Zafran dan Jago

Matahari mulai merangkak menuju peraduan, sebentar lagi lembayung senja akan hadir menghiasi langit kota Jakarta. Namun, sepertinya dua isan yang tengah dimabuk asmara itu masih enggan beranjak dari tempat mereka menuntaskan rasa.

Zafran masih saja asyik masyuk di atas sofa bersama wanita yang sebenarnya haram untuk ia sentuh. Akan tetapi, iblis telah berhasil menggoda, meruntuhkan iman dalam dadanya sehingga mereka terjerumus di dalam kubangan dosa yang menenggelamkan mereka pada lembah nista di dunia.

"Mas, aku mau ikut pulang, ya. Kamu bilang, 'kan, malam ini mau usir Seira. Jadi, buat apa lagi kita sembunyi? Biarin aja dia tahu kalo kita emang saling mencintai," ucap Lita dengan manja.

Tangannya yang nakal bermain di dada bidang Zafran, sesekali menekan tubuhnya yang berada di pangkuan laki-laki berstatus suami sahabatnya itu untuk menggoda agar ia terus terjerat olehnya.

"Nanti dulu, aku nggak enak sama Sei. Kalo dia udah keluar, kamu juga yang akan tinggal di rumah itu. Jadi, sabar dulu, ya," jawab Zafran membelai punggung wanita yang berhasil memalingkan cinta dari gadis desa yang sebenarnya menduduki tempat tertinggi di hatinya itu.

Lita merajuk, mengerucutkan bibir kesal sambil bersedekap dada sehingga dua buah yang menggantung di bagian depan tubuhnya menyembul ke depan merayu-rayu sang kumbang.

Zafran mereguk ludah, matanya melotot menatap dua benda yang dikelilingi bekas gigitannya itu. Meski kemeja membalut tubuh sintal Lita, tapi dengan sengaja tiga kancing bagian depannya tak ia kaitkan.

Diam-diam wanita itu melirik, tersenyum sinis ketika mendapati wajah Zafran yang memerah karena tergoda oleh miliknya itu. Harus diakui, milik Lita memang lebih besar dan memuaskan dari pada milik Seira. Mungkin karena itu juga Zafran bertekuk lutut di bawah kakinya.

"Aku nggak mau, pokoknya aku mau ikut. Aku mau lihat kamu beneran usir dia apa nggak? Jangan-jangan kamu boong lagi," sungutnya masih dengan wajah berpaling dari Zafran yang tak lepas menatap pemandangan indah di depan mata.

Tangan yang semula berada di belakang, merayap perlahan ke samping. Lalu, ke depan dan mencengkeram keduanya. Lita menggigit bibir, tapi dia harus jual mahal sekarang. Dipegangnya kedua tangan Zafran, dan dijauhkan.

Laki-laki itu mendongak, wajah merah dan mata sayu, menuntut sebuah kenikmatan lagi.

"Aku mau ikut pulang. Titik!" tegas Lita menatap manja laki-laki yang berada di bawah kuasanya itu.

Lagi-lagi Zafran meneguk ludah sendiri, pergulatan dalam batin membuatnya gamang. Di satu sisi ia tak ingin menyakiti hati Seira, di lain sisi ia juga tak ingin wanita yang beberapa Minggu ini memberikan kepuasan padanya merajuk dan pada akhirnya meninggalkan dia.

Zafran tak menyahut, melepas pegangan Lita dengan cepat dan membuka paksa penutup depan tubuhnya. Hal itu sebagai pelampiasan rasa gamang yang kian meradang. Bibir dan lidahnya bergerak liar, sementara kedua tangan menahan tubuh wanita itu agar tidak berontak.

"Mas, lepas! Bilang dulu aku boleh ikut pulang," katanya mencoba untuk menjauhkan kepala Zafran dari dadanya.

Namun, Zafran tidak mendengar, ia terus saja melakukan aksinya yang liar tanpa peduli Lita yang berdesis karena rasa perih.

"Mas!"

Lita berhasil melepaskan diri, ia melompat turun sambil membenarkan kemeja bagian depannya. Cemberut sedih seraya memeluk diri sendiri dengan angkuh.

"Aku nggak mau kamu sentuh kalo kamu nggak ajak aku pulang," ancamnya tanpa menoleh sedikit pun pada laki-laki yang tengah menahan berang lantaran merasa dipermainkan secara emosi.

Zafran menatapnya tajam, kedua tangan dikepalkan dengan kuat. Gerahamnya saling beradu menekan gejolak yang memburu. Namun, selanjutnya, ia menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Mengalah pada ego demi ketentraman hidupnya.

Zafran menunduk, mengurai kepalan tangan dan mengusapkannya pada wajah. Untuk beberapa saat, keduanya hening tak berucap. Sesekali Lita akan melirik, memastikan keadaan laki-laki itu. Ia mendengus sembari berpaling dikala Zafran mengangkat pandangan.

"Aku akan bicara dulu sama Ibu, nanti aku kabari kalo Ibu kasih izin kamu datang ke rumah," ucapnya mengalah.

Padahal, ia tak ingin perselingkuhannya dengan Lita diketahui oleh Seira. Dia memang akan menceraikan wanita yang sudah dinikahinya selama lima tahun itu, tapi tidak dengan cara menyakitinya. Bagaimanapun, Seira tidak pernah melakukan kesalahan selama menjadi istrinya.

Lita masih saja cemberut, tampak kesal dan jengah dengan hubungannya yang hanya sebatas dibalik layar saja. Dia ingin menunjukkan pada rekan-rekan sosialitanya laki-laki kaya itu tanpa takut Seira akan melihatnya.

"Ayolah, Lita. Aku minta kamu ngerti posisi aku. Sei nggak pernah melakukan kesalahan, rumah tangga kami baik-baik aja. Nggak mungkin tiba-tiba aku datang terus bilang selingkuh," ujarnya menimbang rasa yang akan dialami sang istri.

Lita berdecak, itu artinya dia belum berhasil memenangkan hati Zafran seutuhnya. Buktinya, laki-laki itu saja masih memikirkan perasaan Seira yang notabene adalah sahabatnya sendiri.

"Bilang aja kalo kamu itu masih sayang sama dia, 'kan?" semburnya lengkap dengan wajah yang merah padam. Tidak terima jika Zafran masih terpaut hati pada istrinya itu setelah apa yang mereka lakukan selama ini.

Zafran mengusap wajahnya lagi, melipat bibir gemas karena tak berhasil membuat Lita mengerti. Wanita itu keras kepala sangat berbeda dengan Seira.

"Bukannya begitu, aku memang akan menceraikan dia, tapi nggak dengan cara kayak gini. Ingat, Lita, gimanapun Sei dia yang udah nolong kamu keluar dari masalah. Jadi, biarin dia bebas tanpa merasa sakit hati. Kamu ngerti, 'kan?" Zafran masih menahan diri untuk tidak emosi.

Tak ingin mengerti, Lita menghentakkan kaki di lantai sambil berucap kesal, "Terserah!" Ia berbalik dan berjalan cepat meninggalkan ruangan Zafran.

Kembali lelaki itu membasahi tenggorokan yang mengering. Menatap lekat pada pintu ruangan yang memisahkan dirinya dengan wanita yang memberinya kepuasan saat bekerja.

"Maafin aku, Lita, tapi aku harap kamu bisa ngerti. Aku nggak mungkin nyakitin dia, aku udah janji sama mendiang ibunya akan menjaga dan menyayangi dia. Maafin aku," gumamnya dengan tatapan sayu penuh derita.

Lintasan kisah manis saat bersama Seira dulu membayang di pelupuk. Betapa ia adalah wanita yang tabah, sabar dan tak pernah mengeluh bahkan rela menjual rumah peninggalan orang tuanya. Satu-satunya harta yang ia miliki untuk menambah modal pada usahanya yang saat itu hampir bangkrut.

