Call Me Isha

Call Me Isha

1. Pendiam

Apa aku seorang pendosa sehingga kalian menghinaku dengan sadis?

  ---Call_Me_Isha

...»»———Sҽʅαɱαƚ MҽɱႦαƈα——-««...

‍‍‍‍Terlentang di atas tempat tidur sembari menatap langit-langit kamar, itu salah satu kegiatan kurang bermanfaat ketika aku bangun. Termasuk kebiasaan yang sulit dihilangkan.

Malas, kata yang mungkin cocok mewakilkan perasaanku saat ini, untuk beranjak dari tempat tidur saja seperti ada ribuan ton batu yang menindih.

Tak berselang lama, aku mendesah kecil saat mengingat hari. Hari senin, waktu dimana para pelajar sepertiku dijemur sebelum melaksanakan kegiatan belajar.

Aku bangun, mengambil kacamata yang berada di atas nakas lalu memakainya sebelum berjalan kecil menuju kamar mandi.

Selesai dengan urusan mandi, kini aku duduk menghadap cermin sembari menilai rupa yang tercetak jelas disana seraya mengepang dua.

Aku memang bukan tipe yang terlalu memperhatikan penampilan, jika dirasa rapih sudah cukup bagiku.

Hampir lupa, namaku Aisha Flora Ardhani, biasa dipanggil Isha. Kini, aku duduk dibangku kelas sebelas di sebuah Sekolah swasta yang tak jauh dari tempat tinggalku.

Aku berasal dari keluarga sederhana, Ayahku pemilik toko roti dan Ibuku seorang guru TK yang penghasilannya tidak seberapa. Dulu, Ayahku memang seorang pengusaha kaya raya namun harta yang dititipkan pada kami diambil kembali oleh sang maha kuasa, namun aku cukup bersyukur walau dengan kondisi keuangan kami yang tidak seperti sediakala keluargaku masih tetap harmonis sampai saat ini.

       Kini, aku berjalan di lorong Sekolah seraya menunduk, terlalu banyak omongan manusia yang sepertinya tidak pernah akan berhenti mengkritik.

Kadang, dalam benak ingin sekali berteriak namun, perlawanan yang hanya akan menjadi angan itu selalu terhalang oleh keberanian.

Membaca novel menjadi pilihan diri sesaat setibanya aku di kelas, memilih duduk lalu hanyut dalam alur yang disuguhkan.

"Beneran! Gila! Sumpah lo berani banget!" teriakan itu membuat konsentari buyar.

Mata melirik gadis yang barusan heboh, sebenarnya aku tidak perlu melakukan hal itu karena sudah hafal dengan si pemilik suara.

Acelin Amanda Roselani, bisa dipanggil Acel, dia adalah salah satu gadis yang cukup disegani di Sekolah, dia anak yang periang, bicara tidak pernah disaring, populer serta pintar.

"Lo lihat 'kan siapa gue?!" balas salah satu teman Acel dengan bangga.

Orlin Pramusita Putri, atau biasa dipanggil Orlin, gadis dengan wajah cantik yang menjadi primadona Sekolah. Dia itu tidak pintar, hanya saja Orlin terlalu jenius.

"Heh Cupu! Ngapain liat-liat gue!" Dengan mencemooh Orlin menangkap basah tatapanku.

"Cupu! Kalo ada yang ngomong ditatap! Nunduk mulu! Leher lo patah atau gimana sih?" ujar Acel.

"Cupu! Daripada lo bengong lebih baik beliin gue bakpau!" titah Orlin yang membuatku kaget. Tentu saja, karena tinggal beberapa menit lagi bel masuk dibunyikan.

"Lo engga tuli 'kan? Cepet!" titah Acel menimpali.

"Ta---Tapi bentar lagi masuk." Aku tergagap.

"Emang gue perduli? Cepet sana!!" titah Orlin.

Orlin berdiri dari duduknya, menghampiri raga ini sebelum menarik tanganku kencang. "Lama ya lo!"

"Akh!" Aku berteriak kecil saat tubuh ini mencium lantai.

"Cepet Cupu!" Orlin menendang kakiku cukup keras membuat mulut meringis tertahan.

"Dih! Pake acara nangis lagi! Lo kira ini sinetron! Cepetan anjing!"

Perlahan aku berdiri lalu membiarkan telapak tanganku terbuka sembari menunjukkan kepada Orlin. "Lin, mana uangnya?"

"Pake uang lo lah! 'Kan lo yang mau beliin gue," balas Orlin.

"Tapi aku engga punya uang Lin," cicitku.

"Gue engga percaya, sini lo!!" Tanpa meminta izin Orlin merogoh saku bawahan yang aku kenakan.

"Ini apa? Lo jangan bohongin gue!" Orlin merampas uang yang aku miliki begitu saja.

"Jangan Lin, itu uang buat seminggu," pintaku memohon.

"Bokap lo medit amat, masa seratus ribu buat seminggu?" Tak berselang lama Orlin tertawa. "Lupa, lo 'kan miskin! Hidup lo kasihan banget ya kalau dipikir,"

"Udah miskin, jelek, bodoh lagi," lanjut Orlin, dia memang tidak akan pernah puas jika belum menghina diriku.

"Bener! Biasanya 'kan anak cupu kayak lo otaknya berisi nah ini?" Acel ikut berucap.

Celetukan itu mendatangkan tawa bagi siswa yang ada di kelas, selain Orlin dan Acel, seluruh sekolah pun bersekongkol untuk membully diriku.

