya dengan sangat kuat mencoba menahan emosinya yang sudah mulai terpancing kerena perkataan Ayla.

Ezar menghela napasnya. ''Dasar bodoh!'' umpat Ezar pada Ayla yang menunduk.

''Saat, kau setuju untuk menikah dengan saya itu artinya kau sudah menyerahkan seluruh hidup muh untukku!'' tekan Ezar pada Ayla yang masih setia menunduk, entah apa yang dia pikirkan dan Ezar tak perduli yang dia inginkan adalah Ayla menurut dengan apa yang dia perintahkan.

''Dan yah kamu ingat ini, saya menikahi muh karena ingin mengikuti permainan yang telah wanita *******n itu mainkan!'' Ujar Ezar lagi dengan mengangkat satu alisnya dan tersenyum mengejek pada Ayla.

Ayla dengan perlahan mengangkat kepalanya dia menatap Ezar dengan tatapan bingung. ''Permainan?'' ucap lirih Ayla yang masih bisa didengar oleh Ezar.

Bukanya kakaknya terbaring koma di rumah sakit, jadi bagaimana bisa dia melakukan permainan konyol yang tidak masuk akal ini? atau sebenarnya kak Nayfa sengaja melakukan semua ini? karena dia sudah tau jika kelakuannya yang menjijikan itu sudah diketahui oleh Ezar. Pikir Ayla.

Ezar tersenyum licik ketika mendengar suara lirih Ayla. ''Yah, permainan yang sengaja dia buat untuk melindungi dirinya sendiri...... dan yah tak disangka dia menumbalkan diri muh, saya pikir idenya tak terlalu buruk.'' Ezar menatap penuh minat pada Ayla.

Tatapan Ezar membuat Ayla berdiri kaku. Yah, dia sangat bodoh hingga tidak bisa membaca situasi, jika kakaknya yang egois itu memohon untuk menggantikannya menikah karena dia takut menghadapi kemarahan seorang Ezar Alif Marion yang arogan.

''Bagaimana, jika foto-foto wanita *******n itu sampai ketangan kedua orang tua muh? saya tidak bisa membayangkan kea-

''Kak, aku akan tanda tangan!'' Ayla dengan cepat memotong perkataan Ezar. Yah, dia tidak ingin Ezar melanjutkan perkataannya yang akan menjelaskan keadaan kedua orang tuanya jika melihat foto itu, jujur dia takut untuk membayangkannya.

''Gadis pintar.'' Ezar menyeringai setelah melihat Ayla telah menanda tangani perjanjian dan aturan yang telah dia buat.

''Saya akan berikan foto kopinya pada muh besok! agar kamu bisa mengingat apa saja yang harus kamu lakukan…… keluarlah! saya sudah muak melihat wajah menyedihkan muh itu!'' Ezar mengusir Ayla dengan kata-kata yang membuat Ayla kesal.

Yah, apa tidak dia sadar? seharusnya aku muak karena mendengar semua perkataannya dan melihat wajahnya yang menyebalkan itu membuatku ingin memukulnya, CK, bagaimana bisa kak Nayfa menyukai orang seperti dia?

Ayla menutup pintu ruangan Ezar dengan sangat hati-hati. Saat membalikkan tubuhnya dia melihat Bi Inah yang berdiri dengan menundukkan kepalanya.

''Nyonya, Mari saya antar ke kamar!'' ujar Bi Inah.

''Iya Bi.'' Jawab Ayla mengikuti Bi Inah menuruni tangga.

''Bi, tidak perlu memanggilku Nyonya! aku merasa sangat tua jika dipanggil Nyonya.'' Ayla mengutarakan ketidak nyamanya ketika dipanggil Nyonya, jujur sebenarnya dia merasa tidak pantas jika harus dipanggil Nyonya karena pernikahan yang dia jalani bukan untuk menjadikannya Nyonya, tapi dia dijadikan alat balas dendam Ezar pada sang kakak yang terbaring koma.

''Maaf saya tidak bisa Nyonya! anda adalah Nyonya di rumah ini, jadi akan terdengar tidak sopan jika saya memanggil anda dengan panggilan lain, sekali lagi maaf Nyonya!''

ujar Bi Inah sopan.

''Yah, tapi ak-

''Maaf………Nyonya silahkan masuk!'' Bi Inah memotong perkataan Ayla. Bi Inah telah membuka pintu kamar yang akan di tempati Ayla.

Ayla pasrah, tidak seperti Pak Man yang menurut, Bi Inah sepertinya tidak akan mudah untuk didekati.

''Silahkan istirahat Nyonya! saya pamit, jika ada yang akan Nyonya butuhkan bisa langsung panggil saya!'' pesan Bi Inah sebelum pergi dari sana.

Ayla melihat kamar yang akan dia tempati. ''Yah, setidaknya aku masih bisa tidur di tempat yang nyaman.'' Gumam Ayla membaringkan tubuhnya di kasur.

***

Ezar yang masih berada dalam ruang kerjanya sedang menerima telfon dari asisten pribadinya.

''Semuanya berjalan sesuai dengan keinginan anda Tuan, kedua orang tuanya setuju, mereka akan berangkat besok pagi ke Singapura.''

Jelas Bian asisten pribadi Ezar.