Namun, semua itu kini tak lagi memberi pengaruh, setelah bersabar selama lima tahun menunggu seorang anak, wanita itu tak kunjung mengandung. Ketika memeriksakan kesehatan, tak ada yang salah dengan kesehatan mereka. Zafran selalu menyalahkan Seira akan hal ini dan merutuk di dalam hati.

Lalu, kehadiran Lita beberapa bulan lalu, memberinya harapan ketika wanita itu menawarkan diri menggantikan rahim Seira. Sayangnya, keserakahan juga sifat dengki bersemayam di hatinya sehingga berbagai cara ia lakukan demi menjauhkan hati Zafran dari Seira. Selangkah lagi.

Zafran menggeleng menepis semua kenangan manis bersama wanita yang beberapa detik lagi akan diceraikannya. Ia beranjak, membereskan semua laporan gudang sebelum menyambar ponsel dan kunci mobil miliknya. Sengaja hari itu ia pergi seorang diri.

"Bos!" tegur Jago gugup. Raut cemas tercetak jelas di wajahnya yang dipenuhi janggut sebagian.

"Kenapa kamu? Kok, kayak yang gelisah gitu?" tanya Zafran sedikit heran.

"Ah, nggak apa-apa, Bos. Udah mau pulang, Bos? Lita langsung pulang tadi, keliatannya dia buru-buru gitu," lapor Jago saat mendapati Zafran yang melirik meja tempat biasa wanita itu duduk.

Ia tak menyahut, hanya membulatkan mulut. Lagi pula memang sudah waktunya semua karyawan pulang. Zafran melanjutkan langkah, dan seperti biasa Jago bersama beberapa karyawan yang bertugas menutup gudang, setelah memastikan semua pesanan yang akan diantar malam dan besok pagi selesai disiapkan.

Laki-laki berperawakan tinggi besar itu menatap tajam sang majikan, ada kobaran dendam yang menyala di kedua maniknya yang hitam. Kedua tangan mengepal kuat, geraham saling beradu ketat menahan gejolak amarah. Ia berbalik dan melakukan tugasnya dengan baik sambil terus memikirkan keadaan Seira.

Ada apa dengan Jago?

Terpopuler

Comments

🍾⃝⃡ ⃯sͩᴀᷝʙͧɴᷠᴀͣ•᭄͜͡

🍾⃝⃡ ⃯sͩᴀᷝʙͧɴᷠᴀͣ•᭄͜͡

namanya zafran tapi kelakuan kayak setan 😡😡😡

2023-05-11

0

Ilyloveme

Ilyloveme

Ga mungkin nyakitin dia????🤣🤣🤣🤣🤣

2023-03-04

1

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

Lita itu emang dedengkot nya jal@ng 😠
mudah2an otor kasih karma yg super spesial menyakitkan ... termasuk buat Zafran ... 😡😡

