Monalisa

Monalisa

monalisa

Mona gadis miskin yang tinggal bersama bibi nya, demi menyambung hidup hampir setiap hari Mona bekerja. sepulang sekolah ia bekerja jadi pelayan cafe, setiap sore ia juga kadang membatu membereskan dagangan bibinya di pasar sedangkan di malam hari ia bekerja di tempat makan sebagai pencuci piring. semua ia kerjakan hingga tidak ada waktu untuk bersantai.

Di sekolah Mona lebih memilih menyendiri karena merasa tidak ada yang serius ingin menjadi teman baik nya. Mona tidak ingin terlibat hal apapun bagi nya ia hanya ingin menyelesaikan sekolahnya agar nanti ia lebih mudah mencari pekerjaan.

suatu hari di kelas Mona ada siswa baru dia seorang laki-laki tampan yang menjadi idola baru bagi kaum perempuan termasuk Mona, ia begitu kagum saat melihat Gilang pertama kali dalam hati ia berkata " kenapa dia begitu tampan". sambil melipat kedua tangannya menadah di pipi manisnya

Gilang memperkenalkan dirinya sebagai murid pindahan dan menyapa semua teman kelasnya. setela itu guru mempersilahkan Gilang untuk duduk di bangkunya kebetulan tempat duduk bersebelahan dengan Mona.

Mona yang tadi nya Masih termangu langsung kaget saat Gilang mendekat dan menyapanya.

"hay salam kenal" ujar Gilang sambil sedikit mengukir senyum di wajahnya hingga membuatnya terlihat semakin tampan. yang membuat jantung Mona terasa berdegup kencang

melihat Mona yang masih terdiam melihat kehadapan nya tanpa memberinya respon apa-apa Gilang memutuskan untuk segera duduk.

sepulang sekolah seperti biasa Mona pergi ke tempat nya bekerja, tidak di sangka di sana ia bertemu Gilang yang menemui ibu nya.

ternyata Gilang merupakan anak pemilik cafe tersebut. gilang yang melihat Mona langsung menyapa nya sambil berkata " bukan kah kamu siswi yang duduk di sebelahku?" Mona sempat kaget melihat Gilang sebelum akhirnya ia membernarkan pertanyaan Gilang

"hmmm" jawaban Mona sedikit malu

"baguslah kalau begitu bekerjalah yang rajin" ujar Gilang sambil pergi meninggalkan Mona.

Mona Masi tidak menyangka kalau murid baru tersebut anak pemilik cafe tempat ia bekerja. untuk pertama kali ia merasa malu menjadi pelayan. karena pemiliknya adalah Gilang.

ibu Gilang kemudian bertanya pada Mona apa benar dia satu kelas dengan anak nya? Mona membenarkan. mengetahui hal tersebut ibu Gilang meminta Mona untuk memberi tahunya hal yang menyangkut tentang Gilang di sekolah. dengan rasa bingung Mona menyetujui permintaan Tina atau ibu Gilang.

Setelah pulang dari cafe Mona membantu bibi nya membereskan dagangan di pasar. bibi bertanya pada Mona apa Mona suda makan Mona menjawab bahwa ia ingin makan di rumah saja. bibi tersenyum melihat keponakan nya tersebut. sampai di rumah bibi menyiapkan makan malam mereka dengan lauk seadanya.

Di dalam kamar Mona terlihat melamun kadang ia merasa sedih bila teringat kedua orang tua nya Mona sangat merindukan sosok ibu dan ayah nya yg belum sempat ia rasakan kasih sayang mereka. ibu Mona meninggal saat berjuang melahirkannya sedangkan ayah nya dulu berpamitan pergi untuk merantau ke kota tapi hingga hari ini ayah nya tak kunjung kembali. ia tidak tau keberadaan ayah nya, Mona selalu berharap suatu hari nanti ayah nya akan datang menemui Mona.

keesokan hari di kelas Mona mendengar percakapan teman teman nya yang sedang membicarakan tentang Gilang mereka mengatakan Gilang merupakan anak geng motor dan terlibat tauran di sekolah lama nya.

mereka berpendapat apa mungkin sebenarnya Gilang siswa yang nakal mangkanya ia di pindahkan. Mendengar hal tersebut Mona teringat perkataan ibu Gilang pada nya yang meminta mengawasi dan melaporkan hal yang terjadi pada Gilang.