"Duh, engga beruntung banget hidup lo cupu! Cupu!" Ejek Orlin lagi.

"Ada bu Saras!!!" instruksi keyla yang membuat seluruh murid berlari menuju bangku masing-masing termasuk aku.

"Cupu! Kita lanjutin nanti!!" Bisik Orlin ketika melewati bangku yang aku tempati.

Terpopuler

Comments

Rose_Ni

Rose_Ni

iseng ngetik nama author,ternyata ketemu novel karya yg lain....pertama baca dari TK ke KUA udah kepincut ama tulisan author

2023-01-10

0

Author_A.S [Vacum]

Author_A.S [Vacum]

Alexander X Corner : Leo Alexander & Chloe Corner

2022-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pendiam
2 2. Butiran Debu
3 3. Cinta jadi Kecewa
4 4. Si Badung
5 5. Namanya Isha
6 6. Cacing-cacing
7 7. Makan Siang
8 8. Bimbang
9 9. Pertandingan Basket
10 10. Luka
11 11. Pelipur Lara
12 12. Tawuran
13 13. Babu Orlin
14 14. Misqueen
15 15. Ada Apa Dengan Orlin-Raefal?
16 16. Mengadu
17 17. Mati
18 18. Antagonis?
19 19. Ada apa dengan Arga?
20 20. Gelas Pecah
21 21. Menyukai atau Mencintai?
22 22. Jangan Ge-er
23 23.
24 24. Suapin Arga
25 25. Blushing
26 26. Chatingan sama Arga
27 27. Bukan siapa-siapa
28 28. Gagal Fokus
29 29. Beban
30 30. Jadi Ibu Peri
31 31. Kissing?
32 32. Dibela
33 33. Nyanyian Isha
34 34. Isha Manggung
35 35. Band Sekolah
36 36. Ditembak
37 37. Backstreet
38 38. Arga's Berbicara
39 39. yang Lemah akan Kalah
40 40. Tanpa Kabar
41 41. Manis Asam Pahit
42 42. Pangeran Hanya Mencintai Cinderella yang Cantik
43 43. Sisi Lain Kak Raefal
44 44. Pangeran Katak untuk Cinderella
45 45. Mimpi yang Menjelma menjadi Ilusi
46 46 Temen Rasa Pacar
47 47. Berdebar
48 48. 2A
49 49. (Bukan) Cinderella
50 50. Menyesal
51 51. Pangeran Bukan untuk Upik Abu
52 52. Call Me Isha
53 53 Pembalasan
54 54. Gue Suka Lo
55 55. Sweetheart
56 56. Menjadi Egois
57 57. Bajingan
58 58. Tidak Ada Reuni Hati?
59 59. Takdir
60 60. Call Me Flo
61 61. Reuni
62 62. Ngerusuhin Lamaran
63 63. Mengajak Reuni ataupun Mengulang Kembali
64 63. Hubungan Kita adalah Pelangi yang Tidak Abadi
65 64. Fitting Baju Pernikahan
66 65. Bukan anak SMA
67 66.
68 Penting
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1. Pendiam
2
2. Butiran Debu
3
3. Cinta jadi Kecewa
4
4. Si Badung
5
5. Namanya Isha
6
6. Cacing-cacing
7
7. Makan Siang
8
8. Bimbang
9
9. Pertandingan Basket
10
10. Luka
11
11. Pelipur Lara
12
12. Tawuran
13
13. Babu Orlin
14
14. Misqueen
15
15. Ada Apa Dengan Orlin-Raefal?
16
16. Mengadu
17
17. Mati
18
18. Antagonis?
19
19. Ada apa dengan Arga?
20
20. Gelas Pecah
21
21. Menyukai atau Mencintai?
22
22. Jangan Ge-er
23
23.
24
24. Suapin Arga
25
25. Blushing
26
26. Chatingan sama Arga
27
27. Bukan siapa-siapa
28
28. Gagal Fokus
29
29. Beban
30
30. Jadi Ibu Peri
31
31. Kissing?
32
32. Dibela
33
33. Nyanyian Isha
34
34. Isha Manggung
35
35. Band Sekolah
36
36. Ditembak
37
37. Backstreet
38
38. Arga's Berbicara
39
39. yang Lemah akan Kalah
40
40. Tanpa Kabar
41
41. Manis Asam Pahit
42
42. Pangeran Hanya Mencintai Cinderella yang Cantik
43
43. Sisi Lain Kak Raefal
44
44. Pangeran Katak untuk Cinderella
45
45. Mimpi yang Menjelma menjadi Ilusi
46
46 Temen Rasa Pacar
47
47. Berdebar
48
48. 2A
49
49. (Bukan) Cinderella
50
50. Menyesal
51
51. Pangeran Bukan untuk Upik Abu
52
52. Call Me Isha
53
53 Pembalasan
54
54. Gue Suka Lo
55
55. Sweetheart
56
56. Menjadi Egois
57
57. Bajingan
58
58. Tidak Ada Reuni Hati?
59
59. Takdir
60
60. Call Me Flo
61
61. Reuni
62
62. Ngerusuhin Lamaran
63
63. Mengajak Reuni ataupun Mengulang Kembali
64
63. Hubungan Kita adalah Pelangi yang Tidak Abadi
65
64. Fitting Baju Pernikahan
66
65. Bukan anak SMA
67
66.
68
Penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!