2022-12-20

1

lihat semua
Episodes
1 Kabar Baik atau Buruk?
2 Pengkhianatan
3 Kemalangan
4 Tak Acuh
5 Sebuah Derita
6 Zafran dan Jago
7 Semuanya Hancur
8 Kenangan Indah Itu
9 Dibuang
10 Pergi
11 Mencari Seira
12 Rindu
13 Perang Batin
14 Kecurigaan
15 Bukan Sei
16 Yang Sebenarnya
17 Ikhlas
18 Seira Pergi
19 Tertinggal Bus
20 Dia Tetap Milikku!
21 Pergulatan
22 Suasana Subuh
23 Keadaan Zafran
24 Penampilan
25 Lagi-lagi Seira
26 Taruhan
27 Was-was
28 Hendra dan Hubungannya
29 Masalah
30 Kehidupan Seira
31 Kebahagiaan Menjadi Ayah
32 Kemarahan Zafran
33 Bertemu Hendra
34 Kebetulan
35 Restu Ibu
36 Kenangan Masa Lalu
37 Rencana Berhasil
38 Semakin Rumit
39 Dua Wanita Lawan Satu.
40 Bersamaan
41 Tak Ingin Bercerai
42 Rasa Khas Sebuah Kue
43 Menuntaskan Rasa Penasaran
44 Sadar
45 Pada Hari Ulang Tahun Naina
46 Perjuangan Dan Kehancuran
47 Perlahan Hancur
48 Frustasi
49 Pertemuan Tak Terduga
50 Malam Kembali Memanas
51 Senyum Kebahagiaan
52 Side Story' Seira
53 Bukan Papah Rayan
54 Seperti Apa Jakarta
55 Pulang
56 Pertemuan Pertama
57 Bertemu Lagi
58 Ibu Pulang
59 Perasaan Seira, Perasaan Biya
60 Bertemu Siapa?
61 Tak Lekang Oleh Waktu
62 Kenyataan
63 Anak Itu ....
64 Panik
65 Antara Lega dan Malu
66 Kenyataan Pahit
67 Siapa Laki-laki Itu?
68 Dugaan
69 Penyesalan Terdalam
70 Naina Yang Malang
71 Apa Lagi?
72 Nasib
73 Semakin Aneh
74 Hamil?
75 Anak Tetaplah Anak
76 Kesialan
77 Kesialan II
78 Kabar Terbaru
79 Sadar?
80 Sebuah Nama Berharga
81 Bertemu Teman Lama
82 Bertemu Teman Lama II
83 Pada Waktu Itu ....
84 Ditolak
85 Malu
86 Berakhir
87 Lebih Busuk
88 Hari Itu ....
89 Pelangi Setelah Badai
90 Gadis Kecil Di Toko Kue
91 Siapa Lagi?
92 Bertemu Lagi
93 Gadis Kecil Itu
94 Keadaan Berbalik
95 Ingin Kembali
96 Kenangan
97 Tidak Jadi
98 Fathiya
99 Anak Itu
100 Sesosok Luka
101 Yang Buruk Tak Selalu Buruk
102 Bertemu
103 Hati Yang Retak
104 Perlahan Mengerti
105 Ikhlas II
106 Beberapa Hari Berlalu
107 Permohonan Gadis Kecil
108 Tak Bisa Pergi
109 Sebuah Surat
110 Bertemu Luka
111 Bertemu Muka
112 Memaafkan dan Mengikhlaskan
113 Akan Bertemu Rayan
114 Tidak Sekarang
115 Kontak Batin
116 Bukan Aids
117 Reuni
118 Keputusan
119 Kemauan Zafran
120 Tempat Ibu
121 Mencari Biang Masalah
122 Bertemu
123 Peringatan
124 Aku dan Kamu
125 Berbicara
126 Bertemu Lita
127 Sebuah Acara
128 Kenyataan
129 Ketakutan Hendra
130 Perubahan Seira
131 Tekad Zafran
132 Penolakan Rayan
133 Penolakan Rayan II
134 Diluar Dugaan
135 Mencoba Mengakhiri Hidup
136 Membuat Ulah
137 Dampak Berita Zafran
138 Tersangka
139 Tersangka Baru
140 Diburu
141 Tersangka Utama
142 Menuntaskan Masalah
143 Klarifikasi
144 Tuntas!
145 Pertemuan
146 Ingin Bertemu Naina
147 Naina Anakku.
148 Waktu Berdua
149 Doa Ibu
150 Hari Yang Ditunggu
151 Berkumpul
152 Kebahagiaan yang Tiada Tara
153 Rahasia Besar Fatih
154 Akhir Sebuah Kisah
155 Akhir Cerita (End)
156 Ekstra Part. Perpisahan
157 Pengumuman
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Kabar Baik atau Buruk?
2
Pengkhianatan
3
Kemalangan
4
Tak Acuh
5
Sebuah Derita
6
Zafran dan Jago
7
Semuanya Hancur
8
Kenangan Indah Itu
9
Dibuang
10
Pergi
11
Mencari Seira
12
Rindu
13
Perang Batin
14
Kecurigaan
15
Bukan Sei
16
Yang Sebenarnya
17
Ikhlas
18
Seira Pergi
19
Tertinggal Bus
20
Dia Tetap Milikku!
21
Pergulatan
22
Suasana Subuh
23
Keadaan Zafran
24
Penampilan
25
Lagi-lagi Seira
26
Taruhan
27
Was-was
28
Hendra dan Hubungannya
29
Masalah
30
Kehidupan Seira
31
Kebahagiaan Menjadi Ayah
32
Kemarahan Zafran
33
Bertemu Hendra
34
Kebetulan
35
Restu Ibu
36
Kenangan Masa Lalu
37
Rencana Berhasil
38
Semakin Rumit
39
Dua Wanita Lawan Satu.
40
Bersamaan
41
Tak Ingin Bercerai
42
Rasa Khas Sebuah Kue
43
Menuntaskan Rasa Penasaran
44
Sadar
45
Pada Hari Ulang Tahun Naina
46
Perjuangan Dan Kehancuran
47
Perlahan Hancur
48
Frustasi
49
Pertemuan Tak Terduga
50
Malam Kembali Memanas
51
Senyum Kebahagiaan
52
Side Story' Seira
53
Bukan Papah Rayan
54
Seperti Apa Jakarta
55
Pulang
56
Pertemuan Pertama
57
Bertemu Lagi
58
Ibu Pulang
59
Perasaan Seira, Perasaan Biya
60
Bertemu Siapa?
61
Tak Lekang Oleh Waktu
62
Kenyataan
63
Anak Itu ....
64
Panik
65
Antara Lega dan Malu
66
Kenyataan Pahit
67
Siapa Laki-laki Itu?
68
Dugaan
69
Penyesalan Terdalam
70
Naina Yang Malang
71
Apa Lagi?
72
Nasib
73
Semakin Aneh
74
Hamil?
75
Anak Tetaplah Anak
76
Kesialan
77
Kesialan II
78
Kabar Terbaru
79
Sadar?
80
Sebuah Nama Berharga
81
Bertemu Teman Lama
82
Bertemu Teman Lama II
83
Pada Waktu Itu ....
84
Ditolak
85
Malu
86
Berakhir
87
Lebih Busuk
88
Hari Itu ....
89
Pelangi Setelah Badai
90
Gadis Kecil Di Toko Kue
91
Siapa Lagi?
92
Bertemu Lagi
93
Gadis Kecil Itu
94
Keadaan Berbalik
95
Ingin Kembali
96
Kenangan
97
Tidak Jadi
98
Fathiya
99
Anak Itu
100
Sesosok Luka
101
Yang Buruk Tak Selalu Buruk
102
Bertemu
103
Hati Yang Retak
104
Perlahan Mengerti
105
Ikhlas II
106
Beberapa Hari Berlalu
107
Permohonan Gadis Kecil
108
Tak Bisa Pergi
109
Sebuah Surat
110
Bertemu Luka
111
Bertemu Muka
112
Memaafkan dan Mengikhlaskan
113
Akan Bertemu Rayan
114
Tidak Sekarang
115
Kontak Batin
116
Bukan Aids
117
Reuni
118
Keputusan
119
Kemauan Zafran
120
Tempat Ibu
121
Mencari Biang Masalah
122
Bertemu
123
Peringatan
124
Aku dan Kamu
125
Berbicara
126
Bertemu Lita
127
Sebuah Acara
128
Kenyataan
129
Ketakutan Hendra
130
Perubahan Seira
131
Tekad Zafran
132
Penolakan Rayan
133
Penolakan Rayan II
134
Diluar Dugaan
135
Mencoba Mengakhiri Hidup
136
Membuat Ulah
137
Dampak Berita Zafran
138
Tersangka
139
Tersangka Baru
140
Diburu
141
Tersangka Utama
142
Menuntaskan Masalah
143
Klarifikasi
144
Tuntas!
145
Pertemuan
146
Ingin Bertemu Naina
147
Naina Anakku.
148
Waktu Berdua
149
Doa Ibu
150
Hari Yang Ditunggu
151
Berkumpul
152
Kebahagiaan yang Tiada Tara
153
Rahasia Besar Fatih
154
Akhir Sebuah Kisah
155
Akhir Cerita (End)
156
Ekstra Part. Perpisahan
157
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!