"Hallo, anda siapa ya? Saya Naomi." Naomi mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan lelaki yang ada di depannya.
"Saya, Nino. Nino Saputra." Ucapnya berlinang air mata.
"Kakak. Kakak masih hidup?" Naomi memeluk kakaknya itu erat. Ia tidak tahu jika sang kakak masih hidup. "Kakak, selama ini tinggal dimana?" Tanya Naomi lagi.
"Kakak kerja diluar negeri. Kakak kehilangan kontak kalian. Sekarang kakak sudah kembali untuk seterusnya." Nino kembali memeluk Naomi dengan erat. Ia melepaskan rindu pada adiknya. Perpisahan yang lebih dari 20 tahun. "Sekarang kamu sudah menikah, dimana suami kamu?" Tanyanya.
"Kak, suami aku namanya Dino. Dia sebentar lagi datang. Setelah ini, kita makan bareng ya." Ajak Naomi sambil beberes studio miliknya.
"Nom, maaf ya aku telat. Di kantor banyak sekali meeting." Ucap Dino langsung memeluk Naomi.
"Dino, aku mau kenalkan kamu sama kakak aku. Ternyata selama ini, dia masih hidup dan bekerja diluar negeri." Naomi begitu senang dan antusias.
"Oh ya, dimana dia?" Tanya Dino. Naomi lalu memperkenalkan Dino dengan Nino. Mereka berdua kaget karena menyadari pertemuan ini. Bukankah dia orang yang hampir aku tabrak tadi, kenapa bisa disini dan dia bukannya mantan napi tanya Dino dalam hati.
"Dia kakak aku, Nino." Ucap Naomi memperkenalkan mereka berdua. "Aku masih ingat wajahnya." Tambahnya bahagia.
"Dino" Ia memulai perkenalan itu.
"Nino." Dia adalah adik ipar ku.
"Dino, kakak mau tinggal ditempat kita beberapa hari. Boleh ya?" Pinta Naomi yang selalu diizinkan oleh Dino. Namun, jauh di lubuk hatinya. Ia mulai merasakan keanehan kenapa Nino harus berbohong jika ia bekerja diluar negeri padahal selama ini ia ada di penjara.
"It's ok Naomi, dia kan kakak kamu. Pastilah, aku mengizinkan. Kita cari makan malam bersama." Ajak Dino.
Selama makan malam, suasana menjadi sangat menyenangkan Nino banyak menceritakan hal-hal lucu terkait Naomi saat masih bayi. Nino dan Dino juga sangat cocok, bahkan kakak iparnya sangat menyukainya. Ia menganggap Dino adalah pilihan tepat sehingga ia bisa dengan tenang menitipkan adiknya sesuai dengan pesan dari kedua orangtuanya yang sudah meninggal.
"Kami sudah menjadi yatim piatu sejak Naomi berusia tiga tahun. Oh ya, Nom. Kakak dengar kamu pernah terjebak kebakaran waktu di panti, kamu tidak apa-apakan?" Tanya Nino membuat Naomi sedih.
"Aku menderita luka bakar, di bagian pundak dan bekasnya tidak hilang sampai sekarang. Jika aku bertemu dengan anak laki-laki itu, aku pasti tidak akan memaafkannya." Naomi lalu menusuk daging dengan garpu nya membuat Dino tersedak.
Setiap kali Naomi menceritakan peristiwa itu, dia selalu teringat akan bayangan yang muncul saat dia di rumah sakit.
"Dino kamu kenapa?" Tanya Naomi.
"It's ok, aku ke kamar mandi dulu ya." Ucapnya lalu segera membasuh mukanya dengan air.
"Dino, tenang itu semua hanya mimpi buruk. Ingat kata mama, tidak pernah terjadi apa-apa saat kamu masih kecil." Dia lalu membasuh mukanya lagi dengan air.
"Dino!" Tepuk Nino membuatnya kaget.
"Jangan katakan apapun tentang aku. Aku tidak ingin membuat Naomi kecewa. Naomi tidak boleh tahu aku mantan napi. Dan jangan coba mencari tahu tentang masalahku. Fokus saja pada Naomi." Ancam Nino semakin membuat Dino penasaran.
"Aku pasti menjaga Naomi." Ungkapnya.
"Aku suka perkataanmu." Balas Nino. "Brother in law!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments