3. Dan Pandangan Itu Kembali Ada

“Selamat yaa!! SMA Karunia bagus banget penampilannya. Sumpah…” Kata salah satu temanku dari SMAN 2 Jombang. SMA yang menyelenggarakan acara ini.

“Iya, makasih banyak ya Nda…” Kataku sesaat setelah naik kembali ke tribun dan disambut oleh dia di tangga.

“Gimana Mas penampilan kami??” Tanya kami ke Mas Fariz, pelatih kami saat kami sudah duduk kembali di tempat duduk kami sendiri di tribun peserta nomer 3.

“Lumayan bagus. Sekarang jangan terlalu berharap dulu. Peserta lain masih banyak yang mungkin lebih baik dari kita. Sebaiknya kita kembali berdo’a saja.”

“Oke Mas…” Dan kami pun segera mulai berkonsentrasi pada do’a kami sendiri dalam hati.

Sesaat kemudian pasukan SMA Prapanca menempati tribunnya. Aku perhatikan sesaat si Hasan. Dan dia juga memperhatikanku. Aku beranikan diri untuk bertahan lama memandangnya. Mungkin dengan itu aku bisa mencari arti dari pandangan misteriusnya tersebut. Tapi apa yang aku temukan dari pandangan tersebut?? Hanya sebuah senyuman. Dan aku makin penasaran ada apa sebenarnya dengan dia?? Dan kesalahan apa yang aku perbuat hingga dia tak mau sedikitpun meninggalkan pandangan dariku?? Aku harus mencari tahu hal ini…

Waktu terus berjalan. Jam pun sudah menunjukkan pukul 11.30. Ternyata sudah siang. Perut kami sudah keroncongan. Adi, teman kami yang menjadi Official Team pun segera ke sekretariat untuk mengambil konsumsi.

“Eh, ini dia makanannya…” Seru si Hasan.

Agaknya OT dari SMA-nya sudah mengambil jatah konsumsi. Dan dia segera membagikan konsumsi itu ke teman-temannya. Selang beberapa lama, setelah banyak sekali hal-hal ribet yang tak perlu terjadi, si Hasan duduk tepat di sebelahku. Aku pun sebenarnya tidak tahu. Kalau bukan karena temannya yang berbicara seakan ke arahku dan memang ternyata tepat di sebelahku si suara merdu itu berkata.

“Nggak usah cemburu bidadariku… Aku hanya sebatas duduk kok!! Jangan kuatir…” Katanya kepada salah seorang teman ceweknya. Dan serentak teman-temannya tertawa terpingkal-pingkal menyaksikan Hasan berbicara seperti itu. Padahal tak ada yang lucu menurutku.

“Eh,, hati-hati ya! Tanya dulu dia punya pacar apa belum. Jangan tiba-tiba PDKT aja!!” Kata salah satu teman cowoknya yang ada di sebelahnya.

“Tenang aja, aku yakin dia belum punya kok!!”

Aku tak tahan mendengar pembicaraan mereka. Akhirnya aku pun menoleh. Dan memang benar mereka serentak memandangku ketika aku juga menoleh padanya. Aku tak tahan melihat tawa mereka yang seakan mengejekku. Dan tanpa ba-bi-bu aku pun pindah tempat duduk.

Hampir ashar ketika pengumuman itu segera di bacakan. Aku turun dengan 4 orang temanku untuk upacara penutupan. Dalam upacara yang tak lebih dari 10 menit tersebut, kakiku sudah kaku. Entah karena memang sudah capek atau karena tekanan batin. Kami menunggu hasil perjuangan kami yang akan diumumkan pada akhir upacara ini. Tapi kami sudah tidak sabar rasanya…

“Sebentar lagi akan kami bacakan pemenang-pemenang dari setiap kategori.” Kata Kepala Sekolah SMAN 2 Jombang yang menjadi Pembina Upacara Penutupan ini.