''Kerja bagus Bian, pastikan semuanya berjalan dengan lancar! saya ingin wanita *******n itu sadar dari komanya!'' ucap tegas Ezar dengan mengepalkan kedua tangannya kuat mengingat bagaimana wanita yang hampir menjadi istrinya itu menghianatinya dengan bermain gila dengan banyak pria.

''Sesuai dengan keinginan anda Tuan.'' Bian menjawab dengan datar.

Setelah mendengar perkataan Bian, Ezar segera mengakhiri panggilan itu dengan senyum licik di bibirnya.

''Akan aku pastikan kau bangun dari koma dan melihat bagaimana aku menyiksa adik muh dengan permainan yang kau buat sendiri.'' Desis Ezar.

****

Pagi hari Ayla sibuk mondar-mandiri membawa makan yang telah dia buat untuk disajikan di atas meja. Sesuai dengan permintaan Ezar saat makan malam, jika dia yang harus memasak di rumah ini karena dia telah menjadi seorang istri, jadi semua pekerjaan rumah tangga harus dia yang mengerjakannya.

Sebenarnya dia sempat menolak karena dia tidak akan sanggup jika semua pekerjaan rumah dia kerjakan sendiri, namun mau bagaimana lagi titah Tuan Mudah keluarga Marion itu tidak bisa dibantah.

Bi Inah, disuruh pulang kampung oleh Ezar dengan gaji yang akan tetap Ezar berikan setiap bulan. Ezar mengatakan Bi Inah perlu liburan dan jika memang dia membutuhkan Bi Inah maka dia akan menelfon Bi Inah untuk kembali bekerja lagi seperti biasa.

Harapaannya untuk menjadikan Bi Inah teman ngobrol agar tidak kesepian tinggal di rumah Ezar pupus ketika mendengar semua titah Ezar tadi malam.

''Ehemmm.''

Suara deheman membuat Ayla tersentak kaget menoleh kebelakang ternyata sang pemilik rumah telah siap dengan jas mahal yang melekat di tubuhnya, sepertinya dia sudah siap untuk pergi bekerja.

Ezar mendudukkan dirinya di kursi dengan angkuh dia menatap makan yang telah Ayla sediakan di atas meja. ''Tampilannya sudah oke, tapi rasanya, sepertinya saya ragu akan hal itu.''

''Kak Ezar, bisa mencobanya dulu!'' Ujar Ayla mengisi piring kosong Ezar dengan nasi goreng udang yang telah dia buat.

''Silahkan dinikmati!''

Ezar memasukkan satu sendok nasi goreng ke dalam mulutnya. Dia termenung, kenapa rasanya seenak ini? ucap Ezar dalam hati.

''Gimana?'' Tanya Ayla pada Ezar yang masih diam tidak memberikan komentar pada masakannya.

''Tidak terlalu buruk.'' Jawabnya bohong dia tidak mau memuji masakan yang telah istrinya buat nanti dia bisa besar kepala dan melupakan posisinya di rumah ini.

Ayla bingung mendengar jawaban Ezar, jadi sebenarnya suaminya itu suka dengan masakannya atau tidak. Ayla menghela napasnya, melihat Ezar yang makan dengan sangat lahap, hingga membuatnya tersenyum.

Mereka menyelesaikan sarapan pagi dengan Ezar yang menambah hingga dua kali mengingat itu Ayla menggelengkan kepalanya ''Yah, memang tidak terlalu buruk, hingga dia bisa menambah sebanyak dua kali.'' Gumam Ayla sambil mencuci piring kotor.

Ezar sudah berangkat ke kantor sejak lima menit yang lalu setelah menyelesaikan sarapan paginya.

Ayla selesai mencuci piring kotor itu memili membersihkan tubuhnya. Satu kata yang bisa menjelaskan keadaannya saat ini, yaitu LELAH, bagaimana tidak dia bangun dari tiga subuh mengepel, menyiapkan sarapan, dan menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan Ezar ke kantor.

Ayla keluar dari kamar mandi menggunakan bothrobe. Ayla berjalan menujuh koper yang diletakkan di depan lemari oleh Pak Man, yah dia belum sempat memindahkan pakaiannya ke dalam lemari.

Ayla dengan cepat memakai pakaiannya, saat mendengar bunyi handphone-nya yang ada di atas nakas.

''Ibu?'' Ucap Ayla saat melihat siapa yang menelponnya.

''Hallo, Ibu?'' ucap Ayla setelah mengangkat panggilan dari ibu-nya.

''Nak, apa Ibu mengganggu muh?'' suara ibu dari balik ponsel terdengar gusar.

''Ibu, aku ini anak muh! kenapa Ibu bertanya seperti itu? aku tidak pernah merasa terganggu, jika Ibu atau Ayah yang menelfon!''

''Kamu ini kenapa harus menjawab panjang lebar? jawab saja iya atau tidak, itu sudah cukup.'' Ujar ibu sambil menggelengkan kepalanya.

Ayla terkekeh mendengar ucapan Ibunya. ''Jadi, Ibuku sayang, ada apa menelfon anak muh yang paling cantik ini?'' Ayla melontarkan candaan pada Ibunya, setidaknya setelah banyak hal berat yang dia lalui, dia masih bisa mendengar suara ibunya yang bisa menenangkan hatinya.

''Kakak muh akan dirujuk ke Singapura pagi ini!''

DEG.

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

kamu akan bucin ezar sm alya..kamu blm tau gmn alya dia wanita hebat dan kuat jd kamu siap² klu akan jatuh cinta sm ayla

2022-08-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!