Mona juga berpikir apa mungkin benar yang di katakan teman teman nya kalau Gilang ternyata siswa yang nakal. saat Gilang masuk semua murid berhenti membicarakan nya.

Mona melihat Gilang dengan rasa penasaran. selesai jam pelajaran mereka di berikan tugas sekolah. Gilang bertanya pada Mona apakah dia butuh uang tambahan?

sejenak Mona terdiam mendengar ucapan Gilang, ia merasa bingung kenapa Gilang bertanya begitu

"maaf tapi kenapa kamu bertanya begitu?" ujar Mona

Gilang melanjutkan perkataan nya " kalo butuh uang tambahan bisa bantu kerjakan tugas ku, tenang saja aku akan membayar mu" sambil memberikan buku tugas nya pada mona dan pergi begitu saja.

melihat tingkah Gilang Mona merasa sangat kesal mengapa seenaknya Gilang menyuruhnya begitu saja tanpa meminta persetujuan terlebih dulu.

Di tempat kerja ia kembali bertemu Gilang rasanya ia ingin sekali meluapkan kekesalan nya tapi disana masih ada ibu Gilang.

sepulang kerja Mona kembali melihat Gilang baru pulang dari luar ia sedang memarkir motor nya Mona langsung mendekati gilang untuk mengembalikan bukunya.

"ini ambil buku mu kerjakan sendiri tugasmu lain kali tolong jaga sikap jangan mentang-mentang kamu punya banyak uang kamu bisa seenak nya menyuruhku, aku memang selalu butuh uang tapi tidak begini cara nya jadi tolong jangan bersikap seenaknya". Mona lalu meninggalkan Gilang yang merasa bingung mengapa Mona marah padahal ia hanya mintak tolong Mona mengerjakan tugas dan lagi pula ia akan membayar bukan menyuruhnya secara cuma-cuma

saat masuk cafe ibunya melihat Gilang membawa buku pelajaran lalu bertanya

"Gilang buku apa yang kamu bawa kenapa bawa buku tulis ke mari?"

Gilang Diam sejenak lalu ia beralasan kalau ia membawa buku tugas karena ingin meminta tolong mona untuk membantunya mengerjakan tugas karena ia murid baru jadi belum banyak paham tentang pelajaran yang di berikan guru. tapi seperti nya pegawai ibu suda pulang". mendengar hal tersebut ibu Gilang mengerti lalu menelpon Mona untuk membatu Gilang mengerjakan tugas nya.

Gilang tersenyum mengiyakan perkataan ibu nya lalu menitipkan buku tulis nya pada ibu Gilang agar nanti bisa di ambil oleh mona.

Di jalan Mona menggerutu kesal kenapa malah lapor ibu nya untuk mintak di kerjakan tugas dasar anak manja".

Mona kembali lagi ke toko kue untuk mengambil buku Gilang sesampai di sana Tina memberikan buku tugas kepada Mona dan meminta Mona untuk membatu anak nya. dengan tersenyum Mona mengiyakan dan langsung berpamitan untuk pulang. di luar Mona melihat Gilang dari kejauhan Gilang juga melihat nya sambil tersenyum. tapi Mona malah berpaling muka dan langsung bergegas pulang.

"dasar laki-laki licik, untung saja dia tampan, kalau tidak siapa yang mau peduli dengan nya" batin Mona sambil terus berjalan pulang

di kamarnya Mona mulai mengerjakan tugas sekolahnya, sambil melihat ke bingkai foto ibu dan ayahnya.

"ayah... ibu ...kalau kalian masih ada di dekatku, kalian pasti bangga padaku karena selain pandai cari uang aku juga rajin belajar" ucap Mona sambil tersenyum pada foto orang tuanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!