“Best Mading 3D Photograph diraih oleh… SMK Negeri 3 Jombang!!” Serentak seluruh GOR bergemuruh. Aku sudah kecil harapan akan Madingnya. Hasil kerja keras teman-temanku seakan tak bermakna. Tapi… ternyata lain nasib kami.

“Mading Terfavorit, diraih oleh… SMA Negeri 1 Karunia!!!” Dan sekali lagi satu GOR bergemuruh. Aku jingkrak-jingkrak tak karuan. Teman-teman di tribun juga spontan melakukan hal yang sama. Tapi karena aku ingat posisiku tadi istirahat di tempat, aku pun segera memperbaikinya lagi. Dan hanya mesam-mesem tak jelas. Walaupun itu hasil kerja keras teman-teman bagian Mading di luar Tribun sana, tapi aku juga bangga pada mereka. Paling tidak nama SMAN Karunia sempat berjaya disini.

“Dan ini adalah pemenang-pemenang Best. Diantaranya adalah Best Formasi, Best PBB, dan Best Danton. Yang pertama adalah Best Formasi. Jatuh pada… SMA Negeri 2 Malang!!” Satu GOR kembali bergemuruh. Satu harapan hilang untuk juara Best.

“Best PBB, diraih oleh… SMA Negeri 5 Kediri!!” Satu harapan kembali hilang. Sorak sorai dari Suporter maupun pemenang sudah tak terdengar lagi. Aku mendadak berkeringat dingin memikirkan apa jadinya jika semua ini gagal. Apa jadinya jika memang usaha kerasku selama ini, latihan di tengah terik matahari, guyuran hujan, ataupun lelehan air mata, serta nilai-nilai ulangan yang merosot tajam dan banyak waktu yang tersita, harus jatuh berkeping-keping disini. Di pusat lapangan GOR Jombang ini. Dan apa pula kata orang-orang yang sudah menitipkan amanat padaku??

“Best Danton diraih oleh… SMA Negeri 1 Prapanca!!!”

“Hasan…” Kataku dalam hati. Dan dia pun segera turun ke bawah menuju perwakilan-perwakilan dari setiap pemenang didepan tempat Juri Utama. Aku sudah hilang harapan meraih Juara Best Danton. Harapan untuk pulang kerumah membawa piala sendiri pupus sudah karena harapan itu sudah dibawa oleh Hasan. Seseorang yang kini tengah tersenyum bangga pada dirinya sendiri.

Inikah yang dimaksud oleh dia sebagai suatu cara untuk mengalahkanku dan teman-temanku?? Aku tak terima jika harus seperti ini. Dan entahlah, aku juga tak punya alasan yang jelas kenapa aku tak terima seperti ini. Padahal menurut alam bawah sadarku, dia sehat melawanku, melawanku sendiri sebagai Danton. Karena memang dia lebih unggul dalam segala hal denganku untuk jadi Danton. Tapi… Oohh… Aku juga ingin membawa piala membanggakan itu disaat aku sendiri sudah kecil harapan pletonku akan memperoleh Juara Umum. Bagaimana jadinya dengan orang-orang yang harusnya aku dan teman-teman banggakan?? Hasan… Darahku bergejolak…

“Juara 3 Gelegar 2011 diraih oleh….. SMA Negeri 1 Jombang!!” Gegap gempita memenuhi seluruh GOR. Aku sudah tak merasakan darahku lagi. Semuanya dipenuhi oleh keringat dingin.

“Juara 2 Gelegar 2011 diraih oleh….. SMA Negeri 1 Jember” Tinggal 1 kesempatan lagi. Dan harapan itu tak memenuhi seluruh hatiku. Karena kesempatan itu masih banyak kemungkinannya diraih oleh SMA-SMK lain yang lebih mempunyai reputasi.

