Zan liang sedang duduk di kursi taman Universitas hanya di temani dengan sebotol air mineral dan Roti , dia tidak nongkrong di kantin seperti teman yang lainnya karena untuk menghemat uang.
Alicia tiba - tiba duduk di sampingnya , dia mengulurkan satu kaleng kopi pada Zan liang " Buat kamu " Ucap Alicia lembut.
Zan liang menoleh ke arah samping , karena dia tidak pernah menolak pemberian orang lain , jadi dia menerima pemberian Alici dengan senang hati " Terima kasih "
Alicia mengangguk sambil tersenyum " Sama - sama "
Alsan kenapa Zan liang tidak mengenal adik - adiknya , karena dia tidak pernah mau jika di suruh Video call sama mereka.
Dan Kenapa adik - adiknya mengenal wajah Zan liang Karena Mei sia selalu menunjukan foto terbaru dari Zan liang.
Zan liang bukanlah orang cepat akrab dengan orang lain , jadi dia tidak akan memulai pembicaraan dengan siapapun jika lawan bicaranya tidak memulai lebih dahulu.
" Apa aku boleh meminta nomor ponsel kamu ?" Alicia membuka pembicaraan lagi setelah hening beberapa saat.
Zan liang menoleh Sambil mengerutkan keningnya " untuk apa ?"
Alicia tersenyum " Menghubungimu lah , masa buat ngasih makan bebek ,ya gak mungkin dong "
Alicia mencoba untuk bercanda, tapi ekspresi Zanliang masih datar ,dia tidak tersenyum apa lagi tertawa.
Alicia yang melihat hal itu jadi semakin merasa bersalah " apa kakak Zan sudah tidak tersenyum lagi selama ini?, kenapa wajahnya tanpa ekspresi seperti ini ?" Alicia membatin.
" Ini !" Zan liang menunjukan nomor ponselnya.
Alicia yang tertegun kaget " eh..apa ?"
" Ini , katanya kamu mau nomorku tadi " jawab Zan liang singkat.
Alicia tersenyum manis, karena dia berhasil mendapatkan nomor Zan liang , tapi senyuman Alicia berubah menjadi muram saat melihat ponsel yang di miliki Zan liang.
Ponsel tersebut keluaran lama , Layarnya juga terlihat retak dengan adanya garis seperti rambut yang berjumlah tiga garis.
Alicia menatap Zan liang miris , dia anak orang paling kaya di Indonesia ,tapi ponsel saja masih seperti itu. Perbedaan dia dengan Zan liang sangat kentara sekali dari segi pemakaian barang.
Alicia mengeluarkan Iphone 13 , dia mencatat nomor Zan liang di ponselnya .
Saat Zan liang melihat Iphone 13 milik Alicia dia berkata " Kenapa orang sepertimu kuliah di sini ?, bukankah masih banyak Universitas Elite di Indonesia ?" Eatan bertanya sambil menggigit rotinya.
Alicia panik , dia pikir jika Zan liang sudah mengetahui identitasnya , padahal dia menyuruh Dosen dan Rektor untuk tidak menyebut marganya " Maksud kamu ?" Tanya Alicia pura - pura bodoh.
" Tuh.. ponsel kamu saja mahal , mahasiswa di sini jarang yang punya ponsel seperti kamu , dan mereka yang punya ponsel seperti kamu semuanya orang kaya " Zan liang menjelaskan dengan santai.
Alicia melihat ponselnya , dia menghela napas " Apa tidak boleh orang kaya kuliah di tempat ini ?, tentu bolehkan ?"
Zan liang masih memakan Rotinya " Aku tidak bilang orang kaya tidak boleh kuliah di sini , aku cuma heran saja , karena biasanya orang kaya lebih memilih pamer identitasnya satu sama lain "
Alicia mengerutkan keningnya " apa kamu memandang setiap anak orang kaya seperti itu ?"
" Tidak juga , tuh ..dia anak orang kaya juga ,tapi tidak seperti yang lainnya " Zan liang menunjuk Riska yang berjalan menghampirinya.
Alicia menatap Wanita yang sedang menghampiri mereka " apakah dia pacar kakak ?" Alicia bertanya dalam hati.
Riska menghampiri mereka dengan menenteng sesuatu di tangannya " Raizan , makan siang bersamaku mau gak ?" ucap Riska lembut.
" Terimakasih Ris , tapi aku lagi makan nih " Zan liang menunjukan Roti yang tinggal beberapa gigitan lagi.
Riska menggembungkan pipinya " itukan cuma Roti , mana kenyang , mau yah ?" ucap Riska memelas.
Zan liang menghela napas " sama Nona Alicia saja , dia sepertinya belum makan siang "
Riska menoleh ke arah Alicia , karena dari awal dia hanya fokus dengan Zan liang , jadi Riska mengabaikan Alicia.
Riska menatap Alicia dengan sorot mata menyelidik , dia curiga jika Alicia juga menyukai Zan liang " Sepertinya aku baru pertama melihatmu " tanya Riska pada Alicia.
Alicia tersenyum " Ah.. kebetulan aku baru pindah kemari , Alicia " Alicia mengulurkan tangannya.
Riska yang notabenya orang yang ramah , dia menyambut uluran tangan Alicia dan memperkenalkan diri juga.
Walaupun Riska khawatir jika Alicia menyukai Zan liang , tapi dia juga sadar jika Zan liang butuh pendamping juga, Karena hubungan dia dan Zan liang tidak di restui ayahnya.
Zan liang yang melihat Riska dan Alicia cepat akrab , dia memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua.
" Kamu mau keman Zan ?" tanya Riska yang melihat Zan liang pergi.
" Aku ada satu mata kuliah lagi " Zan liang melangkahkan kakinya pergi.
Riska menghela napas " Aku rasa otak dia hanya berisi materi kuliah semua " ucap Riska lirih.
Alicia yang menedengar itu bertanya " Maksud kamu apa Ris ?"
Riska menoleh ke arah Alicia " Raizan selalu memikirkan pendidikannya , asal kamu tahu saja dia mahasiswa terbaik di Universitas ini " Riska berkata dengan semangat.
Alicia tidak terkejut , karena anak - anak ayahnya semua cenderung pintar karena menurunkan gen Brian yang notabenya orang yang sangat pandai.
" oh..bagus dong " Alicia memuji Zan liang.
Riska menggeleng " tapi dia tidak memiliki waktu untuk bersantai seperti kita , di Universitas dia sibuk dengan kuliahnya , sedangkan saat pulang dia harus bersiap - siap untuk bekerja , dia beristirahat hampir tengah malam setiap hari " sorot mata Riska terlihat sendu.
Alicia terkejut karena dia tidak di beritahu secara rinci tentang Zan liang oleh Ayahnya , dia hanya di beritahu jika Zan liang bekerja paruh waktu saja. Alicia tidak pernah berpikir jika kakaknya akan bekerja sampai larut malam setiap hari.
" Kamu serius , apa tidak ada yang mau membantu keuangannya ?" tanya Alicia penasaran.
" Aku sempat menawarkan bantuan , tapi dia menolaknya jika di beri uang , dia hanya mau jika di beri makanan saja , itu juga kalau dia moodnya baik " Riska menjelaskan dengan penuh rasa khawatir.
Alicia yang melihat ekspresi wajah Riska ,dia tahu jika Riska menyukai Zan liang, karena Riska tahu banyak tentang Zan liang.
Alicia tersenyum " Apa kamu pacar Raizan ?" ucap Alicia tanpa basa - basi.
Riska menggeleng " bukan , kami hanya berteman " Riska diam sebentar.
dia kemudian menatap Alicia dan menggenggam tangannya " Alicia , jika kamu menyukai Raizan ,tolong perhatikan dia yah , dia butuh orang yang benar - benar tulus padanya " Walaupun Riska baru bertemu dengan Alicia, entah kenapa dia sudah percaya padanya.
Alicia tersenyum " Sepertinya kamu salah paham denganku , Seharusnya aku yang berkata begitu padamu, bukankah kamu menyukai Raizan ?"
Riska menggeleng " aku tidak bisa , karena selesai kuliah aku akan menikah dengan orang pilihan ayahku " ucap Riska sedih.
Alicia terkejut , karena dia mengira kakaknya memiliki hubungan dengan Riska , tapi siapa yang menyangka jiki Riska sudah di jodohkan.
Padahal di mata Alicia , Zan liang dan Riska saling mencintai , walaupun Zan liang terlihat cuek , tapi sorot matanya ketika melihat Riska , ada semburat kekaguman yang Zan liang sembunyikan.
Alicia berpikir untuk melibatkan ayahnya untuk menemui ayah Riska , dia ingin agar Riska bersama kakaknya , karena Alicia yakin jika Riska orang yang tepat untuk kakaknya.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Eros Hariyadi
Selalu tinggalkan jejak petualang baca 👣👣👣😄💪👍
2023-04-07
1
Eros Hariyadi
Like and coment 😄💪👍👍👍
2023-04-07
0
zamal78901
berikutnya
2022-10-24
1