“Dan… Inilah… Juara 1 Gelegar 2011… diraih oleh….” Lama. Atau aku sendiri yang merasa lama. Entahlah… Pandangan di depanku seakan melambat. Keringat-keringat sebutir jagung meleleh dari keningku melewati bagian dalam kerudungku. Padahal aku sendiri tahu kalau tak ada lagi kesempatan pletonku memenangkan semua ini. Masih ada SMAN Mojoagung, yang lebih pantas disebut Kuda Hitam, ataupun masih ada SMAN 1 Blitar, SMAN 2 Krian, SMAN 3 Jombang, SMK KAL 1 Surabaya… Tapi… Suara itu berkata…

“ SMA NEGERI 1 KARUNIA!!!” Dan dunia seakan hilang. Semuanya dipenuhi oleh jeritan bangga teman-temanku. Aku sendiri baru sadar jika aku menang ketika temanku Ana yang kali itu barisannya tepat dibelakangku memelukku dan mengguncangku. Sontak aku sadar jika aku menang dan aku baru bisa menangis. Lelehan air mata yang sampai tiba dirumah pun masih belum mau berhenti.

“Kamu disuruh mewakili Nin untuk penerimaan pialanya.” Kata Ana masih dengan sesenggukan.

Dan aku segera kedepan tempat Juri Utama bersama dengan Juara-Juara lain. Ketika aku menerima pialanya, dengan bangga aku mengangkatnya dan teman-temanku meneriakkan yel-yel andalan kami. Darahku berdesir. Kulihat senyum bangga dan tak percaya dari orang-orang yang menggugah semangatku. Mulai dari kakak-kakak seniorku yang berada di tribun penonton, Mas Fariz pelatihku, dan Bang Jaya pendiri Paskibra Sekolahku, dan teman-teman yang tidak ikut turun ke lapangan. Kubuktikan pada mereka semua bahwa kami bisa, terutama aku bisa mengemban amanat dari Bang Jaya, dan kepada satu Jawa Timur, bahwa Paskibra SMAN 1 Karunia adalah yang terbaik.

“POYOW YOWMA, PRASAKA IS THE BEST…”

Bersambung

****************

Selamat membaca ☺

Semoga suka...

Tetap baca kelanjutan ceritanya ya, karna akan semakin seru 😉

Jangan lupa like, komen, dan vote ya...

Terima kasih 😘

Episodes
1 Prolog
2 1. Awal Mula
3 2. Pertempuran Pun Dimulai
4 3. Dan Pandangan Itu Kembali Ada
5 4. Tersadar Kembali
6 5. Perkenalan
7 6. Mencoba Menanamkan Persepsi Lain
8 7. Sepasang Mata yang Mengawasi
9 8. Mengantar Pulang
10 9. Nomor HP
11 10. Lah, Jadi Ini Siapa?
12 11. SRB
13 12. Debat Dengan Mas Okta
14 13. Klarifikasi
15 14. DRAG
16 15. Seperti Deja Vu
17 16. Dijemput Hasan
18 17. Demi Stiker
19 18. Minggu yang Melelahkan
20 19. Terlalu Ganteng
21 20. Potong Rambut
22 21. Awas, Bisa Jadi Karma Lho!!
23 22. Pemilihan Pasukan
24 23. Deja Vu (1)
25 24. Melayang
26 25. Jalan-Jalan ke Bengkel
27 26. Rayyan
28 27. Menata Ulang
29 28. Ke Rumah Hasan
30 29. Bang Rayhan
31 30. Akan Aku Lakukan Apapun
32 31. Menutupi
33 32. Memang Aku Suka Kamu
34 33. Minta Traktir
35 34. Semangkuk Bakso dan Kebahagiaan
36 35. Mendung Kelabu
37 36. Tolong, Jangan Kejar Dia!!!
38 37. Khawatir
39 38. Sambungan Telfon yang Tidak Disengaja
40 39. MORPAS
41 40. Peraih Nilai Tertinggi
42 41. Luka-Luka Misterius
43 42. Kertas dan Vandalisme
44 43. Cerita Ridan
45 44. Bang Handy
46 45. Menjenguk Hasan
47 46. Tour Kamar
48 47. Cuma Olesi Obat, Kok!
49 48. Masalah Harga Diri
50 49. Deja Vu (2)
51 50. Penjelasan dan Pernyataan Cinta
52 51. Sebuah Fakta
53 52. Penjelasan Bi Sum
54 53. Menahan Keinginan (1)
55 54. Agak Aneh
56 55. Sandi HP
57 56. Berpacu Dengan Waktu (1)
58 57. Berpacu Dengan Waktu (2)
59 58. Terkoneksi
60 59. Ray Kedua
61 60. Kejuaraan Nasional Drag Bike
62 61. Terungkap (1)
63 62. Terungkap (2)
64 63. Penyesalan yang Dalam
65 64. Villa dan Keindahan Malam
66 65. Minta Peluk
67 66. Menahan Keinginan (2)
68 67. Penjelasan (1)
69 68. Penjelasan (2)
70 69. Penjelasan (3)
71 70. Rasa Sayang
72 71. Di Perjalanan Pulang
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Prolog
2
1. Awal Mula
3
2. Pertempuran Pun Dimulai
4
3. Dan Pandangan Itu Kembali Ada
5
4. Tersadar Kembali
6
5. Perkenalan
7
6. Mencoba Menanamkan Persepsi Lain
8
7. Sepasang Mata yang Mengawasi
9
8. Mengantar Pulang
10
9. Nomor HP
11
10. Lah, Jadi Ini Siapa?
12
11. SRB
13
12. Debat Dengan Mas Okta
14
13. Klarifikasi
15
14. DRAG
16
15. Seperti Deja Vu
17
16. Dijemput Hasan
18
17. Demi Stiker
19
18. Minggu yang Melelahkan
20
19. Terlalu Ganteng
21
20. Potong Rambut
22
21. Awas, Bisa Jadi Karma Lho!!
23
22. Pemilihan Pasukan
24
23. Deja Vu (1)
25
24. Melayang
26
25. Jalan-Jalan ke Bengkel
27
26. Rayyan
28
27. Menata Ulang
29
28. Ke Rumah Hasan
30
29. Bang Rayhan
31
30. Akan Aku Lakukan Apapun
32
31. Menutupi
33
32. Memang Aku Suka Kamu
34
33. Minta Traktir
35
34. Semangkuk Bakso dan Kebahagiaan
36
35. Mendung Kelabu
37
36. Tolong, Jangan Kejar Dia!!!
38
37. Khawatir
39
38. Sambungan Telfon yang Tidak Disengaja
40
39. MORPAS
41
40. Peraih Nilai Tertinggi
42
41. Luka-Luka Misterius
43
42. Kertas dan Vandalisme
44
43. Cerita Ridan
45
44. Bang Handy
46
45. Menjenguk Hasan
47
46. Tour Kamar
48
47. Cuma Olesi Obat, Kok!
49
48. Masalah Harga Diri
50
49. Deja Vu (2)
51
50. Penjelasan dan Pernyataan Cinta
52
51. Sebuah Fakta
53
52. Penjelasan Bi Sum
54
53. Menahan Keinginan (1)
55
54. Agak Aneh
56
55. Sandi HP
57
56. Berpacu Dengan Waktu (1)
58
57. Berpacu Dengan Waktu (2)
59
58. Terkoneksi
60
59. Ray Kedua
61
60. Kejuaraan Nasional Drag Bike
62
61. Terungkap (1)
63
62. Terungkap (2)
64
63. Penyesalan yang Dalam
65
64. Villa dan Keindahan Malam
66
65. Minta Peluk
67
66. Menahan Keinginan (2)
68
67. Penjelasan (1)
69
68. Penjelasan (2)
70
69. Penjelasan (3)
71
70. Rasa Sayang
72
71. Di Perjalanan Pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!